Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Studi Perencanaan Migrasi Sistem Digital Oleh Penyelenggara Radio Trunking di Indonesia Awangga Febian Surya Admaja
Buletin Pos dan Telekomunikasi Vol 11, No 2 (2013): June 2013
Publisher : Centre for Research and Development on Resources, Equipment, and Operations of Posts and I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.432 KB) | DOI: 10.17933/bpostel.2013.110206

Abstract

Sistem Radio Trunking merupakan sistem radio yang berbasis repeater untuk satu atau lebih menara dengan menggunakan lebih dari satu frekuensi, dimana pengguna secara semi-privat dapat memiliki kanal tersendiri untuk melakukan pembicaraan secara grup. Di Indonesia, alokasi pada pita frekuensi radio trunking analog direncanakan akan digunakan untuk trunking digital, dimana aplikasi sistem radio trunking  yang baru harus menggunakan teknologi trunking digital dan sistem analog yang ada disyaratkan untuk beralih ke teknologi digital. Studi ini bertujuan untuk melihat seberapa besar kesiapan dari penyelenggara radio trunking di Indonesia dalam melakukan migrasi radio trunking digital. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam dan didukung dengan data kuantitatif untuk menunjukkan nilai indeks kesiapan dari penyelenggara radio trunking. Studi ini menghasilkan nilai indeks kesiapan dari sampel penyelenggara radio trunking dengan skema perencanaan migrasi sesuai dengan nilai indeks kesiapan.
Pengukuran Kesuksesan Sistem Informasi Manajemen Frekuensi (SIMF) Dengan Model DeLone dan McLean Iman Sanjaya; Awangga Febian Surya Admaja
Buletin Pos dan Telekomunikasi Vol 9, No 4 (2011): December 2011
Publisher : Centre for Research and Development on Resources, Equipment, and Operations of Posts and I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (822.661 KB) | DOI: 10.17933/bpostel.2011.090405

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi apakah sistem informasi manajemen frekuensi (SIMF) yang dikembangkan di lingkungan Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika dapat dikatakan berhasil atau sukses, dan mempunyai dampak positif terhadap kinerja individu maupun kementerian, dengan menggunakan Model DeLone dan McLean (1992). Dalam penelitian ini digunakan model persamaan struktural berbasis partial least square (PLS), sehingga model ini tidak memerlukan asumsi-asumsi parametrik dari distribusi normal multivariat dan jumlah sampel dapat kecil. Dengan model tersebut hasil penelitian menunjukkan bahwa model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean tidak sepenuhnya terbukti secara empiris dalam kasus pengembangan SIMF di Ditjen SDPPI, karena intensitas Penggunaan SIMF tidak memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap dampak Individu.
Studi Kesiapan Direktorat Standardisasi Dalam Menerapkan SNI ISO/IEC 17065 Awangga Febian Surya Admaja
Buletin Pos dan Telekomunikasi Vol 11, No 3 (2013): September 2013
Publisher : Centre for Research and Development on Resources, Equipment, and Operations of Posts and I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (828.501 KB) | DOI: 10.17933/bpostel.2013.110304

Abstract

ISO / IEC Guide 17065 : 2012 adalah pedoman internasional yang berisi kriteria untuk lembaga yang melaksanakan sistem sertifikasi produk, proses dan jasa. Pedoman ini menjamin suatu lembaga sertifikasi melaksanakan sistem sertifikasi secara konsisten dan dapat diandalkan sehingga memudahkan penerimaannya di forum nasional dan internasional. Sebagai suatu lembaga sertifikasi, Direktorat Standardisasi dituntut untuk mengelola kegiatannya secara profesional merujuk kepada standar atau best practice yang ada. Studi ini bertujuan untuk melihat Bagaimana kesiapan Direktorat Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika dalam menerapkan SNI ISO / IEC 17065 : 2012. Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui survei dengan menggunakan teknik analisis kesenjangan untuk melihat kondisi saat ini dengan kondisi yang diinginkan. Studi ini menghasilkan nilai kesenjangan antara kondisi Direktorat Standardisasi saat ini dengan kriteria yang dipersyaratkan oleh SNI ISO / IEC 17065, selain itu diberikan alternatif bentuk organisasi dari Direktorat Standardisasi yang lebih mendukung dalam penerapan SNI ISO / IEC 17065.
Analisis Kesuksesan Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SIMS) Awangga Febian Surya Admaja
Buletin Pos dan Telekomunikasi Vol 12, No 2 (2014): June 2014
Publisher : Centre for Research and Development on Resources, Equipment, and Operations of Posts and I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.81 KB) | DOI: 10.17933/bpostel.2014.120203

Abstract

Dalam perkembangan suatu sistem informasi yang digunakan oleh sebuah institusi, perlu dilihat bagaimana kesuksesan dan dampak positif yang diberikan sistem informasi tersebut terhadap manfaat bersih yang diterima oleh instansi terkait dengan penggunaan dan kepuasan pengguna sistem informasi tersebut. Sistem informasi yang digunakan oleh Ditjen SDPPI saat ini telah berkembang menjadi sistem informasi manajemen sumber daya dan perangkat pos dan informatika (SIMS) dan perlu dilihat bagaimana kesuksesan sistem informasi tersebut dalam memenuhi kebutuhan manajemen Ditjen SDPPI. Dalam penelitian ini digunakan persamaan struktural berbasis partial least square (PLS) dengan mengacu kepada model kesuksesan sistem informasi oleh DeLone & McLean. Hasil perhitungan model tersebut menunjukkan bahwa model kesuksesan DeLone & Mclean tidak membuktikan keseluruhan hipotesis dari penelitian dimana penggunaan tidak berpengaruh signifikan terhadap manfaat bersih yang didapatkan oleh institusi.
Evaluasi Penggunaan Frekuensi Pada Penyelenggaraan Radio Komunitas Azwar Aziz; Awangga Febian Surya Admaja
Buletin Pos dan Telekomunikasi Vol 9, No 3 (2011): September 2011
Publisher : Centre for Research and Development on Resources, Equipment, and Operations of Posts and I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.896 KB) | DOI: 10.17933/bpostel.2011.090302

Abstract

Kajian evaluasi ini membahas tentang penggunaan frekuensi pada penyelenggaraan radio komunitas. Dalam penggunaan kanal frekuensi yang terbatas untuk radio komunitas dan juga karena ketidaktahuan dari masyarakat atau penyelenggara radio komunitas tentang peraturan yang berkaitan dengan penggunaan frekuensi khusus radio komunitas sehingga menyebabkan banyaknya penggunaan frekuensi yang tidak sesuai dengan ketentuan yang telah berlaku. Kajian ini berusaha memaparkan permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam penggunaan frekuensi radio komunitas dengan cara pendekatan kualitatif kepada penyelenggara radio komunitas dan dilakukan wawancara mendalam. Dalam kajian ini dihasilkan bahwa banyaknya permasalahan dikarenakan kurangnya pengetahuan penyelenggara dalam hal peraturan yang berkaitan dengan penyelenggaraan radio komunitas.
Wireless Gigabit untuk komunikasi pitalebar [Broadband communication in Wireless Gigabit] Awangga Febian Surya Admaja; Sri Ariyanti
Buletin Pos dan Telekomunikasi Vol 14, No 2 (2016): December 2016
Publisher : Centre for Research and Development on Resources, Equipment, and Operations of Posts and I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1215.354 KB) | DOI: 10.17933/bpostel.2016.140201

Abstract

Pertumbuhan trafik data yang semakin meningkat menyebabkan kebutuhan komunikasi pitalebar menjadi semakin tinggi, hal tersebut dapat diatasi dengan penggunaan pita 60 GHz sebagai jaringan wireless gigabit. Kajian ini bertujuan untuk melihat bagaimana potensi penggunaan pita 60 GHz di Indonesia dengan melakukan wawancara terhadap regulator dan operator seluler, serta melihat kondisi regulasi dalam negeri dan ketentuan internasional. Hasil kajian menunjukkan bahwa pita 60 GHz memiliki potensi penggunaan dengan skema perizinan yang disesuaikan dengan kondisi penerapan. Kanal yang memiliki alokasi peruntukannya paling sedikit dalam tasfri berdasarkan ketentuan ITU adalah kanal 2 dan 3 sedangkan pada kanal 4 di rentang 63,72-65,88 GHz pengalokasian paling sedikit hanya ada di pita 64-65 GHz.*****The increasing growth of data traffic led to higher demand for broadband communications. This demand problem can be overcome by the use of the 60 GHz band as gigabit wireless networking spectrum. This study aims to see the potential use of the 60 GHz band in Indonesia, through in-depth interviews with regulators and by looking at the regulatory conditions domestically and internationally. The results show that the 60 GHz band has the potential use as long as the licensing scheme is adapted to the application conditions. Channels having the fewest allocation for wireless gigabit based on tasfri are channel 2 and 3, while channel 4, in the range of  63.72-65.88 GHz, has the least allocated spectrum on 64-65 GHz band.