Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PEMBATASAN KONSUMSI GULA, GARAM DAN LEMAK MELALUI CAKRAM EDUKASI GIZI SEIMBANG PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 Zuhria Ismawanti; Wahyuningsih Safitri; Dina Puspita Andarbeni
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu( ABDI KE UNGU) Vol. 2 No. 2 (2020): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu ( ABDI KE UNGU)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes mellitus tipe 2 (DMT2) merupakan kelainan metabolisme yang kronis terjadi defisiensi insulin atau retensi insulin, ditandai dengan tingginya keadaan glukosa darah (hiperglikemia) dan glukosa dalam urine (glukosuria) atau merupakan sindroma klinis yang ditandai dengan hiperglikemia kronik dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein sehubungan dengan kurangnya sekresi insulin secara absolut atau relatif dan atau adanya gangguan fungsi insulin. Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukan adanya penyuluhan tentang pembatasan konsumsi gula, garam dan lemak melalui cakram edukasi gizi seimbang pada penderita DMT2. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pembatasan konsumsi gula, garam dan lemak pada penderita DMT2. Metode yang dilakukan adalah memberikan penyuluhan dengan metode ceramah dan penggunaan cakram edukasi gizi seimbang untuk mudah memahami pembatasan konsumsi gula, garam dan lemak. Serta evaluasi menggunakan pretest dan posttes. Dua puluh lima subjek mengikuti kegiatan ini. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan mengenai pembatasan konsumsi gula, garam dan lemak per hari bagi penderita DMT2. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan dan kesadaran peserta kegiatan dalam melakukan pembatasan konsumsi gula, garam dan lemak untuk mencegah terjadinya komplikasi DMT2.
UPAYA MELATIH JIWA KEPEMIMPINAN PADA ANAK USIA DINI MELALUI BIG PUZZLE Anita Istiningtyas; Wahyuningsih Safitri
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu( ABDI KE UNGU) Vol. 2 No. 3 (2020): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu ( ABDI KE UNGU)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Leadership character building is not widely applied in preschool education. The problem that still occurs is lack of teachers’ understanding with the essence of national education is to make humans holistic and have character. According to research it is known that teacher’s insight about character building learning methods according to preschool development are still lacking. One of the methods that can be taught to train leadership skill in preschool according to guide of regulation of the minister of education and culture is Big Puzzle method. The purpose of this activity is to teach the teacher about big puzzle method to train leadership skill in preschool. The method in this activity is demonstration and discussion. The result of this activity is an increase in the mean of the teacher knowledge by 87% about the big puzzle learning method. This activity is expected to be applied in learning to students so that it hones leadership skill which must be raised with an interesting learning media.
MANAJEMEN PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU TENTANG METODE PURSED LIP BREATHING PADA PENDERITA GANGGUAN PARU Wahyuningsih Safitri; Anita Istiningtyas; Zuhria Ismawanti; Febriana Sartika Sari
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu( ABDI KE UNGU) Vol. 3 No. 1 (2021): Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu ( ABDI KE UNGU)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Gangguan paru disebabkan terbatasnya aliran udara di dalam saluran pernafasan. Gangguan ini disebabkan oleh adanya inflamasi akibat gas yang bersifat racun bagi tubuh antara lain asap rokok, polusi udara dari pembakaran, dan partikel – partikel gas berbahaya. Sesak nafas yang dialami penderita gangguan paru diperlukan terapi sebagai upaya untuk memperbaiki ventilasi saluran pernafasan dan meningkatkan kemampuan kerja otot – otot pernafasan. Pursed Lip breathing exercise merupakan latihan yang bertujuan untuk mengatur frekuensi dan pola pernafasan. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah sebagai upaya untuk meningkatkan manajemen pemberdayaan kader Posyandu tentang pengetahuan metode pursed lip breathing bagi penderita gangguan paru. Metode yang dilakukan adalah dengan ceramah, diskusi dan demonstrasi tentang metode pursed lip breathing pada penderita gangguan paru. Kegiatan penyuluhan diikuti oleh tiga puluh empat subjek. Hasil kegiatan adalah terjadi peningkatan pengetahuan dari kader Posyandu sebesar 90% tentang metode pursed lip breathing bagi penderita gangguan paru. Kata kunci: manajemen, kader Posyandu, pursed lip breathing, gangguan paru ABSTRACT Lung disorders caused by limited air flow in the respiratory tract. This disorder is caused by inflammation due to gases that are toxic to the body, including cigarette smoke, air pollution from combustion, and harmful gas particles. Shortness of breath experienced by patients with pulmonary disorders requires therapy in an effort to improve airway ventilation and increase the working ability of the respiratory muscles. Pursed Lip breathing exercise is an exercise that aims to regulate the frequency and pattern of breathing. The purpose of community service activities is as an effort to improve the empowerment management of Posyandu cadres regarding the knowledge of the pursed lip breathing method for sufferers of lung disorders. The method used is lectures, discussions and demonstrations about the pursed lip breathing method in people with lung disorders. Thirty-four subjects participated in the extension activities. The result of the activity was that there was an increase in knowledge of Posyandu cadres by 90% about the pursed lip breathing method for people with lung disorders. Keywords: management, Posyandu cadres, pursed lip breathing, lung disorders
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PIJAT BAYI DAN BALITA PADA IBU BAYI DAN BALITA Eni Rumiyati; Christiani Bumi Pangesti; Wahyuningsih Safitri
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu( ABDI KE UNGU) Vol. 3 No. 2 (2021): Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu ( ABDI KE UNGU)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pijat bayi merupakan terapi sentuh paling tua dan paling populer yang dikenal manusia serta salah satu bentuk stimulasi dini yang sangat penting untuk menunjang tumbuh kembang anak. Di Indonesia pelaksanaan pijat bayi di masyarakat dilakukan oleh dukun bayi, dimana pelaksanaanya hanya pada saat bayi sakit. Pijat bayi akan optimal sebagai stimulasi tumbuh kembang jika dilakukan secara rutin saat sehat, bukan pada saat sakit. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan praktek tentang pijat bayi kepada masyarakat terkhususnya ibu yang memiliki bayi agar dapat melakukan secara mandiri pijat bayi kepada anaknya. Hasil pengabdian menunjukkan ibu memiliki pengetahuan yang baik tentang pijat bayi dan pengaruhnya terhadap tumbuh kembang bayi, serta adanya sikap positif dan mampu melakukan secara mandiri pijat bayi di rumah bahkan enjoy bersama bayinya
Pengetahuan dengan Motivasi Pencegahan Stroke pada Penderita Hipertensi Wahyuningsih Safitri; Wahyu Rima Agustin; Atiek Murharyati
Adi Husada Nursing Journal Vol 6 No 1 (2020): Adi Husada Nursing Journal
Publisher : STIKES Adi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37036/ahnj.v6i1.160

Abstract

Komplikasi pada hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan stroke. Angka kejadian stroke saat ini menunjukkan peningkatan. Pengetahuan yang baik dapat meningkatkan motivasi penderita sehingga terhindar dari stroke. Desain penelitian dengan descriptive correlational. Upaya mengumpulkan sampel dengan proportionate stratified random sampling dan responden 171 orang. Data dianalisis dengan spearman rank. Hasil penelitian adalah pengetahuan tinggi sebanyak 159 (93%). Motivasi pencegahan stroke dalam kategori kuat sebanyak 159 responden (93%). Kesimpulan penelitian adalah pengetahuan berhubungan dengan motivasi pencegahan stroke di Kelurahan Jebres Surakarta (p value 0,000). Adanya pengetahuan yang tinggi disarankan kepada penderita hipertensi meningkatkan motivasi dalam pencegahan stroke. Kata kunci : pengetahuan, motivasi pencegahan stroke, hipertensi.
PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP TINGKAT DEPRESI LANSIA PENDERITA HIPERTENSI Atiek Murharyati; Wahyuningsih Safitri; Erinda Nur Pratiwi; Adhi Wardhana Amrullah; Heni Nur Kusumawati; Hanugrah Ardya Crisdian S
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 12 No. 2, Juli 2021
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.27 KB) | DOI: 10.34035/jk.v12i2.744

Abstract

Penyakit yang dialami lansia seringkali memperberat tingkat depresi lansia. Penyakit kronis yang sering dijumpai di lansia adalah hipertensi. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh senam lansia terhadap tingkat depresi lansia penderita hipertensi. Metode penelitian dengan quasy experiment dengan design penelitian one group pre and post test without control. Teknik sampling menggunakan total sampling yaitu sejumlah 24 orang lansia. Analisa data menggunakan uji paired t test. Hasil uji analisis paired sample t-test pada data pre dan post senam lansia menunjukkan nilai p value 0,000 artinya terdapat pengaruh senam lansia terhadap tingkat depresi lansia penderita hipertensi. Kesimpulannya adalah lansia penderita hipertensi membutuhkan kegiatan aktifitas fisik seperti senam lansia sehingga dapat mencegah depresi yang bisa memperberat kondisi lansia. Diseases experienced by the elderly often complicate the depression level of the elderly. A chronic disease that is often found in the elderly is hypertension. The purpose of the study was to determine the effect of elderly exercise on the level of depression in elderly patients with hypertension. The research method is a quasi-experimental research design with one group pre and post test without control. The sampling technique used a total sampling of 24 elderly people. Data analysis using paired t test. The results of the paired sample t-test analysis on the pre and post elderly exercise data showed a p value of 0.000, meaning that there was an influence of elderly exercise on the level of depression in elderly patients with hypertension. The conclusion is that elderly people with hypertension need physical activities such as elderly gymnastics so that they can prevent depression which can aggravate the condition of the elderly.
PENGALAMAN ORANG TUA DALAM MERAWAT ANAK DENGAN ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD) Ratih Dwi Lestari Puji Utami; Wahyuningsih Safitri; Christiani Bumi Pangesti; Nur Rakhmawati
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 12 No. 2, Juli 2021
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.493 KB) | DOI: 10.34035/jk.v12i2.772

Abstract

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan permasalahan perkembangan anak ditandai dengan rendahnya konsentrasi dan aktivitas berlebihan pada anak. Prevalensi ADHD meningkat setiap tahunnya. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi dan menangani permasalahan ADHD. Pendeteksian secara dini diperlukan untuk mengidentifikasi ADHD sehingga pemberian terapi dapat diberikan lebih awal dan dapat mengurangi gejala ADHD, membantu anak berkonsentrasi, serta membantu anak memenuhi kebutuhan perkembangannya. Peran keluarga penting dalam upaya perawatan dan pendeteksian dini adanya ADHD. Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi pengalaman orangtua merawat anak dengan ADHD. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan subjek penelitian sebanyak tujuh ibu yang memiliki anak ADHD diambil melalui teknik snowball sampling. Pengumpulan data melalui indepth interview. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gejala dini yang muncul pada anak ADHD adalah keterlambatan dalam kemampuan bersosialisasi dan berkomunikasi, kesulitan mempertahankan kontak mata, hiperaktif, perilaku meniru, perilaku marah, dan keterlambatan motorik halus. Upaya perawatan yang dilakukan orang tua adalah pembatasan akses gadget, diet, penerimaan keluarga, pengawasan, dan terapi. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) is a child development problem characterized by low concentration and excessive activity in children. The prevalence of ADHD is increasing every year. Various attempts have been made to overcome and treat the problem of ADHD. Early detection is needed to identify ADHD so that therapy can be given early and can reduce ADHD symptoms, help children concentrate, and help children meet their developmental needs. The role of the family is important in the treatment and early detection of ADHD. The purpose of this study was to explore the experiences of parents caring for ADHD children. This research is a qualitative descriptive study, the research subjects are seven mothers who were taken by snowball sampling technique. The data collection using in-depth interview approach. The results showed that the early symptoms that appeared in ADHD children were delays in socializing and communication skills, difficulty maintaining eye contact, hyperactivity, imitating behavior, angry behavior, and fine motor delays. Parenting efforts are limiting access to gadgets, diet, family acceptance, supervision and therapy.
ANALISIS METODE KOMUNIKASI SBAR (SITUATION, BACKGROUND, ASSESMENT, RECOMENDATION) DI INSTALASI GAWAT DARURAT Wahyuningsih Safitri; Gatot Suparmanto; Anita Istiningtyas
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 13 No. 2, Juli 2022
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.814 KB) | DOI: 10.34035/jk.v13i2.845

Abstract

Komunikasi efektif yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan dipahami oleh penerima mengurangi kesalahan dan meningkatkan keselamatan pasien. Komunikasi SBAR (Situation, Background, Assassement, Recomendation) adalah metode komunikasi yang digunakan untuk anggota tim medis kesehatan dalam melaporkan kondisi pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis metode komunikasi SBAR (Situation, Background, Assassement, Recomendation) di Instalasi Gawat Darurat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Pemilihan sampel dengan total sampling. Alat penelitian adalah kuesioner tentang pelaksanaan komunikasi SBAR di ruang IGD. Hasil menunjukkan komunikasi situation paling banyak adalah cukup yaitu sebanyak 18 responden (52, 9%), komunikasi background paling banyak adalah baik yaitu sebanyak 16 responden (47, 1%), komunikasi assesment paling banyak adalah baik yaitu sebanyak 21 responden (61,8%), komunikasi recomendation paling banyak adalah baik yaitu sebanyak 20 responden (58,8%). Effective communication that is timely, accurate, complete, clear, and understood by the recipient reduces errors and improves patient safety. SBAR (Situation, Background, Assessment, Recommendation) communication is a communication method used for members of the health medical team in reporting the patient's condition. This study aims to analyze the SBAR (Situation, Background, Assessment, Recommendation) communication method in the Emergency Room. This research is a descriptive quantitative research. Sample selection by total sampling. The research tool is a questionnaire about the implementation of SBAR communication in the emergency room. The results show that the most situational communication is sufficient, namely as many as 18 respondents (52.9%), the most background communication is good, namely as many as 16 respondents (47.1%), the assessment communication is mostly good, namely as many as 21 respondents (61.8). %), the most recommended communication is good, as many as 20 respondents (58.8%).
HUBUNGAN BEBAN KERJA MENTAL DENGAN BURNOUT PERAWAT DI RUANG IGD RUMAH SAKIT UNS Linda Permatasari; Wahyuningsih Safitri; Dewi Suryandari
Avicenna : Journal of Health Research Vol 6, No 1 (2023): MARET
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36419/avicenna.v6i1.826

Abstract

PEMBERDAYAAN PERAWAT DALAM MENGHADAPI BURNOUT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PATIENT CENTERED CARE DI BANGSAL PERAWATAN JANTUNG Atiek Murharyati; S. Dwi Sulisetyowati; Wahyuningsih Safitri
PENA ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : LPPM Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/abdms.v4i2.3121

Abstract

Burnout adalah kumpulan gejala yang disebabkan kelelahan fisik, kelelahan emosional sehingga menyebabkan penurunan konsentrasi bahkan konsep diri dan kinerja yang menurun. Perawat di bangsal tertentu khususnya bangsal yang memiliki tingkat kesibukan yang tinggi seperti di UGD, ICU, HCU, ICCU, Bangsal Jantung, memiliki beban kerja yang sangat berat karena hampir seluruh pasien nya adalah total care dan pasien tergolong kondisi sudah mengancam jiwa. Perawat yang bekerja di bangsal khusus jantung memiliki beban kerja yang lebih berat dibandingkan ruang perawatan lainnya. Beban kerja yang berat akan berdampak pada stress kerja perawat sehingga jika tidak teratasi maka akan terjadi sindroma burnout perawat. Oleh karena itu perawat membutuhkan strategi tata kelola dalam mengahadapi burnout yang dialami sehingga kinerja akan tetap baik dan tidak mengalami penurunan kualitas pelayanan. Tujuan pengabdian masyarakat adalah mengupayakan meingkatnya kualitas implementasi dari patient centered care (PCC). Metode yang dilakukan melalui kegiatan seminar. Hasil yang diperolah bahwasannya adalah setelah dilakukan kegiatan seminar maka peserta yang terdiri dari mayoritas perawat bangsal Jantung dan mahasiswa yang praktik di bangsal Jantung, akan mengetahui cara menjaga kualitas dari implementasi patient centered care (PCC).  Kesimpulannya adalah perawat di ruang khusus perawatan pasien jantung membutuhkan kemampuan dalam mengelola burnout sehingga mampu menjaga  kualitas pelayanan keperawatan khususnya pada pasien jantung