Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Distribution of Personal Protective Equipment to Health Workers in The Context of Handling The COVID-19 Pandemic in Bandung Ragil Pardiyono; Gianti Puspawardhani; Hermita Dyah Puspita; Oviyan Patra; Nurhadi Nurhadi; Rinto Yusriski; Adi Ganda Putra
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2021): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.574 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v4i2.1207

Abstract

This community service distribution of personal protective equipment (PPE) is carried out to ease the burden on doctors and health workers in the fight against the Covid-19 pandemic. The success of this service is measured by the distribution of personal protective equipment for doctors and health workers. A total of 499 personal protective equipment was distributed to Dustira Cimahi Hospital, Hasan Sadikin Hospital Bandung, Muhammadiyah Hospital Bandung, Pindad Hospital Bandung, Kiara Condong Health Center Bandung and Sukapura Health Center Bandung. The evaluation of this activity is that it is necessary to carry out a similar service program to help communities affected by the pandemic
MERANCANG MODEL PENJADWALAN KONSTRUKSI MULTI BENDING DENGAN MEMPERTIMBANGKAN POLA ALIRAN PROSES JOB SHOP UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN Rinto Yusriski; Ragil Pardiyono; Sinta Rahmawati; Lia Nur Atika
INFOMATEK Vol 22 No 2 (2020): Volume 22 No. 2 Desember 2020
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/infomatek.v22i2.3353

Abstract

PT XYZ merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang mebel seperti meja, rak dan kursi. Karakteristik pekerjaan yang diproses perusahaan adalah terdapat sejumlah pekerjaan yang harus dikerjakan pada mesin-mesin dengan routing yang berbeda-beda (memiliki aliran proses job shop) dan setiap pekerjaan terdiri atas satu atau lebih unit permintaan. Hasil studi awal menunjukkan bahwa terdapat masalah pada Departemen produksi bagian konstruksi multi bending yaitu tidak tercapainya target produksi harian (tercapai sebesar 77%). Berdasarkan hasil pengecekan kapasitas menunjukkan bahwa kapasitas tersedia sebesar 22.080 menit, sementara waktu yang diperlukan adalah 5.472 menit. Dengan demikian, target produksi seharusnya dapat selesai pada waktu yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Studi awal menyimpulkan bahwa metoda penjadwalan perusahaan perlu diperbaiki. Perusahaan mengadopsi teknik penjadwalan dengan aturan prioritas First-Come-First-Serve (FCFS), yaitu prioritas pengerjaan job diurutkan berdasarkan saat kedatangan job ke lantai produksi. Analisa awal menunjukkan bahwa keterlambatan ini disebabkan oleh pengiriman pekerjaan dari suatu mesin ke mesin yang lain yang dilakukan setelah seluruh komponen pekerjaan tersebut diselesaikan. Hal ini mengakibatkan makespan yang panjang sehingga beberapa pekerjaan selesai melampaui saat tenggat (due date). Pada sistem nyata diketahui bahwa stasiun kerja memiliki jumlah mesin lebih dari satu sehingga memungkinkan job untuk dijadwalkan pada mesin-mesin tersebut secera paralel. Selain itu, komponen-komponen dari job yang telah selesai bisa saja dikirimkan pada mesin selanjutnya (operation overlapping) sesuai routing tanpa harus menunggu seluruh komponen selesai. Hal ini membutuhkan penentuan besar ukuran lot yang harus ditransfer antar mesin. Penelitian ini mengusulkan metode penjadwalan dengan menggunakan prioritas Shortest Processing Time (SPT) yang digkombinasikan dengan teknik lot splitting. Asumsi yang digunakan adalah seluruh job sudah tersedia dari saat t=0. Hasil dari penjadwalan usulan ini mempunyai hasil yang lebih baik dalam mengurangi makespan sebesar 20,7% dan meningkatkan utilitas mesin sebesar 8%.
Perbaikan Tata Letak Gudang Penyimpanan untuk Meminimalisasi Waktu Pencarian Box Komponen Rinto Yusriski; Ragil Pardiyono
INFOMATEK Vol 24 No 1 (2022): Volume 24 No. 1 Juni 2022
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/infomatek.v24i1.5740

Abstract

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang bergerak dalam bidang perbaikan komponen turbin gas pembangkit listrik. Tujuan penelitian untuk merancang tata letak gudang penyimpanan box komponen menggunakan metode dedicated storage, untuk mengurangi waktu pencarian. Dedicated storage adalah cara mengatur tata letak Gudang untuk produk berdasarkan jumlah aktivitas keluar masuk di gudang dengan jarak tempuh terpendek terhadap I/O point (throughput). Rancangan tata letak gudang berguna untuk memudahkan operator dalam menyimpan dan mengambil produk sehingga aliran produk menjadi lancar. Berdasarkan hasil pengolahan data perbaikan layout, diperoleh waktu pencarian rata-rata 2,12 menit per box komponen. Waktu ini lebih cepat dari waktu pencarian sebelum dilakukan perbaikan layout yaitu rata-rata selama 12,12 menit per box komponen. Hasil simulasi menggunakan promodel diperoleh total exit (barang yang keluar) dengan 251 box komponen. Rata-rata waktu yang didapatkan dalam pencarian box komponen yaitu 1,62 jam, lebih cepat 7,27 jam dibandingkan waktu yang dibutuhkan untuk pencarian box sebelum dilakukan perbaikan layout yaitu 8,89 jam. Total jarak material handling mengalami penurunan sebesar 15,47% dari total jarak material handling sebelum dilakukan perbaikan layout adalah 14.345 m, dengan total jarak material handling setelah dilakukan perbaikan layout adalah 12.126 m.
Sosialisasi Pelatihan Dasar-Dasar Pengolahan Makanan Bersih & Bantuan Bak Sampah Kepada Pedagang Kaki Lima Untuk Meningkatkan Kesadaran Terhadap Kebersihan Lingkungan Sri Mulyati Latifah; Adi Ganda Putra; Rinto Yusriski; Wirawan Piseno; Rida Norina; Gagan Ganjar Tabah; Andri Rachmat Kumalasian Nasution
Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma
Publisher : LPPM Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jakw.v4i1.297

Abstract

Pengolahan makanan bersih merupakan hal penting dalam menentukan kualitas makanan, dimana pedagang makanan kaki lima sebagai salah satu pelaku harus memperhatikan aspek kebersihan penjamah makanan agar tidak menyebabkan timbulnya masalah kesehatan akibat kualitas makanan yang kurang baik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku penjamahan makanan pada pedagang kaki lima di lingkungan kampusUNJANI Bandung, Kelurahan Kebon Kangkung dan Sukapura, Kota Bandung, tahun 2022. Partisipan dalam kegiatan berjumlah 50 responden. Data awal menunjukkan bahwa responden memiliki praktik hygiene kategori tidak memahami dengan kriteria jawaban di bawah 6 (enam) betul dari sepuluh pertanyaan sebanyak 37 responden, tingkat pengetahuan baik dengan kriteria minimal 6 (enam) jawaban yang betul dari 10 (sepuluh) yaitu 13 responden. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan agar responden mempunyai pengetahuan dan kesadaran mengolah makanan yang hygiene penjamah makanan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman responden dengan kriteria jawaban minimal 6 (enam) dari sepuluh pertanyaan sejumlah 43 atau sebesar 86% dari total responden yang mengikuti pelatihan. Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode perbandingan Paired-T. Hasil dari pengujian menggunakan metode Paired-T menunjukkan tingkat signifikansi kurang dari 0.000 yang berarti pelatihan memberikan perubahan pemahaman responden menjadi lebih baik mengenai pengolahan makanan dengan cara yang higienis.
Penjadwalan Dinamis Menggunakan Metode Rolling Time Window (RTW) pada Kasus Flowshop 3 Mesin untuk Meminimumkan Total Biaya Lateness, Earliness dan Re-Scheduling Rinto Yusriski; Budi Astuti; Andri Rachmat Kumalasian Nasution
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik Vol 22 No 2 (2023): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik
Publisher : Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55893/jt.vol22no2.427

Abstract

This study discusses the problem of job scheduling in a three-machine flowshop to minimize the total cost of lateness, earliness, and rescheduling. This research takes a real system from one of the manufacturing companies engaged in the machining operations of various components. There are 12 jobs with different arrival patterns and due dates. The company uses the first-in, first-out (FIFO) scheduling method and gets the result that some products finish early and some finish late. This study tries to improve the company's scheduling performance by proposing a rescheduling using the rolling time window (RTW) method. Although it is relatively small, scheduling results show an improvement in company performance as measured by the total cost of earliness, lateness, and rescheduling, although it is relatively small (3%). This improvement is obtained by suggesting the company reschedule every 15 days by evaluating the length of the window per 30 days. The company can still use the FIFO method used by the company considering the characteristics of the jobs that come to it are still under control. The company is deemed capable of making agreements with consumers regarding the delivery deadline, making the job queues on the production floor less crowded.
A Two-Machine Flow Shop Batch Scheduling Model to Minimize Total Actual Flow Time Rinto Yusriski; Andri Rachmat Kumalasian Nasution; Lukas Lukas; Linda Wijayanti; Sandra Octaviani
Jurnal Teknik Industri: Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Industri Vol. 25 No. 2 (2023): December 2023
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/jti.25.2.179-194

Abstract

This study introduces a scheduling model for a two-machine flow shop batch system to minimize the actual flow time. In this system, two machines are responsible for processing raw materials and producing finished products, with a single bottleneck machine. The entity overseeing the manufacturing process organizes demand units into batches, ensures the accurate and timely arrival of raw materials, and delivers all finished products punctually to meet an expected due date. The study addresses crucial challenges, including determining the optimal number of batches, sizes, and sequences to achieve the specified objective. The analysis adopted an algorithm grounded in the Lagrange relaxation method to tackle these challenges. Moreover, the algorithm is operated by identifying the bottleneck machine as a scheduling reference and determining the appropriate number of batches and sizes. The analysis showed the efficacy of the developed algorithm by using Johnson's rule for making batch sequence decisions through numerical experiments conducted across 1000 cases. The results showed a 1.44% to 4.43% improvement in efficiency compared to previous research, accompanied by a 2–8 times reduction in computational time.