Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Correlation of Individual and External Factors to Work Fatigue in Employee at PT. Hutama Karya Building Division Project, Integrated Building Soekarno Hatta Airport Train Station Lela Kania Rahsa Puji; Tri Okta Ratnaningtyas; Frida Kasumawati; Nurwulan Adi Ismaya; Nur Hasanah
Health and Medical Journal Vol 4, No 2 (2022): HEME May 2022
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (673.148 KB) | DOI: 10.33854/heme.v4i2.1010

Abstract

Pendahuluan: Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh International Labour Organization (ILO) tahun 2018, menurut Hamalainen 2,78 juta pekerja meninggal setiap tahunnya, 2,4 juta (86,3%) dari kematian tersebut dikarenakan penyakit akibat kerja salah satunya yaitu kelelahan kerja, lebih dari 380.000 (13,7%) kematian karena kecelakaan kerja. Jumlah kecelakan non-fatal hampir seribu kali lebih banyak dibanding kecelakaan fatal, diperkirakan 374 juta pekerja mengalami kecelakaan ini.  Tujuan penelitian: untuk mengidentifikasi hubungan usia, status gizi, beban kerja, lama kerja, kualitas tidur dan status merokok dengan kelelahan kerja. Metode: Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik menggunakan desain penelitian cross sectional, untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen, data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Jumlah sampel sebanyak 61 orang di proyek pembangunan integrated building. Hasil: hasil penelitian diperoleh jumlah pekerja yang mengalami kelelahan kategori tinggi sebesar 46 pekerja (75,4%), usia kategori beresiko mengalami kelelahan sebanyak 36 pekerja (59%), status gizi kategori normal sebanyak 50 pekerja (82%), beban kerja kategori berat sebanyak 43 pekerja (70,5%), kualitas tidur tidak normal sebanyak 51 pekerja (83,6%), lama kerja tidak normal sebanyak 47 pekerja (77%) dan merokok sebanyak 52 pekerja (85,2%). Hasil uji statistik chi-square didapatkan variabel kualitas tidur (p value = 0.035), beban kerja (p value = 0.034), lama kerja (p value = 0.014) dan merokok (p value = 0.004) berhubungan dengan kelelahan kerja, sedangkan pada variabel usia (p value = 0.184) dan status gizi (p value = 0.287) tidak berhubungan dengan kelelahan kerja. Kesimpulan: Peneliti menyarankan agar ditingkatkan lagi pemeriksaan kesehatan para pekerja seperti diadakannya medical chek-up.
RELATIONSHIP BETWEEN INDIVIDUAL CHARACTERISTICS AND WORK STRESS WITH NURSE PERFORMANCE DURING THE COVID-19 PANDEMIC IN HOSPITAL X Lela Kania Rahsa Puji; Frida Kasumawati; Tri Okta Ratnaningtyas; Nur Hasanah; Erlin Vinita Fajrin
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 7, No 1 (2023): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v7i1.467

Abstract

ABSTRACTDuring the pandemic research conducted in 8 islands in Indonesia stated that, health workers in Indonesia who experience stress by 55%, very heavy stress levels 0.8%, and mild stress as much as 34.5%.  This is due to the fear of being infected, the long workload, and the lack of PPE.  The purpose of this study is to find out the relationship between individual characteristics and work stress on nurse performance during the Covid-19 pandemic. Is quantitative research that uses primary data (questionnaire through google form) and uses cross sectional research methods with the aim of knowing the relationship between independent variables and dependent variables. The sample number was 126 nurses at X Hospital. From the results of the study obtained that work stress during the Covid-19 pandemic, nurses who experienced moderate work stress were accompanied by moderate performance as many as 62 respondents (49,2%), while respondents who experienced severe stress accompanied by moderate performance as many as 30 respondents (23,8%). The results of the statistical test obtained a value (p-value = 0.035, α: 0.05) then it can be concluded that there is a significant relationship between work stress (during the Covid-19 pandemic) and nurse performance during the Covid-19 pandemic. From the results of this study, it is hoped that institutions can pay more attention to the health of health workers, especially nurses, both physical, psychic and work environment so that nurses remain at optimal performance. ABSTRAKSelama pandemi penelitian yang dilakukan di 8 kepulauan di Indonesia menyatakan bahwa, tenaga kesehatan di Indonesia yang mengalami stres sebesar 55%, tingkat stres sangat berat 0,8%, dan stres ringan sebanyak 34,5%. Hal ini disebabkan karena ketakutan akan terinfeksi, beban jam kerja yang panjang, dan kurangnya APD. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara karakteristik individu dan stres kerja terhadap kinerja perawat di masa pandemi covid-19. Merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan data primer (kuesioner melalui google form) dan memakai metode penelitian cross sectional dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Jumlah sampel sebanyak 126 perawat di Rumah Sakit X. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa stres kerja selama pandemi covid-19, perawat yang mengalami stres kerja sedang disertai dengan kinerja sedang sebanyak 62 responden (49,2%), sedangkan responden yang mengalami stres berat disertai dengan kinerja sedang sebanyak 30 responden (23,8%). Hasil uji statistik diperoleh nilai (p-value=0,035, α: 0,05) maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara stres kerja (selama pandemi covid-19) terhadap kinerja perawat dimasa pandemi covid-19. Dari hasil penelitian ini diharapkan institusi dapat lebih memperhatikan kesehatan para tenaga kesehatan khususnya perawat, baik fisik, psikis dan lingkungan kerja agar para perawat tetap berada pada kinerja yang optimal.
P PENGARUH PEMBERIAN TERAPI DEMAM BERDARAH TERHADAP PROFIL DARAH PASIEN DEMAM BERDARAH RAWAT INAP DI RSUD KOTA TANGERANG 2021 Nur Hasanah
E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 10 (2023): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam Berdarah Dengue adalah penyakit infeksi karena virus dengue yang ditularkan melalui gigitan Nyamuk Aedes Aegypti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi pengobatan Demam Berdarah (DBD) terhadap nilai Hematokrit, Trombosit, HB, SGOT, SGPT, dan Leukosit Pada pasien DBD di RSUD Kota Tangerang Tahun 2021. Penelitian ini menggunakan teknik non probility sampling, metode retrospektif menggunakan data rekam medis pasien, sampel yang digunakan sebanyak 134 pasien. Hasil penelitian diperoleh bahwa karakteristik pasien DBD di dominasi oleh jenis kelamin laki-laki (50.7%), dengan rentan usia 26-45 (36.2%), berpendidikan SLTA (31.3%), tidak memiliki penyakit penyerta (87,7%), hasil laboratorium sebelum pengobatan menunjukkan nilai Hematokrit dalam kadar rendah atau <37% sebanyak 50.0% pesien, setelah pengobatan nilai hematocrit pasien menjadi normal atau 37-52%, sebanyak 55.5% pasien, nilai trombosit pasien sebelum pengobatan memiliki kadar rendah (<150.000 µl) sebanyak 91,8% pasien dan setelah pengobatan nilai trombosit berada pada katagori normal (150.000-450.000µl) sebanyak 62,6% pasien. Nilai Hemoglobin sebelum pengobatan rendah <12g/DL sebanyak 61,9% pasien dan setelah pengobatan menjadi normal 12-18 g/DL sebanyak 68,7% pasien, dan nilai leukosit sebelum pengobatan rendah <4500(µl) (92,5% pasien) dan setelah pengobatan normal 4500-11000(µl) (54,4% pasien), Nilai SGOT normal 5-35 U/L sebanyak 66.7% pasien,dan SGPT normal 5-35 U/L(83.3%). Kesimpulan: Pasien DBD menunjukkan nilai trombosit, hemaglobin dan leukosit yang rendah, terapi pengobatan yang diberikan yaitu golongan cairan infus Ring Lactat (100.0%), golongan analgetik sebanyak (87.7%) dan suplemen makanan berupa Curcuma, vitamin, zink dan asam folat (21%) serta obat lainnya sesuai gejala klinis pasien. Terapi pengobatan yang digunakan mampu memperbaiki kondisi hematologi pasien, dengan masa rawat inap 3 hari