Syadza Salsabila
Universitas Jember

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan Aktivitas Fisik dan Indeks Massa Tubuh dengan Gangguan Muskuloskeletal pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Jember di Masa Pandemi Covid-19 Muhammad Ihwan Narwanto; Syadza Salsabila; Pipiet Wulandari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 21 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan terbitan Maret Volume 21 Nomor 01 Tahun 2022
Publisher : STIKIM Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikes.v21i1.1557

Abstract

Pandemi COVID-19 mengakibatkan terjadinya perubahan gaya hidup, terjadi penurunan tingkat aktivitas fisik dan peningkatan indeks massa tubuh. Diketahui bahwa aktivitas fisik dan indeks massa tubuh merupakan faktor resiko terjadinya gangguan muskuloskeletal. Perkuliahan daring menurunkan aktifitas fisik dan meningkatkan waktu duduk. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dan indeks massa tubuh dengan gangguan muskuloskeletal pada mahasiswa kedokteran Universitas Jember di masa pandemi COVID-19. Penelitian dengan metode cross sectional yang diikuti oleh 248 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Jember. Kuisiouner digunakan untuk menilai perubahan aktifitas fisik sebelum dan saat pandemi, aktifitas fisik dan indeks massa tubuh saat pandemi. Kuesioner dibagikan secara online pada 27 Maret - 12 April 2021. Data dianalisis menggunakan uji deskriptif dan uji chi square. Perubahan aktivitas fisik mahasiswa sebelum dan saat pandemi, yaitu 69,4% mengalami penurunan aktivitas fisik, 19,4% tetap, dan 11,3% mengalami kenaikan aktivitas fisik. Tingkat aktivitas fisik mahasiswa saat pandemi, yaitu 40,3% aktifitas fisik sedang, 33,9% aktifitas fisik rendah, dan 25,8% aktifitas fisik tinggi. Indeks massa tubuh mahasiswa, 61,7% normal, 14,5% gemuk berat, 10,5% kurus ringan, 9,7% gemuk ringan dan 3,6% kurus berat. Sebanyak 67,3% mahasiswa mengalami gangguan muskuloskeletal dengan lokasi terbanyak di pinggang (66,5%), punggung (60,5%), dan leher atas (58,7%). Dari uji chi-square diketahui bahwa terdapat hubungan signifikan antara tingkat aktivitas fisik dan perubahan aktivitas fisik sebelum dan saat pandemi dengan gangguan muskuloskeletal dengan nilai p=0,034 dan p=0,047, sedangkan hubungan antara indeks massa tubuh dengan gangguan muskuloskeletal tidak signifikan (p=0,766). Kesimpulan penelitian adalah aktivitas fisik mahasiswa kedokteran Universitas Jember di masa Pandemi Covid-19 berhubungan dengan terjadinya gangguan musculoskeletal, sedangkan tidak demikian untuk indeks massa tubuh.