Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STUDI NILAI TAMBAH PENGOLAHAN BANDENG DI KECAMATAN PALIBELO KABUPATEN BIMA Imam Afandy; Bambang Dipokusumo; Dwi Praptomo Sudjatmiko
JURNAL AGRIMANSION Vol 21 No 3 (2020): Jurnal Agrimansion Desember 2020
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v21i3.430

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui proses pengolahan bandeng menjadi bandeng presto, (2) Menganalisis nilai tambah yang dihasilkan dari olahan ikan bandeng menjadi bandeng presto, dan (3) Mengetahui kendala usaha rumah tangga pada usaha pengolahan bandeng presto di Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Proses pengolahan pada usaha bandeng presto terdiri dari 6 (enam) tahap yaitu pembersihan bahan baku, pembuatan bumbu, pelumuran bumbu, memasak bandeng, pendinginan, dan pengemasan. (2) Nilai tambah untuk bandeng presto adalah Rp 21.219/kg bahan baku dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp1.535.424 per daur usaha produksi, Rasio nilai tambah bandeng presto yaitu 42,44% artinya setiap Rp 100,- nilai produksi akan menghasilkan nilai tambah sebesar Rp 42,44 dan (3) Kendala-kendala yang dihadapi nelayan dalam usaha pengolahan bandeng yaitu kendala bahan baku, pemasaran, dan modal.
APLIKASI MODEL PRINCIPAL AGENT PADA IMPLEMENTASI KEBIJAKAN WAJIB TANAM BAWANG PUTIH DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR Anas Zaini; Anwar Anwar; Muhammad Zubair; ‪Dwi Praptomo Sudjatmiko; Suparmin Suparmin; Ni Made Wirastika Sari
JURNAL AGRIMANSION Vol 22 No 3 (2021): Jurnal Agrimansion Desember 2021
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v22i3.707

Abstract

Sebagai salah satu negara importir bawang putih terbesar di dunia, dimana lebih dari 95 persen kebutuhan domestik saat ini dipenuhi dari impor, pemerintah Indonesia berupaya meningkatkan produksi bawang putih dalam negeri. Artikel ini membahas salah satu upaya peningkatan produksi bawang putih tersebut yaitu kebijakan wajib tanam bawang putih oleh importir yang bermitra dengan petani. Hubungan kemitraan tersebut kemudian dianalisis menggunakan Model Principal Agent, dimana hubungan kerja masing-masing komponen pendukung kebijakan didiskusikans dan dievaluasi secara kritis. Hak dan kewajiban para pihak (principal dan agent) dianalisis dan dievaluasi implementasinya berdasarkan kontrak Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang telah ditandatangani, serta peran dan fungsi koordinasi pemerintah melalui dinas terkait dievaluasi berdasarkan petunjuk teknis pelaksanaan kebijakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan wajib tanam oleh importir yang bermitra dengan petani bawang putih telah sesuai dengan PKS dan menguntungkan para pihak tanpa adanya moral hazard. Namun demikian peran koordinatif pemerintah sangat minimal terutama pada tahap monitoring dan pelaporan hasil.