Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Peran Penting Sinematografi dalam Pendidikan pada Era Teknologi Informasi dan Komunikasi Miyarso, Estu
Dinamika Pendidikan Vol 18, No 2 (2011): Dinamika Pendidikan No.02/Th.XVIII/Mei 2011
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4434.554 KB)

Abstract

This paper  discusses  the  important role  of  cinematography  as  a discipline  of  applied  science.  Linkages  digital  cinematography  with  the development of  multimedia as  a form  of  information and  communication technologies. Also  describes the implementation of cinematography in the field of educational technology or learning today.   Key Words:  Cinematography in The Field of Educational, Information and Communication Technologies  Times
KULTUR KELUARGA DAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK Miyarso, Estu
Dinamika Pendidikan Vol 22, No 2 (2017): Vol 22, No 2, November 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahasa merupakan perwujudan identitas bagi sekelompok masyarakat. Kemampuan berbahasa adalah kemampuan seseorang dalam mengutarakan maksud atau berkomunikasi tertentu secara tepat dan runtut sehingga pesan yang disampaikan dapat dimengerti oleh orang lain. Keluarga berperan dalam persoalan itu, dengan mengajarnya kemampuan berbicara dan menjalankan banyak fungsi sosial. Kedudukan utama setiap keluarga ialah fungsi pengantar pada masyarakat yang lebih besar. Proses anak bersosialisasi dan belajar mengenai nilai-nilai kebudayaan dimulai dari lingkungan keluarga. Sedangkan setiap keluarga memiliki struktur yang temuat didalamnya. Struktur yang dimaksud adalah pola-pola interaksi keluarga, yang biasa disebut “kultur”. Untuk itu, menarik guna membahas peranan keluarga, terutama kultur keluarga dalam mempengaruhi kemampuan berbahasa anak.
MANAJEMEN KONFLIK MAHASISWA SEBAGAI METODE PEMBELAJARAN ALTERNATIF Miyarso, Estu
MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN No 2 (2007): Jurnal Majalah Ilmiah Pembelajaran Edisi Oktober 2007
Publisher : MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia is the plural state. Campus life represent the manivestasi from the plural state life. Student as component and subjek study are represent the barometer mount the pluralitas in a certain college community. Pluralitas represent the social potency which not yet many developed in our life activity especially in study activity. This matter pushing the importance conducted by research of method conflict management base on the pluralitas of self potency for the Education of Pancasila lecturing as source of this article. From research result which have been conducted known, that the conflict management can be made alternative method of study in lecturing activity, pluralitas of self potency had by student in a community at the class represent the social potency be able to developed in method of this conflict management study.
PENGUKURAN INDEKS ETOS BELAJAR SISWA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Sugeng Bayu Wahyono; Deni Hardianto; Estu Miyarso
Jurnal Kependidikan Vol. 44, No.1 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jk.v44i1.2191

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah merumuskan dan memetakan indeks etos belajar siswa ditinjau dari asal daerah kabupaten/kota; mengetahui penyebab rendahnya etos belajar siswa; serta mengetahui komitmen sekolah dalam usaha mengatasi rendahnya etos belajar siswa. Metode yang digunakan adalah metode survai. Untuk mengumpulkan data-data primer dari pengalaman dan pendapat responden dilakukan melalui angket dan wawancara terbimbing. Analisis menggunakan model kuantitatif dengan menerapkan statistik deskriptif yang dikombinasi dengan analisis diskriptif kualitatif. Penelitian ini menemukan bahwa etos belajar siswa sekolah di daerah pinggiran masih dalam kategori sedang cenderung rendah, sementara untuk siswa sekolah di daerah pusat masuk dalam kategori sedang cenderung tinggi. Letak teritorial cenderung memiliki hubungan signifikan terhadap rendahnya etos belajar siswa di sekolah pinggiran
Multimedia Interaktif untuk Pembelajaran Sinematografi Estu Miyarso
MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN No 2 (2009): Jurnal Majalah Ilmiah Pembelajaran Edisi Oktober 2009
Publisher : MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.299 KB)

Abstract

In general this study aims to reveal: (1) Developing of interactive multimedia product on CD program form for the study of cinematography, and (2) The effectiveness of interactive multimedia. The tryout subjects in this study were 35 people consisting of 2 content expert, 2 instructional media specially, 3 students in one-to-one evaluation, 8 students in small group experiment, and 20 students in field experiment. The data were collected of formative evaluation done using assessment enquette for the aspect of instruction, content, design, and pemrogramming. The data collected sumative evaluation done using pretest and posttest and also enlist interview and cheque.The result findings show that: (1) Product of interactive multimedia for The Study of Cinematography have been developed in the form of the CD program as according to development procedure. This matter proven that; product quality of interaktive multimedia of instruction aspect is in good criterion with the average score 3,92; content aspect is in good criterion with the average score 3,65; design aspect is in good criterion with the average score 3,74; and programming aspect is in good criterion with the average score 3,73. (2) The product of interactive multimedia used effective for The Study of Cinematography, proven by increase of score average of pretest and posttest from students equal to 9,55 or 14,54% in once meeting. Besides, data result of interview and observation of that product can motivate students at the process study of.
MENYIAPKAN RUANGAN DIKLAT SEBAGAI SUMBER BELAJAR YANG KONDUSIF Estu Miyarso
MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN No 2 (2008): Jurnal Majalah Ilmiah Pembelajaran Edisi Oktober 2008
Publisher : MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.142 KB)

Abstract

Place or training room have some functions among others as facilities andbasic facilities or facility, source of learning, centre of activities, andbarometer assess presstige organizer of training. Management of trainingplace cover planning activity, organizational, execution, and monitoring.Some training room criteria which must be paid attention for example;Accesible Comfortable, Quite, private, free and, Space in Around easilymove to trainees for Sufficient also have some nature of becomingconditions that is; flexible, isolasif or free from various trouble, settlementof enough light, and existence of adequate ventilation. Arrangement ofclass room and seating room influence the way discussion, and in turninfluence also leadership pattern appearance in group able to streamlineresult of from target learn or target of training broaderly.
Model Peodidikan Berbasis Sosio-kultural (Sebuab Tawaran Ide Rintisan) Sugeng Bayu Wahyono; Estu Miyarso
MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN No 1 (2005): Jurnal Majalah Ilmiah Pembelajaran Edisi Mei 2005
Publisher : MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2672.331 KB)

Abstract

Pendidikan merupakan faktor penting dahlm mobilitas sosialseseorang. Pendidikan. sebagai sebuah kebijakan formal sudahberulang kali mengalami eksperimentasi sejak era kemerdekaansampai saat ini. Namun demikian pendidikan justru banyak dinilaigagal mengantarkan bangsa ini sebagai bangsa yang sejajar dengan I ..negara maju. Bahkan untuk sekedar dibandingkan dengan negaranegaradi kawasan asia tenggara. ·Pendidikan bahkanmengahadirkan p!rsoalan baru yang jauh lebih rumit dankompleks. Beberapa hal yang mendasari kegagalan · daripendidikan kita diantaranya bahwa model pendidikan kita yangahistoris, anti realitas, dan tidak berorientasi pada karakter intisebagai potensi bangsa yang paling diunggulkan. Basis sosiokultural masyakat kita adalah masyarakat agraris dan maritim.Untuk itu, pendidikan seharusnya diorientasikan untuk dapatmemberdayakan dua potensi dasar ini. Disinilah peran · pentingTeknologi Pendidikan diperlukan. Desain pendidikan secarakomperhensif dari SD sampai perguruan tinggi nampaknya lebihdiperlukan dari sekedar membuka sekolah-sekolah kejuruanpe~ian atau kelautan sebagaimana telah menjadi kebijakan yangtelah lalu. Sec~ra konkret, Ilmu pendidikan mesti terlibat dalampenyusunan kurikulum pada kelompok agronomi, teknik; ekonomi,dan juga ilmu-ilmu social yang didesain berbasis pada agraris dankelautan. Kelompok disiplin agro/maritim. mesti mampumenghasi!kan lulusan yang produksi pertanian/kelautan,pengolahan basil pertanian/kelautan dan agro industri. Disiplinilmu teknik mesti mampu mencetak lulusan yang terampil dalammendesain mesin-mesin pertanian dan perkapalan. Disiplin ilmuekonomi mengembangkan kompetensi jaringan pemasaran sectorpertanian dan disiplin llmu social harus mampu mengembangkanlembaga-lembaga social tradisional pertanian dan kelauatan.
EVALUASI PENGEMBANGAN PRODUK MULTIMEDIAPEMBELAJARAN Estu Miyarso
MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN Jurnal Majalah Ilmiah Pembelajaran Edisi Khusus 2012
Publisher : MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (37.975 KB)

Abstract

Evaluation of multimedia product development function to determine the extent towhich learning objectives have been achieved effectively and efficiently. Evaluationof multimedia product development includes the evaluation of the documents(production process), formative evaluation (airworthiness of products, summativeevaluation (effectiveness of the product), and evaluation of the impact on the user.Components of multimedia products which evaluated the learning componentconsists of aspects of the content and curriculum, while the components ofmultimedia products consists of the display and programming aspects.
Need analysis of interactive karaoke multimedia to improve early childhood’s verbal communication ability Estu Miyarso; Ariyawan Agung Nugroho; Rina Wulandari
JOURNAL OF EDUCATION Vol 1, No 1: November 2015
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.866 KB)

Abstract

This study was aimed at determining 1) the relationship between the familyculture and the children interactive karaoke multimedia product development needs, and 2) the needs level of the multimedia interactive karaoke for early childhood to improve their language skills. This study was a survey involving early childhood teachers and parents in Bantul Regency, Kulon Progo Regency, and Yogyakarta City using purposive sampling to obtain the respondents. Data were collected by means of questionnaires, observation sheets, and interview sheets. The data were analyzed using descriptive quantitative and qualitative techniques. The results showed that 88% of early childhood teachers and 79% of early chilhood parents agreed to the need of the development of multimedia computers to improve early childhood’s language skills. Children’s language abilities are infl uenced by their habits in listening, speaking, singing, and also drawing. The facilities and infrastructure availability also affect the children’s language abilities. Family culture is not only a structure, but also an interaction and communication pattern between a family component, especially the children-parent relationship. The most infl uencing factor that affects a family culure is the family socio-economic factors. A good-enough economic families are likely to have a good literate culture which will affect the children’s language ability, because it is supported by a good access to the facilities
PENGEMBANGAN MODEL INTERNALISASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA SEBAGAI UPAYA UNTUK MENANGKAL POTENSI TERORISME DAN GEJALA DISINTEGRASI BANGSA Estu Miyarso
Jurnal Penelitian Humaniora Vol 16, No 1: April 2011
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.599 KB) | DOI: 10.21831/hum.v16i1.3421

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang terorisme dan mengetahui analisis kebutuhan pendidikan anti terorisme di sekolah sebagai langkah awal dalam mengembangkan model internalisasi nilai-nilai pendidikan agama (Universalitas Islam atau Islam Kaffah) di sekolah untuk menangkal potensi terorisme dan gejala disintegrasi bangsa. Metode penelitian ini menggunakan Research and Development. Subjek dan lokasi penelitian ini adalah siswa SLTA di wilayah Yogyakarta. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Sesuai target penelitian pada tahun pertama (tahun 2010), dari hasil penelitian pengembangan ini diketahui bahwa: (1) persepsi masyarakat tentang terorisme beragam. Paling tidak, ada tiga pandangan yang berbeda bagaimana masyarakat mempersepsikan tentang terorisme (2) Hasil need assesment mengungkapkan responden setuju perlunya pendidikan anti terorisme di sekolah dan dimasukan sebagai kurikulum baik dalam kegiatan intrakurikuler atau kegiatan ekstrakurikuler. Bentuk kurikulum yang diterapkan bisa secara integrasi dengan pelajaran lain maupun secara mandiri melalui kegiatan di luar jam pelajaran. (3) dihasilkannya prototype model internalisasi nilai pendidikan agama (Islam Universal atau Islam Kaffah) dalam bentuk draft modul pendidikan anti terorisme di sekolah yang perlu ditindaklanjuti dengan ujivalidasi ahli dan uji coba dalam penelitian berikutnya.