Retno Mardhiati
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

DETERMINAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA PUTRI Nia Musniati; Retno Mardhiati; Zulazmi Mamdy; Hamdan Hamdan
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 2 No 1 (2021): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v2i1.353

Abstract

Indonesia menjadi Negara dengan jumlah perokok remaja terbanyak di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan perilaku merokok pada remaja putri di SMAN 6 Jakarta tahun 2016. Metode penelitian analitik kuantitatif dengan desain case control. Sampel penelitian ini berjumlah 63 remaja putri, Sampel kelompok kasus adalah remaja putri yang perokok (21 orang) dan sampel kelompok kontrol adalah remaja putri yang tidak perokok (42 orang). Pengumpulan data dengan kuesioner pada April 2016. Analisis yang dilakukan adalah univariat, bivariat dengan Chi-Square, dan multivariat dengan regresi logistik berganda. Hasil bivariat menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara keyakinan (p= 0,012), sikap (p= 0,000), pekerjaan ibu (p= 0,031), pekerjaan ayah (p= 0,004), akses rokok (p= 0,000), perilaku merokok saudara (kakak) (p= 0,009), peran keluarga (p= 0,021), teman perempuan perokok (p= 0,000), teman laki-laki perokok (p= 0,000) dengan perilaku merokok remaja putri. Hasil multivariat menunjukkan variabel akses rokok merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap perilaku merokok remaja putri.
INTENSITAS KEBISINGAN BERISIKO MENYEBABKAN GEJALA GANGGUAN PENDENGARAN DI PT. X Choirul Hasan Jaya; Retno Mardhiati; Cornelis Novianus
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 2 No 02 (2022): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v2i2.410

Abstract

Kebisingan di dunia industri dapat menjadi salah satu faktor penyumbang terjadinya keluhan gangguan pendengaran pekerja. Bising merupakan bahaya yang sulit dipisahkan dari dunia industri, keberadaannya dalam dunia industri memberikan suatu ancaman bagi pekerja berupa gejala gangguan pendengaran. Tujuan utama penelitian ini adalah membuktikan bahwa gejala gangguan pendengaran berkaitan dengan karakteristik pekerja dan intensitas kebisingan di unit produksi PT. X. Data yang digunakan adalah data primer berupa pengisian angket dan sound level meter digunakan untuk pengukuran kebisingan. Teknik Sampling Jenuh digunakan dalam penelitian ini, dimana seluruh populasi menjadi sampel, dengan jumlah 82 pekerja unit produksi PT. X. Analisis univariat dan analisis bivariat (Chi Square Test) digunakan di penelitian ini. Hasil menunjukkan ada 65,9% pekerja mengalami gejala gangguan pendengaran dan ada 63,4% pekerja terpapar kebisingan diatas NAB, ada 57,3% pekerja tanpa alat pelindung telinga (APT) saat bekerja. Pekerja berumur ≥ 40 tahun ada 22%, sudah bekerja selama 5 tahun lebih sebanyak 63,4%, dan bekerja di unit berisiko ada 81,7%. Perhitungan angka risiko tertinggi ada pada intensitas kebisingan dengan Prevalensi Rasio 1,82 dibandingkan angka risiko usia, masa kerja, penggunaan APT. Terdapat hubungan bermakna antara gejala gangguan pendengaran dengan intensitas keterpaparan kebisingan (pvalue= 0,002), usia (pvalue = 0,009), masa kerja (pvalue = 0,040), dan penggunaan APT (pvalue = 0,032). Penempatan unit kerja tidak berhubungan secara bermakna dengan gejala gangguan pendengaran (pvalue = 0,329). Berdasarkan hasil penelitian disarankan perlu adanya pelatihan terkait pentingnya penggunaan alat pelindung telinga dan mewajibkan seluruh pekerja unit produksi untuk menggunakan alat pelindung telinga. Kata Kunci: gangguan pendengaran, intensitas bising, risiko, alat pelindung telinga
VARIABEL PENGETAHUAN DALAM PENELITIAN KESEHATAN MASYARAKAT Retno Mardhiati
IKRA-ITH HUMANIORA : Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 7 No 1 (2023): IKRAITH-HUMANIORA Vol 7 No 1 Maret 2023
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37817/ikraith-humaniora.v7i1.2286

Abstract

Researches in public health area often used composite variable. The composite variable usedin public health researches includes health knowledge, attitude, intention, motivation, behavior, andmany other more. The objective of this study is to provide an overview of data processing andanalysis on composite variables in public health research. This study used a descriptive designmethod. Two scientific work assignments were used as the example of composite variable dataprocessing which were selected using purposive sampling technique. Descriptive analysis was usedto analyze data. The result shows that the composite variable consists of several items of questionor statement. The creation of the knowledge composite variable started by determining the answerkey of the question or statement item. The correct answer was then scored and totaled. Severalstudies continue to create categorical variables for knowledge composite variables. The categoriescan be sorted into 2 groups or more. The total score of knowledge composite variables can begrouped using mean or median value as the cut off point. Mean value can be used if the totalknowledge score variable has a normal distribution, while median value is used if the distributionis not normal. The grouping of knowledge composite variables can also be done based on the valueof Q1 (quartile 1) or Q3 (quartile 3). Finally, previous reference classification can be used to groupthe variable.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Gejala Insomnia Pada Siswa Menengah Atas Muhammad Alamsyah Nasution; Retno Mardhiati; Dian Kholika Hamal
Buletin Kesehatan: Publikasi Ilmiah Bidang kesehatan Vol 6 No 2 (2022): Buletin Kesehatan: Publikasi Ilmiah Bidang Kesehatan
Publisher : AKPER Pasar Rebo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36971/keperawatan.v6i2.124

Abstract

Insomnia is an event where a person has trouble sleeping even though he has enough time to sleep. Common symptoms of insomnia are difficulty falling asleep, difficulty maintaining sleep and waking up early in the morning. The goal of this study was to determine the factors associated with insomnia symptoms in students of Senior High School. This type of research is a quantitative study with a cross-sectional study design. The population in this study were all students at SMAN 13 Tangerang City in 2022. The sampling technique used Quota Sampling with a total sample of 250 students. The data collection used was a questionnaire in the form of a questionnaire in July 2022. Data were analyzed univariately and bivariately using the Chi Square Test. Univariate results for the most categories showed a relationship between gender (Pvalue 0.003), exercise habits (Pvalue 0.00001), stress level (Pvalue 0.004) and insomnia symptoms. In conclusion, there is a relationship between insomnia symptoms and gender, exercise habits, and stress levels.
Factors Related To Hypertension Control Behavior In Hypertension Patients Retno Mardhiati; Bunga Meilinda Nuryono; Dian Kholika Hamal
Jurnal Kesehatan Prima Vol 17, No 1 (2023): FEBRUARY
Publisher : poltekkes kemenkes mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jkp.v17i1.1104

Abstract

The increasing prevalence of hypertension every year is a public health problem today, so it is necessary to be active in controlling hypertension to reduce the risk of complications. Therefore, this study aims to determine the factors associated with hypertension control behavior in hypertensive patients in Tegal Parang Village, South Jakarta in 2022. This research is a quantitative research using a cross sectional study design. The population of this study was 1,180 hypertensive patients. The sample in this study was 178 respondents using the Cluster Sampling technique. The analysis used in this research is univariate and bivariate analysis using Chi Square test. The study found that from 178 hypertensive patients, 121 (68%) hypertensive patients did not do routine control, while 57 (32%) hypertensive patients did routine control. Based on statistical tests, it was concluded that there was a relationship between age (P-value 0.000), gender (P-value 1.000), education (P-value 0.041), time of suffering from hypertension (P-value 0.005), knowledge (P-value 0.033), attitude (P-value 0.435), access to health services. (P-value 0.601), family support (P-value 0.000) and support from health workers (P-value 0.000) with hypertension control behavior.That there is a significant relationship between age, education, time of suffering from hypertension, knowledge, family support and support from health workers with hypertension control behavior.
DETERMINANTS OF FAST FOOD CONSUMPTION BEHAVIOR IN ADOLESCENTS IN THE CITY OF JAKARTA Delvi Fitrianti; Retno Mardhiati; Cornelis Novianus
Jurnal Riset Kesehatan Vol 12, No 1 (2023): MAY 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrk.v12i1.9190

Abstract

Fast food is high in calories and fat. Consuming fast food excessively can cause various health problems, including obesity. This study aims to determine the factors related to the behavior of fast food consumption in adolescents at SMA Negeri 30 Jakarta in 2022. The research design was quantitative with a cross-sectional approach. Data collection in this study was carried out in April - May 2022 with a population of 884. A total of 200 respondents as samples were collected and processed using the Quota Sampling sampling technique. This research employs univariate,  bivariate, and Chi-Square test analysis methods. The results of the univariate analysis of most categories showed that adolescents often consumed fast food (51%), female gender (59.5%), had good knowledge (65%), had a positive attitude (59%), had a positive body image (56%), has high pocket money (66.5%), is not affected by social media (68.5%), not affected by peers (78%) and unaffected by promotion (65%). The bivariate analysis showed a relationship between knowledge (p-value= 0.000; PR= 2.566; 95% CI= 1.661-3.963), body image (p-value= 0.035; PR= 1.381; 95% CI= 1.042-1.830) , pocket money (p-value= 0.046; PR= 1.369; 95% CI= 1.039-1.804), and the influence of promotion (p-value = 0.009; PR= 1.572; 95% CI= 1.109-2.229) on fast food consumption behavior.
Review: Komunikasi Terapeutik dan Komunikasi Situation, Background, Assessment, Recommendation (SBAR) di Pelayanan Kesehatan Retno Mardhiati
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MASYARAKAT DAN SOSIAL Vol. 1 No. 4 (2023): November
Publisher : CV. ALIM'SPUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59024/jikas.v1i4.460

Abstract

Abstrak. Banyak faktor yang mendukung kesembuhan pasien di pelayanan kesehatan, tidak hanya berkaitan dengan ketepatan diagnosis dan pengobatan yang diberikan oleh tim medis, namun psikis pasien yang nyaman karena adanya komunikasi yang baik selama berobat di pelayanan kesehatan juga mendukung kesembuhan pasien. Tujuan penelitian ini menggambarkan beberapa metode komunikasi di pelayanan kesehatan. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini, pengumpulan referensi dalam bentuk artikel yang berkaitan dengan komunikasi di pelayanan kesehatan dari Google. Kata kunci yang digunakan komunikasi kesehatan dan Healthcare Communication. Penelitian ini berjenis penelitian literatur, penyajian dengan menampilkan hasil review. Analisis penelitian dengan analisis deskriptif. Hasil menemukan komunikasi yang ada dalam pelayanan Kesehatan, antara pasien dengan tim medis dan antara tim medis dengan tim medis di pelayanan kesehatan. Komunikasi terapeutik mampu meningkatkan kepuasan pasien dan memberikan ketenangan pasien beserta keluarga. Komunikasi Situation, Background, Assessment, Recommendation (SBAR) yang baik, meningkatkan motivasi kerja tim medis dan membangun kekompakan kerja tim medis. Implikasi penelitian ini, dasar pengembangan metode komunikasi di pelayanan kesehatan yang lebih baik.