Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KOMUNITAS RENANG PONOROGO DALAM MENCEGAH KEGAWATAN DI KOLAM RENANG Saiful Nurhidayat; Sulistyo Andarmoyo; Wiwik Widiyati; Anni Fithriyatul; Mas'udah; Laily Isro’in
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2: Juli 2021
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v1i2.47

Abstract

Abstract: Mitra IbM adalah Klub Renang “Ponorogo Swimming Club” (PSC), dengan atlitnya sejumlah 70 orang. Permasalahan mitra adalah belum optimalnya peran serta mitra dalam mencegah kegawatan di kolam renang serta belum mampu memberikan pertolongan kejadian tenggelam. Metode pengabdian dengan Focus Group Discusion tentang permasalahan kegawatan di air dan peran komunitas renang dalam pencegahan kecelakaan di air, serta pengenalan pertolongan dasar kejadian tenggelam. Pelaksanaan pengabdian FGD tentang permasalahan kegawatan di air, dan peran komunitas renang dalam meningkatkan pencegahan kecelakaan di air dilaksanakan Minggu, 1 Maret 2020 jam 09.00 s/d 11.00 di kolam renang Tirto Menggolo. Kegiatan pengenalan pertolongan henti nafas dan henti jantung akibat tenggelam melalui media video yang disosialisasikan pada mitra pada hari minggu, 08 Maret 2020 di kolam renang tirto menggolo. Evaluasi hasil pelaksanaan program pengabdian ini pelatih renang, pengelola kolam dan atlit renang mengenal dan bisa mempraktekkan pertolongan henti nafas dan jantung di kolam renang.
PEMBERDAYAAN JAMA’AH YASIN “GANGSAL” PEDULI COVID-19 Saiful Nurhidayat; Sulistyo Andarmoyo; Wiwik Widiyati; Anni Fithriyatul Mas'udah; Laily Isro’in
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 8: Januari 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mitra IbM yaitu Jamaah Yasin “Gangsal” berada di RW 2 Kelurahan Mangunsuman Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo Propinsi Jawa Timur. Permasalahan Mitra IbM bermula dengan semakin banyaknya anggota masyarakat yang terkonfirmasi virus corona, kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi virus corona. Sebagian masyarakat masih menganggap kondisi itu sebagai suatu hal yang biasa, belum sepenuhnya mengetahui tentang virus corona, bagaimana pencegahan penyebarannya, serta apa yang dilakukan jika kontak dengan orang yang terkonfirmasi covid-19. Metode pengabdian dengan Focus Group Discusion tentang peran jama’ah yasin dalam pencegahan penyebaran covid-19 dan pelatihan perilaku pencegahan penularan covid-19. Pelaksanaan program pengabdian ini di rumah ibu Mujiati pada Sabtu, 20 Juli 2021 pukul 19.00 WIB sd selesai. Kegiatan pertama dilakukan pendidikan kesehatan tentang covid-19, dilanjutkan pelatihan cara mencegah penularan covid-19 dengan cuci tangan dan memakai masker yang benar serta menjaga jarak minimal 1 meter saat berdekatan dengan orang lain. Evaluasi hasil pelaksanaan program pengabdian ini anggota jam’ah yasin bisa menjelaskan tentang covid-19 dan dapat mendemosntrasikan cara mencegah penularan covid-19
STUDI KOMPARASI DAUN SELEDRI (APIUM GRAVEOLENS LINN) DALAM BENTUK JUS DAN AIR REBUSAN TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI Ageng Firman Alamsyah; Saiful Nurhidayat; Cholik Harun Rosjidi
Health Sciences Journal Vol 1, No 1 (2017): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/hsj.v1i1.13

Abstract

AbstractHypertension is a chronic disease that patients generally do not know that they suffer from hypertension before checking their blood pressure. The use of celery leaves in the form of juice and boiling water is one of the herbal remedies for people with hypertension. Celery role flexing blood vessels serves to prevent the constriction of blood vessels and increase urine so that blood volume decreases. This study aims to analyze the effectiveness of boiled water celery leaf and celery juice to decrease blood pressure in patients with hypertension.This research uses pre post experiment design. The number of respondents at village health village paringan as many as 20 respondents. With 10 respondents were given juice and 10 respondents were given boiled water with significance level 0,05.From result of research got difference of mean of sistole and diastole after giving celery juice 39 mmHg and 22 mmHg While in boiling water obtained difference results 20 mmHg and 20 mmHg with p value of sistole 0,000 and diastole 0,025. So that celery juice is more effective than boiled water celery leaves.The conclusion of this research can be stated that celery juice is more effective or more significant compared with boiled water of celery leaves.Keywords: Celery Juice, Celery Water Stew, Blood Pressure AbstrakHipertensi adalah penyakit kronis yang pada umumnya pasien tidak mengetahui mereka sedang menderitapenyakit hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya. Penggunaan daun seledri dalam bentuk jus dan air rebusan merupakan salah satu pengobatan herbal untuk hipertensi. Seledri berperan melenturkan pembuluh darah berfungsi untuk mencegah penyempitan pembuluh darah dan memperbanyak air seni sehingga volume darah berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas air rebusan daun seledri dan jus seledri terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi.Penelitian ini menggunakan design pre post experiment. Jumlah responden di poskesdes desa paringan sebanyak 20 responden. Dengan 10 responden diberikan jus dan 10 responden diberikan air rebusan dengan tingkat kemaknaan 0,05.Dari hasil penelitian didapatkan selisih rata-rata sistole dan diastole setelah pemberian jus seledri 39 mmHg dan 22 mmHg sedangkan pada air rebusan didapatkan selisih hasil 20 mmHg dan 20 mmHg dengan p valuesistole 0,000 dan diastole 0,025.Sehingga jus seledri lebih efektif dibandingkan dengan air rebusan daun seledri.Kesimpulan dari penelitian ini dapat dinyatakan bahwa jus seledri lebih efektif atau lebih signifikan dibandingkan dengan air rebusan daun seledri.Kata Kunci : Jus Seledri, Air Rebusan Seledri, Tekanan Darah
HUBUNGAN INTERDIALYTIC WEIGHT GAIN DENGAN TEKANAN DARAH PREDIALISIS PADA PASIEN HEMODIALISIS Baskoro Abdiansyah; Laily Isro'in; Saiful Nurhidayat
Health Sciences Journal Vol 1, No 1 (2017): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/hsj.v1i1.14

Abstract

AbstractThe increase in blood pressure in hemodialysis patients is affected by an increase in interdialytic weight gain (IDWG). Increased blood pressure is the most often complication problem that occur during hemodialysis and became one of the causes of cardiovascular morbidity and mortality in patients. This study aims to identify and analyze the relationship between interdialytic weight gain and predialysis blood pressure in hemodialysis patients. This study uses a correlational design that assess and reveals the relationship between variables with cross sectional approach. This study was conducted with 53 subjects who underwent hemodialysis at Hemodialysis Unit of dr. Harjono’s Regional General Hospital of Ponorogo. Data were collected using a recording sheet, weight, and sphymonanometer. Data were analyzed by Chi-Square statistic test with significance level 0,05. The results showed a significant relationship between interdialytic weight gain (IDWG) with predialysis blood pressure (p=0.049). The study also found that subjects with high IDWG (3%) were 3 times more likely to have hypertensive predialysis blood pressure (OR=3.102, p=0.052). It conclude that Interdialytic weight gain (IDWG) is associated with predialysis blood pressure, so control of interdialysis weight gain can be performed to control blood pressure predialysis in hemodialysis patients.The use of antihypertensive drugs to control blood pressure in hemodialysis patients have to be explored in more detail.Keywords : Interdialytic Weight Gain, Predialysis Blood Pressure, Hemodialysis AbstrakPeningkatan tekanan darah pada pasien hemodialisis dipengaruhi oleh peningkatan interdialytic weight gain (IDWG). Peningkatan tekanan darah merupakan masalah penyulit yang paling sering muncul selama hemodialisis dan menjadi salah satu penyebab morbiditas serta mortalitas kardiovaskuler pada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi dan menganalisis hubungan antara interdialytic weight gain dengan tekanan darah predialisis pada pasien hemodialisis. Penelitian ini menggunakan rancangan korelasional yang mengkaji dan mengungkapkan hubungan antar variabel dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan dengan 53 subjek penelitian yang menjalani hemodialisis pada Unit Hemodialisis Rumah Sakit Umum dr. Harjono Ponorogo. Data dikumpulkan menggunakan instrumen berupa lembar pencatatan, timbangan berat badan, dan sphymomanometer. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji statistik Chi-Square dengan tingkat signifikan 0,05. Hasil menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara interdialytic weight gain (IDWG) dengan tekanan darah predialisis (p=0,049). Pada penelitian ini juga ditemukan fakta bahwa subjek penelitian yang memiliki IDWG tinggi (3%) berisiko 3 kali untuk untuk memiliki tekanan darah predialisis hipertensif (OR=3,102, p=0,052). Kesimpulan dari penelitian ini adalah interdialytic weight gain (IDWG) berhubungan dengan tekanan darah predialisis, sehingga pengendalian penambahan berat badan interdialisis dapat dilakukan untuk mengendalikan tekanan darah predialisis pada pasien hemodialisis. Penggunaan obat anti hipertensi untuk mengendalikan tekanan darah pada pasien hemodialisis masih perlu ditelusuri lebih rinci.Kata Kunci : Interdialytic Weight Gain, Tekanan Darah Predialisis, Hemodialisis
STUDI KASUS : UPAYA PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR FEMUR Rudi Hermanto; Laily Isro’in; Saiful Nurhidayat
Health Sciences Journal Vol 4, No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.662 KB) | DOI: 10.24269/hsj.v4i1.406

Abstract

Fraktur merupakan terputusnya kontinuitas atau retaknya jaringan yang disebabkan trauma yang ditentukan oleh luas dan  jenis trauma. Sehingga mengalami penurunan fungsi fisik yang merupakan salah satu ancaman potensial pada integritas. Salah satu penganan fraktur dilakukan dengan melakukan operasi. Setelah dilakukanya operasi maka seseorang akan merasakan nyeri pada bekas luka operasi. Tujuan dari penulisan ini adalah dapat memahami asuhan keperawatan pada pasien post operasi fraktur femur pada Ny.T dengan masalah nyeri akut dengan melakukakan tindakan farmakologi dan nonfarmakologi. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik deskriptif adalah teknik penulisan dengan bentuk penyajian informasi yang digambarkan oleh para peneliti yang dilakukan pada objek tertentu secara jelas serta sistematis. Tempat penelitian di lakukan di RSUD Dr Harjono Ponorogo pada tanggal 25 Juli – 29 Juli 2019. Pasien yang diambil oleh peneliti merupakan pasien post operasi fraktur femur yang bernama Ny. T dengan usia 74 tahun yang merupakan seorang petani. Tindakan yang dilakukan pada Ny.T merupakan tindakan yang sesuai dengan rencana keperawatan. Terdapat lima belas tindakan rencana keperawatan yang di gunakan untuk mengatasi nyeri yang di rasakan Ny.T yang semua di lakukan. Dalam melakukan penelitian terdapat hambatan yaitu menurunya pendengaran pada klien. Sehingga mengahambat komunikasi antara perawat dan pasien dalam berkomunikasi. Hasil dari dilakukanya perawatan selama lima hari pasien mengatakan bahwa nyeri muncul dengan sekala 2. Nyeri dengan sekala tersebut masuk dalam katagori nyeri ringan.
PENGETAHUAN WISATAWAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KORBAN SENGATAN UBUR-UBUR Wahyu Wijanarko; Ririn Nasriati; Saiful Nurhidayat
Health Sciences Journal Vol 1, No 1 (2017): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/hsj.v1i1.22

Abstract

AbstractJellyfish are marine animals that are harmful to humans. Jellyfish often attack the beach tourists through the sting they have. The stings of a jellyfish can cause burning and even death if it does not get proper handling. So it is very necessary first aid on the right victim. But one of the societal habits for the first aid on jellyfish stings using urine or ammonia, and it is not justified. If urine is alkaline it will increase the effect of toxins. The purpose of this study is to determine the level of knowledge of tourists about first aid in victims of jellyfish stings. The research design used was descriptive with coastal tourist population of Teleng Ria beach Pacitan as many as 492 respondents, The sample as much 98 respondents. The sampling technique used is Purposive Sampling. Data collection using questionnaires, then performed data processing using Coding, Scoring, Tabulating, and analyzed based on percentage. The results of this study indicate that of 98 respondents, 72 respondents or 73.5% had less knowledge, while 22 respondents or 22.4% knowledgeable sufficient, and 4 respondents or 4.1% have good knowledge. The result of this research can be concluded that knowledge influence to handling jellyfish sting procedure accordingly so as to prevent health problems like respiratory disturbance, pain disorder, and tissue damage, hence needed improvement of knowledge about handling jellyfish sting.Keywords: Knowledge, Tourists, First Aid On The Survivors of Jellyfish StingsAbstrak`Ubur-ubur merupakan binatang laut yang berbahaya, dan sering menyerang para wisatawan pantaimelalui sengatannya. Korban sengatan ubur-ubur dapat semakin parah bahkan berakibat fatal bila tidak mendapat penanganan yang tepat. Kebiasaan masyarakat yang salah menggunakan amoniak dalam memberikan pertolongan pertama sengatan ubur-ubur harus diperbaiki. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan wisatawan tentang pertolongan pertama pada korban sengatan ubur-ubur.Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan populasi wisatawan pantai Teleng Ria Pacitan sebanyak 492 responden, sampelnya berjumlah 98 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, kemudian dilakukan pengolahan data menggunakan Coding, Scoring, Tabulating, dan dianalisis berdasarkan prosentase.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari 98 responden, didapatkan 72 responden atau 73.5% memiliki pengetahuan kurang, sedangkan 22 responden atau 22.4% berpengetahuan cukup, dan 4 responden atau 4.1% memiliki pengetahuan baik.Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan berpengaruh terhadap penanganan sengatan ubur-ubur yang sesuai prosedur sehingga mencegah masalah kesehatan seperti gangguan pernapasan, gangguan rasa nyeri, dan kerusakan jaringan, maka diperlukan peningkatan pengetahuan tentang penanganan sengatan ubur-ubur.Kata Kunci: Pengetahuan Wisatawan, Pertolongan Pertama, Sengatan Ubur-Ubur