Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

HUBUNGAN PENGGUNAAN KONDOM DAN STATUS PERKAWINAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL PADA WANITA USIA PRODUKTIF Ismiati Ismiati
Jurnal Ilmiah Bidan (JIB) Vol 3 No 2 (2018)
Publisher : Ikatan Bidan Indonesia (IBI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infeksi Menuluar Seksual (IMS) merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi permasalahan kesehatan global, karena penyakitnya hampir terjadi di semua negara. Salah satu penyebabnya adalah transaksi seks pada wanita pekerja seksual (WPS). Menurut data yang diperoleh pada Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu Tahun 2014 menunjukkan bahwa kasus IMS terdapat 1056 kasus (HIV: 390, AIDS: 137, dan SIFILIS:529). Dimana pengidap HIV yang paling tinggi terdapat pada umur antara 20-24 tahun, sama seperti HIV pengidap AIDS paling tinggi terdapat pada umur 20-24 tahun. Sedangkan untuk pengidap penyakit syphilis diperoleh data yang paling tinggi pada usia 25-49 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor determinan kejadian infeksi menular seksual pada wanita usia produktif di Puskesmas Betungan tahun 2017. Penelitian ini menggunakan rancangan case control dengan jumlah sampel 80 orang (40 case dan 40 control). Pengambilan data menggunakan lembar pengumpulan data. Analisis statistic menggunakan Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel berhubungan dengan p < 0,05 yaitu penggunaan kondom (p=0,07 dan OR=0,196) sedangkan variabel tidak berhubungan yaitu status perkawinan (p=0,528 dan OR=0,833)
UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER POSYANDU DALAM DETEKSI DINI FAKTOR RESIKO KEHAMILAN Rany Muspika Sari; Ismiati Ismiati; PS Kurniawati PS Kurniawati
JURNAL PENELITIAN TERAPAN KESEHATAN Vol 7 No 2 (2020): JURNAL PENELITIAN TERAPAN KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/jptk.v7i2.24

Abstract

Abstract: Early detection of high risk of pregnancy can reduce maternal mortality. The introduction of risk factors in pregnant women is carried out proactively by health workers or trained personnel in the community such as cadres. Padang Community Health Center has 9 posyandu with the total number of active cadres 43 people, coverage coverage of high risk pregnant women by 2015 cadres is 2 people (2.50%). This study aims to determine the effect of efforts to increase knowledge and attitude of posyandu cadres in early detection of pregnancy risk factors. This research uses quasy experimental method with one group pre-post test design. The sample of this research is all posyandu cadres in working area of Padang Serai Community Health Center is 43 people. The result of bivariate analysis with paired t-test showed significant difference of knowledge and attitude of respondent before and after intervention. Ie on pretest-posttest1 knowledge p = 0.000 <0.05, pretest-posttest2 p = 0,000 <0.05, on posttest-posttest2 p = 0.007 <0.05. On the attitude of pretest-posttest1 value p = 0.000 <0,05, pretest-posttest2 p = 0,000 <0,05, on posttest-posttest2 p = 0.000 <0,05, indicate that there is influence of effort to increase knowledge and attitude of posyandu cadre in detection Early pregnancy risk factors.Keywords : knowledge, attitudes, early detection of risk factors for pregnancy.
UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER POSYANDU DALAM DETEKSI DINI FAKTOR RESIKO KEHAMILAN Rany Muspika Sari; Ismiati Ismiati; PS.Kurniawati PS.Kurniawati
JURNAL PENELITIAN TERAPAN KESEHATAN Vol 7 No 1 (2020): JURNAL PENELITIAN TERAPAN KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/jptk.v7i1.127

Abstract

Deteksi dini resiko tinggi kehamilan dapat menurunkan angka kematian ibu. Pengenalan adanya faktor risiko pada ibu hamil dilakukan secara proaktif oleh petugas kesehatan atau petugas yang terlatih di masyarakat seperti kader. Puskesmas Padang Serai memiliki 9 posyandu dengan jumlah seluruh kader aktif 43 orang, cakupan penjaringan ibu hamil resiko tinggi oleh kader tahun 2015 yaitu 2 orang (2,50%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh upaya peningkatan pengetahuan dan sikap kader posyandu dalam deteksi dini faktor resiko kehamilan. Penelitian ini menggunakan metode quasy eksperimen dengan desain one group pre-post test design. Sampel penelitian ini adalah seluruh kader posyandu di wilayah kerja puskesmas Padang Serai berjumlah 43 orang. Hasil analisis bivariat dengan uji paired t-Test menunjukkan ada perbedaan signifikan pengetahuan dan sikap responden sebelum dan setelah intervensi. yaitu pada pengetahuan pretest-posttest1 p = 0.000<0,05, pretest-posttest2 p = 0,000<0,05, pada posttest1-posttest2 p = 0.007<0,05. Sedangkan pada sikap nilai pretest-posttest1 p = 0.000<0,05, pretest-posttest2 p = 0,000<0,05, pada posttest1-posttest2 p = 0.000<0,05, menunjukkan ada pengaruh upaya peningkatan pengetahuan dan sikap kader posyandu dalam deteksi dini faktor resiko kehamilan.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PEMASARAN HANDSANITEZER KULIT PISANG (KULPIS) MELALUI WEBSITE E-COMMERCE Rini Patroni; Ismiati Ismiati; Wisuda Andeka Marleni
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 2 No. 1: Januari 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan. Usaha Keripik pisang merupakan salah satu usaha yang berpotensi untuk dikembangkan karena menggunakan bahan dasar pisang yang banyak dihasilkan di kabupaten Kepahiang, serta sangat digemari oleh masyarakat karena memiliki cita rasa yang khas serta harga yang murah. Potensi usaha yang besar ini menyebabkan usaha keripik pisang saat ini banyak ditekuni oleh masyarakat diantaranya adalah penduduk di Kabupaten Kepahiang. Target dan Luaran. Terbentuknya Website E-Commerce, peningkatan pengetahuan dengan indikator: partisipasi aktif dari peserta kegiatan yang dilihat dari animo presentasi kehadiran saat kegiatan pelatihan, peningkatan pengetahuan peserta pelatihan tentang pemasaraan melalui Website E-Commerce saat akhir kegiatan, tersusunnya jurnal pengabdian masyarakat khususnya tentang Pemberdayaan Masyarakat dalam pemasaran melalui Website E-Commerce Handsanitizer Kulit Pisang (KULPIS) di Desa Sidomakmur Kabupaten Kepahiang Metode Pelaksanaan. Melakukan koordinasi pelaksanaan berbagai kegiatan dengan pihak terkait, Melakukan pelatihan pembuatan Website E-Commerce selama 2 hari, dilanjutkan dengan persiapan bahan materi pelatihan tentang pemasaran melalui Website E-Commerce Kulpis pada masyarakat. Hasil setelah dilakukan dengan melihat langsung peserta mensimulasi strategi pemasaran dan peserta dapat mempraktikkan bagaimana cara pemasaran produk melalui Website E-Commerce (Shopee). Rekomendasi pemerintah memberi dukungan modal pinjaman lunak untuk usaha kecil yang ada di masyarakat dan masyarakat dapat memanfaatkan peluang usaha secara online produk hansenitizer kulit pisang
Technology Acceptance Model (TAM) Sebagai Tools Penilai Penerimaan Kader Posyandu Remaja Bina Karya Terhadap Sistem Informasi Sms Gateway One Way Remainder Melaksanakan 7 Pesan Germas Berbasis Android Dino Sumaryono; Ismiati
Media Informasi Vol. 19 No. 1 (2023): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (828.225 KB) | DOI: 10.37160/bmi.v19i1.69

Abstract

Masa remaja merupakan masa strom and stress, karena remaja mengalami banyak tantangan baik dari diri mereka sendiri (biopsychosocial factors) ataupun lingkungan ( environmental factors) (Dirjen Kesmas RI, 2018). Pada umumnya, pesan kesehatan bagi remaja lebih disukai dalam bentuk aplikasi yang bisa mereka akses di handphone android. Peneliti membuat aplikasi SMS reminder. Selanjutnya, aplikasi ini perlu diukur. Pengukuran dimaksudkan untuk mengetahui penerimaan user terhadap aplikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi user terhadap aplikasi SMS Gateway one way melaksanakan 7 pesan GERMAS. Penelitian ini merupakan penelitian ekspalanitf dengan pendekatan cross sectional. Peneliti menghubungkan variable persepsi kemudahan penggunaan (Perceived Ease of Use/POU), persepsi kegunaan (Perceived Usefullness/PU), sikap kegunaan (Attitude toward Using/AU), niat perilaku (Behavioral Intrntion/BI) pada penggunaan system informasi aplikasi SMS gateway one way berbasis android. Hasil menunjukkan, terdapat korelasi yang kuat, antara persepsi kemudahan penggunaan (Perceived Ease of Use) dengan persepsi kegunaan (Perceived Usefullness), terdapat korelasi yang sangat kuat antara persepsi kegunaan (Perceived Usefullness) dengan sikap kegunaan (Attitude toward Using), terdapat korelasi yang sangat kuat antara persepsi kemudahan penggunaan (Perceived Ease of Use) dengan sikap kegunaan (Attitude toward Using), terdapat korelasi yang sangat kuat antara sikap kegunaan (Attitude toward Using) dengan niat perilaku (Behavioral Intrntion), terdapat korelasi yang sangat kuat antara persepsi kegunaan (Perceived Usefullness) dengan niat perilaku (Behavioral Intrntion). Peneliti menyarankan untuk penelitian selanjutnya, melakukan perbaikan system, agar aplikasi lebih mudah dipelajari, lebih mudah diingat, difahami, dan lebih mudah diakses. Selain itu, perbaikan juga dilakukan agar aplikasi ini dapat memberi informasi yang lebih bermanfaat, menjawab kebutuhan pengguna, lebih mudah digunakan, pengguna merasa setelah menggunakan aplikasi ini lebih produktif dan lebih dapat membantu mengingatkan untuk hidup sehat serta lebih bermanfaat.
THE EFFECTIVENESS OF EDUCATIONAL GAME METHODS USING SPINTA AND FLASHCARD MEDIA AGAINST HANDWASHING BEHAVIOR ON CHILDREN IN SDN 07 AND 04 CENTRAL BENGKULU Vella Olivia Dining Vella; Ismiati; Darwis
Proceeding B-ICON Vol. 2 No. 1 (2023): Proceeding of The 3rd Bengkulu International Conference on Health (B-ICON 2023)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/bicon.v2i1.173

Abstract

The proportion of correct hand washing behavior in children aged 10-12 years in Indonesia was on average of only 49.8% in Bengkulu Province showing a low proportion of hand washing behavior with soap correctly with a percentage of 40%, while in Bengkulu Tengah Regency it shows a low proportion of washing hands with soap. hands use soap properly with a percentage of 45%. The low level of proper hand washing behavior with soap is a big problem in Indonesia. This study aims to determine the effectiveness of the game method education using spinta and flashcard media on hand washing behavior in children at SDN 07 and 04 Bengkulu Tengah. This research is a quantitative research with a quasi-experimental method  . The design used in this study was a two group pretest-posttest. The analysis in this study was carried out through the Kolmogorof Smirnof test and the  Wilcoxon followed by the Mann Whitney.  The results of the analysis of the mean after the intervention showed that the mean knowledge, attitudes and actions of the spinta media group was greater than the flashcard group, namely the knowledge of the intervention group 7.59 control group 5.41 attitude intervention group 34.35 control group 29.86 intervention group 4.97 control group 3.84. The results of this study indicate that spinta media is more effective than the flashcard group with knowledge and attitudes p value = 0.000 actions p value = 0.014. It was hoped that teachers will increase their active role in explaining hand washed behavior to students so that they can improve and practice hand washing. In addition, schools can support the implementation of good and correct hand washing. 
LITERATURE REVIEW : GAMBARAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN OBESITAS REMAJA: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN OBESITAS REMAJA Antika; ismiati ismiati; Wisuda Andekamarleni
Jurnal Prosehatku Vol 1 No 1 (2022): Media Promosi kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/jurnalprosehatkuu.v1i1.242

Abstract

Latar Belakang: Obesitas atau kegemukan adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan adanya penumpukan lemak tubuh yang melebihi batas normal. Obesitas terjadi karena adanya ketidak seimbangan antara energi yang masuk dengan energi yang keluar. Aktivitas fisik dapat membantu menurunkan berat badan dengan membakar lebih banyak kalori, dimana jumlah kalori yang terbakar dalam tubuh tergantung pada frekuensi, durasi dan intensitas dari aktivitas fisik yang dilakukan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran aktivitas fisik dengan kejadian obesitas remaja. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang memberikan gambaran tentang variabel yang akan diteliti. Desain yang digunkan adalah Literature Review (Studi Literatur). Studi Literatur (literature review) merupakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan sejumlah buku, majalah yang berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian. Teknik ini dilakukan dengan tujuan untuk mengungkapkan berbagai teori-teori yang relevan dengan permasalahan yang sedang dihadapi/diteliti sebagai bahan rujukan dalam pembahasan hasil penelitian. Hasil: Berdasarkan review dari lima belas artikel menunjukkan bahwa aktivitas fisik yang dilakukan remaja terdiri dari aktivitas berat, ringan, sedang, bahkan tidak beraktivitas sama sekali, Hanya sebagian kecil remaja yang mengalami obesitas, akan tetapi pada remaja yang mengalami obesitas diketahui melakukan aktivitas fisik yang ringan dan sedang. Aktivitas fisik juga lebih banyak dilakukan oleh anak laki-laki dibanding anak perempuan. Kesimpulan: terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan kejadian obesitas remaja. Diharapkan penelitian literature review ini dapat digunakan sebagai tambahan referensi dan bahan pelajaran bagi masyarakat luas terkhusus mengenai aktivitas fisik dengan kejadian obesitas remaja.
Rekonstruksi Sipesanpos Bina Karya Dinosumaryono; Ismiati
Media Informasi Vol. 20 No. 1 (2024): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/mijournal.v20i1.379

Abstract

Masalah utama dalam pengembangan system informasi adalah ketidakkonsistenan pengembang/perancang. Seringkali tahapan terhenti sampai evaluasi, bahkan hanya sampai perancangan dan uji cobaa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan disajikan dalam bentuk naratif menggambarkan persepsi pengguna terhadap aplikasi melalui metode pengembangan system informasi waterfall. Variabel yang akan diteliti meliputi 7 variabel, yaitu : 1). Variabel persepsi pengguna terhadap rekonstruksi rancangan display, 2). Variabel persepsi Pengguna terhadap Rekonstruksi Rancangan aplikasi user friendly untuk penyampaian notifikasi (pesan), 3). Variabel persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use) setelah aplikasi direkonstruksi, 4). Variabel persepsi kebermanfaatan penggunaan (Perceived Usefullness) setelah aplikasi direkonstruksi, 5). Variabel sikap kegunaan (Attitude toward Using) setelah aplikasi direkonstruksi, 6). Variabel niat perilaku (Behavioral Interntion) setelah aplikasi direkonstruksi, dan 7). Variabel minat Penggunaan (Actual System Use) setelah aplikasi direkonstruksi. Hasil penelitian menunjukkkan 5% responden menilai adanya perbaikan terhadap display aplikasi SIPESANPOS, yaitu display conten aplikasi pada menu pemberitahuan push dan 95% responden menjawab tidak perlu perbaikan. 100% responden menilai tidak perlu perbaikan terhadap aplikasi user friendly untuk menyampaikan notifikasi pesan pada aplikasi SIPESANPOS, 100% responden menyatakan sikap positif terhadap kemudahan penggunaan aplikasi, 100% responden menyatakan sangat setuju bahwa aplikasi SIPESANPUS bermanfaat untuk meningkatkan kinerja, 100% responden menyatakan sikap positif terhadap persepsi kegunaan aplikasi, 100% responden menyatakan sangat setuju memiliki niat menggunakan aplikasi SIPESANPOS, 100% responden menyatakan berminat menggunakan aplikasi SIPESANPOS. Kesimpulan penelitian ini adalah diperolehnya persepsi kemudahan penggunaan (Perceived Ease of Use), persepsi kegunaan (Perceived Usefullness), sikap kegunaan (Attitude toward Using), niat perilaku (Behavioral Interntion), minat Penggunaan (Actual System Use) terhadap aplikasi