Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal

Community Knowledge and Actions in Controlling Dengue Hemorrhagic Fever Dwi Pristiany; Wanti Wanti; Johanes Pitreyadi Sadukh; Oktofianus Sila; Agustina Agustina
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 12 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Supp April 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.97 KB)

Abstract

Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) is an endemic disease in Indonesia, including in NTT Province. The city of Kupang as the capital of NTT Province is also an endemic area for dengue fever and almost every year there are deaths due to dengue fever. This study aims to determine the knowledge and actions of the community in controlling DHF in Kupang City in 2020. This descriptive study was conducted in Kupang City, NTT Province with the research variables being knowledge and action in controlling DHF. The population in this study is all people who live in Kupang City, with the research sample being respondents who are willing to take online surveys and submit answers on google form, which are 111 people. Primary data was obtained by distributing online questionnaires in google form via IG, FB, WA and email. The collected data is processed and analyzed descriptively by calculating the number and percentage of respondents' answers for each research variable sought. This study found that the community's knowledge about DHF and its control was mostly in the sufficient category (67%), and knowledge about House Jumantik was mostly in the poor category (56%). There are still some DHF control measures that are still lacking, namely the use of mosquito nets during naps, installation of wire netting in home ventilation, reuse of used goods, planting of mosquito repellent plants, cleaning the yard at least once a week and spreading fish larvae eater in a water container. For this reason, there is still a need for health promotion related to DHF and its control, including when mosquitoes suck blood, as well as ways that can be done in eradicating and controlling DHF in Liliba Village, Kupang City.
Perilaku Masyarakat dan Spasial Lidia Br Tarigan; Johanis Jusuf Pitreyadi Sadukh
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 12 No 4 (2022): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Supp Oktober 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.132 KB)

Abstract

Filariasis merupakan penyakit menular dan dapat menimbulkan kecacatan seumur hidup. Perilaku masyarakat dan kondisi spasial menjadi faktor dalam pencegahan dan penyebaran filariasis. Tujuan penelitian untuk mengetahui perilaku dan spasial filariasis di Kelurahan Wangkung Kabupaten Mangarai. Penelitian bersifat deskriptif dengan metode survei. Variabel penelitian, perilaku masyarakat tentang filariasis dan spasial filarisis. Sampel penelitian 54 orang. Data diperoleh melalui wawancara dan GIS. Data dianalisis secara deskriptif. Pengetahuan tentang filariasis rendah. Responden tidak mengetahui penyebab filariasis, gejala filariasis dan tidak mengetahui filariasis dapat dicegah dan diobati. Responden memiliki sikap setuju terhadap pencegahan filariasis. Tindakan pencegahan dengan menggunakan kelambu, menggunakan penangkal nyamuk, mengenakan baju berlengan panjang saat keluar rumah malam hari, minum obat pencegah filariasis. Habitat vektor filariasis yaitu sawah, sungai dan rawa-rawa. Penderita yang tinggal pada habitat sawah sebanyak 10 orang, 9 penderita berada pada zona merah dan 1 penderita pada zona hijau. Pada habitat sungai terdapat 5 penderita, berada pada zona hijau. Pada habitat rawa-rawa terdapat 6 penderita, 4 penderita pada zona merah dan 2 penderita pada zona kuning. Perilaku masyarakat tentang filariasis dengan pengetahuan rendah, sikap setuju dan melakukan tindakan pencegahan. Penderita sebahagian besar tinggal di zona merah habitat vektor filariasis.