Daun kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) sudah lama dimanfaatkan masyarakat untuk dikonsumsi maupun pengobatan tradisional. Daun kenikir memiliki kandungan fenol, flavonoid, saponin dan tanin yang berfungsi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi hambat minimal dan konsentrasi bunuh minimal ekstrak daun kenikir terhadap bakteri Staphylococcus aureus secara in vitro. Penelitian ini bersifat true eksperiment dengan rancangan postest only control group design. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsentrasi ekstrak daun kenikir (Cosmos caudatus Kunth.). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah bakteri Staphylococcus aureus. Hasil penelitian Konsentrasi Hambat Minimal (KHM) menunjukkan kekeruhan pada konsentrasi 160 mg/ml, 320 mg/ml dan adanya kejernihan pada konsentrasi 340 mg/ml, 380 mg/ml dan 400 mg/ml. Hasil penelitian Konsentrasi Bunuh Minimal (KBM) diperoleh jumlah koloni pada konsentrasi 160 mg/ml sebanyak 60 CFU/ml, 320 mg/ml sebanyak 12 CFU/ml, 340 mg/ml sebanyak 3 CFU/ml, 380 mg/ml sebanyak 0 CFU/ml dan 400 mg/ml sebanyak 0 CFU/ml. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa KHM ekstrak daun kenikir adalah 340 mg/ml dan KBM ekstrak daun kenikir adalah 380 mg/ml. Disarankan dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh ekstrak daun kenikir terhadap bakteri Staphylococcus aureus adalah dengan menggunakan pelarut lain.