Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMANFAATAN BAHAN ALAMI SEBAGAI UPAYA PENGHAMBAT Candida albicans PADA RONGGA MULUT Nurul Makhfirah; Cut Fatimatuzzahra; Vivi Mardina; Rachmi Fanani Hakim
Jurnal Jeumpa Vol 7 No 2 (2020): Jurnal Jeumpa
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jj.v7i2.3005

Abstract

Candida albicans merupakan salah satu flora normal yang keberadaannya paling banyak terdapat pada rongga mulut, kulit, membran mukosa, saluran pencernaan, saluran pernapasan dan vagina. Penyakit yang disebabkan oleh Candida albicans yaitu penyakit kandidiasis oral (moniliasis). Penggunaan bahan obat-obatan dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan resistensi fungi terhadap obat dan beberapa obat memiliki efek negatif. Oleh karena itu berbagai penelitian telah dilakukan untuk mencari alternativ lain sumber obat yang mampu menghambat pertumbuhan Candida albicans. Umumnya penelitian melaporkan bahwa senyawa-senyawa yang terkandung pada tumbuhan memiliki sifat anti-fungi terhadap Candida albicans. Senyawa/ zat aktif tersebut adalah flavonoid, tanin, saponin, alkaloid, polifenol, triterpenoid dan beberapa komponen aktif seperti alpha-mangostin.
IDENTIFIKASI TIPE KERUSAKAN POHON DI WISATA HUTAN LINDUNG KOTA LANGSA Nurul Makhfirah; Dea Utami; Fairuz Sena; Vivi Mardina; Yeni Rimadeni
Jurnal Jeumpa Vol 8 No 1 (2021): Jurnal Jeumpa
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jj.v8i1.3788

Abstract

Indonesia merupakan salah satu Negara megabiodiversitas yang memiliki variasi jenis hutan. Peran hutan sebagai paru-paru kota untuk masyarakat diwujudkan pemerintah melalui hutan kota. Salah satunya adalah Taman Wisata Hutan Lindung kota Langsa, Aceh yang memiliki sekitar 62 jenis pohon atau berjumlah 1273 pohon dengan luas ±10Ha. Peranan hutan kota dipengaruhi oleh kesehatan hutan dalam bentuk kondisi kerusakan pohon. Penelitian ini merupakan langkah awal untuk mengetahui jenis penyakit pohon yang terdapat di Taman Wisata Hutan Lindung Kota Langsa sebagai langkah awal pemeliharaan hutan kota. Metode yang digunakan adalah metode jelajah (Cruise method) dengan observasi langsung terhadap objek yang diteliti. Hasil yang diperoleh ialah terdapat enam tipe kerusakan pohon yaitu (1) kanker yang terdapat pada pohon kayu alim (Lepidium sativum L.), (2) Luka terbuka yang terdapat pada pohon tempinis (Sloetia elongata), (3) gerowong yang terdapat pada pohon sumatra (Taxus baccata L.), (4) Brum yang terdapat pada pohon jati (Tectona grandis L.f.), (5) keropos akibat serangan rayap yang terdapat pada pohon puring (Croton laevigatus Vahl), dan (6) serangan jamur pada pohon pasak bumi (Eurycoma longifolia).
Analisis Kandungan Cadmium (Cd) dan Timbal (Pb) pada Kawasan Ekosistem Air Panas Terujak Aceh Timur dengan Metode AAS Vivi Mardina; Fitriani Fitriani; Halimatussakdiah Halimatussakdiah; Desi Rahmadani; Nurul Makhfirah
JURNAL QUIMICA Vol 5 No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jq.v5i1.7809

Abstract

Gampong Terujak yang terletak di wilayah Aceh Timur memiliki sumber air panas yang dikunjungi/ dimanfaatkan oleh para wisatawan dan masyarakat setempat sebagai tempat rekreasi bersama keluarga, tempat merebus makanan (telur) serta tempat pemandian. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji logam berat yaitu kadmium (Cd) dan Timbal (Pb) yang mungkin terkandung dalam sumber air panas Terujak. Penelitian menggunakan metode AAS (Atomic Absorption Spectrophoto meter). Adapun sampel air panas diambil dengan metode purposive sampling. Hasil yang diperoleh adalah logam Cd dan Pb yang terkandung dalam sumber air panas Terujak sebesar 0,0972 ppm dan 0,1587 ppm. Berdasarkan standar maksimum menteri kesehatan RI Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang persyaratan kualitas air bersih dan air minum maka kedua kadar logam tersebut melebihi ambang batas, sehingga sebaiknya tidak digunakan untuk air minum. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi informasi dasar untuk masyarakat dan pemerintah (daerah) untuk selalu menjaga dan melestarikan kearifan lokal sehingga meminimalkan terjadinya polusi.