Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pelatihan Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial di Wilayah Pesisir Kota Kendari Umi Rachmawati Wasil Sardjan; Firman Firman; Mimi Yati
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2022
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v4i1.895

Abstract

Pandemi Covid-19 menyisakan berbagai macam masalah bukan hanya masalah kesehatan (fisik) melainkan masalah psikososial.Wabah Covid-19 menjadi stressor bagi tenaga kesehatan maupun bagi masyarakat.Masalah psikososial yang ditimbulkan memiliki dampak yang lebih luas dan lebih lama dibandingkan dengan cedera fisik, sedangkan perhatian bagi kesehatan mental tidak menjadi prioritas penanganan masalah kesehatan selama pandemic Covid-19.Respons umum dari orang-orang yang terdampak (baik secara langsung atau tidak) antara lain takut jatuh sakit dan meninggal, tidak mau datang ke fasilitas layanan kesehatan karena takut tertular saat dirawat, takut kehilangan mata pencaharian, tidak dapat bekerja selama isolasi, dan dikeluarkan dari pekerjaan, takut diasingkan masyarakat/ dikarantina karena dikait-kaitkan dengan penyakit (seperti rasisme terhadap orang yang berasal dari, atau dianggap berasal dari tempattempat terdampak), merasa tidak berdaya untuk melindungi orang-orang terkasih dan takut kehilangan orang-orang terkasih karena virus yang menyebar, takut terpisah dari orang-orang terkasih dan pengaruh karena aturan karantina, menolak untuk mengurusi anak kecil yang sendirian atau terpisah, penyandang disabilitas atau orang berusia lanjut karena takut infeksi, karena orangtuanya atau pengasuhnya dikarantina, merasa tidak berdaya, bosan, kesepian dan depresi selagi diisolasi, takut mengalami pengalaman wabah sebelumnya. Istilah besar ‘dukungan kesehatan jiwa dan psikososial (DKJPS) digunakan dalam Panduan Inter Agency Standing Committee (IASC) untuk DKJPS dalam situasi kedaruratan, yang berarti ‘dukungan jenis apapun dari luar atau local yang bertujuan melindungi atau meningkatkan kesejahteraan psikologis dan/ atau mencegah atau menangani kondisi kesehatan jiwa.
DUKUNGAN KESEHATAN JIWA DAN PSIKOSOSIAL DI WILAYAH PESISIR KOTA KENDARI Umi Rachmawati Wasil Sardjan; Firman Firman; Mimi Yati
Jurnal Abdi Masyarakat Vol 5, No 2 (2022): Jurnal Abdi Masyarakat Mei 2022
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jaim.v5i2.2409

Abstract

The COVID-19 pandemic leaves various kinds of problems, including health problems (physical) and psychosocial problems. The Covid-19 outbreak is a stressor for health workers and the community. Psychosocial problems caused have a wider and longer impact than physical injuries, while attention to mental health is not a priority for handling health problems during the COVID-19 pandemic. Common responses from affected people (directly or indirectly) include fear of falling ill and dying, not wanting to come to health care facilities for fear of being infected while being treated, fear of losing their livelihood, not being able to work during isolation and being expelled from work. Then, they are also afraid of being ostracized by the community/quarantining because they are associated with disease (such as racism because they are considered to come from an affected place), feel powerless to protect loved ones, fear losing loved ones, afraid of being separated from loved ones and influence due to quarantine rules. In addition, people also refuse to take care of young children who are alone or separated, people with disabilities, or elderly for fear of infection because their parents or caregivers are quarantined, feel helpless, bored, lonely, and depressed while isolated, and afraid of experiencing previous outbreaks. The term Mental Health and Psychosocial Support (MHPS) is used in the Inter-Agency Standing Committee (IASC) Guidelines for MHPS in an emergency situation, which means any external or local support to protect or enhance psychological well-being and/or preventing or treating mental health conditions.
Pelatihan Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial di Wilayah Pesisir Kota Kendari Umi Rachmawati Wasil Sardjan; Firman Firman; Mimi Yati
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2022
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v4i1.895

Abstract

Pandemi Covid-19 menyisakan berbagai macam masalah bukan hanya masalah kesehatan (fisik) melainkan masalah psikososial.Wabah Covid-19 menjadi stressor bagi tenaga kesehatan maupun bagi masyarakat.Masalah psikososial yang ditimbulkan memiliki dampak yang lebih luas dan lebih lama dibandingkan dengan cedera fisik, sedangkan perhatian bagi kesehatan mental tidak menjadi prioritas penanganan masalah kesehatan selama pandemic Covid-19.Respons umum dari orang-orang yang terdampak (baik secara langsung atau tidak) antara lain takut jatuh sakit dan meninggal, tidak mau datang ke fasilitas layanan kesehatan karena takut tertular saat dirawat, takut kehilangan mata pencaharian, tidak dapat bekerja selama isolasi, dan dikeluarkan dari pekerjaan, takut diasingkan masyarakat/ dikarantina karena dikait-kaitkan dengan penyakit (seperti rasisme terhadap orang yang berasal dari, atau dianggap berasal dari tempattempat terdampak), merasa tidak berdaya untuk melindungi orang-orang terkasih dan takut kehilangan orang-orang terkasih karena virus yang menyebar, takut terpisah dari orang-orang terkasih dan pengaruh karena aturan karantina, menolak untuk mengurusi anak kecil yang sendirian atau terpisah, penyandang disabilitas atau orang berusia lanjut karena takut infeksi, karena orangtuanya atau pengasuhnya dikarantina, merasa tidak berdaya, bosan, kesepian dan depresi selagi diisolasi, takut mengalami pengalaman wabah sebelumnya. Istilah besar ‘dukungan kesehatan jiwa dan psikososial (DKJPS) digunakan dalam Panduan Inter Agency Standing Committee (IASC) untuk DKJPS dalam situasi kedaruratan, yang berarti ‘dukungan jenis apapun dari luar atau local yang bertujuan melindungi atau meningkatkan kesejahteraan psikologis dan/ atau mencegah atau menangani kondisi kesehatan jiwa.
DUKUNGAN KESEHATAN JIWA DAN PSIKOSOSIAL DI WILAYAH PESISIR KOTA KENDARI Umi Rachmawati Wasil Sardjan; Firman Firman; Mimi Yati
Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2022): Jurnal Abdi Masyarakat Mei 2022
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jaim.v5i2.2409

Abstract

The COVID-19 pandemic leaves various kinds of problems, including health problems (physical) and psychosocial problems. The Covid-19 outbreak is a stressor for health workers and the community. Psychosocial problems caused have a wider and longer impact than physical injuries, while attention to mental health is not a priority for handling health problems during the COVID-19 pandemic. Common responses from affected people (directly or indirectly) include fear of falling ill and dying, not wanting to come to health care facilities for fear of being infected while being treated, fear of losing their livelihood, not being able to work during isolation and being expelled from work. Then, they are also afraid of being ostracized by the community/quarantining because they are associated with disease (such as racism because they are considered to come from an affected place), feel powerless to protect loved ones, fear losing loved ones, afraid of being separated from loved ones and influence due to quarantine rules. In addition, people also refuse to take care of young children who are alone or separated, people with disabilities, or elderly for fear of infection because their parents or caregivers are quarantined, feel helpless, bored, lonely, and depressed while isolated, and afraid of experiencing previous outbreaks. The term Mental Health and Psychosocial Support (MHPS) is used in the Inter-Agency Standing Committee (IASC) Guidelines for MHPS in an emergency situation, which means any external or local support to protect or enhance psychological well-being and/or preventing or treating mental health conditions.
Peningkatan Pengetahuan Serta Kewaspadaan Masyarakat Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue Desa Pebunooha Firman Firman; Umi Rachmawati Wasil Sardjan
Karya Kesehatan Journal of Community Engagement Vol 3 No 02 (2022): K2JCE: Karya Kesehatan Journal of Community Engagement
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46233/k2jce.v3i02.949

Abstract

DBD atau Demam Berdarah Dengue adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian dalam penanganan dan pengendalian program kesehatan di Wilayah Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat. Kegiatan intervensi ini dilakukan sebagai bentuk kontribusi terhadap perbaikan pengetahuan masyarakat terkait DBD melalui penyuluhan kesehatan. Kegiatan intervensi dilakukan dengan metode penyuluhan kesehatan masyarakat dimana aktivitas ini nantinya akan memberikan informasi tentang DBD serta meningkatkan kewaspadaan masyarakat terjhadap kejadian Penyakit Deamam Berdarah Dengue dengan melakukan penguatan terhadap masyarakat dan pihak tekait. Harapan dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan, kesadaran, dan keterampilan masyarakat mengenai upaya pencegahan penyakit DBD sehingga Angka Kejadian DBD dapat menurun. Hasil kegiatan penyuluhan ini menunjukkan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang upaya pencegahan dan pengendalian penyakit Demam Berdarah Dengue dengan nilai rata-rata pre test=63,5 dan post test menjadi 94. Rekomendasi kepada pihak terkait adalah lebih mengintensifkan kegiatan promotif dan preventif serta bagi masyarakat melakukan kegiatan rutin 3M plus pemberantasan sarang nyamuk secara mandiri dan teratur