Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Gambaran Ketengikan Minyak Goreng Bermerk dan Minyak Goreng Curah Setelah Melalui Proses Penggorengan Abdul Mutholib; Handayani Handayani; Okta Rini
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 11 No 1 (2016): Jurnal Kesehatan
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.042 KB)

Abstract

Minyak goreng adalah lemak yang digunakan untuk medium penggoreng. Ketengikan adalah proses kerusakan minyak goreng yang menyebabkan adanya cita rasa dan bau yang tidak enak. Dampak pemanasan dalam waktu lama seperti penggorengan untuk beberapa kali, maka akan merusak asam lemak essensial dan terbentuknya produk polimerasi yang beracun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketengikan minyak goreng bermerk dan minyak goreng curah setelah melalui proses penggorengan. Jenis penelitian ini adalah pra- eksperimental. Sampel diambil secara acak berdasarkan tingkatan harga. Penelitian ini menggunakan metode asidimetri dan metode titrasi iodometri sesuai dengan syarat SNI.01-3741-1995. Pada bilangan penyabunan 100% sampel tidak tengik selama 3 kali penggunaan, yang disimpan dalam wadah terbuka dan wadah tertutup. Pada bilangan peroksida, dari 1 kali penggunaan terdapat 25% sampel tengik. 2 kali penggunaan terdapat 75% sampel tengik, dari 3 kali penggunaan 100% sampel semuanya tengik, baik yang disimpan dalam wadah terbuka maupun tertutup. Berdasarkan penggunaan, dari 1 kali penggunaan terdapat 25% tengik, 2 kali penggunaan terdapat 75% tengik, dari 3 kali penggunaan 100% tengik. Berdasarkan harga, tingkatan mahal terdapat 50% tengik, tingkatan sedang ke-6 sampel semuanya tengik, tingkatan murah 50% tengik, untuk minyak curah 66,7% tengik. Kepada masyarakat untuk tidak menggunakan minyak goreng yang berulang-ulang kali dalam proses penggorengan karena dapat mengganggu kesehatan. Kepada BPPOM agar menetapkan dan mencantumkan peraturan tentang penggunaan minyak goreng pada kemasan minyak goreng.
Gambaran Indeks Eritrosit pada Pasien Gagal Ginjal Kronis Yang Menjalani Hemodialisis Di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Delta Renli Ariaoi; Abdul Mutholib; Ardiya Carini
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 11 No 2 (2016): Jurnal Kesehatan
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gaga/Ginja/ Kronis adalahsuatu periyalritdengan prognosis buruk karena terjadi penurunan fungsi ginjal secara bertahap. Pemenksaan indeks eritrosit dilakukan untuk mengetahui abnormalitas yang mendasari terjadinya Anemia pada pasien gaga/ginjal kronis dengan parameter Mean Corpuscular Yolwne (MCY) dan Mean Corpuscular Haemoglobin Concentration (MCHC). Thjuan penelitian ini adalah untuk mengetahui indeks eritrosit pada pasien gaga/ginjal kronis yang menjalani hemodialisis di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang berdasarkan usta, jents kelamin, dun frel;uensi bemodialtsis. Jenis peneiuian yang digunakan adalah deskriptif observasional denganpendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian. ini adalah 50 pasien.gaga/ ginjal kronis yang menjalanhi emodialisisyang. diambu secara purposivesampling. Pemeriksaan indeks eritrosit menggunakan alat hematology analyzer metode blood cell counter. Hasil diperoleh rata-raia nilai MCY 85,36 fL dan MCHC 32, 66"Ai. Berdasarkan usia pasien. dengan usia produktif diperoleh rata-rasa nilai MCY 83,74 FL dan MCHC 32,63% namun pada usia tidak produktif diperoleh rata-rata nilai MCV 86,67JL dan MCHC 32, 71%. Berdasarkan jenis kelamin.pasien dengan jenis kelamin. laki-laki diperoleh hasil rata-rata nilai MCY 86,79fL dan MCHC 32, 71% sedangkan pada perempuan diperoleh rata-rata nilai MCV 84, 00jL dan MCHC 32,65%. Berdasarkan kanfrelmensi hemodialisis pasien dengan frelme, ssi hemodialisis lxlminggudipeYO/eh hasil rata-rata nilai MCV 86,20 fL dan MCHC 32,90% sedang kanfrelmensi hemodialisi «'?!.2x/minggu diperoleh rata-rata nilai MCV 85,J 2 fL dan nilai MCHC32, 63%. Diharapkan kepada paste» gagal ginjal kronis untuk memeriksa indeks eritrosit setiap tiga bulan untuk mengontrol perkembangan anemia yang terjadi.
PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA SERUM DARI DARAH YANG LANGSUNG DISENTRIFUGE DAN DITUNGGU BEKU SEBELUM DISENTRIFUGE METODE GOD-PAP TAHUN 2021 Erwin Ed; Nadiya Lutfiah Halius; Abdul Mutholib; Asrori Asrori; Herry Hermansyah; Handayani Handayani; Hamril Dani; Iis Afriayani; Erisa Febriyani
Journal of Medical Laboratory and Science Vol 2 No 2 (2022): JMLS: Journal of Medical Laboratory and Science
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.076 KB) | DOI: 10.36086/medlabscience.v2i2.1385

Abstract

Background : Glucose examination, can use whole blood, serum, and urine samples. Serum was obtained from blood which was awaited to freezing first and then centrifuged at 3000 rpm for 15 minutes. However, the reality in the employment to shorten the time, blood is often centrifuged immediatelly without waiting for the blood to freezing. Purpose : To determine whether there is differences in serum glucose levels from the blood that is immediately centrifuged and waited for freezing before centrifuge. Methods :This research is an analytical research using cross sectional approach. The research sample was taken from 30 students of Medical Laboratory Technology, Poltekkes Palembang. Result :The data obtained were analyzed statistically by using the test t dependet we got the average serum glucose level from blood that is immediately centrifuge was 83,80 mg/dL. The average serum glucose from blood waited for freezing before centrifuge was 76,50 mg/dL. Obtained result P value = 0,000012 means p<0,05. Conclusion : There is statistically meaningful differences beetwen serum glucose levels from the blood that is immediately centrifuge and waited for freezing before centrifuge. Suggestion :it is recommended for laboratory technology should be examined against blood that has waited for freezing before centrifuge, because blood that is immediately centrifuge can increase glucose levels so that the result examination increase falsely.
POTRET JUMLAH TROMBOSIT PENDERITA DEMAM TIFOID DI RUMAH SAKIT ISLAM SITI KHADIJAH KOTA PALEMBANG Meriza Umami; Karneli Karneli; Refai Refai; Hamril Dani; Abdul Mutholib; Nurhayati Nurhayati
Journal of Medical Laboratory and Science Vol 3 No 1 (2023): Journal of Medical Laboratory and Science
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/medlabscience.v3i1.1665

Abstract

Latar Belakang: Demam tifoid adalah infeksi sistemik disebabkan oleh Salmonella Typhi, melalui makanan atau air yang terkontaminasi menyebabkan trombositopenia mengancam jiwa penderita demam tifoid.Tujuan mengetahui gambaran jumlah trombosit pada penderita demam tifoid di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Kota Palembang Tahun 2021. Metode deskriptif rancang cross sectional. Populasi dan sampel penelitian ini seluruh penderita demam tifoid di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2021 sebanyak 85 penderita. Hasil dari 85 data sebanyak 64 orang 75,3% trombosit normal dan 21 orang 24,7% trombosit tidak normal. Pada penderita demam tifoid kategori umur sebanyak 36 orang berumur <12 tahun 75,0% trombosit normal dan 25,0% trombosit tidak normal. Dan 20 penderita demam tifoid yang berumur 12-25 tahun di dapat sebanyak 75,0% trombosit normal dan sebanyak 25,0% trombosit tidak normal. Dan 29 penderita demam tifoid kategori >25 tahun sebanyak 53.5% trombosit normal dan sebanyak 24,1% trombosit tidak normal. Pada penderita kategori suhu tubuh normal berjumlah 35 orang didapatkan 71,4% trombosit normal dan 28,6% trombosit tidak normal. Sedangkan kategori suhu tubuh tidak normal berjumlah 50 orang didapatkan 78.0% trombosit normal dan 22.0% trombosit tidak normal. pada penderita demam tifoid kategori jenis kelamin dari 56 yang berjenis kelamin perempuan didapatkan 80,4% trombosit normal dan 19.6% trombosit tidak normal. Sedangkan dari 29 orang berjenis kelamin laki laki sebanyak 65,5% trombosit normal dan 65,5% trombosit tidak normal.. Kesimpulan: hasil ditemukan jumlah trombosit normal. Kata kunci : Demam tifoid, trombosit, trombositopenia.
Comparison of Estimation of Glomerulus Filtration with MDRD and CKD-EPI Formula in Diabetes Mellitus Patients Type 2 in Bhayangkara Hospital Palembang Abdul Mutholib; Asrori; Refai; Wahyu Dwi Ari Wibowo
East Asian Journal of Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 8 (2023): August 2023
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/eajmr.v2i8.5556

Abstract

Patients with uncontrolled type 2 diabetes mellitus (DM) can be at risk of complications with the kidneys. The decrease in the condition of the kidneys impacts the ability of the glomerulus to filter. This study aims to compare the estimated glomerular filtration rate (eGFR) based on Creatinine Levels with MDRD and CKD-EPI Formulas. The research was conducted with a cross-sectional approach. The study was carried out from March to April 2021. The sample size of this study was 97 data points on Type 2 DM. The result shows the average eGFR values with the MDRD and CKD-EPI formulas in people with Type 2 DM were 97.85 ml/min/1.73 m2 and 85.67 ml/min/1.73 m2. From the Mann-Whitney test, the results obtained were p> α (0.05), p-value = 0.3498. There were differences in the eGFR values calculated by the MDRD and CKD-EPI formulas.