Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Perilaku Pengelolaan dan Pembuangan Sampah Pada Ibu Rumah Tangga di RW 04 Kelurahan Kedaung, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan Lela Kania Rahsa Puji; Niken Ayu; Mochammad Hasan
Edu Masda Journal Vol 4, No 1 (2020): Edu Masda Journal Volume 4 Nomor 1
Publisher : STIKes Kharisma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52118/edumasda.v4i1.47

Abstract

Waste is a problem that must be handled and managed so that it does not cause any harmful further impacts. South Tangerang City produced 4,941 m3 / day of waste in 2015 with a service level of 59% of the total amount of urban waste. Kedaung Village located in Pamulang Subdistrict, waste management in Kedaung Village is not sufficient. Most households manage waste by burning, stockpiling it in soil (3.9%), composting it, dumping it into the river / ditch / sea and dumping it carelessly. This study was to determine the relationship of knowledge, attitudes and availability of facilities to management and disposal waste to housewife. research uses analytic research with cross sectional. Data processing by Fisher's Exact test analysis and Continuity Correction at a 95% confidence level α = 0.05. Results knowledge p-value = 0.192, attitudes  p-value = 0.067 and the availability of facilities p-value = 0.191. Conclusion that there is no relationship between knowledge, attitudes, and facilities for waste management and disposal waste in Kedaung Village, Pamulang Subdistric.South Tangerang 2019.
Perilaku Ibu Balita Membawa Anaknya Menimbang Ke Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas Keranggan Kota Tangerang Selatan Tahun 2018 Lela Kania Rahsa Puji; Humaira Fadhilah; Monica Amanda
Edu Masda Journal Vol 2, No 2 (2018): Edu Masda Journal Volume 2 Nomor 2
Publisher : STIKes Kharisma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52118/edumasda.v2i2.18

Abstract

ABSTRAKCakupan penimbangan balita dapat diukur dengan kunjungan secara rutin di Posyandu untuk menimbang balita. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik studi kolerasi dengan pendekatan cross sectional. Responden penelitian ini adalah 107 ibu balita di wilayah Kerja Puskesmas Keranggan Kota Tangerang Selatan Tahun 2018. Hasil analisa data dengan chi-square dengan nilai p sebesar 0,000 (p<0,005), menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap, jarak ke Posyandu, Pembinaan dari Tenaga Kesehatan, dukungan keluarga, dukungan kader, dukungan tokoh masyarakat dengan Perilaku Ibu Balita Membawa Anaknya Menimbang ke Posyandu di wilayah Kerja Puskesmas Keranggan Kota Tangerang Selatan Tahun 2018. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan (1) 8,1% pernyataan kuesioner terendah pada pengetahuan ibu balita dengan kategori perilaku kurang baik, (2) 33,8% sikap ibu balita dengan kategori kurang baik, (3) 30,8% jarak ke Posyandu dengan kategori jarak jauh, (4) 24,4% pembinaan dari Tenaga Kesehatan pada ibu balita dengan kategori tidak aktif, (5) 53,8% ibu balita yang tidak memiliki dukungan keluarga, (6) 30,0% ibu balita yang tidak memiliki dukungan kader, (7) 12,8%  ibu balita yang tidak memiliki dukungan dari tokoh masyarakat. (8) Ada hubungan antara pengetahuan, dukungan kader dan dukungan tokoh masyarakat dengan nilai P value  = (0,001), P value  = (0,050), dan P value  = (0,001) terhadap perilaku ibu balita membawa anaknya menimbang ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Keranggan Kota Tangerang Selatan Tahun 2018. Disarankan agar masyarakat terutama ibu balita mendapatkan informasi yang lebih detail tentang perilaku membawa balita untuk berkunjung ke Posyandu dari Tenaga Kesehatan, kader dan tokoh masyarakat sekitar. Kata kunci            : Perilaku, Ibu Balita, Posyandu ABSTRACTThe coverage of weighing can be measured by visits regularly to Posyandu for weigh toddler weight. This research use descriptive analytic design of correlation study with cross sectional approach. The respondents of this study were 107 respondents in the Work Area of Puskesmas Keranggan Tangerang Selatan 2018. The result of data analysis with chi-square with p value  of 0.000 (p <0,005) indicated that there was a correlation between knowledge, attitude, distance to Posyandu, Health Personnel, family support, cadre support, support of community leaders with Toddler Behavior Carrying its Children Considering to Posyandu in the Working Area of Puskesmas Keranggan Tangerang Selatan 2018. Based on the research result, it is concluded (1) 8.1% statement of the lowest questionnaire on the knowledge of the less behaviour. (2) 33.8% attitude on mother of toddler with bad attitude, (3) 30.8% distance to Posyandu with long distance category, (4) 24,4% coaching from health manpower on mother of toddler with inactive category (5) 53.8% of mothers who did not have family support, (6) 30.0% of mothers who did not have kader posyandu support, (7) 12.8% of mothers who did not have support from community leaders. (8) There is correlation between knowledge, kader posyandu support and support of public figure with value of Pvalue = (0,001), Pvalue = (0,050), and Pvalue = (0,001) to mother behavior of toddler bringing child weighing to Posyandu in work area of Puskesmas Keranggan Tangerang Selatan 2018. It is recommended that the community, especially mothers of toddlers, get more detailed information about the behavior of bringing toddlers to visit Posyandu from Health Workers, kader and local community leaders. Keywords              : behaviour, mother of toddler, Posyandu
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Dengan Pendekatan Partisipatif di MTSN 2 Kota Tangerang Lela Kania Rahsa Puji; Sarifah Tsamaniah Mabruroh
Edu Masda Journal Vol 3, No 2 (2019): Edu Masda Journal Volume 3 Nomor 2
Publisher : STIKes Kharisma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52118/edumasda.v3i2.38

Abstract

Banten province households have clean and healthy behavior (PHBS) with good criteria according to regencies / cities in Banten Province. In general, the proportion of households with PHBS both in Banten Provision was 34.2% including Kota Tangerang, which was good PHBS (34.5%). However, in the Strategic Plan of the Ministry of Health (2015) Clean and Healthy Life Behavior has a target of (80%). It is a quasi-experimental study with the aim of identifying differences between independent variables and dependent data collected by questionnaire. The total sample of 60 students in MTSN 2 Tangerang City was divided into two groups, namely the experimental group and the control group. From the results of the study, the statistical test results obtained p-value of 0,000 can be concluded that there are differences before and after clean and healthy lifestyle with participant class VII approach in MTSN 2 Tangerang City and for the posttest value in the control group and experimental group has a p-value the value of 0.004 can be concluded that there is a difference after the control group and an experimental experiment with participatory class VII approach in Tangerang City MTSN 2 while in the experimental group p-value is 0.022 can be concluded that there are differences before and after clean and healthy behavior with a participatory approach class VII in MTSN 2 Tangerang City and the experimental group p-value post-test p-value of 0.03. From the results of this study it is expected that this research can be continued with the level of Middle School or Madrasah Aliyah in order to find out the knowledge and behavior of clean and healthy life.
HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK, STRES DAN POLA TIDUR DENGAN PREMENSTRUAL SYNDROME (PMS) PADA MAHASISWI PRODI D3 FARMASI STIKES KHARISMA PERSADA Lela Kania Rahsa Puji; Nurwulan Adi Ismaya; Tri Okta Ratnaningtyas; Nur Hasanah; Nada Fitriah
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 5, No 1 (2021): Edu Dharma Journal: Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v5i1.90

Abstract

Masalah kesehatan reproduksi yang sering dialami oleh wanita dalam masyarakat adalah gangguan mestruasi. Di Indonesia 260 wanita usia subur 95% mengalami minimal satu gejala Premenstrual syndrom(PMS) , antara gejala sedang sampai berat sebanyak 3,9%. Dari studi pendahuluan di STIKes Kharisma Persada Pamulang didapatkan 66,7% wanita mengalami gejala ringan dari premestrual syndrome (PMS), sedangkan 33,3% wanita mengalami gejala sedang sampai gejala berat dari premenstrual syndrome (PMS). Tujuan : menganalisis aktivitas fisik, stres, dan pola tidur terhadap Premenstrual Syndrome (PMS) kepada mahasiswi PRODI D3 farmasi STIKes Kharisma Persada Pamulang. Metode kuantitatif dengan cross sectional. Sampel sebesar 97 secara simple random sampling. Kuesioner diisi oleh responden melalui google form, analisa data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian didapatkan terdapat hubungan bermakna di setiap variabel aktivitas fisik, stres dan pola tidur terhadap kejadian Premenstrual syndrom(PMS) .
The Correlation of Individual and External Factors to Work Fatigue in Employee at PT. Hutama Karya Building Division Project, Integrated Building Soekarno Hatta Airport Train Station Lela Kania Rahsa Puji; Tri Okta Ratnaningtyas; Frida Kasumawati; Nurwulan Adi Ismaya; Nur Hasanah
Health and Medical Journal Vol 4, No 2 (2022): HEME May 2022
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (673.148 KB) | DOI: 10.33854/heme.v4i2.1010

Abstract

Pendahuluan: Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh International Labour Organization (ILO) tahun 2018, menurut Hamalainen 2,78 juta pekerja meninggal setiap tahunnya, 2,4 juta (86,3%) dari kematian tersebut dikarenakan penyakit akibat kerja salah satunya yaitu kelelahan kerja, lebih dari 380.000 (13,7%) kematian karena kecelakaan kerja. Jumlah kecelakan non-fatal hampir seribu kali lebih banyak dibanding kecelakaan fatal, diperkirakan 374 juta pekerja mengalami kecelakaan ini.  Tujuan penelitian: untuk mengidentifikasi hubungan usia, status gizi, beban kerja, lama kerja, kualitas tidur dan status merokok dengan kelelahan kerja. Metode: Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik menggunakan desain penelitian cross sectional, untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen, data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Jumlah sampel sebanyak 61 orang di proyek pembangunan integrated building. Hasil: hasil penelitian diperoleh jumlah pekerja yang mengalami kelelahan kategori tinggi sebesar 46 pekerja (75,4%), usia kategori beresiko mengalami kelelahan sebanyak 36 pekerja (59%), status gizi kategori normal sebanyak 50 pekerja (82%), beban kerja kategori berat sebanyak 43 pekerja (70,5%), kualitas tidur tidak normal sebanyak 51 pekerja (83,6%), lama kerja tidak normal sebanyak 47 pekerja (77%) dan merokok sebanyak 52 pekerja (85,2%). Hasil uji statistik chi-square didapatkan variabel kualitas tidur (p value = 0.035), beban kerja (p value = 0.034), lama kerja (p value = 0.014) dan merokok (p value = 0.004) berhubungan dengan kelelahan kerja, sedangkan pada variabel usia (p value = 0.184) dan status gizi (p value = 0.287) tidak berhubungan dengan kelelahan kerja. Kesimpulan: Peneliti menyarankan agar ditingkatkan lagi pemeriksaan kesehatan para pekerja seperti diadakannya medical chek-up.
HUBUNGAN KEBISINGAN DENGAN STRES KERJA PADA PEKERJA DI PT. X Tri Okta Ratnaningtyas; Nurwulan Adi Ismaya; Lela Kania Rahsa Puji; Nur Hasanah; Mirta Sepi Afriyani
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 5, No 1 (2021): Edu Dharma Journal: Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v5i1.95

Abstract

Bising, salah satu masalah utama kesehatan di negara-negara industri dan merupakan sumber utama dari stres. Data WHO menyebutkan bising melebihi 90 dB di tempat kerja memapar tenaga kerja di negara industri dengan total hampir 14% dan bising lebih dari 85dB juga diperkirakan memapar 20 juta orang Amerika. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan kebisingan dengan stres kerja pada pekerja di PT. X tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan kuantitatif serta desain studi cross sectional. Besar sampel penelitian berjumlah 82 pekerja. Purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel dalam studi ini. Sound Level Meter dan kuesioner merupakan alat pengumpulan data dalam studi ini. Univariat dan bivariat (dengan uji chi square) adalah analisis data yang digunakan dalam studi ini. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa ada hubungan antara kebisingan dengan stres kerja (p-value = 0,018 < α = 0,05).
HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP PERILAKU BUANG TINJA SEMBARANGAN KE ALIRAN KALI DESA PONDOK JAYA KECAMATAN SEPATAN KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2021 LELA KANIA RAHSA PUJI; FENITA PURNAMA SARI INDAH; NURHASANAH NURHASANAH; SUCIPTO SUCIPTO; BIMA NURFATRIA
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 6, No 1 (2022): EDU DHARMA JOURNAL: JURNAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (VOL 6 NO 1 MARE
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v6i1.278

Abstract

ABSTRACTThe environment and behavior greatly affect the health of human physiological needs such as having a house which includes the ownership of a latrine as part of the needs of every family member. The purpose of this study was to determine the relationship between individual characteristics specifically age, education, knowledge, attitudes and economic status on the behavior of open defecationin  Pondok Jaya Village, Sepatan District, Tangerang Regency. This type of research is descriptive analysis with a quantitative approach and cross sectional design with chi-square statistical test. The population of this study amounted to 491 heads of families. The research sample used Isaac and Michel as many as 175 families. The results of this study note that there is no significant relationship between the respondent's age and education level with open defecationbehavior. There is a significant relationship between knowledge, attitudes and economic status with open defecation behavior with p-value <0.05. Conclusions open defecationbehavior is influenced by the level of knowledge, attitudes and economic status of the respondents. Feces that are discharged through pipes into rivers cause environmental pollution in the local area, this situation will affect the level of health in the Sepatan community. Open defecation can pose a health risk to homeless people and the general publicABSTRAKLingkungan dan perilaku sangat mempengaruhi derajat kesehatan, manusia memiliki kebutuhan fisiologis seperti kebutuhan tempat tinggal dengan tersedianya jamban sebagai kebutuhan seluruh anggota keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui hubungan karakteristik individu yaitu usia, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, sikap dan status ekonomi terhadap prilaku buang tinja sembarangan di Desa Pondok Jaya Kecamaan Sepatan Kabupaten Tangerang. Jenis penelitian analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan desain cross sectional dan uji statistik menggunakan uji chisquare. Populasi penelitian ini berjumlah 491 kepala keluarga Sampel penelitian menggunakan Issac dan Michel sebanyak175 kepala keluarga. Hasil penelitian ini diketahui bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara umur dan tingkat pendidikan reesponden dengan perilaku buang tinja sembarangan. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap dan status ekonomi dengan perilaku buang tinja sembarangan nilai p-value <0.05. Kesimpulan perilaku membuang tinja sembarangan dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan, sikap dan status ekonomi responden. Tinja yang buang melalui pipa ke sungai mengakibatkan pencemaran lingkungan di daerah setempat, keadaan ini akan mempengaruhi tingkat derajat kesehatan di masyarakat Sepatan. Buang air besar sembarangan dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi orang-orang yang tunawisma dan masyarakat umum.
Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Perawat Terhadap Peningkatan Kinerja Perawat Pelaksana di RS Permata Pamulang Lela Kania
Edu Masda Journal Vol 1, No 1 (2017): Edu Masda Journal Volume 1 Nomor 1
Publisher : STIKes Kharisma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52118/edumasda.v1i1.4

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Kinerja perawat berperan penting dalam meningkatkan mutu layanan rumah sakit. Faktor yang dapat mempengaruhi kinerja adalah gaya kepemimpinan kepala perawat. Tujuan penelitian : untuk mengidentifikasi hubungan gaya kepemimpinan kepala perawat dengan kinerja perawat pelaksana di RS Permata Pamulang. Metode: Desain penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan potong lintang (cross sectional) terhadap 80 perawat. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang disusun berdasarkan elemen-elemen gaya kepemimpinan sedangkan untuk kinerja perawat menggunakan data sekunder dari RS Permata Pamulang. Hasil uji validitas dan reliabilitas didapatkan seluruh pernyataan dalam kuesioner adalah valid. Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan variabel yang berhubungan bermakna dengan kinerja adalah variabel kepemimpinan orientasi tugas p value 0.002 (p value <0.05). Hasil analisis didapat odds ratio (OR) dari variabel-variabel orientasi tugas adalah 0.145 (95%CI:0.43-0.490),  beratiorientasi tugas tinggi 0.145 kali berpeluang untuk memiliki kinerja baik dibanding yang berorientasi tugas rendah. Sedangkan hasil analisis odds ratio (OR) dari variabel-variabel orientasi karyawan adalah 0.443 (95%CI:0.142-1.389),  berarti orientasi karyawan tinggi 0.443 kali untuk berkinerja baik dibanding yang berorientasi karyawan rendah. Kesimpulan: Gaya kepemimpinan berorientasi karyawan mempunyai hubungan dengan kinerja perawat pelaksana tetapi yang paling menunjukkan hubungan bermakna adalah gaya kepemimpinan berorientasi tugas. Kata kunci                  : Gaya Kepemimpinan, Kinerja Perawat, Mutu Layanan Rumah Sakit ABSTRACT                Background: Nurse performance plays an important role in improving hospital service quality. Factors that can affect performance is the head nurse leadership style. The objective of the study was to identify the relationship between head nurse leadership style and the performance of nurse in Permata Pamulang Hospital. Methods: The study design used descriptive correlation with cross sectional approach to 80 nurses. The instruments used are questionnaires arranged based on leadership style elements while for the performance of nurses using secondary data from Permata Pamulang Hospital. Result of validity and reliability test obtained all statement in questionnaire is valid. Data analysis used univariate, bivariate and multivariate analysis. Results: The results showed that the variables significantly associated with performance is the task-oriented leadership variable p value 0.002 (p value <0.05). The results obtained by the odds ratio (OR) of the task orientation variables are 0.145 (95% CI: 0.43-0.490), high duty oriented 0.145 times have the opportunity to perform better than the low-task-oriented. While the result of odds ratio analysis (OR) from employee orientation variables is 0.443 (95% CI: 0.142-1.389), mean employee orientation is high 0443 times to perform well than low employee oriented. Conclusion: The employee-oriented leadership style has a relationship with the performance of the implementing nurse but most indicates a meaningful relationship is the task-oriented leadership style.  Keywords: Leadership Style, Nurse Performance, Hospital Service Quality
GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA RESEP BPJS PASIEN RAWAT JALAN DI KLINIK TUGU SAWANGAN CINANGKA KOTA DEPOK PERIODE TAHUN 2020 Nur Hasanah; Lela Kania Rahsa Puji; Fenita Purnama Sari Indah; Nurwulan Adi Ismaya; Ananda Eka Safitri
Edu Masda Journal Vol 6, No 1 (2022): Edu Masda Journal Volume 6 Nomor 1
Publisher : STIKes Kharisma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52118/edumasda.v6i1.154

Abstract

Hypertension is still one of the diseases whose prevalence is increasing. According to Depok City Health Profile data in 2017, hypertension was included in the data of the top ten diseases with prevalence in outpatients at level 1 health facilities in the Depok area with the second largest position of 141,084 with a percentage of 14.91% and in 2019 hypertension was still is in the second largest position with a percentage of 18.59%. The objective of this study was to describe the use of antihypertensive drugs based on age, gender, type of drug, drug class, and comorbidities. This study was a descriptive study, the data used were taken retrospectively using secondary data in the form of prescription BPJS antihypertensive drugs. Sampling using random sampling with systematic random sampling technique. The sample used in this study were 132 recipes. The results of this study indicate that the sexes who suffer from hypertension are men with an age range of 41-59 years 72 patients (54.55%). The use of antihypertensive drugs that were almost all used based on the type of drug was amlodipine as many as 124 drugs (93.94%), based on the drug class was the Calcium Channel Blocker (CCB) group as many as 125 drugs (94.70%). The use of antihypertensive drugs based on without or with comorbidities was mostly patients with hypertension with comorbidities of fever and pain as many as 75 patients (56.81%).ABSTRAKHipertensi masih menjadi salah satu penyakit yang prevalensinya mengalami peningkatan. Menurut data Profil Kesehatan Kota Depok tahun 2017, penyakit hipertensi masuk ke dalam data sepuluh besar penyakit dengan prevalensi terbanyak pada pasien rawat jalan di fasilitas kesehatan tingkat 1 di wilayah Depok dengan posisi kedua terbesar sebanyak 141.084 dengan persentase 14,91% dan tahun 2019 penyakit hipertensi masih berada di posisi kedua terbesar dengan persentase 18,59%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penggunaan obat antihipertensi berdasarkan usia, jenis kelamin, jenis obat, golongan obat, dan penyakit penyerta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, data yang digunakan diambil secara retrospektif dengan menggunakan data sekunder berupa resep BPJS obat antihipertensi. Pengambilan sampel menggunakan random sampling dengan teknik systematic random sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 132 resep. Hasil penelitian ini menunjukkan jenis kelamin yang sebagian besar menderita hipertensi adalah laki-laki dengan rentang usia 41-59 tahun sebanyak 72 pasien (54,55%). Penggunaan obat antihipertensi yang hampir seluruh digunakan berdasarkan jenis obat adalah amlodipin sebanyak 124 obat (93,94%), berdasarkan golongan obat adalah golongan Calcium Channel Blocker (CCB) sebanyak 125 obat (94,70%). Penggunaan obat antihipertensi berdasarkan tanpa atau dengan penyakit penyerta sebagian besar adalah pasien penderita hipertensi dengan penyakit penyerta demam dan nyeri sebanyak 75 pasien (56,81%).
Unmet Need of Family-Planning Analysis in Banten Province And Its Determinant Factor : Unmet Need Of Family Planning Lela Kania Rahsa Puji; Nur Hasanah; Fenita Purnama; Denden Gumilar
Jurnal Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal) Vol. 7 No. 2 (2021): JURNAL KEPERAWATAN KOMPREHENSIF (COMPREHENSIVE NURSING JOURNAL)
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.817 KB) | DOI: 10.33755/jkk.v7i2.223

Abstract

Unmet Need is a condition in which it indicates the willingness of fertile couples to one of kinds of contraception devices which is unavailable so that they make a decision not to use device or contraception method.. The purpose of this research was to make a description systematically, factually and accurately, and the correlation of phenomena that were research related to determinant factors  of Unmet Need of Family-Planning. This research used cross-sectional design study to find out the determinant factor of Unmet Need use secondary data SKAP BKKBN 2019 as many as 1.656 respondens with univariat, bivariat and multivariat analysis. It has been identified that there is a correlation low education 14,3% and high education 12,2% with incident unmet need family planning, there is a correlation age <20th and >35th as many as 14,6% and age 20th-35th as many as 2,2% with incident unmet need family planning. There  is a correlation perception of ideal number of children >2 as many as 10,2% and 6,7% perception of ideal number of children <=2 with incident unmet need family planning. There  is a correlation who acces information from media 5% and not acces 9,3% and who acces internet 4% and not acces internet 10,1% with incident unmet need family planning. The variable that most influences the incidence of unmet need from the multivariate results using the backward elimination method is the age of the wife with Exp (B) 7,218.  All the variables studied had a correlation with the incidence of unmet need family planning based on seconday data SKAP BKKBN 2019  in Banten Province.