Endah Suwarni
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang, Indonesia. FMIPA UNNES Gd D6 Lt 1 Jln. Raya Sekaran- Gunungpati- Semarang 50229 Telp./Fax. (024) 8508033

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Analisis Keanekaragaman Genetik dan Diferensiasi Jati Jawa dan Madura berdasarkan Marka Mikrosatelit untuk Mendukung Fingerprinting Jati Millah, Munisyatul; Habibah, Noor Aini; Suwarni, Endah
Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education Vol 2, No 2 (2010): September 2010
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Sciences, Semarang State University . Ro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/biosaintifika.v2i2.1157

Abstract

Analysis fingerprinting teak is supported by information about teak’s character molecularly. The information is gotten by analyzing 3 primary microsatellite in 46 teak samples that produce total 18 kinds of alel averagely 6 alel per locus. Genetics variety level is shown by Observed Heterozigosity (Ho), Expected Heterozygosity (He), Polimorfi sm Information Content (PIC) and Genetics Differentiation Coeffi cient successively 0.5122; 0.6221; 0.5818; and 0.0629. Kinship connection through dendogram analysis produces coeffi cient resemblance 0.3-1.00 that form 2 groups. However it has not shown inclination of forming group based on origin grows yet. Genetics differentiation analysis indicates different genetics in a population is higher then it is between populations. Analysis result has not found specifi c alel yet but has found 12 specifi c genotipe that is potential for analyzing fi ngerprinting if it relates to important useful genes. Keywords: microsatellite teak, DNA fi ngerprinting
Analisis Keanekaragaman Genetika dan Diferensiasi Jati Jawa dan Madura Berdasarkan Marka Mikrosatelit Untuk Mendukung Fingerprinting Jati Millah, Mun Isyatul; Habibah, Noor Aini; Suwarni, Endah; Rertoningsih, Amin
Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education Vol 4, No 2 (2012): September 2012
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Sciences, Semarang State University . Ro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/biosaintifika.v4i2.3929

Abstract

Fingerprinting jati diperlukan untuk melengkapi data base konservasi plasma nutfah jati. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi keanekaragaman genetika pohon jati berdasarkan marka mikrosatelit dan mengidentifikasi alel spesifik pada lokus tertentu yang dapat menjadi penciri khas jati populasi Jawa dan Madura. Pada penelitian ini dilakukan identifikasi karakteristik jati plus (fingerprinting) secara molekuler menggunakan penanda mikrosatelit. Sampel diambil dari koleksi jati plus di Kebun Benih Klonal (KBK) di Jawa dan dari lokal Areal Produksi Benih (APB) Madura. Sampel diisolasi menggunakan metode CTAB. Amplifikasi DNA menggunakan 3 primer mikrosatelit dan hasilnya divisualisasi pada gel poliakrilamid dengan pewarnaan silver. Hubungan kekerabatan dianalisis melalui program NTSYSpc (Numerical Taxonomy and Multivariate Analysis Sistem) versi 2.01. Hasil analisis menunjukkan tingkat keanekaragaman jati yang tinggi, didukung oleh nilai Observed Heterozigosity (Ho), Expected Heterozygosity (He), Polimorfism Information Content (PIC) dan koefisien diferensiasi genetika berturut-turut 0.5122; 0.6221; 0.5818; dan 0.0629. Hubungan kekerabatan melalui analisis dendogram menghasilkan koefisien kemiripan 0.3-1.00. Nilai keanekaragaman dalam populasi (HS), antar populasi (DST), dan nilai diferensiasi (G) berturut-turut adalah 0.5817, 0.0391, dan 0.0629. Dari hasil analisis disimpulkan bahwa tingkat keanekaragaman jati di Jawa dan Madura termasuk tinggi dan ada indikasi perbedaan genetika di dalam populasi lebih tinggi dibanding antar populasi.Fingerprinting teak is required to complete the data base teak germplasm conservation. This research aimed to obtain information about the genetic diversity of teak based on microsatellite markers and identify specific allele at a particular locus can be distinctive identity identifier population of Java and Madura. In this research is to identify the characteristics of teak plus (fingerprinting) molecularly using microsatellite markers. Samples were taken from the collection of teak plus in Kebun Benih Klonal in Java and from Areal Produksi Benih Madura. Samples were isolated using the CTAB method. Amplification of DNA using microsatellite primer 3 and the results are visualized on a polyacrylamide gel by silver staining. Kinship analyzed through NTSYSpc program (Numerical Taxonomy and Multivariate Analysis System) version 2:01. The analysis showed a high level of diversity teak, supported by Heterozigosity Observed value (HO), Expected Heterozygosity (He), polymorphisms Information Content (PIC) and genetic differentiation coefficient 0.5122 respectively; 0.6221; 0.5818; and 0.0629. Kinship through analysis dendogram generate similarity coefficient 0.3-1.00. The value of diversity in the population (HS), between populations (DST), and the value of differentiation (G) respectively are 0.5817, 0.0391, and 0.0629. From the analysis concluded that the level of diversity of teak in Java and Madura are high, and there are indications of genetic differences in the population is higher than among the population.
Produksi Prototipe Subsurface Buoyhull Sandjaja, Irfan Eko; Nugroho, Wibowo Harso; Suwarni, Endah
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol 8, No 1 (2014)
Publisher : Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.623 KB) | DOI: 10.29122/jurnalwave.v8i1.3308

Abstract

Salah satu faktor tidak terkirimnya data dari buoy ke stasiun data di darat untuk mengantisipasi potensi terjadinya tsunami karena adanya vandalisme pada buoy seperti; digunakan sebagai tambat kapal bahkan sampai dengan pencurian beberapa atau seluruh bagian dari buoy tersebut. Untuk menekan vandalisme atau pencurian dari buoy tersebut maka buoy disarankan beroperasi di bawah permukaan air laut sehingga tidak menarik perhatian kapal yang melintasi daerah tersebut. Untuk merancang buoy tersebut perlu dilakukan kajian baik dari segi hidrodinamis, kekuatan strukturnya dan proses produksi serta dengan pengujian prototype, dari kajian tersebut maka didapatkan desain buoy skala penuh yang akan dioperasikan di laut. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kemampuan apung dan kekedapan dari prototype sub_buoy secara umum selama 14 (empat belas) hari di kedalaman 1 meter dari permukaan air di kolam tetap mempunyai daya apung yang direncanakan dengan sarat operasional 1,2 m
ANALISIS KOMPARATIF HAMBATAN KAPAL KATAMARAN PADA PERAIRAN DANGKAL, MEDIUM DAN DALAM Suwarni, Endah; Pria Utama, I Ketut Aria
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol 7, No 2 (2013)
Publisher : Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.736 KB) | DOI: 10.29122/jurnalwave.v7i2.3199

Abstract

Berbagai literatur menunjukkan bahwa kapal katamaran menjadi populer dan sukses digunakan sebagai moda transportasi karena tersedianya area geladak yang lebih luas dan tingkat stabilitas yang lebih aman dan nyaman. Kapal katamaran mempunyai sarat rendah, memungkinkan untuk dioperasikan di perairan dangkal (shallow water) seperti halnya di perairan Indonesia yang relatif dangkal antara lain pelabuhan dan sungai. Di sisi lain hal tersebut dapat menimbulkan efek dan fenomena squat yang meningkatkan  hambatan total kapal katamaran. Paper ini mengkaji hambatan lambung katamaran  terhadap variasi kedalaman perairan. Eksperimen dilakukan di Tangki Tarik (Towing Tank) Jurusan Teknik Perkapalan (JTP) ITS dengan variasi rasio jarak antar lambung kapal ? panjang kapal (S/L) 0.2 ~ 0.4 dan variasi kecepatan pada angka Froude (Fr) 0.25~0.42 di perairan dangkal dan medium serta dibandingkan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya pada perairan dalam, sehingga dapat memberikan komparasi hambatan total kapal katamaran di perairan dangkal, perairan medium dan di perairan dalam. Hambatan kapal katamaran yang cenderung meningkat di perairan dangkal dan medium pada kecepatan Fr 0.25~0.37 akibat terjadinya perubahan tekanan dan kenaikan kecepatan aliran antara bagian bawah badan kapal dan dasar perairan. Hal tersebut dapat memberikan kontribusi data untuk mengevaluasi prediksi hambatan total kapal katamaran, sehingga penentuan daya mesin kapal dan efisiensi bahan bakar kapal katamaran yang dioperasikan di perairan dangkal-medium dapat menjadi lebih optimal
Perhitungan Frekuensi Natural Kapal Frigate Menggunakan Metode Kumai Purnomo, Nanang Joko; Nugroho, Wibowo Harso; Suwarni, Endah
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol 8, No 1 (2014)
Publisher : Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.528 KB) | DOI: 10.29122/jurnalwave.v8i1.3309

Abstract

Kejadian slamming pada kapal frigate merupakan respon transien yang dihasilkan dari lambung haluan kapal saat mengangguk atau menghempas ke bawah, yang umumnya menginduksi frekuensi rendah terutama pada moda pertama frekuensi alami badan kapal. Paper ini membahas metode pendekatan perhitungan frekuensi natural badan kapal frigate moda pertama dengan metode Kumai yang telah berhasil diaplikasikan juga pada kapal-kapal niaga. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh bahwa perhitungan pendekatan frekuensi natural pada kapal dengan metode Kumai dapat pula diaplikasikan pada kapal jenis frigate
PERHITUNGAN FREKUENSI NATURAL KAPAL FRIGATE MENGGUNAKAN METODE KUMAI Purnomo, Nanang Joko; Nugroho, Wibowo Harso; Suwarni, Endah
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol 8, No 1 (2014)
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.528 KB) | DOI: 10.29122/jurnalwave.v8i1.3309

Abstract

Kejadian slamming pada kapal frigate merupakan respon transien yang dihasilkan dari lambung haluan kapal saat mengangguk atau menghempas ke bawah, yang umumnya menginduksi frekuensi rendah terutama pada moda pertama frekuensi alami badan kapal. Paper ini membahas metode pendekatan perhitungan frekuensi natural badan kapal frigate moda pertama dengan metode Kumai yang telah berhasil diaplikasikan juga pada kapal-kapal niaga. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh bahwa perhitungan pendekatan frekuensi natural pada kapal dengan metode Kumai dapat pula diaplikasikan pada kapal jenis frigate
PRODUKSI PROTOTIPE SUBSURFACE BUOYHULL Sandjaja, Irfan Eko; Nugroho, Wibowo Harso; Suwarni, Endah
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol 8, No 1 (2014)
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.623 KB) | DOI: 10.29122/jurnalwave.v8i1.3308

Abstract

Salah satu faktor tidak terkirimnya data dari buoy ke stasiun data di darat untuk mengantisipasi potensi terjadinya tsunami karena adanya vandalisme pada buoy seperti; digunakan sebagai tambat kapal bahkan sampai dengan pencurian beberapa atau seluruh bagian dari buoy tersebut. Untuk menekan vandalisme atau pencurian dari buoy tersebut maka buoy disarankan beroperasi di bawah permukaan air laut sehingga tidak menarik perhatian kapal yang melintasi daerah tersebut. Untuk merancang buoy tersebut perlu dilakukan kajian baik dari segi hidrodinamis, kekuatan strukturnya dan proses produksi serta dengan pengujian prototype, dari kajian tersebut maka didapatkan desain buoy skala penuh yang akan dioperasikan di laut. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kemampuan apung dan kekedapan dari prototype sub_buoy secara umum selama 14 (empat belas) hari di kedalaman 1 meter dari permukaan air di kolam tetap mempunyai daya apung yang direncanakan dengan sarat operasional 1,2 m
ANALISIS KOMPARATIF HAMBATAN KAPAL KATAMARAN PADA PERAIRAN DANGKAL, MEDIUM DAN DALAM Suwarni, Endah; Pria Utama, I Ketut Aria
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol 7, No 2 (2013)
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.736 KB) | DOI: 10.29122/jurnalwave.v7i2.3199

Abstract

Berbagai literatur menunjukkan bahwa kapal katamaran menjadi populer dan sukses digunakan sebagai moda transportasi karena tersedianya area geladak yang lebih luas dan tingkat stabilitas yang lebih aman dan nyaman. Kapal katamaran mempunyai sarat rendah, memungkinkan untuk dioperasikan di perairan dangkal (shallow water) seperti halnya di perairan Indonesia yang relatif dangkal antara lain pelabuhan dan sungai. Di sisi lain hal tersebut dapat menimbulkan efek dan fenomena squat yang meningkatkan  hambatan total kapal katamaran. Paper ini mengkaji hambatan lambung katamaran  terhadap variasi kedalaman perairan. Eksperimen dilakukan di Tangki Tarik (Towing Tank) Jurusan Teknik Perkapalan (JTP) ITS dengan variasi rasio jarak antar lambung kapal ? panjang kapal (S/L) 0.2 ~ 0.4 dan variasi kecepatan pada angka Froude (Fr) 0.25~0.42 di perairan dangkal dan medium serta dibandingkan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya pada perairan dalam, sehingga dapat memberikan komparasi hambatan total kapal katamaran di perairan dangkal, perairan medium dan di perairan dalam. Hambatan kapal katamaran yang cenderung meningkat di perairan dangkal dan medium pada kecepatan Fr 0.25~0.37 akibat terjadinya perubahan tekanan dan kenaikan kecepatan aliran antara bagian bawah badan kapal dan dasar perairan. Hal tersebut dapat memberikan kontribusi data untuk mengevaluasi prediksi hambatan total kapal katamaran, sehingga penentuan daya mesin kapal dan efisiensi bahan bakar kapal katamaran yang dioperasikan di perairan dangkal-medium dapat menjadi lebih optimal