Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengembangan Kader Sadar Wisata Desa Lohia Melalui Penguatan Strategi Komunikasi Parawisata Harry Fajar Maulana; Hastuti Hastuti; Ferdi Ferdi; Mutmainah Mutmainah; Reza Maulana
Abdimas Singkerru Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Akademi Teknologi Industri Dewantara Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Lohia adalah sebuah desa wisata dekat Danau Napabale, serta Pantai Meleura, tujuan wisata populer di Kabupaten Muna. Karena Kawasan desa Lohia berjarak lebih dari 2 (dua) kilometer dari Kota Muna Kurnag, ada program yang tersedia bagi wisatawan yang berkunjung ke desa tersebut. Tujuan dari PKM ini adalah untuk menciptakan mitra yang akan menjadi pusat model pertumbuhan ekonomi kerakyatan dan kesejahteraan masyarakat jangka panjang dengan memanfaatkan potensi desa wisata di Desa Mangunan melalui taktik komunikasi pariwisata. Berikut ini adalah beberapa teknik yang digunakan dalam pemberdayaan masyarakat: Program pelatihan pengabdian masyarakat dihasilkan menggunakan teknik yang disederhanakan, khususnya dengan melakukan sarasehan dan percakapan santai/informal agar masyarakat tidak terbebani dengan materi pelatihan. Materi pelatihan yang disampaikan meliputi berbagai studi kasus dan praktik terbaik dalam pengelolaan desa pariwisata, memberikan peserta pelatihan gambaran umum tentang isu dan taktik yang harus dilaksanakan. Tujuan dari pendekatan pelatihan yang mencakup dialog informal adalah untuk mendorong keterlibatan aktif yang lebih besar dan perhatian dari peserta. Penguatan Desa Wisata Kungkuk merupakan konsekuensi dari upaya ini, yang dilakukan melalui pembangunan dan pengembangan forum pariwisata yang tangguh. Berdasarkan pengamatan, strategi kelompok sadar wisata untuk memperkuat desa wisata napabale dan desa wisata pantai maleura telah berjalan cukup baik. Hal ini didukung dengan temuan wawancara yang dilakukan dengan beberapa informan, yang menyatakan bahwa strategi tersebut telah dilakukan dengan baik hanya dalam penerapannya, yaitu kurangnya koordinasi antara pokdarwis dan masyarakat, sehingga masih ada masyarakat di sana. Desa Wisata Pantai Maleura dan Desa Napabale.
Politics Multiculturalism of Minority Religions in Demanding Freedom of Worship Herman Lawelai; Ansar Suherman; Ferdi Ferdi; Mega Seita
INFERENSI: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan Vol 16, No 1 (2022)
Publisher : State Institute of Islamic Studies (IAIN) Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18326/infsl3.v16i1.44-62

Abstract

This study addresses the violation of the rights of minority groups to adhere to beliefs other than the six state religions recognized in Indonesia. The government must identify why minority rights are not being fulfilled, and seek to provide answers so that they become the main learning material for diversity in Indonesia. In particular, the power of the state in controlling the dynamics of a pluralistic society is to maintain the integrity and unity of society in an effort to realize the ideals of Pancasila to create a just and prosperous society. This study uses field studies and qualitative research methodologies, including direct observation and in-depth interviews with community leader Towani Tolotang, to obtain objective information about the reality of the object under study. This research shows that until now the Towani Tolotang community in Sidrap Regency still exists in cultural practices and social interaction with the Sidrap community in general because of their political actions. Furthermore, social belief states that the Towani Tolotang community is part of the Bugis community which has a distinctive culture that must be protected.
Sentiments Analysis on Twitter Towards Hoax Information on Social Media News Ansar Suherman; Ferdi Ferdi; Harry Fajar Maulana; Muhammad Rizal Ardiansah Putra
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 22, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v22i1.8421

Abstract

Hoaxes are a perilous byproduct of huge technology advancements, particularly the rise of social media. Using Twitter as an example, it is one of the most popular social media platforms for information sharing, communication, and entertainment. As a consequence, Twitter users may readily propagate fake or hoax information. The aim of this study is to find public opinion about hoaxes derived from Twitter user conversations around COVID-19. This study makes use of Twitter data obtained from Drone Emprit Academic. This study examined all processed tweets and surveyed public opinion on "Hoaks" (including mentions, retweets, and replies). The DEA engine analyzes the word frequency and mood of Twitter users to determine if a predominant emotion is good, negative, or neutral. According to the study results, netizens remarked on the COVID-19, alleging that the appearance of the Delta type variation was caused by the vaccination, not the virus. They do not regularly check facts owing to boredom, laziness, and reliance on just one source of information verification. Furthermore, only information that corresponds to their interests and needs will be approved. Thus, via discourse about Hoax, social media allows the formation of a platform for mutual understanding, sharing, and dynamically debating the meaning of demonstrations. This research provides a contribution to the disclosure of information about public opinion towards a discourse discussed on Twitter with the help of a DEA engine.