Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pengaruh Frekuensi Penggunaan Media Pembelajaran LKS Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS Suyanti, Suyanti
GEOGRAFI Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : GEOGRAFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh frekuensi penggunaan media pembelajaran LKS terhadap prestasi belajar siswa pada pelajaran IPS kelas IX MTs Darul Falah Pringsurat Temanggung ?”. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis adanya pengaruh frekuensi penggunaan media pembelajaran LKS terhadap prestasi belajar siswa pada pelajaran Pendidikan IPS Kelas IX di MTs Darul Falah Pringsurat, Temanggung. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan : regresi linier sederhana, analisis korelasi dan dilanjutkan pengujian hipotesis. Persamaan regresi Y = 36,96 + 2,44 X. Nilai koefisien regresi (b) untuk media pembelajaran LKS menunjukkan nilai yang positif, berarti variabel naiknya perubahan frekuensi penggunaan media pembelajaran LKS mempunyai pengaruh terhadap peningkatan naiknya prestasi belajar siswa pada pelajaran Pendidikan IPS pada MTs Darul Falah Pringsurat Temanggung. Nilai korelasi diperoleh r = 0,93, berarti dapat disimpulkan bahwa hubungan frekuensi penggunaan media pembelajaran LKS dengan prestasi belajar siswa pada pelajaran IPS di MTs Darul Falah Pringsurat Temanggung adalah kuat. Pengujian hipotesis diperoleh nilai thitung = 13,09 > nilai ttabel = 2,048, maka hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak sedangkan Ha diterima. Sehingga hipotesis yang menyatakan "Ada pengaruh positif antara frekuensi penggunaan media pembelajaran LKS terhadap prestasi belajar siswa pada pelajaran Pendidikan IPS Kelas IX di MTs Darul Falah Pringsurat Temanggung", terbukti benar atau diterima. Pengujian hipotesis f diperoleh nilai fhitung = 170,95 > nilai ftabel 4,20, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis tersebut adalah cocok. Selain media pembelajaran LKS yang digunakan untuk proses belajar mengajar ditingkatkan, seyogyanya pihak sekolah memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi siswa dalam belajar, misalnya fasilitas di MTs Darul Falah Pringsurat Temanggung dilengkapi atau ditingkatkan kualitasnya. Nilai koefisien determinasi yang diperoleh adalah (r2) = 0,86 x 100% = 86% berarti variabel media pembelajaran LKS mempunyai pengaruh perubahan sebesar 86% terhadap prestasi belajar siswa pada pelajaran IPS pada MTs Darul Falah Pringsurat, Temanggung, sedangkan yang 14% prestasi belajar siswa pada pelajaran IPS dipengaruhi oleh variabel lain. Kata Kunci : Frekuensi, prestasi belajar, IPS
PENGARUH TERAPI BERMAIN MEWARNAI DAN ORIGAMI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN SEBAGAI EFEK HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RSUD dr. R. GOETHENG TARUNADIBRATA PURBALINGGA Suyanti, Suyanti; Sodikin, Sodikin; Yulistiani, Mustiah
medisains Vol 10, No 1 (2012)
Publisher : medisains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: The impact of hospitalization one of which is anxiety. It can also occur in preschool children whowere hospitalized, so it can disturb the process of care and treatment given. One way to reduce the anxietythat is with play therapy.Objective: To determine the level of anxiety due to hospitalization that occurs in preschoolers and the effect ofplay therapy to decrease levels of anxiety due to hospitalization.Methods: This study used an experimental design with one group pre test-post test design. Samplingtechnique using non probality sampling technique by quota sampling. The sample in this study amounted to 30preschoolers of boys and girls. Play therapy is used that is coloring an origami.Results: The results of bivariate analysis indicate that there is a difference between the level of anxietyexperienced by children before and after play therapy with a significant p = 0.0001 at α = 0.05. Levels ofanxiety prior to play therapy showed score of 21.13, including the level of moderate anxiety, while the level ofanxiety after the play therapy showed score of 14.00, including the level of mild anxiety.Conclusion: There are significant differences in anxiety levels before and after play therapy. Play therapy canreduce anxiety levels pre-school age children, from moderate anxiety to mild anxiety.Keywords: Playing, Coloring, Origami, Preschool Age, Hospitalization, Anxiety
EFEKTIFITAS LAYANAN INFORMASI TENTANG PENDIDIKAN SEKS UNTUK MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU SEKSUAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/201 Suyanti, Suyanti
MEDIKONS Vol 3, No 1 (2017): MEDIKONS
Publisher : MEDIKONS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.79 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah layanan informasi dapat mengatasi penyimpangan perilaku seksual pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016.Subyek penelitian ini 1 orang siswi, untuk dilakukan tindakan secara konseling individu, sedangkan objek penelitiannya adalah penyimpangan perilaku seksual siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dan teknik pengumpulan datanya yaitu dengan observasi, wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah bentuk analisis interaktif mengalir.Berdasarkan hasil penelitian dan pengumpulan data dengan pemberian layanan informasi yang dilakukan melalui observasi, wawancara (interview) maupun melihat dokumentasi, kemudian hasilnya dianalisis maka dapat disimpulkan bahwa evaluasi pada tindakan I pada minggu ke 4 Mei 2016, belum menunjukkan perubahan positif yaitu siswa masih sering menonton film dewasa, masih sering keluar saat pelajaran berlangsung, berarti tindakan I belum berhasil. Tindakan II pada minggu ke 2 bulan Juni 2016, hasilnya menunjukkan perubahan positif, tetapi frekuensi masih tinggi yaitu turunnya frekuensi menonton film dewasa, foto yang seronok, mengurangi frekuensi keluar kelas saat pelajaran maka tindakan tahap II dapat dikatakan masih kurang berhasil meskipun telah mengalami penurunan. Maka dilakukan tindakan III pada minggu ke 3 Juni 2016, hasilnya ada perubahan yang signifikan pada diri siswa. Perubahan nampak adanya penurunan frekuensi menonton film dewasa dan keluar kelas saat pelajaran berlangsung. Kesimpulannya, layanan informasi efektif untuk menangani kasus penyimpangan perilaku seksual pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016.Kata kunci : Layanan Informasi, Penyimpangan perilaku, Studi kasus.
PERIBAHASA YANG BERUNSUR NAMA BINATANG DALAM BAHASA INDONESIA Suyanti, Suyanti
Sintesis Vol 8, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/sin.v8i1.1019

Abstract

Tulisan ini membahas peribahasa yang berunsur nama binatang (NB) dalam bahasa Indonesia. Ada dua permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini. Pertama, nama binatang apa saja yang digunakan di dalam peribahasa bahasa Indonesia? Kedua, Apa maksud yang direpresentasikan oleh nama binatang dalam peribahasa bahasa Indonesia? Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, ada 54 nama binatang yang digunakan di dalam peribahasa bahasa Indonesia, yaitu (i) anjing, (ii) ayam, (iii) babi, (iv) badak, (v) bangau, (vi) belacan, (vii) belalang, (viii) belut, (ix) beruk, (x) biawak, (xi) buaya, (xii) burung, (xiii) cacing, (xiv) elang, (xv) enggang, (xvi) gagak, (xvii) gajah, (xviii) harimau, (xix) ikan, (xx) itik, (xxi) kambing, (xxii) katak, (xxiii) keledai, (xxiv) kera, (xxv) kerakap, (xxvi) kerbau, (xxvii) kijang, (xxviii) kodok, (xxix) kucing, (xxx) kuda, (xxxi) kumbang, (xxxii) kura-kura, (xxxiii) kutu, (xxxiv) laba-laba, (xxxv) lalat, (xxxvi) langau, (xxxvii) lebah, (xxxviii) lembu, (xxxix) lintah, (xxxx) merpati, (xxxxi) monyet, (xxxxii) musang, (xxxxiii) nyamuk, (xxxxiv) pipit, (xxxxv) rusa, (xxxxvi) sapi, (xxxxvii) semut, (xxxxviii) sepat, (xxxxix) serigala, (xxxxx) tikus, (xxxxxi) tupai, (xxxxxii) udang, (xxxxxiii) ular, (xxxxxiv) unta. Kedua, maksud yang terdapat di dalam peribahasa bahasa Indonesia ada empat, yaitu (i) digunakan untuk menyatakan apa yang terasa dihatinya, (ii) dipakai untuk tujuan mengejek, (iii) dipakai untuk tujuan memuji, dan (iv) dipakai untuk tujuan memberi nasihat.Kata kunci : Peribahasa, Nama binatang, Bahasa Indonesia, Pragmatik.
Akuntabilitas dan Transparansi Pengadaan Kapal Nelayan Pada Program Pengelolaan Perikanan Tangkap Di Kementerian Kelautan dan Perikanan Suyanti, Suyanti; Hernawati, Erna; Subur, Subur
Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol 7, No 1 (2019): Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan. April 2019 [DOAJ & SINTA Indexed]
Publisher : Program Studi Akuntansi FPEB UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jrak.v7i1.15139

Abstract

Abstract. This research is an interpretive ethnometodology qualitative study which aims to determine the accountability and transparency of the procurement of fishing boats from the beginning of the procurement intended for community assistance and conformity to government procurement regulations. Accountability refers to the process of procuring fishing boats that have described responsibility for the management of APBN funds, while the transparency referred to is information disclosure to the public as a contributor to the state budget. Accountability and transparency can be realized if they comply with procedures and the existence of independent parties involved. The regulation in question is PP Nomor 16 Tahun 2018 concerning Government Procurement of Goods / Services and Government PP 27 Tahun 2014 concerning Management of BMN. The data sources used were interviews, observations and the presence of supporting documents such as the Berita Acara Serah Terima (BAST). The results of this study indicate that accountability and transparency have mostly been implemented and are in accordance with PP No. 16 Tahun 2018 and PP No. 27 Tahun 2014, however, the constraints of a lack of accountability occur from the external Ministry of Maritime Affairs and Fisheries. Realization of fisheries facilities assistance is not fully in accordance with the target, because there are still recipients who deliberately misuse their use. Keywords. Accountability, PP No. 16 Tahun 2018, PP No. 27 Tahun 2014,  Procurement of Fishing Vessels, Transparency.  Abstrak. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif etnometodologi interpretif yang bertujuan untuk mengetahui akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan pengadaan kapal nelayan yang dari awal pengadaannya diniatkan untuk bantuan masyarakat dan   kesesuaian terhadap peraturan pengadaan barang/jasa pemerintah. Akuntabilitas yang dimaksud adalah proses pelaksanaan pengadaan kapal nelayan telah menggambarkan tanggungjawab atas pengelolaan dana APBN, sementara transparansi yang dimaksud adalah keterbukaan informasi kepada masyarkat sebagai penyumbang APBN . Akuntabilitas dan transparansi dapat terealisasi jika mematuhi prosedur dan adanya pihak independen yang terlibat. Peraturan yang dimaksud adalah PP Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan PP Nomor 27 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan BMN. Sumber data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan adanya dokumen pendukung seperti Berita Acara Serah Terima (BAST).  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa akuntabilitas dan transparansi sebagian besar telah diterapkan dan telah sesuai dengan PP Nomor 16 Tahun 2018 dan PP Nomor 27 Tahun 2014, namun, kendala dari kurangnya akuntabilitas terjadi dari pihak eksternal Kementerian Kelautan dan Perikanan. Realisasi bantuan sarana perikanan belum sepenuhnya sesuai dengan sasaran, karena masih terdapat penerima yang sengaja menyalahgunakan pemanfaatannya. Kata kunci.  Akuntabilitas,  PP No 16 Tahun 2018, PP No 27 Tahun 2014, Kapal Nelayan, Transparansi.
PENGARUH LOKASI, KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DIWARUNG KOPI NETRAL RANTAUPRAPAT (Study Kasus Konsumen Rantau Prapat) Suyanti, Suyanti
JURNAL MANAJEMEN AKUNTANSI (JUMSI) Vol 1, No 1: JANUARI 2021
Publisher : Universitas Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to analyze the effect of Location on Customer Satisfaction at Rantauprapat Neutral Coffee Shop. To analyze the effect of Product Quality on Customer Satisfaction at Rantauprapat Neutral Coffee Shop. To analyze Service Quality on Satisfaction at Rantauprapat Neutral Coffee Shop. This research was conducted at Warung Kopi Neutral Rantauprapat with a sample of 245 people from 633 populations. Data collection techniques were carried out by questionnaires or primary data. Data analysis techniques used descriptive statistics and multiple linear regression analysis. The results showed that the variables of Location, Product Quality and Service Quality simultaneously had a positive and significant effect on Customer Satisfaction. Fcount 7 74,931> Ftable 2.65 with a significant value of 0,000, partially location had a positive and significant effect on Consumer Satisfaction, the tcount was 9,115> ttable 1.65 The probability of t is 0.000 <0.05, partially Product Quality has a positive and significant effect on Customer Satisfaction, the value of tcount 1.748> ttable 1.65 is obtained, Service Quality has a positive and significant effect on Customer Satisfaction, the value of tcount is 6.475> t table 1.65.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU PRA SEKOLAH TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS BANJARAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2019 Antriana, Inna; suyanti, Suyanti
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 7 No 2 (2019): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : STIKES YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Salah satu upaya untuk memantau tumbuh kembang anak dengan cara melakukan stimulasi pada anak. Menurut data dari UPTD Puskesmas Banjaran pada tahun 2018, hasil laporan SDIDTK menunjukkan bahwa dari 2.143 anak usia pra sekolah (3-6 tahun), yang mengalami perkembangan meragukan sebanyak 33 orang (1,59%) dan yang normal sebanyak 2.110 orang (97,7%).( Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka, 2018) Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh pengetahuan ibu yang memiliki anak pra sekolah (3-6 tahun) tentang stimulasi perkembangan anak sebelum dan sesudah penyuluhan di Puskesmas Banjaran tahun 2019. Penelitian ini menggunakan penelitian pre eksperimen dengan pendekatan One Group Pretest-Posttest Design. Populasi pada penelitian ini yaitu ibu yang mempunyai anak pra sekolah (3-6 tahun) sebanyak 162 di UPTD Pusesmas Banjaran,Sampelnya sebanyak 162 orang ibu yang mempunyai anak pra sekolah (3-6 tahun). Analisis datanya menggunakan analisis univariat dengan distribusi tendensi sentral dan analisis bivariat dengan uji t-berpasangan. Hasil penelitian ini adalah rata-rata nilai pengetahuan tentang stimulasi perkembangan anak pada ibu pra sekolah sebelum pendidikan kesehatan sebesar 59.17 dan sesudah pendidikan kesehatan sebesar 84.63. terdapat pengaruh pengetahuan tentang stimulasi perkembangan anak pada ibu pra sekolah sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan (ρ=0,000). Upaya yang bisa dilakukan agar meningkatkan pentahuan ibu yaitu baik kader maupun petugas kesehatan agar mampu memfasilatasi dilaksanakan pemberian informasi melalui pemberian pendidikan kesehatan baik oleh petugas kesehatan maupun kader.
HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI BABY SPA DENGAN POLA TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI BPM BIDAN ONENG KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2019 Suyanti, Suyanti; Irawan, Ade Tedi
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 7 No 2 (2019): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : STIKES YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Baby spa adalah rangkaian kegiatan yang diberikan kepada bayi dengan tujuan untuk memberikan relaksasi pada bayi dalam suatu sistem pengobatan atau perawatan dengan media air atau hydrotherapy melalui rangkaian luluran, pemijatan, dan segala kegiatan yang dapat membuat tubuh menjadi lebih relaks. Jenis penelitiannya yaitu pra eksperimen dengan desain static group comparison Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 bayi, terdiri dari kelompok kontrol sebanyak 15 orang yang mendapatkan perlakuan Baby Spa dan kelompok eksperimen sebanyak 15 orang yang tidak mendapatkan perlakuan Baby Spa. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari-April 2019. Analisis datanya menggunakan analisis univariat dengan distribusi frekuensi tendensi sentral dan analisis bivariate dengan uji Mann Whitney. Hasil analisis didapatkan rata-rata pola tidur bayi adalah 0,60 dengan standar deviasi 0,498, pola tidur terkecil 0 dan pola tidur terbesar adalah 1. Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini rata-rata pola tidur pada bayi adalah 0,41sampai dengan 0,79. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil didapatkan bahwa rata - rata bayi yang di lakukan tindakan baby spa adalah 19,00. sedangkan rata – rata bayi yang tidak dilakukan baby spa adalah 12,00. hasil uji statistik didapatkan nilai r value 0,012 <  0,05, maka Ho ditolak artinya ada hubungan baby spa terhadap pola tidur bayi usia 3-6 bulan di BPM Bidan Oneng  kabupaten Majalengka  tahun 2019. Baby Spa dapat dijadikan salah satu intervensi pada klien, klien dapat mengunjungi klinik Baby Spa Untuk itu maka petugas kesehatan khususnya bidan perlu mendapatkan pendidikan dan pelatihan teknik Baby Spa sehingga mampu mengaplikasikan pada kliennya dengan tepat.
HUBUNGAN JENIS PERSALINAN DAN BERAT LAHIR DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2017 Suyanti, Suyanti
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 6 No 1 (2018): Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka
Publisher : STIKES YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asfiksia Neonatorum adalah keadaan di mana bayi yang baru dilahirkan tidaksegera bernafas secara spontan dan teratur setelah dilahirkan. Asfiksia merupakan salahsatu penyabab kematian pada bayi. Angka kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RSUDCideres tahun 2017 jumlah bayi yang mengalami kejadian asfiksia sebanyak 852 kasusatau sebesar (44,98%) dari 1.894 bayi yang dirawat. Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui hubungan jenis persalinan dan berat lahir dengan kejadian asfiksia pada bayibaru lahir di RSUD Cideres Kabupaten Majalengka tahun 2017.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan rancangan crosssectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh persalinan yang tercatat di rekammedik RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2017 yaitu sebanyak 1894 orang,dengan jumlah sampel sebanyak 331 orang, Sampel diambil secara sistematik randomsampling yaitu sampel yang diambil secara acak sistematik dari populasi. Instrumentpenelitian yang digunakan adalah format data. Analisis data meliputi analisis univariatmenggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji chi squaredengan α = (0,05)Hasil penelitian menunjukkan ibu bersalin, sebagian kecil (15,1%) mengalamipersalinan tindakan bayi baru lahir, sebagian kecil (17,2%) mengalami asfiksia, bayi barulahir sebagian kecil (10,9%) mengalami BBLR,. Ada hubungan antara jenis persalinandengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RSUD Cideres Kabupaten Majalengkatahun 2017. Ada hubungan BBLR dengan kejadian asfiksia pada Bayi Baru Lahir.Saran diajukan bagi petugas kesehatan agar petugas kesehatan agarmeningkatkan kualitas penanganan persalinan dan dalam penanganan persalinan agarberkolaborasi dengan dokter kandungan terutama dalam menangani ibu bersalin dengankondisi patologis untuk penanganan lebih lanjut.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN TERHADAP PELAKSANAAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 0- 5 TAHUN DI PUSKESMAS KASOKANDEL KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015 Suyanti, Suyanti
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 5 No 1 (2017): Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka
Publisher : STIKES YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses pertumbuhan dan perkembangan individu akan mengalami siklusberbeda dalam kehidupan manusia. Faktor pengetahuan ibu balita memegang perananpenting dalam mendeteksi dini pertumbuhan dan perkembangan balita. Berdasarkanlaporan Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka tahun 2015 pemantauan tumbuhkembang berdasarkan SDIDTK didapatkan hasil sebagai berikut : Balita denganperkembangan meragukan yaitu sebanyak 356 balita dan balita yang perkembangannyamengalami penyimpangan sebanyak 23 balita. Tujuan umum penelitian ini adalah untukmengetahui hubungan pengetahuan dan sikap bidan terhadap pelaksanaan deteksi dinitumbuh kembang balitan usia 0-5 tahun di Puskesmas Kasokandel KabupatenMajalengka Tahun 2015.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatanCross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan di wilayah kerjaUPTD Puskesmas Kasokandel Kabupaten Majalengka tahun 2015 yaitu sebanyak 31orang. Data yang digunakan adalah data primer. Analisis yang digunakan univariatmenggunakan distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan uji chi square.Hasil penelitian menunjukkan kurang dari setengahnya (41.9%) bidan tidakmelaksanakan deteksi dini tumbuh kembang balita, kurang dari setengahnya (45.2%)berpengetahuan kurang tentang deteksi dini tumbuh kembang balita, kurang darisetengahnya (48.4%) bersikap kurang baik. Ada hubungan antara pengetahuan dengandeteksi dini tumbuh kembang balita pada, p value = (0,008). Ada hubungan antara sikapdengan deteksi dini tumbuh kembang balita pada, p value = (0,019).Saran diajukan puskesmas agar bekerjasama dengan Dinas Kesehatan untukmenambah sarana dan prasarana informasi dan mengadakan pelatihan kepada bidantentang deteksi dini tumbuh kembang balita. Bidan agar mengikuti kegiatan pelatihanSDIDTK untuk meningkatkan kualitas dalam pelaksanaan deteksi dini tumbuh kembangBalita.