Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMANFAATAN BAHAN ALAMI SEBAGAI UPAYA PENGHAMBAT Candida albicans PADA RONGGA MULUT Nurul Makhfirah; Cut Fatimatuzzahra; Vivi Mardina; Rachmi Fanani Hakim
Jurnal Jeumpa Vol 7 No 2 (2020): Jurnal Jeumpa
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jj.v7i2.3005

Abstract

Candida albicans merupakan salah satu flora normal yang keberadaannya paling banyak terdapat pada rongga mulut, kulit, membran mukosa, saluran pencernaan, saluran pernapasan dan vagina. Penyakit yang disebabkan oleh Candida albicans yaitu penyakit kandidiasis oral (moniliasis). Penggunaan bahan obat-obatan dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan resistensi fungi terhadap obat dan beberapa obat memiliki efek negatif. Oleh karena itu berbagai penelitian telah dilakukan untuk mencari alternativ lain sumber obat yang mampu menghambat pertumbuhan Candida albicans. Umumnya penelitian melaporkan bahwa senyawa-senyawa yang terkandung pada tumbuhan memiliki sifat anti-fungi terhadap Candida albicans. Senyawa/ zat aktif tersebut adalah flavonoid, tanin, saponin, alkaloid, polifenol, triterpenoid dan beberapa komponen aktif seperti alpha-mangostin.
TINGKAT KECEMASAN DOKTER GIGI MUDA KETIKA MELAKUKAN TINDAKAN EKSTRAKSI GIGI SAAT PANDEMI COVID-19 (Studi Retrospektif Pada Dokter Gigi Muda Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Syiah Kuala (RSGM USK) Banda Aceh) Fakhrurrazi - Fakhrurrazi; Rachmi Fanani Hakim; Reyza Marisa Amani
Cakradonya Dental Journal Vol 15, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : FKG Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/cdj.v15i1.30782

Abstract

Kecemasan dapat terjadi pada praktik dokter gigi, seperti melakukan tindakan ekstraksi gigi. Covid-19 dapat menyebar melalui kontak langsung dan kontak tidak langsung. Sifat menular dari infeksi virus ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan tenaga kesehatan, salah satunya adalah dokter gigi. Dokter gigi memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi karena kontak dekat dengan pasien yang terinfeksi. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan bagi para tenaga kesehatan terutama dokter gigi, dimana sebagian besar aktivitas klinisnya dapat menghasilkan aerosol, salah satunya melalui droplet sehingga terinfeksi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan dokter gigi muda di RSGM USK ketika melakukan tindakan ekstraksi gigi saat pandemi Covid-19. Studi ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik purposive sampling dengan subjek berjumlah 50 orang. Kuesioner menggunakan skala  pengukuran kecemasan Modified Corah Dental Anxiety Scale yang terdiri dari 15 pertanyaan. Hasilnya menunjukkan bahwa tingkat kecemasan dokter gigi muda ketika melakukan tindakan ekstraksi gigi saat pandemi Covid-19 mengalami tingkat kecemasan berat yaitu sebanyak 12 orang (24%), kecemasan sedang sebanyak 27 orang (54%), dan cemas rendah sebanyak 11 orang (22%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa rata-rata dokter gigi muda yang melakukan tindakan ekstraksi gigi saat pandemi COVID-19 di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) USK Banda Aceh memiliki tingkat kecemasan yang sedang.
Comparison of the effect of guava leaf extract (Psidium guajava L.) with polyvinylpyrrolidone-sodium hyaluronate on the number fibroblasts (study on white rats [Rattus norvegicus]) Rachmi Fanani Hakim; Fakhrurrazi Fakhrurrazi; Fatimah Sahara Zamzami
Odonto : Dental Journal Vol 10, No 1 (2023): July 2023
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/odj.10.1.61-68

Abstract

Background: Wound healing is a cellular and complex process that aims to restore the integrity of tissue damaged by injury. The phases that occur in the wound healing process are inflammation, proliferation, and maturation (remodeling). One of the final results of wound healing is fibroblasts proliferation. Fibroblasts have the ability to synthesize collagen fibeBackground: Wound healing is a cellular and complex process that aims to restore the integrity of tissue damaged by injury. The phases that occur in the wound healing process are inflammation, proliferation, and maturation (remodeling). One of the final results of wound healing is fibroblasts proliferation. Fibroblasts have the ability to synthesize collagen fibers that will cover the injured area. Natural medicinal plants that have the potential to accelerate wound healing are guava (Psidium guajava L.) leaves which contain flavonoids, tannins, saponins, and alkaloids. Polyvinylpyrrolidone-sodium hyaluronate gel is one of the wound treatment products on the market and can help the wound healing process Methods: This research method was an experimental laboratory using 10 white rat samples which were divided into two groups and given injury to the mandibular anterior gingiva. Both treatment groups were applied topically in the morning and evening for 14 days, then the tissue was observed histologically. Results: Observation of the number of fibroblasts in the treatment group applied to guava leaf extract gel had a mean of 28±11 while the treatment group applied Polyvinylpyrrolidone-sodium hyaluronate gel was 10±4. The unpaired t test (Independent T-Test) showed a significance value of 0.000 (p
TINGKAT KECEMASAN DOKTER GIGI MUDA KETIKA MELAKUKAN TINDAKAN EKSTRAKSI GIGI SAAT PANDEMI COVID-19 (Studi Retrospektif Pada Dokter Gigi Muda Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Syiah Kuala (RSGM USK) Banda Aceh) Fakhrurrazi - Fakhrurrazi; Rachmi Fanani Hakim; Reyza Marisa Amani
Cakradonya Dental Journal Vol 15, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : FKG Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/cdj.v15i1.30782

Abstract

Kecemasan dapat terjadi pada praktik dokter gigi, seperti melakukan tindakan ekstraksi gigi. Covid-19 dapat menyebar melalui kontak langsung dan kontak tidak langsung. Sifat menular dari infeksi virus ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan tenaga kesehatan, salah satunya adalah dokter gigi. Dokter gigi memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi karena kontak dekat dengan pasien yang terinfeksi. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan bagi para tenaga kesehatan terutama dokter gigi, dimana sebagian besar aktivitas klinisnya dapat menghasilkan aerosol, salah satunya melalui droplet sehingga terinfeksi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan dokter gigi muda di RSGM USK ketika melakukan tindakan ekstraksi gigi saat pandemi Covid-19. Studi ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik purposive sampling dengan subjek berjumlah 50 orang. Kuesioner menggunakan skala  pengukuran kecemasan Modified Corah Dental Anxiety Scale yang terdiri dari 15 pertanyaan. Hasilnya menunjukkan bahwa tingkat kecemasan dokter gigi muda ketika melakukan tindakan ekstraksi gigi saat pandemi Covid-19 mengalami tingkat kecemasan berat yaitu sebanyak 12 orang (24%), kecemasan sedang sebanyak 27 orang (54%), dan cemas rendah sebanyak 11 orang (22%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa rata-rata dokter gigi muda yang melakukan tindakan ekstraksi gigi saat pandemi COVID-19 di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) USK Banda Aceh memiliki tingkat kecemasan yang sedang.