Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Prosiding Konferensi Nasional PKM-CSR

Penyuluhan Parenting Melalui Program Talk-Show Di Radio Krishervina Rani Lidiawati
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 1 (2018): Prosiding PKM-CSR Konferensi Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dan Corporate Socia
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.315 KB)

Abstract

Peran orang tua dalam mendidik dan mengasuh bukan sesuatu yang alamiah terjadi begitu saja namun lebih merupakan sebuah proses belajar seumur hidup dan dibutuhkan kesadaran untuk belajar tentang cara mengasuh anak dengan baik. Kebutuhan akan informasi cara penanganan masalah pada anak ini membuat penulis berpikir cara penyebaran informasi ini bisa diterima masyarakat secara luas. Salah satu solusinya adalah melalui siaran radio. Radio merupakan sarana komunikasi untuk berbagi informasi yang bisa dijangkau oleh hampir semua kalangan. Program ini berupa talk-show di radio bertajuk Parenting With Heart (PWH) yang merupakan kerjasama dengan Yayasan Busur Emas (YBE). PWH ini dilakukan setiap hari Sabtu berdurasi satu jam dari pukul 07.00 sd 08.00. Talkshow ini menyajikan tema-tema praktis dalam menangani permasalahan anak sehingga dapat membantu orang tua menemukan informasi-informasi yang dibutuhkan dalam menghadapi permasalahan sehari-hari dalam mengasuh anak. Berikut adalah topik pada Januari hingga Juni 2018: dealing with delay, anakkku jatuh cinta, stop bullying at home, day care vs nanny care, screen time management, book vs gadget. Pada program ini, orangtua dapat berinteraksi baik melalui pesan singkat atau melalui telepon. Program ini merupakan bentuk sumbangsih kepada masyarakat kota dalam menjawab permasalahan anak dan penanganannya secara ilmiah, sehingga orang tua dapat menangani masalah anak bukan berdasarkan mitos yang beredar di masyarakat. Program ini telah berlangsung empat tahun dan mendapat respon yang positif dari orang tua. Pesan singkat dan telepon pada waktu siaran berlangsung berupa pertanyaan dari orang tua seputar permasalahan anak mereka merupakan bentuk antusiasme orangtua terhadap program ini. Antusiasme pendengar juga berupa berupa permintaan pemutaran kembali rekaman siaran berupa audio ataupun berbentuk tulisan sehingga mereka yang tidak sempat mendengar secara langsung dapat tetap mendapatkan informasinya. Dalam menanggapi respon ini YBE telah menyediakan rekaman siaran dan artikel di website YBE.
Penyuluhan Cara Menghadapi Generasi Millenial Bekerjasama Dengan Sekolah, Gereja Dan Radio Krishervina Rani LIDIAWATI
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.985 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.324

Abstract

Internet has been widely used by children and teenager which could have an impact on child development. Therefore, information about parenting millennials that can’t be separated from the internet is needed. Parenting style plays a role in ensuring healthy development of children physically, cognitive, and psychosocial. Many children can’t stay away from gadget and that affect child’s emotion, behaviour, and even achievement at school which in turn overwhelmed their parent. This problem prompted community services in the form of public education for parents done through school, church, and radio. This community services collaborate with school, church and radio station. The first public education is done for parents of students in TK Budaya school. The second public education is done for parents and Sunday school teachers of Charismatic Worship Service (CWS) church at Senen, Jakarta. The third public education is done through collaboration with Yayasan Busur Emas (YBE) in their program “Parenting with Heart” that’s broadcasted through Heartline radio 100.6 FM. These programs are done in hope of wider dissemination of information so that more parents are able to face millenials who are fluent in using digital technologies. Based informal survey done on the public education at school and church, more than 50% of parents already knew the negative effect of excessive gadget usage but still don’t have rules on using gadget at home.
Psikoedukasi Pendidikan Seksualitas: “Love, Sex And Dating” Pada Remaja Krishervina Rani LIDIAWATI; Erni Julianti Simanjuntak; Wiwit Puspitasari Dewi
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.374 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.1004

Abstract

Remaja dijelaskan sebagai masa transisi atau peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa dan tahap terjadinya kematangan seksual atau dikenal dengan istilah pubertas. Perubahan-perubahan secara fisik ini belum diikuti kematangan dalam berpikir jangka Panjang sehingga pengambilan keputusan kerapkali kurang mempertimbangkan resikonya. Pada masa pubertas ini, banyak remaja yang menjalin hubungan dan memiliki kedekatan dengan pasangan lawan jenis (Dari & Ratnawati, 2015). Terbatas dan kurangnya pemngetahuan dalam memahani love, sex dan dating berdampak pada gaya pacaran yang salah atau tidak sehat. Salah satu indikasi pacaran yang tidak sehat adalah terlibat dalam perilaku seks beresiko dan dampak yang dapat ditimbulkan yaitu, hamil di usia dini, HIV/AIDS, dan infeksi menular seksual. Menanggapi fenomena sosial yangberkembang dalam kehidupan remaja dewasa ini, maka pengabdian masyarakat dilakukan dalam bentuk seminar untuk mengedukasi siswa remaja SMA tentang love, Sex and Dating (LSD). Diharapkan melalui psikoedukasi ini, siswa dapat memahami perilaku-perilaku LSD yang sesuai dengan usia mereka dan dapat diterima dalam masyarakat. Berdasarkan hasil evaluasi 61 siswa dapat memahami definisi cinta, pacaran yang sehat dan tujuan dari pacaran.
Psikoedukasi Parenting dan Kesehatan Mental Secara Online di Masa Pandemi Krishervina Rani LIDIAWATI
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.37 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1423

Abstract

Pentingnya kesehatan mental di masa pandemi yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun dan masih sedang berlangsung dimulai dari unit terkecil yaitu keluarga. Peran orang tua dalam mendidik dan mengasuh dimasa pandemi Covid-19 ini tentu bukan sesuatu yang mudah. Hal ini dikarenakan program belajar dari rumah secara online masih berlangsung hingga saat ini. Tanggung jawab orang tua yang mendadak menjadi guru pun bukan sesuatu yang mudah. Tujuan dari penyuluhan ini adalah memberikan pengetahuan dan informasi baru agar dapat mendidik anak di rumah dengan lebih efektif dan tetap menjaga kesehatan mental bersama. Penyuluhan ini dalam bentuk talkshow bekerjasama dengan Yayasan Busur Emas dan radio Heartline radio (100.6FM). Adapun topik yang telah dibahas yaitu pentingnya mendampingi balita bermain, pentingnya pendidikan seksualitas pada anak, jurusan yang tepat: minat anak vs minat orang tua, bagaimana meningkatkan ketrampilan sosial pada anak, waspadai helicopter parenting, mendampingi remaja menghadapi stress di masa pandemi. Manfaat dari kegiatan ini di rasakan oleh orang tua dan para remaja dengan adanya antusias pertanyaan, follower dan viewer di Youtube. Selain itu, kegiatan dari talkshow parenting ini membuat penulis berinisiasi membangun wadah ngobrol santai tentang kesehatan mental berupa platform WiChat berupa program sesi ngobrol santai melalui platform IG live dalam program Waktu Indonesia Chatting (WiChat) bekerjasama dengan psikolog anak di Jerman
Psikoedukasi Pendidikan Seksualitas: Membangun Relasi Pacaran Sehat Pada Remaja Krishervina Rani LIDIAWATI; Maria Putri Kristiani
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1535

Abstract

Pada masa remaja mereka memiliki rasa ingin tahu yang lebih pada perubahan dan kondisi tubuh mereka yang kerapkali berdampak pada relasi dengan lawan jenis. Oleh karena itu penting untuk memberikan pengetahuan terkait tugas perkembangan remaja dan tanggung jawab mereka dalam menjaga diri pada masa ini. Pengabdian masyarakat ini dalam rangka memberikan psikoedukasi terkait pendidikan seksualitas pada remaja khususnya pada siswa-siswi SMP & SMA. Pada kesempatan pengabdian masyarakat kali ini dilaksanakan pada empat sekolah yaitu sekolah SMPK & SMAK Solideo di Bintaro, SMAK Pangudi Luhur Jakarta Selatan, SMA Makarios, Jakarta Barat dan SMAK BPK Penabur Holis di Bandung. Adapun kebutuhan yang sama pada keempat sekolah ini adalah membutuhkan informasi terkait perkembangan remaja dan relasi berpacaran yang sehat. Keempat penyuluhan ini dilakukan secara daring karena masih dalam situasi pandemi COVID 19. Psikoedukasi pendidikan seksualitas ini sekaligus menjawab kebutuhan informasi yang kerapkali tidak diberikan oleh orang tua sehingga sekolah bekerjasama dengan pihak luar, dalam hal ini Fakultas Psikologi Universitas Pelita Harapan. Pembicaran pacaran yang sehat dan cara merawat diri kerap kali tidak dibicarakan antara orang tua dengan anak. Padahal kesadaran akan pendidikan seksualitas membantu mencegah perilaku-perilaku beresiko yang rentan terjadi pada remaja. Pengetahuan dan informasi dalam psikoedukasi ini terkait pencegahan, rawat diri dan cara yang tepat berelasi yang sehat pada masa remaja terbagi menjadi tiga sub topik yaitu kondisi remaja, informasi terkait pemahaman cinta, dan pacaran yang sehat. Hasil evaluasi dari kegiatan ketiga penyuluhan tersebut didapatkan memahami perbedaan pacaran yang sehat dengan pacaran yang tidak sehat dan adanya kebutuhan ruang diskusi bagi remaja anonim terkait pendidikan seksualitas.