Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak teh hijau terhadap ekspresi reseptor estrogen-α dan ketebalan endometrium pada tikus yang dipapar MSG. Desain penelitian eksperimental dengan sampel tikus putih betina sebanyak 25 ekor yang terbagi menjadi 5 kelompok. yaitu kontrol negatif (tanpa perlakuan), kontrol positif (tikus dipapar MSG 140mg/200grBB), 3 kelompok perlakuan masing-masing diberikan paparan MSG140mg/200grBB dan diberikan ekstrak teh hijau dengan 3 dosis berbeda yaitu 0,7mg/tikus/hr, 1,4mg/tikus/hr, 1,8mg/tikus/hr. Paparan MSG dan ekstrak teh hijau berbagai dosis diberikan selama 30 hari. Pemeriksaan ekpresi RE-α menggunakan metode Immunohistokima dan ketebalan endometrium dengan pewarnaan Hematosiklin Eosin. Data dianalisis menggunakan uji One Way Anova. Berdasarkan hasil uji perbandingan berganda dengan uji LSD menunjukkan bahwa rerata ekpresi RE-α tertinggi tampak pada kelompok perlakuan pemberian MSG dan ekstrak teh hijau dosis 1,4 mg/tikus/hari (45,37±6,46) namun menurun pada kelompok perlakuan pemberian MSG dan ekstrak teh hijau dosis 1,8 mg/tikus/hari (43,05±4,54). Nilai rerata ketebalan endometrium tertinggi tampak pada kelompok perlakuan pemberian MSG dan ekstrak teh hijau dosis 1,4 mg/tikus/hari (500,17±15,3) namun menurun pada kelompok perlakuan pemberian MSG dan ekstrak teh hijau dosis 1,8 mg/tikus/hari (461,77±39,99). Penelitian ini menunjukkan hasil pemberian ekstrak teh hijau berbagai dosis dapat meningkatkan ekspresi reseptor estrogen-α dan ketebalan endometrium pada tikus yang dipapar monosodium glutamat.