Suratmo Suratmo
Brawijaya University

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

ISOLASI DAN KARAKTERISASI TERHADAP MINYAK MINT DARI DAUN MINT SEGAR HASIL DISTILASI UAP Aziza, Siti Alfisyah Nur; Retnowati, Rurini; Suratmo, Suratmo
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.588 KB)

Abstract

ABSTRAK Minyak mint dapat digunakan sebagai bahan baku industri makanan, minuman, dan farmasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi minyak mint dari daun mint (Mentha arvensis Linn) segar dilakukan dengan metode distilasi uap selama 1 jam, mengkarakterisasi sifat fisik, dan menganalisis komponen penyusun minyak mint menggunakan Kromatografi Gas-Spektroskopi Massa (KG-SM). Minyak mint yang dihasilkan berwarna kuning muda dengan rendemen 0,03 %, indeks bias 1,4701 (25 oC), dan massa jenis 1,1363 g/mL (25 oC). Hasil analisis komponen penyusun minyak mint menggunakan KG-SM menunjukkan bahwa terdapat 37 komponen, dan terdapat 3 komponen utama dalam minyak mint yaitu karvon (30,89 %), piperitenon oksida (14,58 %), dan bornilen (12,75 %). Kata kunci: distilasi uap, Kromatografi Gas-Spektroskopi Massa, Mentha arvensis Linn, minyak mint ABSTRACT Mint oil can be used as raw material for food, beverage, and pharmaceutical industries. The aims of this research is to isolate mint oil from fresh mint (Mentha arvensis Linn) leaves using steam distillation method for 1 hours, to characterize the mint oil is based on its physical properties, and to analyze its chemical compounds using Gas Chromatography-Mass Spectroscopy (GC-MS). The isolation result showed that mint oil is yellow with pungent odour and the yield of mint oil is 0.03 %, refractive index value is 1.4701 (25 oC), and density 1.1363 g/mL (25 oC). GC-MS analysis result showed that the oil contained of 37 components and the 3 main components is carvone (30.89 %), piperitenone oxide (14.58 %), and bornylene (12.75 %).   Keywords: Gas Chromatography-Mass Spectroscopy, Mentha arvensis Linn, mint oil, steam distillation
Studi Kinetika Reaksi Asilasi Fenol dengan Asam Sitrat Anhidrida Alim, Hidayat Akbar Adiansyah; Kamulyan, Budi; Suratmo, Suratmo
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.729 KB)

Abstract

Studi kinetika reaksi asilasi fenol dengan asam sitrat anhidrida bertujuan untuk mempelajari kinetika reaksi asilasi fenol dengan asam sitrat anhidrida serta mempelajari pengaruh konsentrasi fenol terhadap kinetika reaksinya dari kadar fenol sisa. Asam sitrat anhidrida dibuat dari asam sitrat dengan cara memanaskan pada suhu 1700C dalam reaktor. Reaksi asilasi fenol dengan asam sitrat anhidrida dilakukan pada suhu 700C dengan variasi perbandingan konsentrasi fenol  dan waktu reaksi. Perbandingan konsentrasi fenol dengan asam sitrat anhidrida dilakukan pada 3:1 ; 2:1 ; 1:1 dan pada variasi waktu reaksi 30, 60, 90, 120 menit. Kadar fenol sisa dari reaksi asilasi fenol dengan asam sitrat anhidrida diidentifikasi dengan menggunakan metode folin – ciocalteu. Identifikasi senyawa dengan menggunakan spektrofotometer FTIR digunakan untuk mengetahui gugus fungsi dari senyawa fenol, asam sitrat, asam sitrat anhidrida dan senyawa hasil reaksi. Dari hasil percobaan menunjukkan reaksi orde dua. Semakin besar konsentrasi fenol akan meningkatkan kadar fenol sisa dan menurunkan konstanta laju reaksi. Kata kunci: asam sitrat anhidrida, fenol, reaksi asilasi.
OPTIMASI AMOBILISASI ENZIM XILANASE DARI Trichodema viride MENGGUNAKAN MATRIKS KITOSAN-TRIPOLIFOSFAT Sa'idah, Ilmiyati; Sutrisno, Sutrisno; Suratmo, Suratmo
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.127 KB)

Abstract

Xylanase is an enzyme that has an ability to hydrolyze hemicellulose and has an important act in such as industries, so that should be immobilized so that it can be used repeatedly and easy to removed from the product. In this study, xylanase isolated from the fungus Trichoderma viride and purified by using ammonium sulfate saturation levels 40-80%. The method that used in the immobilization of xylanase is a method of trapping using a matrix of chitosan-tripolyphosphate with make a variation to chitosan concentration (0.5, 1.0, 1.5, 2.0, 2.5)% (w / v) and make a variation to enzyme concentration (0.5, 1.5, 2.5, 3.5, 4.5) mg / mL. The results showed that the chitosan concentration optimum is at a concentration  2.0% with the amount of xylanase stuck at  such as 3.867 mg. Enzyme concentration optimum is at a concentration of 4.5 mg / mL with the amount of xylanase stuck such as 18.942 mg.
OPTIMASI AMOBILISASI XILANASE DARI Trichoderma viride PADA MATRIKS PASIR LAUT Laziba, Dihan; Sutrisno, Sutrisno; Suratmo, Suratmo
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.972 KB)

Abstract

ABSTRACT Immobilization of xylanase with physical adsorption method on sea sand matrix is carried out to increase stabilization of enzyme and can be reused. Xylanase is isolated from Trichoderma viride, purified by precipitation method by using ammonium sulfate with saturated level of 40-80%. This research is to know the shaking time and optimum concentration of xilanase. Variance of shaking time is (1,2,3,4,5) hour and variance concentrate of xylanase (0.5; 1.5; 2.5; 3.5; 4.5) mg/mL on 0.1 g of sand at room temperature. Content of xylanase enzyme used for immobilization is 4.517 mg/ml with activity was 17.029 units . The results of the research showed that the optimum condition of immobilization xylanase is achieved when shaking time is 2 hours and concentrate of xylanase is 4.5 mg/mL within absorbed xylanase is 205.120 mg/g and activity of immobilizied xylanase is 135.886 units. Keywords: activities, concentration of xylanase, sea sand, shaking time, Trichoderma viride.
PENGARUH LAMA WAKTU PENYIMPANAN dan PENYINARAN CAHAYATERHADAP SITRONELAL SERTA UJI TOKSISITAS dengan MENGGUNAKAN METODE BSLT(BRINE SHRIMP LETHALITY TEST) Pertiwi, Gilly Putri; Iftitah, Elvina Dhiaul; Suratmo, Suratmo
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.727 KB)

Abstract

Pada penelitian ini pengaruh lama waktu penyimpanan dan penyinaran cahaya pada sitronelal diuji untuk mengetahui perubahan kandungan. Toksisitas sitronelal sebelum dan setelah penyimpanan dan penyinaran juga diuji menggunakan metode BSLT. Penyimpanan sitronelal dilakukan dalam botol vial bening dan vial gelap yang  disimpan dalam kotak kayu dengan perlakuan penyimpanan yang berbeda selama 4 minggu. Kotak yang pertama disinari lampu selama 24 jam (selanjutnya disebut kotak A), kotak kedua adalah kotak yang dua sisinya terbuat dari kasa selanjutnya disebut kotak B), dan kotak ketiga adalah kotak tertutup yang berwarna hitam (selanjutnya disebut kotak C). Analisis kandungan sitronelal sebelum dan sesudah penyimpanan menggunakan Kromatografi Gas-Spektrometer Massa (KG-SM). Hasil analisa KG-SM menunjukkan bahwa persen area berubah dari 45,29% menjadi 52,58% dan terdapat perbedaan jumlah puncak sampel setelah disimpan selama 2 minggu dalam kotak C dalam botol vial bening. Sampel ini kemudian diuji toksisitasnya dengan BSLT. Hasil uji BSLT menunjukkan besarnya nilai LC50 sitronelal awal sebesar 71,1 ppm dan sebesar 132,79 ppm pada sitronelal setelah 2 minggu penyimpanan serta 324,97 ppm pada sitronelal setelah 4 minggu penyimpanan sehingga menunjukkan bahwa sitronelal dengan penyimpanan 2 minggu lebih toksik dibanding dengan sitronelal yang disimpan selama 4 minggu
ESTERIFIKASI 2-ISOPROPIL-5-METILSIKLOHEKSANOL (l-MENTOL) MENGGUNAKAN ASAM PROPIONAT Nurita, Friska Devi Mella; Retnowati, Rurini; Suratmo, Suratmo
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.492 KB)

Abstract

Menthol is one of peppermint oil components (Mentha piperita). It can be converted into menthyl propionate that have stronger aroma than alcohol compounds. The aims of this research were to synthesize ester l­-menthyl propionate using l-menthol and propionate acid and study on the influence of mole ratio of reactans to esters product. The esterifications were carried out by reacting l-menthol and propionate acid in ether solvents and sulfuric acid as catalyst. The mixture was refluxed for 1 hour. The ratio of l-menthol and propionate acid were set at 1:1, 1:2, 1:3, 1:4. The products of esterification were characterized based on physical properties (color and odor) and analyzed by TLC, GC, GC-MS and FT-IR Spectrophotometry. The result of characterization showed that the products are a mixture of l-menthol and l-menthyl propionate. This products have a yellow color and stronger aroma than l-menthol. The results showed the highest yield of synthesis products 22.5 % was obtained at mole ratio l-menthol:propionate acid 1:1. Key words: esterification, l-menthyl propionate, mole ratio
ESTERIFIKASI l-MENTOL DAN ANHIDRIDA ASETAT DENGAN VARIASI RASIO MOL REAKTAN Chasana, Nuraini Uswatun; Retnowati, Rurini; Suratmo, Suratmo
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.139 KB)

Abstract

Ester merupakan senyawa berbau harum, yang dapat diperoleh dari reaksi antara alkohol dan asam karboksilat. Senyawa tersebut banyak digunakan dalam industri parfum, kosmetik, dan makanan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan esterifikasi terhadap l-mentol dengan anhidrida asetat dan mengetahui pengaruh rasio mol l-mentol:anhidrida asetat (1:1, 2:1, 3:1, 4:1, 5:1) terhadap produk ester yang dihasilkan. Reaksi dilakukan dengan mencampurkan senyawa l­-mentol, anhidrida asetat dan katalis H2SO4 98 % dalam pelarut dietil eter dalam refluks selama 1 jam. Hasil sintesis dianalisis berdasarkan penentuan sifat fisik (warna,bau) dan dikarakterisasi dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT), Spektrofotometri Infra Merah (FT-IR), Kromatografi Gas (KG), dan Kromatografi Gas-Spektrometri Massa (KG-SM). Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa hasil sintesis masih berupa campuran yaitu l-mentol dan l-mentil asetat, berupa cairan berwarna kuning dan berbau khas mint. Rasio mol l-mentol dan anhidrida asetat mempengaruhi produk l-mentil asetat. % rasio tertinggi l-mentil asetat yaitu sebesar 18,79 % pada rasio mol l-mentol:anhidrida asetat 2:1. Sedangkan rendemen tertinggi senyawa l-mentil asetat yaitu sebesar 28,28 % pada rasio mol l-mentol:anhidrida asetat 2:1. Kata kunci: Esterifikasi, l­-mentol, anhidrida asetat, rasio mol
PENGARUH REAKSI DEASETILASI DENGAN BANTUAN ULTRASONIKASI TERHADAP KITIN HASIL ISOLASI DARI CANGKANG Portunus pelagicus ASAL PROBOLINGGO Lusiana, Sri Eva; Sukma, Sari; Masruri, Masruri; Suratmo, Suratmo
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.127 KB)

Abstract

ABSTRAK Kitosan merupakan polisakarida dari monomer glukosamin. Potensi aplikasinya untuk reaksi organik dan industri farmasi sangat luas. Paper ini melaporkan hasil studi optimasi isolasi kitosan dari cangkang rajungan lokal (Portunus pelagicus) asal Probolinggo. Optimalisasi dikerjakan dengan meningkatkan lama reaksi deasetilasi kitin dan menggunakan konsentrasi basa NaOH 70%. Proses ini dikerjakan dengan bantuan ultrasonikasi (Ultrasonication-Assisted). Kitosan hasil isolasi diperoleh berupa serbuk berwarna putih dengan kadar air rata-rata 1,0%. Derajat deasetilasi kitosan tertinggi diperoleh sebesar 97,60% ketika reaksi deasetilasi dilangsungkan selama 8 jam. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan dengan hasil yang dilaporkan dalam penelitian sebelumnya yang mencapai sekitar 60%.   Kata kunci: derajat deasetilasi, kitin, kitosan, Portunus pelagicus, rajungan
KITOSAN DARI RAJUNGAN LOKAL PORTUNUS PELAGICUS ASAL PROBOLINGGO, INDONESIA Sukma, Sari; Lusiana, Sri Eva; Masruri, Masruri; Suratmo, Suratmo
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.863 KB)

Abstract

ABSTRAK Kitosan merupakan polisakarida yang tersusun atas monomer glukosamin dengan ikatan glikosida. Kitosan dapat diperoleh melalui proses deasetilasi kitin dari cangkang kulit rajungan (Portunus pelagicus). Dalam paper ini dilaporkan hasil studi dalam proses optimasi deasetilasi kitin dari cangkang kulit rajungan asal Probolinggo. Optimasi ditujukan untuk mendapatkan kitosan dengan derajat deasetilasi (DD) yang tinggi. Proses ini dikerjakan dengan menggunakan konsentrasi basa 70% dalam mengkatalisis proses deasetilasi, serta mengkaji pengaruh lama reaksinya. Reaksi dikerjakan dengan metode batch pada suhu didih campuran dan diaduk secara konvensional menggunakan pengaduk magnetik. Kitosan yang diperoleh berupa serbuk berwarna putih dengan persentase antara 29,25-46,25%. Nilai DD tertinggi 87,96% pada konsentrasi basa 70% ketika reaksi dikerjakan selama 24 jam. Derajat deasetilasi ini lebih baik jika dibandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya dengan nilai sekitar 70% DD. Kata kunci: kitin, kitosan, Portunus pelagicus, rajungan  
ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA TURUNAN ACETOGENIN DARI DAUN SIRSAK (Annona muricata) SERTA UJI TOKSISITAS Pradana, Pulung Yudhariska; Suratmo, Suratmo; Retnowati, Rurini
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (945.285 KB)

Abstract

The research is aims to determine acetogenin derivative isolated from graviola leaf (Annona muricata) and study their toxicity activity. Graviola leaf powder was macerated using ethanol and its isolate were fractionated using methanol. Characterization acetogenin compound in methanol fraction using kedde test, UV-Vis and FTIR spectrophotometer. Kedde test result showed the presence of colour changing of dot to pink. UV-Vis data shows that absorption at 222 nm. FTIR spectra data showed the presence of cluster of C=O, C-C(=O)-O and O-C-C with the peak of the wave number at 1741 cm-1 , 1164 cm-1 and 1076 cm-1. The identification result showed that methanol fraction is acetogenin. The results of toxicity tests methanol fraction from the leaves of the soursop has LC50 value of 35.51 ppm.