Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PENGARUH PEMANASAN TERHADAP KADAR VITAMIN E PADA KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SINAR TAMPAK Eka Prasetyo Agung Pambudi; Pri Iswati Utami; Dwi Hartanti
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 06 No. 03 Desember 2009
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v6i3.426

Abstract

Kacang hijau merupakan bahan makanan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Kacang hijau mengandung gizi yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Salah satu gizi yang terkandung adalah vitamin E. Penelitian ini bertujuan menentukan kadar vitamin E pada kacang hijau serta mempelajari pengaruh pemanasan terhadap kandungan vitamin E nya. Persiapan sampel sebelum penetapan kadar dilakukan dengan pemanasan selama waktu yang berbeda. Masing-masing kacang hijau setelah perlakuan dianalisis kandungan vitamin E nya. Analisis kandungan vitamin E dilakukan dengan metode spektrofotometri setelah pembentukan kompleks warna merah menggunakan reagen ferri klorida dan 2,2’bipiridil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang gelombang maksimum vitamin E yang diperoleh adalah 520 nm dan operating time pada menit ke 5, dan dengan persamaan kurva baku y = 0,604X + 0,047 (r=0,998). Berdasarkan uji analisis varian (ANOVA) satu arah yang dilanjutkan dengan uji LSD diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kadar vitamin E dalam kacang hijau dengan lama pemanasan yang berbeda. Pemanasan dapat menurunkan kadar vitamin E pada kacang hijau. Dalam hasil rebusan kacang hijau, ditemukan sedikit jumlah vitamin E, karena vitamin ini sulit larut dalam air. Kata Kunci : kacang hijau, vitamin E, spektrofotometri UV-Vis
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PENYAKIT PNEUMONIA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PURBALINGGA Fendi Nugroho; Pri Iswati Utami; Ika Yuni Astuti
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 08 No. 01 April 2011
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v8i1.603

Abstract

ABSTRAK Pneumonia dapat terjadi sepanjang tahun yang merupakan salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi pada anak-anak dan orang dewasa. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik pasien pneumonia yang meliputi umur dan jenis kelamin pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Purbalingga dan mengetahui gambaran penggunaan antibiotik serta kesesuaian penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia yang meliputi jenis antibiotik, ketepatan dosis antibiotik, cara pemberian antibiotik, dan lama pemberian antibiotik di Rumah Sakit Umum Daerah Purbalingga yang dibandingkan dengan Standar Pelayanan Medik dari Rumah Sakit Umum Daerah purbalingga dan Standar Pelayanan Medik dari Ikatan Dokter Indonesia. Penelitian ini bersifat deskriptif non analitik, dan pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dengan menggunakan alat kartu rekam medik pasien dan diperoleh 132 kasus untuk pasien pneumonia. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah pasien anak lebih bayak dibandingkan dengan pasien dewasa yaitu 84 pasien anak (63,64%) dan 48 pasien dewasa (36,36%), untuk jenis kelamin pasien laki - laki lebih banyak dibandingkan pasien perempuan yaitu 70 pasien laki - laki (53,03%) dan 62 pasien perempuan (46,97%). Jenis antibiotik yang digunakan pada pasien pneumonia di Rumah Sakit Umum Daerah Purbalingga yaitu untuk ampisilin, amoksisilin, ciprofloksasin,sefadroxil, eritromisin, gentamisin, dan kotrimoksazol. Durasi rawat inap terbanyak yaitu 5 hari. Jenis antibiotik pada pasien anak tidak sesuai dengan Standar Pelayanan Medik Rumah Sakit Umum Daerah Purbalingga dan 65,48% sesuai dengan Standar Pelayanan Medik dari Ikatan Dokter Indonesia dan selanjutnya pada pasien dewasa 87,5 % sesuai dengan Standar Pelayanan Medik Ikatan Dokter Indonesia. Lama perawatan yang dibandingkan dengan Standar Pelayanan Medik Ikatan Dokter Indonesia yaitu 40,48 % sesuai standar prosedur serta untuk cara pemberian tidak dapat dianalisis kesesuaiannya. Kata kunci: Antibiotik, Pneumonia, Pasien Rawat Inap, RSUD Purbalingga ABSTRACT Pneumonia can occur throughout the year which is one of the highest cause of death in children and adults. The purpose of this study is to determine the characteristics of pneumonia patients that includes age and sex of patients at the Regional General Hospital Purbalingga and know the description of the use of antibiotics and the appropriateness of antibiotic usage in patients with pneumonia, including antibiotics, dosage precision of antibiotics, route of administration of antibiotics, and duration of antibiotics in Purbalingga Regional General Hospital are comparable to the Medical Care Standard from Purbalingga Regional General Hospital and Medical Service Standards from the Indonesian Doctors Association. This study is a non-analytical descriptive, and data collection was conducted retrospectively by using patient's medical record cards and 132 cases for the patient's pneumonia. From the results of this study indicate that the number of pediatric patients is more stout than the adult patient are 84 child patients (63.64%) and 48 adult patients (36.36%), for sex male patient - more male than female patients is 70 male patients - male (53.03%) and 62 female patients (46.97%). Types of antibiotics used for pneumonia patients in Regional General Hospital Purbalingga is ampicillin, amoxycillin, ciprofloksasin, sefadroxil, erythromycin, gentamicin, and cotrimoxazole. Duration of hospitalization most of 5 days. Type of antibiotics in child patients 100% not in accordance with Standards of Medical Care District General Hospital Purbalingga and 65,48% accordance within Indonesia Doctors Association and then 87.5% in adult patients within their Standards of Medical Service from the Indonesia Doctors Association. Length of treatment compared with the Standard of Medical Service from the Indonesian Doctors Association is 40.48% according to standard procedures, and procedures for how the provision can not be in conformance analysis. Key words: Antibiotics, Pneumonia, Inpatient, Hospital Purbalingga
PENETAPAN KADAR TANIN DALAM INFUSA DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp)) SECARA SPEKTROFOTOMETRI SINAR TAMPAK Mufti Kharismawati; Pri Iswati Utami; Retno Wahyuningrum
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 06 No. 01 April 2009
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pharmacy.v6i01.398

Abstract

ABSTRAK Salah satu tanaman yang digunakan oleh masyarakat sebagai obat tradisional adalah salam (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp). Tanin diketahui sebagai salah satu bahan aktif yang terkandung dalam daun salam dan sering digunakan untuk mengatasi masalah diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar tanin pada daun salam dengan umur daun yang berbeda. Daun salam muda dan daun salam tua diambil sebagai sampel. Penyarian tanin dari sampel daun dilakukan secara infundasi. Kadar tanin dalam infusa yang diproleh ditetapkan dengan metode spektrofotometri ultraviolet-visibel dengan menggunakan pereaksi Folin Denis dan natrium karbonat jenuh yang akan menghasilkan warna biru. Panjang gelombang maksimum yang digunakan adalah 745,0 nm. Kadar tanin yang diperoleh pada daun salam muda dan daun salam tua berturut-turut sebesar 0,036±1,513% dan 7,07.10-3±0,288%. Dari uji t dengan taraf kepercayaan 95% diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan kadar tanin yang signifikan antara daun salam tua dan muda. Kata Kunci : tanin, daun salam, infusa, spektrofotometri ultra violet-visibel. Abstract People used many traditional medicinal plants. One of them is leaf of salam (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp). One of its active compound is tannin that used to treat diarrhoae. The aim of this research was to determine tannin content of salam leaves from different age. Sample that used in this research were young and old salam leaves. Infundation method was used to extract tannin from salam leaves. Tannin content of the infusion was determined by ultraviole-visible spectrophotometry with addition of Folin Denis reagent. Maximum wavelength was 745.0 nm. The result of tannin content in young and old salam leaves were 0.036±1.513% and 7.07x10-3±0.288% respectively. t test showed that there were differences of tannin content in young and old salam leaves. Keywords: tannin, salam leaf, infusion, ultraviolet-visible spectrophotometry
OPTIMASI METODE PENETAPAN RANITIDIN DALAM PLASMA MANUSIA SECARA IN VITRO DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET-VISIBEL Pri Iswati Utami; Wahyu Utaminingrum; Nur Aida Masyitoh
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 06 No. 03 Desember 2009
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v6i3.880

Abstract

ABSTRAK Telah dilakukan penelitian Optimasi Penetapan Ranitidin dalam Plasma Manusia secara in vitro dengan metode spektrofotometri Ultraviolet-Visibel. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ranitidin dalam plasma manusia secara in vitro dengan metode spektrofotometri Ultraviolet-Visibeldan untuk memperoleh hasil metode analisis ranitidin dalam plasma manusia secara in vitro dengan metode spektrofotometri yang optimal. Metode untuk Optimasi Penetapan Ranitidin dalam Plasma Manusia secara in vitro dilakukan dengan metode spektrofotometri UV-VIS menggunakan pelarut HCl 0,1 N. Pada penelitian ini digunakan dua metode. Metode pertama larutan baku ranitidin ditambahkan di awal, sedangkan pada metode dua larutan baku ranitidin ditambahkan di akhir yaitu setelah TCA dan plasma dicampur, dan disentrifugasi. Dari metode dua diperoleh panjang gelombang maksimum sebesar 320,5 nm pada konsentrasi akhir ranitidin dalam plasma 500 ppm. Penentuan linieritas kurva kalibrasi menunjukkan hubungan yang linier antara konsentrasi dengan absorbansi pada rentang 200 sampai 600 ppm dengan koefisien korelasi (r) = 0,997, a = 0,081, dan b = 9,417x10¬¬ 4. Hasil uji ketelitian menggunakan metode 1 untuk 500 ppm (KV = 2,28%), sedangkan harga KV untuk konsentrasi 500 ppm dengan metode 2 adalah 1,60%. Batas deteksi= 43,64 ppm, batas kuantitasi = 145,48 ppm. Ketepatan dari rata-rata % Recovery 500 ppm = 104,99%. Metode kedua ini dapat diaplikasikan untuk uji bioavailabilitas dan bioekuivalensi ranitidin secara in vivo. Kata kunci : ranitidin; plasma manusia; optimasi metode; spektrofotometri ABSTRACT Research of determination ranitidine plasma concentration in vitro has been done. This research aimed to analysis ranitidine in human plasma in vitro with Ultraviolet-Visible spectrophotometry and to get result that optimal of analysis method in human plasma in vitro with Ultraviolet-Visible spectrophotometry. A method for determination ranitidine in human plasma in vitro used UV-VIS spectrophotometry with solvent HCl 0.1 N. This research was used two method. First method the ranitidine standard solution was added early, while the second method ranitidine standard solution was added after TCA and plasma had been mixed and sentrifugated. From second method has been gotten maximum wave length 320.5 nm in finish concentration ranitidine in human plasma 500 ppm. Determination of linearity calibration curve was linear between concentration with absorbantion range of 200-600 ppm with correlation efficient (r) = 0.997 a = 0.081 and b = 9.417x10-4. The result of precision with first method to 500 ppm (CV=2.28%), while CV value to 500 ppm with second method was 1.60%. Limit of detection was 43.64 ppm, limit of quantitation was 145.48%. The accuracy of recoveries 500 ppm was 104.99%. This second method was sufficiently applicable to bioavailability and bioequivalence studies of ranitidine in human plasma in vivo. Keywords : ranitidine; human plasma; method optimation; spectrophotometry.
ANALISIS KUALITATIF PARASETAMOL PADA SEDIAAN JAMU SERBUK PEGAL LINU YANG BEREDAR DI PURWOKERTO Muhammad Irfan Firdaus; Pri Iswati Utami
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 06 No. 02 Agustus 2009
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v6i2.408

Abstract

ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang analisis kualitatif parasetamol pada sediaan jamu serbuk pegal linu yang beredar di Purwokerto. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi parasetamol dalam ramuan jamu tradisional pegal linu. Metode yang digunakan adalah kromatografi lapis tipis (KLT). Fase gerak yang digunakan pada KLT adalah kloroform:etil asetat (6:4) dengan penampak bercak ferri klorida. Hasil KLT dan menunjukkan bahwa pada sediaan jamu serbuk pegal linu tersebut tidak mengandung parasetamol. Kata kunci: jamu serbuk pegal linu, parasetamol, KLT ABSTRACT A study concerning the qualitative analysis of paracetamol in traditional herbs powder for relieving stiff and muscle pain circulating in Purwokerto. This study aimed to identify paracetamol in traditional herbs for relieving stiff and muscle pain. The method used is a thin-layer chromatography (TLC). The mobile phase used in TLC was chloroform: ethyl acetate (6:4) with ferric chloride reagen for spot detection. TLC and the results showed that the traditional herbs powder for relieving stiff and muscle pain does not contain paracetamol. Keywords: traditional herbs powder for relieving stiff and muscle pain, paracetamol, TLC
PENETAPAN KADAR TANIN DAUN RAMBUTAN (Nephelium lappaceum.L ) SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET VISIBEL Dewi Andriyani; Pri Iswati Utami; Binar Asrining Dhiani
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 07 No. 02 Agustus 2010
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v7i1.552

Abstract

ABSTRAK Telah dilakukan penelitian penetapan kadar tanin pada daun rambutan (Nephelium lappaceum) dengan metode spektrofotometri ultraviolet visibel. Penetapan kadar dilakukan untuk mengetahui jumlah kadar yang terkandung dalam daun rambutan. Metode yang digunakan untuk penyarian simplisia adalah metode maserasi. Ekstrak yang sudah didapat kemudian diencerkan, ditambahkan reagen Folin Denis dan Natrium Karbonat anhidrat, setelah itu dibaca pada panjang gelombang maksimum dan pada saat operating time tercapai. Reaksi pembentukan yang terjadi adalah reduksi oksidasi dimana tanin sebagai reduktor dan folin Denis sebagai oksidator. Hasil oksidasi akan membentuk warna biru yang dapat dibaca panjang gelombang maksimal. Hasil perhitungan rata-rata kadar pada daun rambutan muda adalah 6.25% dengan SD sebesar 0.08327 dan KV sebesar 1.3%. Kadar rata-rata daun rambutan tua adalah 6.62%, dengan SD sebesar 0.02309%. dan KV 0.35%. Hasil uji t menunjukkan bahwa kadar tanin daun rambutan dengan variasi umur mempunyai perbedaan kadar yang signifikan. Kata Kunci: Tanin, Daun Rambutan, Spektrofotometri Ultraviolet visibel ABSTRACT A research on determination of tannin in rambutan leaf (Nephelium lappaceum) by the ultraviolet visible spectrophotometry method has been done. Determination was done to investigate the tannin content in rambutan leaf. Extraction method used in this research was maceration method. Extract was added by reagent Folin Denis and Natrium Carbonate anhydrate and subsequently read at particular maximum wavelength and operating time. Forming reaction that happened was oxidize reduction where tannin as reductor and folin Denis as oxidator. Result of oxidation formed blue color which could be read maximal wavelength. Result of the mean of tannin content in young rambutan leaf was 6.25 % with SD equal to 0.08327 and CV equal to 1.3 %. The mean of tannin content old rambutan leaf, SD, and CV was 6.62%, 0.02309% and CV 0.35%, respectively. T-test showed that there were differences of tannin content in young and old rambutan leaves. Keywords: Tannin, Rambutan Leaf, Ultraviolet visible spectrophotometry.
IDENTIFIKASI CEMARAN LOGAM TIMBAL DALAM MAINAN GIGITAN BAYI YANG BEREDAR DI PURWOKERTO DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM. Asih Mahmudah Sanusi; Wranti Sri Rahayu; Pri Iswati Utami
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 07 No. 03 Desember 2010
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v7i3.585

Abstract

ABSTRAK Timbal (Pb) adalah zat xenobiotik yang asing bagi tubuh, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan timbal biasa digunakan dalam formulasi cat dan mainan anak-anak. Selain itu timbal juga digunakan di berbagai industri seperti industri baterai, paduan logam (alloy), sarung kabel, amunisi, tinta cetak, zat warna/pigmen, stabilisator pada plastik polivinil klorida, keramik dan gelas kristal Telah dilakukan penelitian kandungan cemaran timbal pada mainan gigitan bayi (teether) yang beredar di daerah Purwokerto, dengan metode spektrofotomeri serapan atom. Dekstruksi yang digunakan adalah dengan dekstruksi basah mengunakan campuran H2SO4 dan HNO3. Pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling . Dari validasi metode diperoleh nilai r = 0,995, RSD = 1,904 %, LOD = 0,32 ppm, LOQ = 1,09 ppm dan nilai recovery = 121,45 ±5,60 %. Dari semua sampel mainan gigitan bayi tidak ditemukan adanya kandungan logam Pb.
Validitas Penetapan Kadar Kalsium dalam Sediaan Tablet Multivitamin Secara Spektrofotometri Ultraviolet-Visibel Wiranti Sri Rahayu; Pri Iswati Utami; Anis Kurniawati
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 08 No. 02 Agustus 2011
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2116.597 KB)

Abstract

Penetapan kadar Ca secara spektrofotometri ultraviolet-visibel didasarkan pada pembentukan kompleks Ca dengan mureksid [Ca2+ (Mu)2]. Panjang gelombang maksimum yang diperoleh adalah 515 nm, waktu reaksi optimumnya pada menit ke-1 sampai ke-3. Hasil regresi linear kurva baku y = 0,387 x + 0,2836 dengan nilai r = 0,9833. Nilai LOD yang diperoleh 0,144 ppm, nilai recovery 116,567 % dan koefisien variasi 1,604 %.
PENETAPAN KADAR TABLET RANITIDIN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis DENGAN PELARUT METANOL Wiranti Sri Rahayu; Pri Iswati Utami; Sochib Ibnu Fajar
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 06 No. 03 Desember 2009
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v6i3.881

Abstract

ABSTRAK Saat ini banyak masyarakat yang lebih memilih obat merk dibandingkan obar generik. Mereka menganggap obat merk lebih berkhasiat dibanding obat generik. Padahal obat dengan zat aktif yang sama akan memberikan efek terapi yang sama sesuai kadarnya. Untuk itu perlu dilakukan penetapan kadar antara obat generik dan merk. Metode Spektrofotometri UV-Vis dapat digunakan untuk menetapkan kadar Ranitidin dalam sediaan tablet. Metode ini didasarkan pada adanya gugus kromofor dan auksokrom pada Ranitidin yang dapat memberikan absorbansi pada panjang gelombang 326 nm menggunakan pelarut metanol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penetapan kadar Ranitidin dalam sediaan tablet dan uji validasinya menggunakan metode analisis Spektrofotometri UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan kadar rata-rata Ranitidin dari delapan sampel tablet Ranitidin yang diperoleh adalah 150,44 mg/tablet. Hasil validasi metode analisis yang dilakukan diperoleh nilai standar deviasi (SD), koefisien variasi (KV), dan ketelitian alat pada uji presisi alat masing-masing sebesar 0,07; 0,56 %; 99,44 %. Nilai % perolehan kembali (Recovery) rata-rata dan nilai kesalahan sistematik rata-rata pada uji akurasi metode adalah secara berturut-turut 108,39% dan 8,39% untuk penambahan baku 1000 ppm; 100,6% dan 0,6% untuk penambahan baku 500 ppm; 100,67% dan 0,67% untuk penambahan baku 100 ppm. Dari kurva baku diperoleh persamaan regresi linier y = 0,045x + 0,068 (r sebesar 0,9988). Batas deteksi dan Batas kuantitasi yang diperoleh dari penelitian ini sebesar 0,6 ppm dan 2,1 ppm. Dari uji t dihasilkan nilai signifikan 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05 (5%). Dari uji ANAVA terlihat ada perbedaan antara kadar tablet Ranitidin generik dengan tablet Ranitidin merk. Kata kunci : Ranitidin, Tablet, Metanol, Spektrofotometri UV-Vis. ABSTRACT Many people choose the branded drugs compared to generic drugs. They assumed that branded drugs are more effective than the generic ones. Drugs with similar therapeutic substance will have similar therapeutic effect depend on its concentration. For that reason, it’s needed to determine branded drugs and generic drugs. UV-Vis spectrophotometry method can be used to determine Ranitidine in tablets. This method was based on chromophore and auxochrome in Ranitidine and its absorption at 326 nm. The aim of this research was to examine the ability of UV-Vis spectrophotometry method to determine Ranitidine in tablets and its validating methods. The result show that the mean weight of Ranitidine tablets sample is 150.44 mg/tablets. Results of validation analysis were standard deviation (SD), coefficient variation (CV), and correctness of appliance at precision test appliance equal to 0.07; 0.56 %; 99.44% respectively. The value of mean recovery and systematic error at accuracy test method equal to 108.39 % and 8.39 % respectively at 1000 ppm standard addition, 100.6 %; and 0.6 % respectively at 500 ppm standard addition, 100.67 % and 0.67 % respectively at 100 ppm standard addition. From the standard curve linier regression equation was obtained y = 0.045x + 0.068 (r equal to 0.9988). Limit of detection and limit of quantization that was obtained from this research equal to 0.6 ppm and 2.1 ppm respectively. Result of ANAVA test show that there is a difference between rate of Ranitidine at branded tablets and generic tablets. Keywords: Ranitidine, Tablets, Methanol, UV-Vis Spectrophotometry
ANALISIS SIKLAMAT PADA AGAR-AGAR YANG BEREDAR DI PASAR WAGE PURWOKERTO DENGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI Rizki Widyaningsih; Pri Iswati Utami
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 06 No. 03 Desember 2009
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v6i3.433

Abstract

Telah dilakukan penetapan kadar siklamat dalam makanan kemasan metode kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT). Sampel yang digunakan adalah agar-agar yang beredar di Pasar Wage Purwokerto. KCKT yang digunakan adalah fase terbalik dengan fase diam kolom shimpack octadesylsilane (ODS) dan fase gerak metanol:air (30:70) dengan kecepatan alir 1 mL/menit. Detektor yang digunakan adalah detektor UV dengan panjang gelombang pengukuran 220 nm. Penentuan linierita pada kurva kalibrasi menunjukkan hubungan yang linier antara luas area dengan konsentrasi siklamat. Persamaan kurva kalibrasi adalah y = 0,959 x + 0,003 (r=0,999). Nilai limit of detection (LOD) dan limit of quantitation (LOQ) berturut-turut sebesar 6,5 x 10-3 dan 0,022 mg/mL. Hasil uji presisi menunjukkan metode memiliki presisi yang baik dengan nilai relative standard deviation (RSD) sebesar 0,31%, namun ketepatan metode kurang memenuhi persyaratan. Berdasarkan hasil penetapan kadar, diperoleh bahwa kadar rata-rata siklamat dalam sampel agar-agar diperoleh sebesar 1,99 mg/mL. Kata kunci: siklamat, KCKT, pemanis buatan