Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGARUH PEMERIKSAAN KEHAMILAN YANG BERKUALITAS TERHADAP KEJADIAN PREEKLAMSI Ekasari, Tutik; Natalia, Mega Silvian
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Conference on Research and Community Services)
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Preeklamsia merupakan penyebab kematian ibu tertinggi pertama. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berkisar 1,5% - 2,5% sedangkan Angka Kematian bayi antara 45% - 60%. Penyebab kematian ibu akibat preeklamsia adalah perdarahan otak, payah jantung, payah ginjal dan aspirasi cairan lambung. Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2017 di Kabupaten Probolinggo sebanyak 14 orang. Penyebab langsung kematian ibu pada tahun 2017 disebabkan karena Perdarahan(15%%), Preeklamsi/Eklamsi (50%), Infeksi (5%), Emboli Air Ketuban (5%), dan Lain-lain(25%). Semakin meningkatnya kejadian preeklampsi di Kabupaten Probolinggo diduga karena ibu hamil tidak mendapatkan pemeriksaan kehamilan (antenatal care) yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh pemeriksaan kehamilan yang berkualitas terhadap kejadian preeklamsia.Desain yang digunakan adalah  analitik korelasional dengan pendekatan Retrospektif study. Populasi yang digunakan adalah semua ibu hamil pada tahun 2018. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling dan diperoleh sampel sejumlah 200 orang yang memenuhi kriteria inklusi.Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sebagian ibu hamil (50%) yang mengalami preeklamsi, sedangkan 36% dari ibu hamil yang mengalami pre eklamsi tidak mendapatkan pemeriksaan kehamilan yang berkualitas. Setelah dianalisis dengan Chi Square didapatkan p value 0,029 yang artinya ada pengaruh Pemeriksaan Kehamilan Yang Berkualitas Terhadap Kejadian Preeklamsi.
KECEMASAN PADA IBU HAMIL TERHADAP KUNJUNGAN ANC DI ERA PANDEMI COVID-19: Anxiety In Pregnant Mothers On ANC Visit In The Era Covid-19 Pandemic Mega Silvian; Tutik Ekasari
Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery) Vol. 7 No. 2 (2021): JIkeb | September 2021
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikeb.v7i2.828

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara yang terjangkit pandemi Corona Virus Disease-19 (Covid-19) dengan angka kejadian terkonfirmasi Covid-19 (kasus baru) yang bertambah secara fluktuatif. Pemberian layanan maternal di masa pandemi perlu menjadi perhatian untuk menghindari terjadi peningkatan morbiditas dan mortalitas ibu, terlebih saat ini terdapat pembatasan pelayanan kesehatan maternal. Hal ini bisa menjadi faktor penyebab kecemasan yang terjadi pada ibu hamil. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisa hubungan antara kecemasan pada ibu hamil dengan kunjungan ANC di era pandemi covid-19. Merupakan penelitian analitik dengan rancang bangun menggunakan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu hamil yaitu sebanyak 37. Teknik Sampling dalam penelitian ini menggunakan total sampling. Sampel: semua ibu hamil yaitu sebanyak 37. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan kecemasan diukur dengan HARS, dan dianalisa dengan Univariat dan bivariat dengan chi-square. Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,011 sehingga dapat diartikan bahwa ada hubungan antara kecemasan dengan kunjungan ANC di era pandemi covid 19.
PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) PADA BAYI USIA KURANG DARI 6 BULAN Tutik Ekasari
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 1, No 2 (2018): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.586 KB) | DOI: 10.33006/ji-kes.v1i2.82

Abstract

AbstrakMakanan pendamping ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap. Cakupan pemberian MP ASI pada anak usia 6-24 bulan di Kabupaten Probolinggo tahun 2014 adalah 40,43% dan turun pada tahun 2015 yaitu 27,43% tetapi masih belum mencapai target sebesar 100%. Berdasarkan survei pendahuluan melalui wawancara kepada 15 ibu dengan bayi umur <6 bulan, ternyata mayoritas ibu tidak memberikan ASI Ekslusif (60%). Hal ini dikarenakan masih banyak ibu yang memberikan MP-ASI pada bayinya yang berusia <6 bulan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh dukungan keluarga terhadap pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada bayi usia <6 bulan. Desain penelitian ini adalah analitik korelasional dengan pendekatan crosssectional. Populasi adalah semua ibu dengan bayi umur <6 bulan sebanyak 66 orang. Teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling. Sampel adalah sebagian ibu dengan bayi umur <6 bulan yaitu sebanyak 40 orang. Uji statistik menggunakan Chi Square. Hasil penelitian ini menginformasikan 26  ibu (65%)   memberikan MP ASI pada bayi usia <6 bulan. Hasil uji Chi Square diperoleh pvalue 0,002 artinya ada pengaruh dukungan keluarga terhadap pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada bayi usia <6 bulan. Disarankan petugas kesehatan lebih optimal dalam penyuluhan pentingnya ASI Eksklusif. Kata kunci : dukungan keluarga, MP-ASI, bayi usia kurang 6 bulan AbstractASI complementary food is a transition food from breastfeeding to family food. The identification and distribution of MP-ASI must be done gradually. The scope of MP ASI distribution for children aged 6-24 months in Probolinggo was 40.43% during 2014 and decreased to 27.43% in 2015, but it still did not reach the target of 100%. Based on the preliminary survey, interview to15 mothers whoes babies aged < 6 months old did not give their exclusive breastfeeding (60%). This is because there are still many mothers who give MP-ASI to their babies aged < 6 months old. The purpose of this study was to analyze the effect of family support on the distribution of complementary foods for breastfeeding to infants aged <6 months. The design used in this study was correlational analysis with crosssectional approach. The population was all mothers whose babies aged < 6 months, 66 people. The sampling technique is simple random sampling. The sample is some mothers whose babies aged <6 months, 40 people. The statistical test used chi square. The result of this study was 26 ( 65%) mothers gave MP ASI to babies  aged <6 months.The chi square test resulted pvalue 0.002 means that there was influence of family support on complementary feeding of ASI (MP-ASI) for babies aged <6 months. It is expected that health workers optimize in providing counseling about the importance of exclusive breastfeeding.Keyword : family support, MP ASI, babies less than 6 months old
Pengaruh Pemeriksaan Kehamilan secara Teratur terhadap Kejadian Preeklamsi Tutik Ekasari; Mega Silvian Natalia
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 3, No 1 (2019): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.328 KB) | DOI: 10.33006/ji-kes.v3i1.125

Abstract

ABSTRAKKematian ibu tertinggi disebabkan oleh Preeklamsi. Kejadian preeklamsia dapat dikatakan sebagai masalah kesehatan masyarakat jika CaseFatalityRate (CFR) preeklamsia mencapai 1,4% - 1,8%.Menurut data terakhir prevalensi kejadian preeklamsia di Indonesia sekitar 3-10%. Angka tersebut menunjukkan bahwa kejadian preeklamsia di Indonesia melewati batas CFR sehingga preeklamsia menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat. Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2017 di Kabupaten Probolinggo sebanyak 14 orang. Penyebab langsung kematian ibu pada tahun 2017 disebabkan karena Perdarahan (15%), Preeklamsi/Eklamsi (50%), Infeksi (5%), Emboli Air Ketuban (5%), dan Lain-lain(25%). Semakin meningkatnya kejadian preeklampsi di Kabupaten Probolinggo diduga karena ibu hamil tidak memeriksakan kehamilannya secara teratur. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh pemeriksaan kehamilan secara teratur terhadap kejadian preeklamsia.Desain yang digunakananalitik korelasional dengan pendekatan Retrospektifstudy. Populasi yang digunakan semua ibu hamil pada tahun 2018. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling dan diperoleh sampel sejumlah 200 orang yang memenuhi kriteria inklusi.Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 50% ibu hamil yang mengalami preeklamsi, sedangkan 59% dari ibu hamil yang mengalami preeklamsi tidak memeriksakan kehamilannya secara teratur. Setelah dianalisis dengan Chi Square didapatkan p value 0,003 yang artinya ada pengaruh pemeriksaan kehamilan secara teratur terhadap kejadian preeklamsi. Kata kunci : pemeriksaan kehamilan, teratur, preeklamsi ABSTRACTThe highest maternal mortality is caused Preeclampsia. The incidence of preeclampsia can be said to be a public health problem if the Case Fatality Rate (CFR) of preeclampsi areaches 1.4% - 1.8%. According to the latest data, the prevalence of preeclampsiain Indonesia is around 3-10%. This figures hows that the incidence of preeclampsiain Indonesia exceeds the CFR limit so that preeclampsia is one of the public health problems. The maternal mortality rate (AKI) in 2017 in Probolinggo Districtis 14 people. The direct cause of maternal deathin 2017 is caused by bleeding (15%), preeclampsia / eclampsia (50%), infection (5%), amnioticembolism (5%), and others (25%). The increasing incidence of preeclampsiain Probolinggo Regency is suspected because pregnant women do not check their pregnancy regularly. This study aims to analyze the effect of regular pregnancy examinations on the incidence of preeclampsia. The design used correlational analytic with a retrospective study approach. The population used was all pregnant women in 2018. The sampling technique was purposive sampling and a sample of 200 people met the inclusion criteria. Data collection used questionnaires and interviews. The statistical test used is Chi Square. The results showed that there were 50% of pregnant women who experienced preeclampsia, while 59% of pregnant women who experienced preeclampsia did not check their pregnancy regularly. After being analyzed with Chi Square, it was obtained p value 0.003, which means that the reisan effect of regula rpregnancy examinations on the incidence of preeclampsia. Keywords: pregnancy checkup, regular, preeclampsia
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PREEKLAMPSIA DI KABUPATEN PROBOLINGGO Tutik Ekasari; Mega Silvian Natalia; Muthmainnah Zakiyyah
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 2, No 2 (2019): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.848 KB) | DOI: 10.33006/ji-kes.v2i2.119

Abstract

 AbstrakPreeklampsia merupakan masalah kebidanan yang masih belum bisa dipecahkan secara tuntas dan merupakan penyebab kematian ibu. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sekitar 1,5% - 2,5%. Pada tahun 2016 di Kabupaten Probolinggo Angka Kematian Ibu (AKI)  sebanyak 15 orang sedangkan 10 orang diantaranya dikarenakan Preeklampsia. Berdasarkan survei pendahuluan di Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo pada tahun 2014 Angka Kematian Ibu akibat preeklampsi yaitu 16,66%, pada tahun 2015 sebanyak 30,77% dan pada tahun 2016 sebanyak 66,66%. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi kejadian preeklampsia. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang digunakan adalah semua ibu hamil preeklampsi pada bulan Juni - Agustus 2017 sebanyak 134 orang. Teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling dan diperoleh sampel sejumlah 100 orang. Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square dan uji Regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan kejadian preeklampsia adalah 71% dan variabel yang berhubungan secara signifikan adalah umur ibu, paritas, riwayat komplikasi, dan penyakit kronik. Variabel yang dominan pada penelitian ini adalah umur ibu dengan OR 4,302 artinya responden yang umur <20 tahun dan >35 tahun berpeluang 4,302 kali lebih berisiko preeklampsia dibandingkan dengan yang berumur 20 – 35 tahun. Saran petugas kesehatan lebih mengoptimalkan pelayanan ANC. Kata Kunci : preeklampsia, ibu hamil, AKI, AKB AbstractPreeclampsia is a midwifery problem that has not been completely resolved and the cause of maternal death. Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia ranges from 1.5% - 2.5%. In 2016 in Probolinggo Regency the Maternal Mortality Rate (MMR) was 15 people while 10 of them were due to Preeclampsia. Based on a preliminary survey at the Probolinggo District Health Office in 2014 the maternal mortality rate due to preeclampsia was 16.66%, in 2015 it was 30.77% and in 2016 66.66%. The aim of the study was to determine the dominant factors that influence the incidence of preeclampsia. The design used in this study is correlational analytic with cross sectional approach. The population used was all preeclamptic pregnant women in June - August 2017 as many as 134 people. The sampling technique was simple random sampling and a sample of 100 people was obtained. The statistical test used is Chi Square and logistic regression test. The results showed that the incidence of preeclampsia was 71% and the variables that were significantly related were maternal age, parity, history of complications, and chronic disease. The dominant variable in this study is the age of the mother with OR 4.302 which means that respondents aged <20 years and> 35 years have a chance of 4.302 times more at risk of preeclampsia than those aged 20 - 35 years. Advice from health workers to optimize ANC services. Keywords : preeclampsia, pregnant mother, AKI, AKB
Pengaruh Emo Demo Terhadap Pemberian Menu MP ASI Pada BADUTA Muthmainnah Zakiyyah; Mega Silvian Natalia; Tutik Ekasari
Oksitosin : Jurnal Ilmiah Kebidanan Vol. 7 No. 1 (2020): Oksitosin : Jurnal Ilmiah Kebidanan
Publisher : Prodi D III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/oksitosin.v7i1.536

Abstract

Emo Demo or Emotional Demonstration is an active activity based on behavior change in the target community groups (pregnant women and nursing mothers) developed by the Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN). ASI complementary food (MPASI) is a food transition from breast milk to family foods that contain nutrients, given to children aged 6-24 months to meet their nutritional needs other than breast milk. In 2018 the proportion of food consumption varies among children aged 6-23 months in East Java Province by 46.6%. This is still below the government's target of 52%. Based on a preliminary survey conducted on December 24, 2018 to 10 BADUTA, 5 of whom received menus in the form of rice only, 3 BADUTA were given rice and vegetables, and 2 others in the form of rice, vegetables and side dishes. Therefore, the purpose of this study was to determine the effect of the emo demo on giving the MPASI menu to BADUTA. This research method used analytic with cross sectional design. The sampling technique was simple random sampling, which is 46 mothers who had BADUTA. The statistical test used Chi Square. The statistical test resulted obtained p value = 0.003 so that it can be interpreted that there was the Effect of Emo Demo on giving the MPASI menu to BADUTA. Keywords: Emo Demo, Menu, ASI Complementary Food. ABSTRAK Emo Demo atau Emotional Demonstration adalah kegiatan aktif berbasis pada perubahan perilaku pada kelompok masyarakat target (ibu hamil dan ibu menyusui) yang dikembangkan oleh Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN). Makanan pendamping ASI (MPASI) merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga yang mengandung zat gizi, diberikan pada anak berumur 6–24 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizinya selain dari ASI. Pada tahun 2018 proporsi konsumsi makanan beragam pada anak usia 6-23 bulan di Propinsi Jawa Timur sebesar 46,6%. Hal ini masih di bawah target pemerintah yaitu 52%. Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 24 Desember 2018 kepada 10 BADUTA, 5 diantaranya mendapat menu berupa nasi saja, 3 BADUTA diberikan nasi dan sayuran, dan 2 lainnya berupa nasi, sayuran dan lauk. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh emo demo terhadap pemberian menu MPASI pada BADUTA. Metode penelitian ini menggunakan analitik dengan rancang bangun cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling, yakni 46 orang ibu yang mempunyai BADUTA. Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,003 sehingga dapat diartikan bahwa ada Pengaruh Emo Demo terhadap pemberian menu MPASI pada BADUTA. Kata Kunci : Emo Demo, Menu, Makanan Pendamping ASI.
HUBUNGAN PERSEPSI IBU HAMIL TENTANG VAKSINASI COVID 19 DENGAN MINAT IBU HAMIL DALAM MENGIKUTI VAKSINASI: The Relationship between the perception of pregnant women about the covid-19 vaccination with the interest of pregnant women in participating in the vaccination Tutik Hidayati; Tutik Ekasari
Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery) Vol. 9 No. 1 (2023): JIKeb | Maret 2023
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikeb.v9i1.1348

Abstract

Covid-19 is a group of viruses that can cause disease in animals or humans. Several types of corona viruses are known to cause respiratory tract infections in humans ranging from coughs and colds to more serious ones such as Middle East Respiratory Syndrome (MERS) and Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). This study aims to analyze the relationship between pregnant women's perceptions of Covid 19 vaccination with pregnant women's interest in taking vaccinations in the Tongas Health Center, Probolinggo.This research is a quantitative research design with a correlational design using a cross sectional study approach with 35 respondents. Data collection includes coding, editing and tabulating, then analyzed manually and computer with Chi Square Test. According to the study's findings, out of 35 respondents, the majority of pregnant women had positive opinions of the COVID 19 vaccination, according to 23 respondents (65.7%), including the interest of pregnant women in receiving the vaccination, which was expressed by 21 respondents (60%) while those who were uninterested were represented by 2 respondents. (5.7%). Pregnant women's perceptions of the Covid 19 immunization and their desire in receiving vaccinations at the Tongas Health Center in Probolinggo Regency are related, as indicated by the obtained P Value of 0.001 and a = 0.05, which suggests that H0 is rejected and Ha is accepted. It is hoped that the screening process for targeting pregnant women should be carried out in detail and thoroughly. For pregnant women, the screening or screening process must be carried out in detail compared to other targets. The thing to remember is that giving the COVID-19 vaccine does not fully protect pregnant women from the Corona virus
THE EFFECT OF HEALTH EDUCATION ABOUT PREGNANCY ON ANXIETY LEVEL OF PREGNANT IN THE ERA OF THE PANDEMIC COVID-19 Tutik Ekasari
Jurnal Medicare Volume 1 No. 2, April 2022
Publisher : Rena Cipta Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Coronavirus disease 19 (Covid 19) merupakan penyakit baru yang dapat mengancam jutaan nyawa orang diseluruh dunia. Covid 19 tidak hanya mempunyai dampak negatif bagi kesehatan fisik akan tetapi berdampak pada kesehatan mental. Ibu hamil merupakan salah satu yang rentan terhadap Covid 19, sehingga membuat kecemasan meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat kecemasan ibu hamil di era pandemic covid 19. Metode penelitian menggunakan pra eksperimen dengan rancangan One Group Pre-post Test Design. Populasi penelitian ini adalah semua ibu hamil yaitu sebanyak 37. Teknik Sampling menggunakan total sampling dengan jumlah 37 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner kecemasan dengan skala HARS. Hasil penelitian diperoleh P value 0,000 yang artinya ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat kecemasan ibu hamil di era pandemi covid 19.   Coronavirus disease 19 (Covid 19) is a new disease that can threaten the lives of millions of people around the world. Covid 19 not only has a negative impact on physical health but also has an impact on mental health. Pregnant women are one of the most vulnerable to Covid 19, thereby increasing anxiety. This study aims to analyze the effect of health education on the level of anxiety of pregnant women in the era of the covid 19 pandemic. The research method used a pre-experimental design with a One Group Pre-post Test Design. The population of this study were all 37 pregnant women. The sampling technique used a total sampling of 37 respondents. The research instrument used an anxiety questionnaire with the HARS scale. The results of the study obtained a P value of 0.000 which means that there is an influence of health education on the anxiety level of pregnant women in the era of the pandemic covid 19.
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG ANTENATAL CARE DI MASA PANDEMI COVID 19 Tutik Ekasari
JURNAL PARADIGMA (PEMBERDAYAAN & PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) Vol 4 No 2 (2022): JURNAL PARADIGMA VOLUME 4 NOMOR 2 OKTOBER 2022
Publisher : STIKES NGUDIA HUSADA MADURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia is one of the countries affected by the Corona Virus Disease-19 (Covid-19) pandemic with a fluctuating number of confirmed cases of Covid-19 (new cases). The provision of maternal services during the pandemic needs to be a concern to avoid an increase in maternal morbidity and mortality, especially when there are restrictions on maternal health services. This can be a factor causing anxiety that occurs in pregnant women. The purpose of this PKM is to increase awareness of pregnant women to check their pregnancy and the output targets to be achieved are and articles. This Community Service method is health education to the community about antenatal care during the covid 19 pandemic. The participants are posyandu cadres, pregnant women and women of childbearing age as many as 30 people at the Posyandu Dusun Mudinan II Pajurangan Village, Gending District, Probolinggo Regency. The results of the PKM activity are that participants understand and are able to explain again about antenatal care during the Covid 19 pandemic and have reduced their worries about getting their pregnancy checked. Keywords: Antenatal care, Covid 19 pandemic, Visits
PENDIDIKAN KESEHATAN DAN PELATIHAN CARA MEMBUAT MAKANAN PENDAMPING ASI YANG BERGIZI Tutik Ekasari; Muthmainnah Zakiyyah; Mega Silvian Natalia
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT KESEHATAN (ABDIMAKES) Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan (ABDIMAKES)
Publisher : Jurnal Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55316/amk.v2i2.795

Abstract

WHO dan UNICEF menganjurkan agar ASI eksklusif diberikan sejak lahir sampai usia 6 bulan dan ASI diteruskan bersamaan dengan MP-ASI yang memadai sampai 2 tahun atau lebih. Makanan pendamping ASI yang baik adalah terbuat dari bahan makanan yang segar, seperti : tempe, kacang-kacangan, telur ayam, ikan, sayur mayur dan buah-buahan. Tujuan PKM ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan cara membuat MP-ASI yang bergizi dan target luaran yang akan dicapai adalah bahan ajar mata kuliah Gizi dalam Kesehatan Reproduksi dan Jurnal J-Pengmas. Metode Pengabdian Kepada Masyarakat ini yaitu pendidikan kesehatan dan pelatihan cara membuat MP-ASI yang bergizi. Peserta Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah ibu baduta sebanyak 20 orang. Tempat pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat yaitu di Posyandu Dusun Mudinan II Desa Pajurangan Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo. Setelah diberikan pendidikan kesehatan dan pelatihan cara membuat makanan pendamping ASI yang bergizi, ibu-ibu baduta tersebut paham tentang cara membuat makanan pendamping ASI yang bergizi dan bervariasi serta dengan menggunakan bahan makanan yang mudah didapat dan dengan harga yang terjangkau. Pendidikan kesehatan dan pelatihan tentang gizi sangat berdampak pada perilaku seseorang. Oleh karena itu, kita sebagai tenaga kesehatan sebaiknya sering-sering melakukan pendidikan kesehatan dan pelatihan untuk membantu masyarakat hidup mandiri dan sehat. Kata Kunci : Makanan Pendamping ASI, bergizi, MP-ASI, baduta, sehat