Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Persepsi Hukum Adat Larvul Ngabal Pada Masyarakat Kei Perantauan Di Kota Jayapura Provinsi Papua Muhamad Yusuf; Dewi Nofrita; Nanik Nikmal Mafiroh; Afan Garamatan
POROS ONIM: Jurnal Sosial Keagamaan Vol 2 No 1 (2021): Ngaji Online, Zakat, dan Kearifan Lokal
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Fattahul Muluk Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53491/porosonim.v2i1.47

Abstract

This study aims to find out about the understanding of the overseas Kei people in the city of Jayapura about the customary law of Larvul Ngabal and the impact of the values ​​of the customary law of Larvul Ngabal which are starting to disappear on the overseas Kei people in the city of Jayapura. Using qualitative methods with a social phenomenology paradigm. Research results: The phenomenon that occurs in the overseas Kei community in Jayapura city has experienced a degradation of its original culture, namely the Kei culture, where many of the Kei young generation, especially those who grew up in Jayapura City and who are mixed Kei people (one of their parents is not Kei), cannot speak Kei, this results in an inability to master the customary law of Larvul Ngabal, as well as the younger generation who can speak the Kei area (Veveu Evav) unable to master the contents of the law.  On the other hand, there is a strengthening of religious elements so that it erodes the existence of Larvul Ngabal customary law which without realizing that this customary law can unite various religions in the Kei community. The fundamental conflict is only related to the sanctions imposed by customary law which are still very burdensome for the Kei people, there is also an opinion that if the Kei culture is carried out in overseas areas, the use of caste in custom must be reopened.
Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi Damar pada Masyarakat Kampung Patipi Pulau Kabupaten Fak-Fak M. Syukri Nawir; Muhamad Yusuf; Suparto Iribaram; Afan Garamatan; Nining Puji Lestari
Jurnal Pendidikan Humaniora Vol 10, No 3: SEPTEMBER 2022
Publisher : Pascasarjana UM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um011v10i32022p164-178

Abstract

Abstract: The study's goal was to explain Islamic education ideals in the Damar tradition in Patipi Pulau Village, Fak-fak Regency. It is a qualitative study with a social phenomenological method, involving observations, interviews, and recording utilizing Miles and Huberman's flow model analysis technique. The study's findings: The festiveness of the mosque on the night of Lailatul Qadar is a practice carried out by the community in Patipi Pulau Village by participating in religious rituals together, with delight, such as breaking the fast, offering alms, torch procession, and reading the Qur'an. Volunteerism, which is honesty and refraction, is the basis for alms to mosque administrators. People's lives are affected by high kinship values. Culture and religion come together to produce a sense of community among residents, a sense of solidarity that is raised spontaneously by the community in the practice of traditions. Devotion, charity, alms, al-ukhuwah, Khuluqiyah, al-Masuuliyyah, al-Munfiqun, and friendship are among the Islamic educational ideals taught in the tradition. Mosque administrators carry out their duties and obligations with seriousness since caring for the mosque is a noble responsibility that is passed down from generation to generation or passed down via inheritance. The community retains meaningful traditions (beliefs, knowledge, and habits) as a means of organizing, accepting, and creating subsequent interactions and acts based on common understanding.Abstrak: Tujuan penelitian adalah untuk menjabarkan nilai-nilai pendidikan Islam dalam tradisi Damar di Kampung Patipi Pulau Kabupaten Fak-fak. Merupakan penelitian kualitatif, dengan pendekatan fenomenologi social, melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi, dengan menggunakan tehnik analisis model alir dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian: Meriahnya Masjid pada malam Lailatul Qadar merupakan pembiasaan yang dilakukan masyarakat di Kampung Patipi Pulau dengan melakukan aktivitas keagamaan bersama, dengan kegembiraannya melalui berbuka puasa, pemberian sedekah, pawai obor, membaca Qur’an. Sedekah pada pengurus Masjid didasarkan kesukarelaan yang merupakan ketulusan serta pembiasan. Nilai-nilai kekerabatan yang tinggi mempengaruhi kehidupan masyarakat. Budaya dan agama menyatu menciptakan kebersamaan diantara warga, merupakan solidaritas yang dimunculkan masyarakat secara spontan dalam pelaksanaan tradisi. Rangkaian kegiatan dalam tradisi mengandung nilai pendidikan Islam seperti: Ketaqwaan, Amaliyah, Sedekah, al-ukhuwah, Khuluqiyah, al-Masuuliyyah, al-Munfiqun, serta silaturahmi. Pengurus Masjid melakukan tugas dan tanggungjawabnya dengan keikhlasan, disebabkan mengurus Masjid adalah tugas mulia yang dilakukan turun temurun atau pewarisan. Masyarakat mempertahankan tradisi yang memiliki makna (keyakinan, pengetahuan serta kebiasaan), sebagai cara mengatur, menerima, berbagai tradisi yang dianggap baik serta mendasari pemahaman bersama dan mengembangkan interaksi dan tindakan lebih lanjut.
Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Tradisi Damar Pada Masyarakat Kampung Patipi Pulau Kabupaten Fak-fak M. Syukri Nawir; Muhamad Yusuf; Suparto Iribaram; Afan Garamatan; Nining Puji Lestari
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 12, No 01 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i01.3948

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk menjabarkan nilai-nilai pendidikan Islam dalam tradisi Damar di Kampung Patipi Pulau Kabupaten Fak-fak. Merupakan penelitian kualitatif, dengan pendekatan fenomenologi social, melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi, dengan menggunakan tehnik analisis model alir dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian: Meriahnya Masjid pada malam Lailatul Qadar merupakan pembiasaan yang dilakukan masyarakat di Kampung Patipi Pulau dengan melakukan aktivitas keagamaan bersama, dengan kegembiraannya melalui berbuka puasa, pemberian sedekah, pawai obor, membaca Qur’an. Sedekah pada pengurus Masjid didasarkan kesukarelaan yang merupakan ketulusan serta pembiasan. Nilai-nilai kekerabatan yang tinggi mempengaruhi kehidupan masyarakat. Budaya dan agama menyatu menciptakan kebersamaan diantara warga, merupakan solidaritas yang dimunculkan masyarakat secara spontan dalam pelaksanaan tradisi. Rangkaian kegiatan dalam tradisi mengandung nilai pendidikan Islam seperti: Ketaqwaan, Amaliyah, Sedekah, al-ukhuwah, Khuluqiyah, al-Masuuliyyah, al-Munfiqun, serta silaturahmi. Pengurus Masjid melakukan tugas dan tanggungjawabnya dengan keikhlasan, disebabkan mengurus Masjid adalah tugas mulia yang dilakukan turun temurun atau pewarisan. Masyarakat mempertahankan tradisi yang memiliki makna (keyakinan, pengetahuan serta kebiasaan), sebagai cara mengatur, menerima, berbagai tradisi yang dianggap baik serta mendasari pemahaman bersama dan mengembangkan interaksi dan tindakan lebih lanjut.