Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Booster DPT Dan Campak Linda Rofiasari; Shintya Yunita Pratiwi
Oksitosin : Jurnal Ilmiah Kebidanan Vol. 7 No. 1 (2020): Oksitosin : Jurnal Ilmiah Kebidanan
Publisher : Prodi D III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/oksitosin.v7i1.556

Abstract

Immunization is an effort to form a toddler's immune system to prevent the entry of disease into the body. Maintaining optimal infant immunity is not only required for complete basic immunization, but for advanced immunization, one of which is DPT and measles booster. In reality, not all toddlers get complete or advanced immunization even do not get immunizations from birth. This was proven in Tanjunglaya Village, the coverage of DPT and measles booster immunization was still low, namely DPT booster immunization coverage was (24%) and Measles (9%). One influential factor was mother's knowledge. The purpose of this study was to determine the knowledge of mothers of toddlers aged 18-24 months about DPT and Measles booster immunization. This type of research was descriptive with a population of 191 mothers who have toddlers aged 18-24 months, with a sample of 66 respondents. Primary data collection with univariate data analysis. The results showed that the knowledge of mothers of toddlers aged 18-24 months about DPT and Measles booster immunization was lacking. It was expected that the puskesmas will conduct counseling on booster immunization so that the mother knew the importance of booster immunization. Keywords: Knowledge, DPT Booster Immunization, Measles. ABSTRAK Imunisasi merupakan salah satu usaha membentuk kekebalan tubuh balita agar mencegah masuknya penyakit ke dalam tubuh. Mempertahankan kekebalan tubuh balita secara optimal tidak hanya diperlukan imunisasi dasar lengkap, namun diperlukan imunisasi lanjutan salah satunya booster DPT dan campak. Kenyataan dilapangan tidak semua balita mendapatkan imunisasi secara lengkap maupun lanjutan bahkan tidak mendapatkan imunisasi dari lahir. Hal ini dibuktikan di Desa Tanjunglaya cakupan imunisasi booster DPT dan campak masih kurang yaitu cakupan imunisasi booster DPT sebesar (24%) dan Campak (9%). Salah satu faktor yang berpengaruh adalah pengetahuan ibu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan ibu balita usia 18-24 bulan tentang imunisasi booster DPT dan Campak. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan populasi 191 ibu yang mempunyai balita usia 18-24 bulan, dengan sampel 66 responden. Pengambilan data secara primer dengan analisa data univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu balita usia 18-24 bulan tentang imunisasi booster DPT dan Campak kurang. Diharapkan bagi pihak puskesmas untuk mengadakan penyuluhan tentang imunisasi booster agar ibu mengetahui pentingnya imunisasi booster. Kata Kunci : Pengetahuan, Imunisasi Booster DPT, Campak.
TERAPI MINUMAN JAHE DAN DAUN MINT DALAM MENGURANGI MUAL MUNTAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI PUSKESMAS MARGAJAYA Linda Rofiasari; Intan Yusita; Dias Sri Lestari; Ajeng Azmawa; Fatimah Azzahra; Andria Pragholapati
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 14 No 2 (2022): EDISI SPESIAL
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v14i2.719

Abstract

The purpose of this study was to determine the description of nausea and vomiting before and after being given a decoction of ginger and mint leaves in the working area of the Margajaya Public Health Center. This study uses a quasi experiment with one group pre-test and post-test. The population in this study were pregnant women in the first trimester who experienced nausea and vomiting at the Margajaya Health Center. This study used a purposive sampling technique with a sample size of 25 people. The administration of this intervention was observed using the PUQE-24 score twice, namely before and after the intervention. Treatment with ginger and mint leaves is able to reduce the frequency of nausea and vomiting for pregnant women in the first trimester. Health workers are expected to provide counseling and counseling regarding therapy with ginger and mint leaves that can reduce the frequency of nausea and vomiting.
PENGARUH JUS PEPAYA DAN SUSU ALMOND TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI ASI Linda Rofiasari; Hani Oktafiani; Ning Hayati; Qipa Delima
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 14, No 1 (2023): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v14i1.1634

Abstract

Menyusui merupakan proses bounding antara ibu dengan bayi dimana ibu memberikan asupan makanan kepada bayi berupa air susu ibu (ASI). ASI merupakan makanan yang sempurna bagi bayi namun tidak semua ibu memberikan ASI ekslusif kepada bayinya. Sebanyak 69,62% bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapatkan ASI. Salah satu penyebabnya adalah pengeluaran ASI yang sedikit. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produksi ASI dengan mengkonsumsi makanan yang dapat mempengaruhi produksi ASI yaitu pepaya dan almond. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian mixed juice pepaya dan susu almond untuk peningkatan produksi ASI pada ibu menyusui. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi-experimental dengan menggunakan Nonrandomized control Grup Pre test-Post test Design. Dilakukan pengukuran jumlah ASI pertama sebelum diberikan perlakuan dan observasi kedua dilakukan setelah diberikan perlakuan. Sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu Ibu menyusui jumlah 30 orang (15 orang dilakukan intervensi dan 15 orang sebagai kontrol). Pengambilan sample secara purposive sampling. Pengumpulan data primer berupa pengukuran jumlah ASI pada kelompok intervensi dan kontrol. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat peningkatan jumlah ASI antara kelompok intervensi pemberian Jus almond dan pepaya sebelum dan sesudah diberikan intervensi dengan kelompok kontrol pemberian edukasi gizi seimbang menyusui sebelum dan sesudah dengan hasil P-value 0,000 < nilai alpha 0,05. Simpulan didapatkan bahwa kelompok intervensi dan kontrol sama-sama mengalami peningkatan jumlah ASI dengan hasil P-value 0,000 < nilai alpha 0,05. Saran peneliti lain untuk meneliti lebih lanjut mengenai cara lain untuk peningkatan jumlah ASI pada ibu menyusui
STOP CYBERBULLYING DENGAN PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG CYBERBULLYING DAN DAMPAK PSIKOLOGIS PADA REMAJA Heni Aguspita Dewi; Ayi Asnawi; Asep Roni; Linda Rofiasari; Alfi Fauziah Hakim; Deni Chandra Ramadhan; Silvia Sri Apriliani; Sri Lestari; Jajang Nurjaman
Jurnal Pengabdian Masyarakat (Jupemas) Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jupemas.v4i1.1046

Abstract

Universitas Bhakti Kencana bekerja sama dengan SMKN 1 dan SMAN 10 Kota Tasikmalaya untuk mengadakan pengabdian pada masyarakat. Kegiatan dilakukan secara hybride yaitu offline dan online dengan sasaran siswa SMKN 1 dan SMAN 10 Kota Tasikmalaya. Pengabdian masyarakat ini berjujuan untuk meningkatkan pemahaman remaja terkait dengan cyberbullying dan dampak psikologis cyberbullying. Beberapa upaya dilakukan untuk meningkatkan pemahaman remaja mengenai cyberbullying dan dampak psikologis cyberbullying pada remaja. Beberapa agenda dilakukan diantaranya promosi kesehatan melalui pemberian edukasi berupa penyuluhan mengenai cyberbullying dan dampak psikologis yang dapat ditimbulkan dari cyberbullying. Siswa diminta untuk mengisi quesiner pre test dan post test yang bertujuan untuk mengukur seberapa jauh pemahaman remaja akan materi yang diberikan. Hasil menunjukan pengabdian pada masyarakat yan dilakulan melalui edukasi dapat meningkatan pemahaman remaja terhadap cyberbullying dan dampak psikologis cyberbullying. cyberbullying, dampak psikologis, pemahaman, remaja  
Peer Group Health Education sebagai Upaya Pembentukan Kelompok Inklusif Kesehatan Reproduksi dan Manajemen Gizi Remaja Putri Tika Lubis; Intan Yusita; Linda Rofiasari; Agustina Suryanah; Supriyatni Kartadarma
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 3 (2024): Volume 7 No 3 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i3.13471

Abstract

ABSTRAK Masa remaja adalah masa transisi dari masa anak-anak menuju dewasa, dengan kelompok usia 10 sampai 18 tahun. Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang sangat pesat tidak hanya fisik tapi juga mental dan sosial dengan melakukan berbagai upaya kesehatan pada remaja putri yang berhubungan kesehatan reproduksi yaitu perkembangan reproduksi primer dan sekunder, perilaku hidup sehat, gizi, dan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) guna menyiapkan generasi remaja putri yang sehat. Pemenuhan gizi yang baik dan pencegahan anemia diharapkan dapat menciptakan remaja putri yang tumbuh dan berkembang menjadi calon ibu yang sehat serta melahirkan bayi sehat. Pengandian masyarakat ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan kepada remaja putri tentang pentingnya mengetahui kesehatan reproduksi, gizi, konsumsi TTD dan pemberdayaan konselor teman sebaya untuk mencegah anemia sejak sejak dini. Kegiatannya dilaksanakan di SMA Plus Assalaam kepada siswi kelas X. Setelah kegiatan selesai didapatkan hasil bahwa terjadi peningkatan penetahuan remaja tentang pengetahuan dari nilai pretest sebesar 68,4% meningkat setelah posttest yaitu menjadi 81,6%. Edukasi tidak hanya didapatkan melalui kegiatan pengabdian masyakarat tetapi juga dapat memberdayakan pihak sekolah dan teman sebaya untuk saling memberikan atau mengingatkan penting pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan pencegahan anemia sejak dini, agar dapat menjadikan remaja putri sebagai calon ibu yang sehat dan nantinya juga akan melahirkan bayi yang sehat. Kata Kunci: Kesehatan Reproduksi, Gizi, Tablet Tambah Darah, Pencegahan Anemia Remaja Putri  ABSTRACT Adolescence is a transition period from childhood to adulthood, with an age group of 10 to 18 years. During this period there was very rapid growth not only physically but also mentally and socially by carrying out various health efforts for young women related to reproductive health, namely primary and secondary reproductive development, healthy living behavior, nutrition, and giving blood supplement tablets to prepare a generation health of adolescent girls. It is hoped that providing good nutrition and preventing anemia can create who grow and develop into healthy mothers-to-be and give birth to healthy babies. This community service is carried out to provide knowledge to adolescent girls about the importance of knowing reproductive health, nutrition, consuming blood supplement tablets and empowering peer counselors to prevent anemia from anearly age. The activity was carried out at Plus Assalaam High School for class X female students. After the activity was completed, the results showed that there was an increase in adolescent girls knowledge regarding knowledge from the pretest score of 68.4%, increasing after the posttest, namely to 81.6%. Education is not only obtained through community service activities but can also empower schools and peers to provide or remind each other of important knowledge about reproductive health and preventing anemia from an early age, in order to make young women into healthy future mothers who will also give birth to healthy babies. Keywords: Reproduction Health, Nutrition, Blood Increasing Tablets, Prevention of Anemia in Adolescent Girls
ACCELERATION OF THE DECREASE OF STUNTING EVENTS THROUGH HEALTH PROMOTION MEDIA AT DESI MIDWIFE PMB CLINIC Supriyatni Kartadarma; Intan Yusita; Linda Rofiasari; Marita Kaniawati; Cici Valiani; Agustina Agustina
Indonesian Journal of Community Development Vol 1, No 2 (2021): Indonesian Journal of Community Development
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ijcd.v1i2.40545

Abstract

During this Pandemic, we must prevent the spread of Covid-19 but still pay attention to efforts to reduce morbidity and mortality in infants. The existence of the Covid-19 pandemic in Indonesia that affects health service activities, one of which is not holding the posyandu program, brings its own concerns for all sectors related to health policies, especially for parents who have infants under five in their growth and development period who require supervision. Based on data from the Bandung City Health Office in 2019, it was reported that there were 9 toddlers with malnutrition in Derwati Village.