Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Community participation in waste management Lidia Br Tarigan; Yuanita C. Rogaleli; Ferry W.F Waangsir
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 9, No 2: June 2020
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.345 KB) | DOI: 10.11591/ijphs.v9i2.20380

Abstract

Improper management of waste can be a source of health and environmental problems. Community participation contributes to effective waste management. The study was aimed at analyzing community participation in waste management at Liliba Village in Kupang City. This research is an analytic study with cross sectional study approach. The population was the entire population of Liliba Village in Kupang City. There were 133 respondents participated in this study. The data were analyzed using the structural equation model test. Education and occupation had strong correlation and significant influence to community participation. Community participation had strong relation and significant effect on waste production. Population had weak correlation and insignificant effect on waste production. It is recommended that interventions should be done for invalid indicator such as of waste utilization in the form of counseling or training on waste recycling.
ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH KOTA KUPANG MENURUT KETERSEDIAAN SUMBER AIR BERSIH DAN ZONA PELAYANAN Ragu Theodolfi; Ferry WF Waangsir
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 10 No. 2: JUNI 2014
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.703 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v10i2.490

Abstract

Peningkatan jumlah dan kepadatan penduduk di perkotaan akibat urbanisasi, masalah kemiskinan serta buruknya kemampuan manajerial operator air minum itu sendiri juga ikut menjadi penyebab rendahnya kemampuan penduduk mengakses air minum yang layak. Penelitian ini bertujuan mengetahui kebutuhan air bersih masyarakat Kota Kupang berdasarkan ketersediaan sumber air dan zona pelayanan. Penelitian dilakukan di Kota Kupang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan metode survei yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran sumber air potensial yang dikelola oleh PDAM Kabupaten Kupang dan proyeksi penduduk serta kebutuhan air bersihnya sampai dengan tahun 2030. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Kota Kupang menggunakan sumber air yang berasal dari mata air sebanyak 13 buah dan 12 buah sumur bor dengan kapasitas pelayanan mencapai 296,26 Liter/detik. Proyeksi penduduk Kota Kupang sampai dengan tahun 2030 mencapai 601.263 jiwa dengan kebutuhan air bersihnya mencapai 695,9 Liter/detik. Zona pelayanan air bersihnya dibagi atas 8 zona pelayanan. Kesimpulannya adalah kapasitas air bersih hingga tahun 2030 belum mencukupi standar rata-rata kebutuhan air bersih untuk masyarakat Kota Kupang.
Pengaruh Paparan Pencemar Udara Terhadap Stres Oksidatif: Sistematik Review Kusmiyati Kusmiyati; Norma Tiku Kambuno; Pius Selasa; Ferry William Frangky Waangsir
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 20, No 3 (2022): July 2022
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.20.3.628-636

Abstract

Pencemaran udara mempengaruhi kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat.  Pencemar udara dapat menyebabkan perubahan molekul dalam tubuh sebagai penanda dini gangguan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang pengaruh pencemar udara terhadap stres oksidatif. Jenis penelitian adalah sistematik review dari artikel penelitian yang dilakukan sebelumnya. Penelitian dilaksanakan pada Apri-Mei 2021. Pencarian literature dilakukan melalui data base Science Direct pada periode publikasi 2017-2021.  Kata kunci yang digunakan adalah “air pollutant” OR “oxidative stress” AND “air pollution” OR “oxidative stress”.   Artikel yang diperoleh menggunakan kata kunci dan memenuhi kriteria inklusi selanjutnya dilakukan penilaian kelayakan menggunakan The JBI Critical Appraisal.  Dari menilaian kelayakan diperoleh 15 artikel dari data base Science Direct yang selanjutnya ditelaah. Hasil pdari penelusuran literature diketahui jenis pencemar udara antara lain PM2,5, NO2, Ozon, partikulat, PM10, PM2.5, NO2, dan CO, PM udara ambien, abu vulkanik, bahan bakar dan sebagainya. Paparan polutan udara dapat menyebabkan stress oksidatif dalam berbagai penanda antara lain peningkatan produksi spesies oksigen reaktif, penurunan antioksidan, 8-OHDG.  Kesimpulan dari penelitian ini bahwa pajanan pencemar udara menyebabkan perubahan pada penanda biologis stress oksidatif yang merupakan indikasi dini adanya gangguan kesehatan sebagai dampak dari pencemar udara.  Perlu upaya pengendalian pencemaran udara agar tidak menimbulkan dampak negatif pada manusia.ABSTRACTAir pollution had an impact on environmental quality and public health. Air pollutants could cause molecular changes in the body as an early marker of health problems. The purpose of this study was to obtain an overview of the effect of air pollutants on oxidative stress. This study was a systematic review of previous research articles. The research was carried out in April-May 2021. The literature search was carried out through the Science Direct database in the 2017-2021 publication period. The keywords used were “air pollutant” OR “oxidative stress” AND “air pollution” OR “oxidative stress”. Articles obtained using keywords and meeting the inclusion criteria were then assessed for feasibility using The JBI Critical Appraisal. From the feasibility assessment, 15 articles were obtained which were then reviewed. The results of a literature search showed that the types of air pollutants include PM2.5, NO2, Ozone, particulates, PM10, PM2.5, NO2, and CO, ambient air PM, volcanic ash, fuel and so on. Exposure to air pollutants caused oxidative stress in various markers, including increased production of reactive oxygen species, decreased antioxidants, 8-OHDG. The conclusion of this study is that exposure to air pollutants causes changes in biological markers of oxidative stress which is an early indication of health problems as a result of air pollutants. Efforts are needed to control air pollution so that it does not have a negative impact on humans.
Alkaloids, Flavonoids, Tannins and Saponins Contents in Moringa Oleifera Leaves Kusmiyati Kusmiyati; Ety Rahmawati; Ferry William Frangky Waangsir; Pius Selasa
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 4 No 1 (2022): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v4i1.832

Abstract

Various studies have shown that Moringa oleifera leaves have benefits in preventing disease. It also has the potential to solve environmental problems as mosquito larvasides. This is presumably because Moringa leaves contain potentially beneficial compounds. Objective: The aim of this study was to analyze the content of bioactive compounds in Moringa oleifera leaf extract qualitatively and quantitatively. This study was an descriptive study. The study was conducted in Kupang East Nusa Tenggara at September 2019. Moringa leaf extraction was carried out using maceration method with 96% ethanol solvent. The identification of compounds was qualitatively carried out using Thin Layer Chromatography (TLC) methods, while quantitative using spectrophotometric methods. Data was analyzed descriptively to describe the content of flavonoid, tannin, alkaloid, saponin. Study results showed that Moringa leaf extract had flavonoid, alkaloid, tannin and saponin components which were measured qualitatively. Quantitative measurement results showed that Moringa leaves have compounds Total alkaloid Equivalent Quinine 0,3% b/b, Total Flavonoid Equivalent Quercetin17,40 % b/b, Tannin Total Equivalent Tannic Acid 14,68 % b/b, Saponin 7,41% b/b. It is concluded that Moringa oleifera leaf extract has compounds that are beneficial for many things, both in disease prevention, larvasides and other benefits.
Kajian Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Di Kecamatan Fatuleu Tengah Kabupaten Kupang Ferry WF Waangsir; Olga M. Dukabain
JURNAL INFO KESEHATAN Vol 15 No 2 (2017): JURNAL INFO KESEHATAN
Publisher : Research and Community Service Unit, Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.136 KB)

Abstract

STBM merupakan pendekatan dan paradigma pembangunan sanitasi di Indonesia yang mengedepankan prinsip non subsidi melalui pemberdayaan masyarakat dalam rangka membangun perilaku yang hyigienis dan saniter. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran pelaksanaan program STBM di Desa Oelbiteno Kecamatan Fatuleu Tengah Kabupaten Kupang. Hasil penelitian menunjukkan Kepemilikan sarana jamban keluarga di Desa Oelbiteno mencapai 97,30% dengan jenis jamban terbanyak adalah jenis leher angsa yaitu sebanyak 87 sarana dengan tingkat aksesibilitas terbanyak adalah < 5 menit. Kondisi sarana jamban keluarga di Desa Oelbiteno dengan tingkat risiko pencemaran terbanyak berada pada kategori ‘Sedang’ yaitu sebanyak 110 sarana dan terendah pada kategori ‘Tinggi’ yaitu sebanyak 12 sarana. Jenis sarana air bersih yang terbanyak di akses oleh masyarakat di Desa Oelbiteno adalah Mata Air dengan lama waktu akses tertinggi adalah < 10 menit. Kondisi sarana air bersih dengan risiko pencemaran pada kategori ‘Amat Tinggi’ pada sarana Mata Air, dan kategori ‘Rendah’ pada Perpipaan dan Kran umum. Jenis wadah penampungan air minum yang umumnya digunakan oleh masyarakat di Desa Oelbiteno adalah teko, ceret, termos dan jerigen yaitu sebanyak 68 responden dengan frekuensi pembersihan wadah terbanyak pada kelompok frekuensi ‘beberapa kali seminggu’ yaitu sebanyak 61 responden. Peningkatan kualitas sarana atau perbaikan fasiitas sanitasi melalui kegiatan pemberdayaan sangat perlu diperlukan dalam meningkatkan kualitas sanitasi dan lingkungan serta derajat kesehatan masyarakat di wilayah ini.
PEMANFAATAN LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA DAN KOTORAN TERNAK DI DESA OELOMIN KECAMATAN NEKAMESE KABUPATEN KUPANG TAHUN 2022 I Gede Putu Arnawa; Ferry W. F. Waangsir; Ni Made Susilawati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 3 (2022): September : Jurnal Pengabmas Nusantara
Publisher : Universitas Muhammadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (721.45 KB) | DOI: 10.57214/pengabmas.v4i3.120

Abstract

Air limbah yang bersumber dari rumah tangga yaitu buangan yang berasal dari pemukiman penduduk. Limbah dianggap lebih banyak menghasilkan hal negatif dibandingkan positif sehingga menjadi limbah yang mengganggu. Salah satu sumber terjadinya pencemaran lingkungan hidup adalah kegiatan peternakan babi. Desa Oelomin sebagai desa  yang dipilih sebagai salah satu desa untuk pengembang biakkan ternak di Propinsi NTT. Kotoran babi dapat dijadikan sesuatu yang berguna yaitu kompos. Pemanfaatan Limbah Cair Rumah Tangga dan Kotoran Ternak di Desa Oelomin Kecamatan Nekamese Kabupaten Kupang. Pendekatan yang dilakukan dengan masyarakat diberi penyuluhan, pelatihan, dan  praktek bersama tentang pengolahan limbah rumah tangga. Hasil kegiatan ini memberi dampak terhadap pengetahuan masyarakat dalam membuang limbah rumah tangga dan kotoran ternak dengan menggunakan sumur resapan.    
Pendampingan Umkm Kelompok Tani Kelor ”Sejahtera Bersama” Wanti Wanti; Ragu Harming Kristina; Kusmiyati Kusmiyati; Irfan Irfan; Ferry WF Waangsir; Indhira Shagti; Christina Rosanty Nenotek; Yurissetiowati Yurissetiowati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 12 (2022): Volume 5 No 12 Desember 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i12.8151

Abstract

ABSTRAK Wilayah NTT merupakah wilayah yang banyak ditumbuhi oleh tanaman tropis salah satunya adalah kelor. Pohon kelor memunyai banyak manfaat bagi kesehatan oleh karena itu pohon ini mempunyai nama lain sebagai pohon ajaib. Pemerintah Propinsi NTT membuka lahan untuk budidaya kelor sampai dengan menghasilkan produk seperti bubuk kelor, teh kelor dan kopi kelor. Namun usaha tersebut mengalami banyak kendala di lapangan sampai dengan proses pengepakan serta uji standar mutu Produk yang dihasilkan oleh karena itu dibutuhkan kerjasama dari banyak pihak untuk memberikan support sistem terhadap kebijakan pemerintah tersebut. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pelatihan pengelolaan pangan yang higienes dan pendampingan pengembangan berbagai jenis produk pangan berbahan dasar kelor. Metode pengabdian masyarakat yang digunakan adalah memberikan pelatihan dan pendampingan tentang pengelolaan pangan yang higienes dan pengembangan berbagai jenis produk pangan berbahan dasar kelor terhadap 6 peserta di Desa Otan Kecamatan Semau Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur pada tanggal 03 Juli – 04 Juli 2021. Hasil kegitaan ini diambil menggunakan penilaian pre test dan post test. Pada aspek pengetahuan dan keterampilan mitra terdapat perubahan yang signifikan bahwa seluruhnya dari peserta memiliki pengetahuan baik tentang pengelolaan pangan yang higienes dan pengembangan berbagai jenis produk pangan berbahan dasar kelor. Kesimpulan terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta tentang pengelolaan pangan yang higienes dan pendampingan pengembangan berbagai jenis produk pangan berbahan dasar kelor. Kata Kunci: Pendampingan, Kelor, UMKM  ABSTRACT The NTT region is an area that is overgrown by tropical plants, one of which is Moringa. Moringa tree has many benefits for health, therefore this tree has another name as a magic tree. The NTT Provincial Government opened land for the cultivation of Moringa to produce products such as Moringa powder, Moringa tea and Moringa coffee. However, the business encountered many obstacles in the field, up to the packaging process and testing of product quality standards, therefore cooperation from many parties was needed to provide system support for the government's policy. The purpose of this community service is to provide training in hygienic food management and assistance in the development of various types of moringa-based food products. The community service method used is to provide training and assistance on hygienic food management and the development of various types of moringa-based food products to 6 participants in Otan Village, Semau District, Kupang Regency, East Nusa Tenggara Province on 03 July – 04 July 2021. The results of this activity taken using pre-test and post-test assessments. In the aspect of knowledge and skills of partners, there was a significant change that all of the participants had good knowledge of hygienic food management and the development of various types of moringa-based food products. The conclusion is that there is an increase in participants' knowledge and skills about hygienic food management and assistance in the development of various types of moringa-based food products. Keywords: Mentoring, Moringa, UMKM
The Use of Various Filtaritaion Media in Lowering the Level of Water Hardness Ferry WF Waangsir; Gede Putu Arnawa; Johannis JP Sadukh; Debora G. Suluh
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol. 9 No. 3 (2023): March
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i3.3086

Abstract

Hard water is common in areas with thick topsoil and limestone formations. Because the topography of Kupang City is in the form of limestone, in the rainy season rainwater passes through the limestone soil layer so that the raw water becomes hard or very hard. Identification and analysis of field parameters and levels of raw water hardness before and after treatment to calculate the effectiveness of decreasing hardness of various types of filter media. This research is an experimental study. The object of inspection is raw water from Oenesu springs that have undergone filter media treatment. The filter media consists of activated carbon, silica sand, quartz sand, and zeolite with a residence time of 60 minutes. The results of laboratory tests are displayed in the form of tables and graphs and analyzed. The field parameters tested are smell, taste, color, temperature, turbidity, TDS and pH to meet water quality standards. The level of hardness before and after treatment obtained raw water hardness of 365.33 mg/L, activated carbon media 362.85 mg/L, silica sand media 236.53 mg/L, quartz sand media 239.01 mg/L and zeolite media 296.59 mg/L. The field parameters tested meet water quality standards according to Permenkes 32 of 2017. The level of water hardness treated by the filtration process with quartz sand media is more effective in reducing the level of raw water hardness, with a decrease efficiency of 35.26%.
Efektivitas Penurunan Escherichia Coli pada Air Bersih Menggunakan Tumbuhan Kelor (Moringa Olifera) dengan Variasi Konsentrasi Ferry WF Waangsir; Debora G. Suluh; Johanis Jusuf Pitreyadi Sadukh
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.94 KB)

Abstract

Kondisi air yang tercemar oleh E.coli dapat dilakukan pengolahan air untuk menurunkan kadarnya. Sehingga air yang tercemar dapat dikonsumsi. Pengolahan air dapat dilakukan dengan menggunakan Desinfektan (Larutan atau ekstrak tumbuhan kelor). Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran efektivitas penurunan E.coli menggunakan tumbuhan kelor (biji kelor). Hasil penelitian menunjukkan efektifitas penurunan E. coli pada konsentrasi ekstrak biji kelor 100 mg/L adalah sebesar 64,8%, pada konsentrasi ekstrak biji kelor 200 mg/L adalah sebesar 84,6% dan pada konsentrasi ekstrak biji kelor 200 mg/L adalah sebesar 97,1%. Pemanfaatan biji kelor sebagai bahan desinfektan alami yang murah dan mudah didapatkan sangat dianjurkan sehingga masyarakat dapat mengkonsumsi air yang laik dan sehat.
Studi Aktivitas Pencemaran, Kuantitas, Kualitas Perairan (Indeks Biotik), Kualitas Air Limbah, Air Kali Dendeng Sebagai Air Baku Pada Daerah Hilir, Tengah dan Hulu di Kota Kupang Tahun 2021 I Gede Putu Arnawa; Ferry WF Waangsir; Albertus Ata Maran; Ni Made Susilawati
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.14 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i5.7085

Abstract

Ketersediaan air yang terjangkau dan berkelanjutan menjadi bagian terpenting bagi setiap individu baik yang tinggal di perkotaan maupun di Pedesaan. Hasil survei awal diketahaui bahwa air kali dendeng pemanfaatannya cukup besar bagi warga untuk aktifitas mandi, cuci, masak dan kakus warga yang tinggal pada bantaran kali baik daerah hilir, tengah dan hulu. Berbagai aktifitas warga yang secara sadar maupun tidak sadar memanfaatkan air kali dendeng sehingga memungkinkan terjadinya pencemaran. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survei, analisa laboratorium, pemeriksaan dan pemantauan di lokasi kegiatan guna mendapatkan gambaran tentang potensi pencemaran air kali dendeng. Hasil penelitian menunjukkan debit air kali dendeng yang diambil pada tiga titik pengukuran di aliran air kali dendeng didapatkan debit alirannya pada titik I sebesar 5,27 m3/detik, titik II sebesar 3,09 m3/detik dan titik III sebesar 1,02 m3/detik; kualitas bakteriologi (E. coli) air kali dendeng pada pada titik I sebesar 75 MPN/100 ml, titik II sebesar 39 MPN/100 ml dan titik III sebesar 3 MPN/100 ml; kualitas perairan (Indek Biologi) air kali dendeng berdasarkan indeks biologinya dikategorikan sebagai pencemaran berat; kualitas bakteriologisnya memenuhi syarat, kualitas BOD, COD dan TSS nya tidak memenuhi syarat, sedangkan kualitas pH dan suhu dikategorikan memenuhi syarat. Untuk itu, diharapkan agar menjaga kebersihan dan kelestarian air kali dendeng ini dengan tidak membuang sampah sembarangan terutama jenis sampah anorganik, tidak membuang limbah cair secara langsung ke aliran air kali dendeng dan menjaga serta memelihara fasilitas bendungan yang ada di Kali Dendeng.