Zulkifli Arifin
Universitas Muhammadiyah Sinjai

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK KAITANNYA DENGAN POLA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI ORGANISASI PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SINJAI Hermansyah, Hermansyah; Arifin, Zulkifli
Jurnal Ilmiah Administrasita Vol 7 No 2 (2016): Edisi Desember 2016
Publisher : Jurnal Ilmiah Administrasita

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6.859 KB)

Abstract

Perilaku aparat pemerintah daerah Kabupaten Sinjai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat belum memberikan kepuasaan masyarakat, hal ini sangat dipengaruhi oleh penerapan pola kepemimpinan pemerintah daerah termasuk didalamnya kepemimpinan para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), pola komunikasi organisasi dan kurangnya penerapan employee enggament dalam organisasi SKPD. Dari fakta tersebut maka Peneliti merumuskan rumusan masalah apakah pendekatan pola kepemimpinan dan komunikasi organisasi dapat merubah perilaku aparat dalam memberikan pelayanan. Penelitian ini menggunakan pendekatan proses berfikir yang bersifat deduktif. Strategi penelitian yang digunakan adalah studi kasus instrumenttal karena penelitian ini dimaksudkan untuk menuntun peneliti dalam menggambarkan bagaimana perhatian peneliti dan teoretisi tercermin dalam suatu kasus. Penelitian ini dilaksanakan pada 3 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Sinjai. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang peningkatan pelayanan publik kaitannya dengan pola kepemimpinan dan komunikasi organisasi dapat disimpulkan sebagai berikut 1) Pola kepemimpinan serta perubahan sikap dan perilaku aparat dalam memberikan pelayanan mempunyai pengaruhi yang besar, dimana pemimpin satuan kerja organisasi yang menerapkan pola kepemimpinan situasional maupun transaksional mampu secara efektif mempengaruhi perubahan sikap dan perilaku aparat dalam memberikan pelayanan. 2) Komunikasi organisasi yang terbangun secara efektif dalam satuan kerja organisasi pada pemerintah daerah Kabupaten Sinjai memberikan pengaruh terhadap perubahan sikap dan perilaku aparat dalam memberikan pelayanan. Perubahan sikap aparat itu dapat terlihat dengan lahirnya kekompokan dan kebersamaan dalam memberikan informasi tentang tugas dan mekanisme dalam memberikan pelayanan.
SISTEM PENGOBATAN DAN PENYEMBUHAN PENYAKIT (Studi Sosiologi Kesehatan Pada Masyarakat Sinjai Timur Sulawesi Selatan) Arifin, Zulkifli
Jurnal Ilmiah Administrasita Vol 4 No 1 (2014): Edisi Juni 2014
Publisher : Jurnal Ilmiah Administrasita

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6.859 KB)

Abstract

Pada masyarakat Sinjai Timur, dari berbagai lapisan sosial masih menggunakan pengobatan tradisional (Dukun) untuk mengobati penyakitnya. Untuk itu perlu dilakukan penelitian yang bertujuan menjelaskan secara ilmiah faktor yang melatar belakangi masyarakat dalam pemanfaat pengobatan tradisional dan menjelaskan sistem pengobatan dan penyembuhan penyakit secara tradisional (Dukun). Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, sedangkan analisis data bersifat induktif dan berkelanjutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi masyarakat memanfaatkan pengobatan dukun adalah pengetahuan masyarakat tentang kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyaraat, tingkat pendidikan masyarakat, dan tingkat penghasilan dan pekerjaan masyarakat. Adapun alasan masyarakat dalam memanfaatkan Dukun sebagai pengobatan, di antaranya adalah pengalaman negatif terhadap pengobatan modern, pengobatan Dukun sebagai pelengkap pengobatan, pengaruh keluarga dan lay rafeal group, dan  pengobatan Dukun sebagai pengobatan yang unik, holistik dan kesejajaran kedudukan. Proses pengobatan dukun dalam menyembuhkan penyakit adalah penggunaan doa-doa atau bacaan-bacaan, air putih, dan ramuan tradisional. Pengobatan maupun diagnosis yang dilakukan dukun selalu identik dengan campur tangan kekuatan gaib ataupun yang memadukan antara kekuatan rasio dan batin.
PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESA EKOWISATA BERKELANJUTAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL (STUDY KASUS DESA TONGKE – TONGKE) Amiruddin Amiruddin; Zulkifli Arifin
Jurnal Ilmiah Administrasita' Vol. 11 No. 1 (2020): Edisi Juni
Publisher : Program Studi Administrasi Publik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47030/administrasita.v11i1.66

Abstract

Ekowisata merupakan bentuk berkelanjutan dari pariwisata berbasis alam, dengan dimensi sosial dan budayanya. Potensi sektor dapat meningkatkan ekonomi masyarakat di tingkat lokal, desa wisata berbasis kearifan lokal merupakah salah satu upaya untuk mensinergikan antara pemerintah desa dan warga masyarakatnya untuk peduli dan berpartisipasi dalam mengelola sumberdaya wisata. Tujuan penelitian ini adalah menggali setiap potensi dan merencanakan ekowisata berkelanjutan berbasis kearifan lokal. Penguatan metode dengan pendekatan deskriptif kualitatif dalam menginterpretasikan perspektif subjek, penguatan observasi, literatur review dan interpretasi analisis potensi. Perencanaan pengembangan desa ekowisata yang berbasis kearifan lokal diharapkan dapat meminimalisir hambatan pengembangan wisata dengan tetap mempertahankan dan menjunjung tinggi budaya lokal, sehingga memiliki penciri sesuai dengan keasliannya. Pendalamannya mengambil locus kawasan wisata Desa Tongke-Tongke, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa elemen penting dalam perencanaan pengembangan ekowisata berbasis kearifan lokal adalah sumber daya dari pemerintah, tokoh masyarakat, kemudian partisipasi dan keterbukaan masyarakat yang sadar akan pentingnya pengetahuan untuk perencanaan pengembangan ekowisata berkelanjutan.
PENYELENGGARAAN PROGRAM KOTA SEHAT DIKABUPATEN SINJAI Baharuddin; Zulkifli Arifin
Jurnal Ilmiah Administrasita' Vol. 9 No. 2 (2018): Edisi Desember
Publisher : Program Studi Administrasi Publik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47030/administrasita.v9i2.109

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyelenggaraan program kabupaten/kota sehat. Pencapaian kabupaten/kota sehat merupakan suatu proses yang berjalan terus menerus dalam meningkatkan dan menciptakan kualitas lingkungan baik fisik, sosial, budaya, mengembangkan potensi-potensi ekonomi masyarakat dengan cara memberdayakan mereka agar cepat saling mendukung dalam menerapkan fungsi-fungsi kehidupan dalam membangun potensi maksimal suatu kabupaten/kota.Penelitian ini juga diharapkan dapat melihat perkembangan program Kota Sehat di Kabupaten Sinjai . Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang bersifat deskriptif. Peneliti menggunakan pendekatan fenomenologis karena permasalahan penelitian akan dikaji berdasarkan pada hakikat pengalaman/fenomena terhadap ProgramPenyelenggaraan Kota Sehat di Kabupaten Sinjai. Pengumpulan datanya diperoleh melalui observasi langsung terhadap objek penelitian dan wawancara mendalam (indepth interview) terhadap narasumber yang relevan, yakni pengurus Kota Sehat baikpada tingkat Kabupaten maupun Kecamatan, Mitra dan masyarakat yang terlibat langsung dan merasakan Penyelenggaraan Program Kota Sehat di Kabupaten Sinjai.
STUDI PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PROGRAM DESA MANDIRI PANGAN DI DESA BONTO SINALA, KABUPATEN SINJAI Zulkifli Arifin; Abdul Ganie Gaffar
Jurnal Ilmiah Administrasita' Vol. 9 No. 2 (2018): Edisi Desember
Publisher : Program Studi Administrasi Publik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47030/administrasita.v9i2.110

Abstract

Program Desa Mandiri Pangan di Desa Bonto Sinala, Kabupaten Sinjai adalah program pembangunan yang bersifat partisipatif yang mengamanatkan adanya pelibatan masyarakat secara aktif pada setiap tahapan kegiatan, yang mengarah pada pendekatan pembangunan top down dan bottom up. Walaupun belum tentu juga program pembangunan partisipatif akan berhasil dalam pelaksanaanya, sehinggau diperlukan suatu penelitian mengenai partisipasi masyarakat terhadap Program Desa Mandiri Pangan, sehingga dapat direkomendasikan suatu pelaksanaan Program Desa Mandiri Pangan yang baik dan partisipatif. Lingkup wilayah penelitian adalah Desa Bonto Sinala, Kecamatan Sinjai Borong, Kabupaten Sinjai yang merupakan desa rawan pangan serta mempunyai potensi penyebab rendahnya kualitas sumberdaya manusia. Desa mandiri pangan adalah desa yang masyarakatnya mempunyai kemampuan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan gizi sehingga dapat menjalani hidup sehat dan produktif dari hari ke hari, melalui pengembangan sistem ketahanan pangan yang meliputi subsistem ketersediaan, subsistem distribusi dan subsistem konsumsi dengan memanfaatkan sumberdaya setempat secara berkelanjutan. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif. Yang menggunakan beberapa tahapan setelah data terkumpul, yang meliputi tahapan reduksi data dan penyajian data sebelum dilakukan penarikan kesimpulan/verifikasi. Implementasi kegiatan program desa mandiri pangan di Desa Bonto Sinala, Kabuapten Sinjai masih berjalan sampai tahun pertama, serta banyak kegiatan yang terdapat dalam setiap tahapan kegiatan dari mulai persiapan, penumbuhan sampai akhirnya pengembangan yang menunjukkan keberhasilan, memang berdasarkan identifikasi program, masih ada beberapa hal yang kurang sesuai dari kegiatan yang telah diimplementasikan tersebut. Partisipasi masyarakat pada program desa mandiri pangan di Desa Bonto Sinala, Kabupaten Sinjai berada pada tingkatan partnership sesuai dengan tingkatan partisipasi Arstein yang dicirikan dengan adanya partisipasi secara aktif dari masyarakat pada program baik pada tahapan kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi termasuk dalam pemecahan permasalahan yang timbul.
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN (DIKLATPIM) IV PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR (BKPSDMA) KABUPATEN SINJAI Nursaifullah; Zulkifli Arifin
Jurnal Ilmiah Administrasita' Vol. 10 No. 2 (2019): Edisi Desember
Publisher : Program Studi Administrasi Publik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47030/administrasita.v10i2.147

Abstract

The purpose of this study was to determine the effectiveness of the Implementation of Leadership Education and Training (DIKLATPIM) IV at the Personnel Development and Human Resources Development Agency (BKPSDMA) Sinjai Regency. This type ofresearch is qualitative, data collection techniques namely observation, interviews and documentation. The informant was the Chair of the Diklatpim IV Executive Committee, Widyaswara, an employee who had participated in the training for the past two years.Data analysis techniques by data reduction, data presentation and conclusions. Based on the results of the discussion of the research results, it is known that at the stage of diagnosing the need for organizational change, in this stage it has run well as evidenced by the participants being able to collect and manage information, identify alternatives and determine the best alternative choices because participants have been taught the conception of creative and innovative thinking in training activities . The commitment building stage, in this stage the participants are able to establishcooperation and cohesiveness within the organization and are able to implement appropriate disciplinary behavior promises of concern for the quality of the results of cooperation, honesty, and responsibility because they have been taught to build jointcommitment in training activities. The stage of designing change, in this stage the participant is able to compile an innovative project design change related to the activity of the tasks and functions of the organization because it has been taught the introduction of self potential and emotional intelligence in training activities. In the leadership laboratory stage, in this stage the participants were directed to implement the change project in accordance with the activities related to the tasks and functions of the unit involving the stake holders because they had been taught the leadership laboratory in the training activities. Evaluation phase, in this stage participants can present the project changes produced in accordance with the milestone accompanied by evidence in the form of notes / transcripts written / audio / visual, photos, attendance lists and so on because participants have been guided in training activities. The results of the study concluded that the Implementation of Leadership Education and Training (DIKLATPIM) IV at the Personnel Development and Human Resources Development Agency (BKPSDMA) Sinjai District had been running effectively.
PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK KAITANNYA DENGAN POLA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI ORGANISASI PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SINJAI Hermasyah; Zulkifli Arifin
Jurnal Ilmiah Administrasita' Vol. 7 No. 2 (2016): Edisi Desember
Publisher : Program Studi Administrasi Publik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47030/administrasita.v7i2.192

Abstract

Perilaku aparat pemerintah daerah Kabupaten Sinjai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat belum memberikan kepuasaan masyarakat, hal ini sangat dipengaruhi oleh penerapan pola kepemimpinan pemerintah daerah termasuk didalamnya kepemimpinan para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), pola komunikasi organisasi dan kurangnya penerapan employee enggament dalam organisasi SKPD. Dari fakta tersebut maka Peneliti merumuskan rumusan masalah apakah pendekatan pola kepemimpinan dan komunikasi organisasi dapat merubah perilaku aparat dalam memberikan pelayanan. Penelitian ini menggunakan pendekatan proses berfikir yang bersifat deduktif. Strategi penelitian yang digunakan adalah studi kasus instrumenttal karena penelitian ini dimaksudkan untuk menuntun peneliti dalam menggambarkan bagaimana perhatian peneliti dan teoretisi tercermin dalam suatu kasus. Penelitian ini dilaksanakan pada 3 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Sinjai. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang peningkatan pelayanan publik kaitannya dengan pola kepemimpinan dan komunikasi organisasi dapat disimpulkan sebagai berikut 1) Pola kepemimpinan serta perubahan sikap dan perilaku aparat dalam memberikan pelayanan mempunyai pengaruhi yang besar, dimana pemimpin satuan kerja organisasi yang menerapkan pola kepemimpinan situasional maupun transaksional mampu secara efektif mempengaruhi perubahan sikap dan perilaku aparat dalam memberikan pelayanan. 2) Komunikasi organisasi yang terbangun secara efektif dalam satuan kerja organisasi pada pemerintah daerah Kabupaten Sinjai memberikan pengaruh terhadap perubahan sikap dan perilaku aparat dalam memberikan pelayanan. Perubahan sikap aparat itu dapat terlihat dengan lahirnya kekompokan dan kebersamaan dalam memberikan informasi tentang tugas dan mekanisme dalam memberikan pelayanan.
PEMBINAAN KELOMPOK SADAR WISATA (POKDARWIS) OLEH DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN Zulkifli Arifin
Jurnal Ilmiah Administrasita' Vol. 11 No. 2 (2020): Edisi Desember
Publisher : Program Studi Administrasi Publik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47030/administrasita.v11i2.330

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pembinaan Kelompok Sadar Wisata yang di lakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sinjai. Penelitian ini dilakukan di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sinjai. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang memberikan gambaran secara jelas tentang Pembinaan Kelompok sadar Wisata yang dilakukan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dan apa saja bentuk pembinaannya, usur pembina dan juga kegiatan pembinaan. Adapun subjek penelitian ini adalah Kepala bidang pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Dinas Pariwisata dan kebudayaan kabupaten Sinjai, Seksi pengembanagan Sumber Daya dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten Sinjai dan Kelompok Sadar Wisata yang mendapatkan pembinaan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2020. Teknik pengumpulan data yaitu dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi selama penelitian. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa Dinas Pariwisata dan Kebudayaan melakukan pembinaan, baik pembinaan langsung maupun pembinaan tidak langsung. Pembinaan langsung dilakukan setiap tahun baik kepada Pokdarwis maupun yang bukan Pokdarwis akan tetapi terlibat langsung dengan kepariwisataan. Bentuk pembinaanya seperti manajemen homestay, tata kelola destinasi, dan pemandu ekowisata sedangkan pembinaan tidak langsung dilakukan melalui media sosial menggunakan akun Disparbud. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan juga bekerjasama dengan lembaga-lembaga lain dalam hal pembinaan seperti Bank Indonesia.
PENERAPAN E-GOVERNMENT DALAM PENGEMBANGAN SISTEM KOMUNIKASI DAN TELEMATIKA PADA DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PERSANDIAN KABUPATEN SINJAI Zulkifli Arifin
Jurnal Ilmiah Administrasita' Vol. 12 No. 2 (2021): Edisi Desember 2021
Publisher : Program Studi Administrasi Publik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47030/administrasita.v12i2.332

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penerapan E-government Dalam Pengembangan Sistem Komunikasi Dan Telematika khususnya dibagian pengelolaan pengaduan pelayanan publik berbasis online (aplikasi sipakainge) dan faktor penghambat yang mempengaruhi pengelolaan aplikasi sipakainge yang dilakukan oleh Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Sinjai. Penelitian ini dilakukan di Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Sinjai. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang memberikan gambaran secara jelas tentang Penerapan E-Government Dalam Pengembangan Sistem Komunikasi Dan Telematika khususnya dibagian pengelolaan pengaduan pelayanan publik berbasis online (aplikasi sipakainge) dan faktor penghambat yang ditemui dalam pengimplementasiannya. Adapun subjek penelitian ini adalah Kepala/Sekretaris Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Sinjai, Kepala Bidang E-Governement Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Sinjai, Admin Aplikasi Sipakainge Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Sinjai dan Masyarakat yang terlayani. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2020. Tekhnik pengumpulan data yaitu dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi selama penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Berbasis Online (Aplikasi Sipakainge) yang Dilakukan Oleh Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Sinjai belum efektif. Hal itu dapat dilihat dari kelima dimensi dalam Teori DeLone, W. H., & McLean, E. R. yaitu Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Kualitas Pelayanan, Penggunaan, dan Kepuasan Pemakai. Adapun faktor penghambat yang mempengaruhi pengelolaan aplikasi sipakainge antara lain Jaringan internet di masing-masing instansi yang terkadang mengalami gangguan, anggaran yang ada pada OPD atau instansi terkait, umpan balik (feedback) dari masyarakat yang masih kurang dalam mengawasi keluhan yang telah disampaikan serta kesiapan sumber daya manusia di masing-masing instansi dalam menjalankan pengelolaan Aplikasi Sipakainge. Di sisi lain, aplikasi Sipakainge ini sudah cukup membantu masyarakat dalam mengajukan keluhan karena dapat diakses di mana saja tanpa perlu datang ke instansi yang bersangkutan.
INETERAKSI WISATAWAN DENGAN MASYARAKAT LOKAL DI KAWASAN HUTAN MANGROVE DI DESA TONGKE-TONGKE Zulkifli Arifin
Jurnal Ilmiah Administrasita' Vol. 9 No. 1 (2018): Edisi Juni
Publisher : Program Studi Administrasi Publik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47030/administrasita.v9i1.349

Abstract

Interaksi antara wisatawan dengan masyarakat lokal dan wisatawan yang berkunjung di kawasan hutan hutan mangrove Desa Tongke-tongke didorong oleh motivasi untuk mengenal, mengetahui atau mempelajari berbagai hal seperti kebudayaan, kehidupan masyarakat, keindahan alam, berbagai jenis kuliner, dan lain-lain. Pada sifatnya, hubungan antara wisatawan dengan masyarakat yang berada di kawasan hutan mangrove Desa Tongke-tongke dapat dicirikan dalam empat hal sebagai berikut: 1) Mereka berhubungan sementara (transitory relationship); 2) Ada kendala ruang dan waktu yang menghambat hubungan; 3) Dalam Mass Tourism, tidak ada hubungan yang bersifat spontan antara wisatawan dengan masyarakat lokal, melainkan sebagian besar diatur dalam paket wisata yang ditangani oleh usaha pariwisata dengan jadwal yang ketat; 4) Hubungan atau interaksi umumnya bersifat tidak setara, pada umumnya masyarakat lokal merasa inferior. Dalam hubungan dengan evolusi sikap masyarakat terhadap wisatawan menggambarkan perubahan sikap masyarakat lokal terhadap wisatawan secara linier. Sikap yg mulanya positif berubah menjadi semakin negatif seiring dengan pertambahan jumlah wisatawan. Interaksi antara wisatawan dan masyarakat lokal yang terjadi di kawasan Hutan Mangrove Tongke-tongke terbagi tiga; 1) Interaksi untuk transaksi wisata; 2) Interaksi di atraksi wisata yang sama; dan 3) Interaksi untuk bertukar informasi.