Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG KEPALA UDANG PADA PAKAN TERHADAP TINGKAT KECERAHAN WARNA IKAN KOI (Cyprinus carpio L.) Riansah Riansah; Andi Idrus; Harfika Sari Baso
Fisheries Of Wallacea Journal Vol 1, No 2 (2020): 2020
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55113/fwj.v1i2.581

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan warna ikan koi (Cyprinus carpio L.) yang dilakukan di wadah berkapasitas 30 liter dengan air 15 liter perwadah. Metode penelitian ini menggunakan RAL (rancangan acak lengkap) dengan tiga perlakuan A, B, C. Tiap perlakuan di ulang sebanyak tiga kali dengan menggunakan pencampuran pelet komersial dengan tepung kepala udang. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Agustus-September 2019. Berlokasi di Unit Penelitian Jl. Yusuf Arif, Kelurahan Amassangan, Palopo. Hasil penelitian selama 40 hari menunjukkan bahwa terjadi peningkatan warna merah dan orange pada ikan koi, peningkatan warna tertinggi terjadi pada perlakuan tepung kepala udang 10%, selanjutnya diikuti dengan perlakuan tepung kepala udang 15%, perlakuan tepung kepala udang 20%, terjadi peningkatan warna yang berbeda-beda dalam setiap perlakuan disebabkan karena ikan memiliki tingkat penyerapan yang berbeda terhadap jenis pigmen warna dan dosis yang diberikan.
PENGARUH KETINGGIAN AIR TERHADAP KONSUMSI OKSIGEN LARVA IKAN MAS KOI (Cyprinus carpio) Kifly Kifly; Irman Halid; Harfika Sari Baso
Fisheries Of Wallacea Journal Vol 1, No 2 (2020): 2020
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55113/fwj.v1i2.582

Abstract

         Ikan hias merupakan salah satu komoditas perikanan yang banyak diminati oleh berbagai lapisan masyarakat di dalam negeri maupun di luar negeri karena komposisi warna yang dimilikinya. Salah satu jenis ikan hias air tawar yang digemari oleh masyarakat adalah ikan koi. Salah satu jenis ikan hias air tawar yang banyak disenangi karena keindahannya seperti memiliki bentuk, warna dan corak yang indah. Ikan mas koi memiliki potensi yang cukup menjanjikan dibidang bisnis            Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat konsumsi oksigen larva ikan koi (Cyprinuscarpio) pada wadah pemeliharaan akuarium dengan tinggi air yang berbeda. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2018 di laboratorium UPTD Balai Benih Ikan (BBI) Bantimurung Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. Menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)  4 perlakuan, 3 ulangan pada pemeliharaan larva ikan koi yaitu Perlakuan A : Tinggi air 15 cm, Perlakuan B : Tinggi  air 20 cm, Perlakuan C : Tinggi air 25 cm dan Perlakuan D : Tinggi air 30 cm.
ANALISIS PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN NILA SALIN (Oreochromis niloticus, Linn) DENGAN DOSIS PAKAN YANG BERBEDA Reski Angriani; Irman Halid; Harfika Sari Baso
Fisheries Of Wallacea Journal Vol 1, No 2 (2020): 2020
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55113/fwj.v1i2.583

Abstract

Ikan nila salin (Oreochromis niloticus Linn) merupakan salah satu komoditas perikanan yang digemari masyarakat dalam memenuhi kebutuhan protein hewani karena memiliki daging yang tebal serta rasa yang enak, dan juga berpotensi untuk dibudidayakan karena mampu beradaptasi pada kondisi lingkungan dengan kisaran salinitas yang luas. Pakan merupakan salah faktor yang sangat menentukan dalam keberhasilan usaha budidaya perikanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh dosis pakan yang berbeda terhadap laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan nila salin (Oreochromis niloticus Linn). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei – Juni 2018 di unit percobaan Dinas Perikanan Kota Palopo. Hewan uji yang digunakan adalah benih ikan nila salin (Oreochromis niloticus Linn) berukuran 1,5-2,5 cm atau 15-25 gram/wadah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap  (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 kali ulangan yaitu perlakuan A (pemberian pakan 6%), B (pemberian pakan 7%), C (pembrian pakan 8%), pakan pellet yang digunakan Hi Pro Vite 781-1, dengan kandungan protein 31-33%, memiliki nutrisi yang tinngi dan protein sesuai untuk pertumbuhan ikan. Variabel yang diukur adalah pertumbuhan, konversi pakan, kelangsungan hidup, dan kualitas air. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan dosis pakan berbeda tidak mempunyai pengaruh nyata terhadap pertumbuhan, kelangsungan hidupdan konversi pakan (p>0,05).
PENGARUH PEMBERIAN Monosodium Glutamate (MSG) TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT Gracilaria verrucosa Ripai Ripai; Henny Tribuana Cinnawara; Harfika Sari Baso
Fisheries Of Wallacea Journal Vol 1, No 1 (2020): 2020
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55113/fwj.v1i1.317

Abstract

ABSTRAKBudidaya rumput laut Gracilaria verrucosa banyak dilakukan untuk memenuhi dan meningkatkan produksinya, namun masih banyak kendala, sehingga hasil produksinya belum stabil. Hal ini dapat dilihat dengan pemberian nutrien yang diharapkan akan meningkatkan pertumbuhannya. Tujuan  penelitian adalah  menganalisis laju pertumbuhan Gracilaria verrucosa.  Metode yang digunakan adalah metode eksperimental riset dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan penambahan konsentrasi (MSG) pada media pemeliharaan yang terdiri dari 4 tingkat yaitu kontrol (0 gram , 5  gram, 10 gram, dan 15 gram dengan 3 pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa penambahan Monosodium glutamate (MSG) dengan konsentrasi yang berbeda tidak berbeda nyata terhadap pertumbuhan mutlak selama 42 hari pengamatan. Data yang didapatkan selama penelitian meliputi laju pertumbuhan relatif dan spesifik dan parameter kualitas air. Berdasarkan hasil analisis, perlakuan terbaik terlihat pada perlakuan B dengan kosentrasi (MSG) 5 gram, disusul dengan` perlakuan C dengan kosentrasi (MSG) 10 gram, dan terendah didapatkan pada perlakuan D dengan kosentrasi (MSG) 15 gram. Semakin tinggi konsentrasi Monosodium glutamate (MSG)   yang diberikan maka pertumbuhan Gracilaria verucosa akan semakin rendah.Kata kunci : Monosodium glutamate (MSG); Pertumbuhan; rumput laut Gracilaria verucosa.  ABSTRACTSeaweed cultivation of Gracilaria verrucosa done a lot to fulfill and increase production, but there are still many obstacles, so that their products are not yet stable. It can be seen with the provision of nutrients that are expected to enhance growth. The aim of the study to determine the growth of Gracilaria verrucosa. The method used is an experimental method with a completely randomized design (CRD). Treatment of increasing concentration (MSG) on maintenance media consisting of 4 levels, control (0 gram, 5 gram, 10 gram and 15 gram with 3 repetitions. The results showed that the addition of monosodium glutamate (MSG) with different concentrations had no differently to the absolute growth during 42 days of observation. Data obtained during the study include relative and specific growth rate and water quality parameters. The best results obtained in the treatment of B with concentration (MSG) 5 grams, continued treatment with a concentration C (MSG) 10 grams, and the lowest was obtained in treatment D with concentration (MSG) 15 grams. The higher the concentrationmonosodium glutamate (MSG)  given the verucosa Gracilaria growth would be lower.Keywords: Monosodium glutamate (MSG); Growth; verucosa Gracilaria seaweed.
ANALISIS PERTUMBUHAN KERANG MUTIARA (Pinctada maxima) BERDASARKAN KEDALAMAN DI PERAIRAN KUPA,KABUPATEN BARRU Harfika Sari Baso; Marhayana Syarifuddin
Fisheries Of Wallacea Journal Vol 2, No 1 (2021): Volume 2 No. 1 (Edisi Februari 2021)
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55113/fwj.v2i1.666

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan kelangsungan hidup kerang mutiara (Pinctada maxima) kaitannya dengan kondisi oceanografi berdasarkan periode temporal, dan kedalaman yang baik untuk pembesaran tiram  mutiara di perairan Kupa Kabupaten Barru. Metode penelitian yang digunakan adalah metode experimantal yaitu pengukuran dan pengambilan langsung data pertumbuhan dan data oceanografi melalui sampling. Data primer diperoleh dari pengukuran pertumbuhan dan kelangsungan hidup kerang mutiara serta pengukuran data oseanografi dan kelimpahan plankton yang dilakukan setiap bulan. Kerang mutiara yang dijadikan objek pengamatan jenis Pinctada maxima. Sampel anakan kerang mutiara ini adalah jenis Pinctada maxima yang dibudidayakan dalam pocket. Data primer diperoleh dari pengukuran pertumbuhan dan kelangsungan hidup kerang mutiara serta pengukuran data oceanografi yang dilakukan setiap bulan. Jumlah anakan kerang mutiara yang dijadikan sebagai hewan uji dengan ukuran lebar cangkang antara 3-4 cm berjumlah 90 ekor per pocket yang dibudidayakan pada kedalaman 2 m dan 6 m dengan masing-masing kedalaman terdapat 3 poket.Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan menggunakan metode survey dan pengukuran langsung di lapangan, Data primer diambil dari variabel yang diteliti berupa kondisi oceanografi perairan dan ukuran pertumbuhan cangkang kerang mutiara (Pinctada maxima). Pengambilan sampel dilakukan tiap bulannya selama sembilan bulan Melalui penelitian ini, luaran yang akan diperoleh yaitu sebagai database dan  sebagai bahan informasi untuk kelayakan pertumbuhan dan kelangsungan hidup yang baik pada kerang mutiara di wilayah perairan Kupa sehingga mampu mendorong dan membantu masyarakat pesisir di sekitar perairan kupa untuk meningkatkan kesejahteraan dengan melakukan budidaya atau pembesaran kerang mutiara            Berdasarkan data yang didapatkan sampai Bulan Agustus dihasilkan pertumbuhan kerang mutiara  di perairan Kupa Kabupaten Barru yang terbaik terdapat pada kedalaman  6 meter hal ini didukung dengan keberadaan makanan alami (Fitoplankton) yang melimpah sebagai sumber utama makanan kerang Pinctada maximadan keadaan arus serta suhu yang maksimum untuk pertumbuhan kerang tersebut. 
PENGARUH WADAH BERBEDA TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN NILA PUTIH (Oreochromis niloticus) Patahiruddin Patahiruddin; Hasrul Hasrul; Harfika Sari Baso
Fisheries Of Wallacea Journal Vol 4, No 1 (2023): Volume 4 No. 1 (Edisi Februari 2023)
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55113/fwj.v4i1.1822

Abstract

Ikan nila putih (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu komoditas perikanan budidaya air tawar yang memiliki prospek usaha yang menjanjikan dan telah tersebar ke negara beriklim tropis maupun subtropis. Budidaya ikan nila putih relatif tidak sulit dan memiliki beberapa keunggulan seperti pertumbuhannya relatif cepat, mudah dikembangkan dan mudah beradaptasi. Penelitian ini dilaksanakan di UPTD balai benih ikan salupao dinas perikanan kota Palopo dengan tujuan untuk mengetahui pengarug perbedaan jenis wadah terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan nila putih. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Parameter yang diamati selama penelitian yaitu, kelangsungan hidup dan pertumbuhan. Hewan uji yang di gunakan adalah benih ikan nila putih (Oreochromis niloticus) berukuran 3-5 cm. Data  penelitian yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA). Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan dengan F.hitung > F.tabel  (6,55 > 5,14)da taraf 5% dan juga berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup (F. hitung > F. tabel (7,17>5,14) pada taraf 5%.  Adapun hasil pengukuran parameter pertumbuhan menunjukkan bahwa perlakuan tertinggi terdapat perlakuan C sebesar 3,49 gram dan kelangsungan hidup tertinggi terdapat pada perlakuan C (93,33%).Alyas, I.Putra, D.Djoko Setiyanto, D.Wahyjuningrum. 2007. Pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila (Oreochromis niloticus) dalam sistem resirkulasi Fakultas perikanan dan ilmu kelautan Universitas Riau 7 April 2011.Anugrah, M.H. 2018. Pengaruh pemberian pakan yang berbedah secara Adlibitum terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan nila (Oreochromis niloticus) Fakultas Perikanan Universitas Sumatera Utara.Badan standardisasi nasional (BSN) 2009. Produksi benih ikan nila (Oreochromis niloticus) kelas pembesaran di kolam air tenang. SNI 7550:2009. 12 hlm.Dahril, I., Tang, M. U., Putra, I. 2017. Pengaruh Salinitas Berbeda terhadap Pertumbuhan dan Kelulushidupan Benih Ikan Nila Merah (Oreochromis sp.). Berkala Peternakan Terubuk, 45(3): 67- 75Djunaedi, A., R. Hartati., R. Pribadil., S. Redjeki., R. W. Astuti., B. Septriani. 2016. Pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus) di tambak dengan pemberian ransum pakan dan padat penebaran yang berbeda. Jurnal kelautan tropis. 19(2): 7-14.Effendie, M.I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara, Yogyakarta, 163 Hlm.Effendi 2003 Kualias air bagi pengelolaan sumber daya dan lingkungan. Kanisius. Yogyakarta.Effendi, 2002 Pertumbuhan dan efisiensi pakan ikan nila (Oreochromis niloticus) yang dipuasakan secara periode, Yeni Sri Muliani, Mirna Fitrani akuakultur rawa Indonesia 2014.Faisyal, Y., Rejeki, S., & Widowati, L. L. 2016. Pengaruh padat tebar terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan bandeng (Chanos chanos) di keramba jaring apung di perairan terabrasi Desa Kaliwling  Kabupaten Brebes. Journal of Aquaculture Management and Technology, 5(1), 155-161.Goenarso, D. 2003. Konsumsi oksigen, kadar Hb darah, dan pertumbuhan ikan mas, Cyprinus caprio: Institut Teknologi Bandung.Hanum S., Suminto dan D.Chilmawati. 2017. Pengaruh Penambahan “Probio-7” Pada Pakan Buatan Terhadap Efisiensi Pemanfaatan Pakan, Pertumbuhan Dan Kelulushidupan Benih Ikan Nila Gift (Oreochromis Niloticus).Hanum Shofura, Suminto, Diana Chilmawati /Jurnal Sains Akuakultur Tropis: 1 (2017)1:10-20.Hidayat dan Sasanti (2013). Perkembangbiakan dan Pertumbuhan nila gift. Penebar Swadaya. Jakarta Timur. Hidayat (2010) Pemberian tepung limbah udang yang difermentasi dalam ransum pakan buatan terhadap laju pertumbuhan, rasio konversi pakan dan kelangsungan hidup benih ikan nila. Universitas Airlangga.Islami, E. Y., Basuki, F., dan Elfitasari, T. 2013. Analisa Pertumbuhan Ikan Nila Larasati (Oreochromisniloticus) yang Dipelihara Pada KJA Wadaslintang dengan Kepadatan Berbeda. Jurnal Aquaculture Management and Technology. 2(4): 115- 121.Kordi, 2010 Budidaya lele di kolam terpal. Di kelurahan sukodono kecamatan Kendal kabupaten Kendal.  Tanggal 24 Februari 2011.Sucipto dan Prihartono (2007) Pembesaran nila hitam Bangkok dan Dikaramba jaring apung, kolam air deras, kolam air tenang, dan keramba. Penerbit Swadaya, Jakarya.Sucipto 2008 Perubahan komposisi kimia daun ubi kayu yang difermentasi oleh EM4. Universitas Bengkulu.Setiawati dan Suharti 2013. Kebiasaan makan, pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila (Oreochromis niloticus) Pada budidaya Minapadi di Cisaat, Sukabumi, IPB. Bogor.Setiawati dan Pangaribuan, (2017) Studi makanan dan pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus) di rawa biru distrik sota Kabupaen Merauke. Fisherina: Jurnal penelitian budidaya perairan, 1(1).Simanjuntak, 2009, Hubungan faktor lingkungan kimia, fisika terhadap distribusi plankton di perairan Belitung timur, Bangka belitung. Jurnal perikanan, 11 (1): 31-45.Sangihe, 2010 Kualitas air yang mempengaruhi pertumbuhan ikan nila (Oreochromis sp) di kolam beton dan terpal. Fakutas Perikanan Universitas Kristen Palangka Raya.Tresna, L. K., Dhahiyat, Y., & Herawati, T. 2012. Kebiasaan makanan dan luas relung ikan di hulu sungai cimanuk Kabupaten Garut, Jawa Barat. Jurnal perikanan kelautan, 3(3).Zonneveld, N. E., A. Huisman dan J. H. Boon. 1991. Prinsip-prinsip Budidaya Ikan. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 336 hlm.
PENGARUH PENGGUNAAN BIBIT RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii HASIL KULTUR JARINGAN BERDASARKAN UMUR PANEN BERBEDA TERHADAP KANDUNGAN KARAGENAN Shara Shara; Henny Tribuana Cinnawara; Harfika Sari Baso; Andi Mi'rajusysyakur Muchlis
Fisheries Of Wallacea Journal Vol 4, No 1 (2023): Volume 4 No. 1 (Edisi Februari 2023)
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55113/fwj.v4i1.1901

Abstract

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan kualitas bibit rumput laut Eucheuma cottonii melalui kultur jaringan. Kandungan dan kualitas karagenan dipengaruhi oleh kualitas bibit, waktu panen akhir rumput laut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan bibit rumput laut (Eucheuma cottonii) hasil kultur jaringan berdasarkan umur panen berbeda terhadap kandungan karaginan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Muladimeng Kec.Ponrang, Kab.Luwu dari bulan September sampai Oktober 2022. Perubahan yang diamati menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan analisis ragam (ANOVA) untuk mengetahui umur panen berbeda terhadap  laju pertumbuhan. Adapun desain pengukuran dalam penelitian ini yaitu: tiga perlakuan dan tiga ulangan. Pengukuran parameter variabel pendukung berupa salinitas, kecerahan air, suhu  yang dilakukan langsung di lokasi penelitian. Hasil analisis ragam (ANOVA) memperlihatkan bahwa umur panen berbeda berpengaruh nyata (F.hit>F.tabel) pada taraf 0,05 terhadap laju pertumbuhan Eucheuma cottonii hasil kultur jaringan (lampiran 2). Laju pertumbuhan tertinggi yaitu perlakuan C umur panen 45 hari dengan uji lanjut BNT menunjukan bahwa prlakuan yang memberikan perbedaan terjadi pada perlakuan C dengan nilai12,04. Hasil analisis ragam (ANOVA) menunjukan kandungan karaginan rumput laut tidak berpengaruh nyata dimana karaginan rumput laut hasil kultur jaringan yaitu 14,44 g sedangkan karaginan rumput laut lokal yaitu 10,02 g.
Pengolahan Limbah Ampas Sagu Sebagai Pakan Ikan Oleh Kelompok POKDAKAN Bamba di Desa Walenrang Witno Witno; Yumna Yumna; Harfika Sari Baso
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 1 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i1.635

Abstract

Upaya untuk meningkatkan produktivitas adalah dengan memberikan pakan yang sesuai dengan kebutuhannya. Pakan dengan kualitas dan kuantitas yang cukup, sangat dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan produksi. Total produksi dalam usaha perikanan sekitar 80% nya keluar untuk penyediaan pakan saja. Kondisi ini tentu menjadi kendala bagi kelompok Tani POKDAKAN Bamba, karena biaya pakan ikan yang mahal. Sehingga upaya untuk meminimalisir biaya adalah dengan memanfaatkan sumber pakan yang ada disekitar tempat tinggal kelompok POKDAKAN Bamba. Salah satu sumber pakan yang bisa diolah adalah limbah sagu. Limbah ampas sagu selama ini tidak dimanfaatkan oleh masyarakat. Padahal limbah ampas sagu merupakan sumber protein nabati yang dapat diolah menjadi pakan ikan berbentuk pellet. Metode pelaksanaan PKM yaitu sosialisasi dan koordinasi kelembagaan, penyusunan modul, penyuluhan dan pelatihan, pemberian alat TTG dan pendampingan kelompok. PKM di laksanakan di Desa Walenrang, Kecamatan walenrang, Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan. Jumlah peserta yang hadir sebanyak 23 anggota kelompok POKDAKAN. Hasil dari PKM ini adalah kelompok Tani POKDAKAN Bamba memiliki keterampilan dalam mengolah limbah sagu sebagai pakan ikan dengan menggunakan mesin pembuat pakan, mandiri dalam menyediakan pakan ikan yang mereka budidaya dan mengurangi biaya pakan. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah kelompok POKDAKAN Bamba mampu mengurangi biaya pembelian pakan karena mampu membuat sendiri dari bahan-bahan yang tersedia di lingkungan mereka. Efforts to increase the productivity of fish farming is to provide feed that suits their needs. Feed with adequate quality and quantity is needed to support the growth and production of fish farming. About 80% of total production in the fishery business goes out to provide feed only. This condition is certainly an obstacle for the POKDAKAN Bamba Farmer Group, due to the high cost of fish feed. So the effort to minimize costs is to utilize food sources around the POKDAKAN Bamba group's residence. One of the feed sources that can be processed is sago waste. So far, sago pulp waste has not been used by the community. Even though sago pulp waste is a source of vegetable protein that can be processed into pelleted fish feed. The methods for implementing PKM are socialization and institutional coordination, preparing modules, counseling and training, providing TTG tools and group mentoring. The results of this PKM are that the POKDAKAN Bamba Farmer Group has the skills to process sago waste as animal feed using a feed making machine, is independent in providing food for the fish they cultivate and reduces feed costs. The conclusion from this activity was that the POKDAKAN Bamba group was able to reduce the cost of purchasing feed because they were able to make their own from ingredients available in their environment.