Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Kreativitas PKM

Pencegahan Stunting melalui Edukasi pada Calon Pengantin di Wilayah Kerja Puskesmas Campurejo Kota Kediri Rahmat Kusuma Dewi; Lindha Sri Kusumawati; Meirna Eka Fitriasnani; dhita kris prasetyanti; Siti Aminah; Mayasari Putri Ardela; Nara Lintan Megapuspita; Gina Salsabila; Raras Sukma Ambar
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 6 (2023): Volume 6 No 6 Juni 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i6.9691

Abstract

ABSTRAK Pasangan calon pengantin (catin) haruslah memiliki kesehatan lahir dan batin yang baik. Oleh karena itu, menentukan kapan akan punya anak, jumlah anak dan jarak kelahirannya adalah hak dan tanggung jawab dari setiap catin. Selain itu, catin wajib memahami soal pola asuh yang tepat untuk mencegah lahirnya anak stunting. Untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan calon pengantin untuk memahami soal pola asuh yang tepat untuk mencegah lahirnya anak stunting. Metode yang digunakan adalah memberikan penyuluhan kepada 10 responden dengan tetap jaga jarak. Penyuluhan disampaikan dengan tema pencegahan resiko kehamilan pada calon pengantin dengan pendidikan kesehatan melalui media booklet. Hasil penyuluhan menunjukkan terdapat peningkatan yang signifikan pemahaman masyarakat tentang masalah tersebut dari 12,5% menjadi 80,0%. Berdasarkan hasil ini diharapkan masyarakat dapat menerapkan pengetahuan tersebut dengan benar demi mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk kegiatan pengabdian selanjutnya dapat melakukan pencegahan stunting terhadap sasaran yang lebih luas. Kata Kunci: Calon Pengantin, Stunting, Pola Asuh  ABSTRACT The bride tobe couple (catin) must have good physical and mental health. Therefore, determining when to have children, the number of children and the distance of their birth are the rights and responsibilities of each catin. In addition, catin must understand the right parenting style to prevent the birth of stunted children. To increase the knowledge, awareness, willingness and ability of the bride and groom to understand the right parenting to prevent the birth of stunted children. The method used was to provide counseling to 18 respondents while keeping their distance. The counseling was delivered with the theme of preventing pregnancy risks in brides-to-be with health education through booklet media. The results of the counseling showed that there was a significant increase in public understanding of the problem from 12,5% to 80,0%.   Based on these results, it is hoped that the public can apply this knowledge correctly in order to realize the highest degree of public health. Further service activities, stunting prevention can be carried out against wider targets. Keywords: Pre Marriage Couple, Stunting, Parenting
Pemberian Edukasi Kesehatan tentang Manfaat Asi Kolostrum pada Ibu Hamil Trimester III di Kelurahan Tamanan Kota Kediri Meirna Eka Fitriasnani; Rahma Kusuma Dewi; Dhita Kris Prasetyanti; Siti Aminah; Mayasari Putri Ardela; Nara Lintan Mega Puspita; Dewi Nur Afifi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 6 (2023): Volume 6 No 6 Juni 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i6.9704

Abstract

ABSTRAK Kolostrum merupakan bagian dari ASI yang penting untuk diberikan kepada kehidupan pertama bayi karena Kolostrum mempunyai khasiat untuk membersihkan mekonium sehingga mukosa usus bayi yang baru lahir segera bersih dan siap menerima ASI. Pengetahuan dan pengalaman tentang pemberian ASI yang baik dan benar akan menunjang keberhasilan laktasi. Berdasarkan data survey pendahuluan yang diambil di lokasi pengabdian masyarakat terdapat jumlah ibu hamil keseluruhannya berjumlah 42 ibu hamil dan 16 orang diantaranya yaitu ibu hamil TM III yang masih rendah pengetahuannya mengenai pemberian ASI Kolostrum adapun beberapa dari mereka yang masih memiliki kepercayaan bahwa Kolostrum merupakan ASI yang basi dan tidak untuk diberikan kepada bayinya. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah memberikan edukasi kesehatan pada ibu hamil tentang manfaat pemberian ASI kolostrum pada bayi sehingga dapat meningkatkan pengetahuan ibu dan mampu memberikan ASI kolostrum pada bayinya. Peserta kegiatan dalam pengabdian ini adalah ibu hamil trimester tiga dan kader yang berjumlah 15 orang. Metode yang digunakan dalam pemberian edukasi ini melalui penyuluhan kepada ibu hamil trimester III tentang manfaat pemberian kolostrum pada bayi. Dari hasil pengabdian masyarakat ini diketahui bahwa terdapat peningkatan pengetahuan ibu hamil trimester tiga tentang ASI kolostrum setelah diberikan edukasi kesehatan. Media yang digunakan dalam pengabdian ini adalah menggunakan leaflet. Leaflet merupakan media yang praktis dan mudah dibaca dan dipahami oleh peserta. Kesimpulan dari pengabdian ini adalah terdapat peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang manfaat ASI kolostrum setelah diberikan edukasi kesehatan dengan menggunakan media leaflet.  Kata Kunci: Edukasi Kesehatan, ASI Kolostrum, Ibu Hamil Trimester Tiga  ABSTRACT Colostrum is a part of breast milk which is important to be given to the baby's first life because colostrum has the property to clean meconium so that the intestinal mucosa of the newborn is immediately clean and ready to receive breast milk. Knowledge and experience about good and correct breastfeeding will support the success of lactation. Based on the preliminary survey data taken at the community service location, the total number of pregnant women was 42 pregnant women and 16 of them were TM III pregnant women who still had low knowledge about colostrum breastfeeding while some of them still had the belief that colostrum was stale breast milk. and not to be given to the baby. The purpose of this community service is to provide health education to pregnant women about the benefits of giving colostrum to their babies so that they can increase their knowledge and be able to give colostrum to their babies. Participants in this activity are pregnant women in their third trimester and 15 cadres. The method used in providing this education is through counseling to third trimester pregnant women about the benefits of giving colostrum to babies. From the results of this community service it is known that there is an increase in third trimester pregnant women's knowledge about colostrum breastfeeding after being given health education. The media used in this service is using leaflets. Leaflets are media that are practical and easy for participants to read and understand. The conclusion of this service is that it is hoped that with a good understanding of colostrum breastfeeding, it can increase the coverage of exclusive breastfeeding. Keywords : Health Education, Colostrum Breastfeeding, Third Trimester Pregnant Women
Pemberdayaan Remaja dalam Pencegahan IMS/HIV-AIDS melalui PIK-KRR (Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja) Anis Nikmatul Nikmah; dhita kris prasetyanti; Rahma Kusuma Dewi; eko winarti; mayasari putri ardela; alvika awwatiszahro; fauzia laili; zulfatus saadah; elis andaresta
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 6 (2023): Volume 6 No 6 Juni 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i6.9692

Abstract

ABSTRAK Remaja yang mengalami pubertas mempunyai dorongan atau keinginan yang kuat tentang perubahan yang akan terjadi pada tubuhnya yang mulai timbul ketertarikan dengan lawan jenis. Akibat remaja sering melakukan coba-coba dalam hal seksualitas. Kelompok umur yang memiliki risiko paling tinggi untuk tertular IMS adalah kelompok remaja sampai dewasa muda sekitar usia (15-24 tahun). Berbagai bentuk pendidikan kesehatan telah dilakukan selama ini banyak dilakukan melalui media elektronik maupun media cetak, juga dilakukan secara langsung baik melalui ceramah maupun metode diskusi. Salah satu program yang dilakukan adalah melalui PIK-KKR. Tujuan dalam pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan remaja dlam pencegahan IMS/HIV-AIDS melalui PIK-KKR (Pusat Informasi dan Konseling kesehatan Reproduksi Remaja) Metode pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah pemberdayaan organisasi PIK-KKR, pendampingan PIK-KKR dalam rangka penyebaran dan peningkatan pemahaman remaja tentang pencegahan IMS/HIV-AIDS. Kepengurusan PIK-KKR yang ada di SMA N 1 Kadat Kabupaten Kediri diikuti oleh siswa siswi kelas X dan XI sejumlah 10 anggota.pelaksanaan pendampingan peda kelompok PIK-KKR untuk meningkatkan informasi terkait kesehatan reproduksi khususnya pencegahan IMS-HIV-AIDS pada remaja. Terlaksana kegiatan penyebaran informasi tentang kesehatan reproduksi pada remaja  . Kegiatan positif pada remaja yang terintegrasi di tiap elemen masyarakat, melalui  pembentukan dan pengoptimalan  TIM PIK-KKR di setiap wilayah khususnya di sekolah sebagai salah satu bentuk peningkatan informasi kepada remaja. Kata Kunci: Remaja, PIK-KKR, Kesehatan Reproduksi, IMS, HIV-AIDS  ABSTRACT Adolescents who are experiencing puberty have a strong urge or desire about the changes that will occur in their bodies which begin to arouse interest in the opposite sex. As a result, teenagers often do trial and error in terms of sexuality. The age group that has the highest risk of contracting an STI is the adolescent to young adult age group (15-24 years). Various forms of health education have been carried out so far, mostly through electronic and print media, as well as directly through lectures and discussion methods. One of the programs implemented is through PIK-KKR. The goal in this community service is to increase youth knowledge in IMS/HIV-AIDS prevention through PIK-KKR (Information Center and Youth Reproductive Health Counseling). adolescent understanding of IMS/HIV-AIDS prevention. 10 members of the PIK-KKR management at SMA N 1 Kadat, Kediri Regency were attended by students from grades X and XI. Implementation of mentoring for the PIK-KKR group to increase information related to reproductive health, especially the prevention of STI-HIV-AIDS in adolescents. Implementation of information dissemination activities about reproductive health in adolescents. Positive activities for youth that are integrated in every element of society, through the formation and optimization of the PIK-KKR TEAM in each region, especially in schools as a form of increasing information to youth. Keywords: Adolescents, PIK-KKR, Reproductive Health, IMS, HIV-AIDS