Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENYULUHAN PENTINGNYA CUCI TANGAN 6 LANGKAH DI PAUD PELANGI KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2019 Ana Mariza; Nurul isnaini; Fajar Amaliah
Jurnal Perak Malahayati Vol 1, No 1 (2019): Vol 1, No 1, November 2019
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.884 KB) | DOI: 10.33024/jpm.v1i1.1509

Abstract

Organisasi Kesehatan dunia (WHO) menganjurkan kepada seluruh elemen masyarakat agar rajin mencuci tangan. Tujuannya agar bakteri tidak sampai masuk ke tubuh sehingga kita terhindar terkena beragam jenis penyakit. Pemeliharaan kebersihan diri sangat menentukan status kesehatan, dimana individu secara sadar dan atas inisiatif pribadi menjaga kesehatan dan mencegah terjadinya penyakit. Pengetahuan kebersihan diri sangat dibutuhkan oleh setiap individu dalam mempertahankan kebiasaan hidup yang sesuai dengan kesehatan dan akan menciptakan kesejahteraan serta kesehatan yang optimal, dengan melakukan keperawatan kesehatan diri. Pentingnya mencuci tangan untuk menjaga kesehatan dan terhindar dari penyakit.Sebaiknya mengajarkan kebiasaan baik mencuci tangan kepada anak yang masih kecil, karna salah satu penyakit pembunuh anak nomor 1 di Indonesia adalah diare, yang dapat dicegah dengan mengajarkan anak untuk mencuci tangan. Tujuan kegiatandiharapkan agar anak-anak dapat mengerti tentang pentingnya cuci tangan 6 langkah.Kegiatan ini telah dilaksankan pada hari Rabu tanggal 27 Februari 2019. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan kepada anak PAUD di PAUD Pelangi Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dengan metode penyuluhan menggunakan power point . Dengan demikian, pemberian edukasi dapat memberikan peningkatan pengetahuan anak-anak tentang cara mencuci tangan 6 langkah yang benar untuk menghindari kuman penyebab penyakit.
HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS PADA IBU DI RSUD. Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG Ana Mariza
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 6, No 3 (2017): Volume 6 Nomor 3
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v6i3.493

Abstract

Menurut data WHO persentase kemungkinan terjadinya abortus cukup tinggi sekitar 15%-40% angka kejadian, diketahui pada ibu yang sudah dinyatakan positif hamil dan 60%-75% angka abortus terjadi sebelum usia kehamilan 12 minggu. Tujuan penelitian diketahui hubungan usia dan paritas dengan kejadian abortus. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dilaksanakan di Rumah Sakit Abdoel Moeloek Bandar Lampung tahun 2016. Populasi penelitian ini adalah 289 ibu hamil trimester I dan II, teknik penelitian menggunakan simple random sampling dengan jumlah sampel 168 responden. Data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder. Analisa data yang digunakan adalah analisis bivariat secara chi square. Hasil penelitian dapat simpulkan ibu hamil trimester I dan II yang dirawat di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek yang mengalami abortus lebih banyak dibandingkan yang tidak. Terdapat hubungan a n t a r a usia, dan paritas dengan kejadian abortus. Berdasarkan hasil itu disarankan pada ibu hamil agar mengatur jarak dan usia kehamilan untuk menghindari kejadian abortus
EFEKTIFITAS PENGGUNAANPEMBALUTHERBALTERHADAP PENURUNAN KEJADIANFLUOR ALBUS PADA MAHASISWIDIII KEBIDANAN UNIVERSITAS MALAHAYATI TAHUN 2017 Vida Wira Utami; Ana Mariza
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 6, No 4 (2017): Volume 6 Nomor 4
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v6i4.498

Abstract

Dalamkehidupankesehatanseorangwanitaterdapatbeberapakeluhanpenyakit, Salahsatukeluhanyangamatmenggangguituadalahfluoralbus(keputihan).Fluoralbus (Keputihan) adalahcairanyangberlebihanyangkeluardarivagina.Keputihanbisabersifatfisiologis (dalamkeadaannormal)namunbisajugabersifatpatologis(karenapenyakit).Kasus kankerleher rahim90%ditandaidengan keputihan. Walaupun tidaksemuakeputihandisebabkan karenakankerserviks. Berdasarkandatapenelitiantentangkesehatanreproduksiwanitamenunjukkan75% wanitadiduniapastimenderitakeputihanpalingtidaksekaliseumurhidupdan45% diantaranyabisamengalaminyasebanyakduakaliataulebih.Menurut WHO,Indonesia merupakanNegaradenganpenderitakankermulutrahimno.1diduniadan62%disebabkan olehpenggunaanpembalutyangtidakberkualitas.Pembalut herbalmerupakan pembalutwanitayangterbuatdarikapasmurnimengandungherbaldanantisepticalami, bebas dari bahan kimiaberbahaya.Rancanganpenelitianmenggunakanpreeksperimentalpendekatanonegrouppretest posttestdesign. pengamatandilakukanselama3siklus(3bulan).penelitian ini ingin mengetahui pengaruh penggunaan pembalut herbal terhadap kejadian fluor albus (keputihan) pada mahasiswa DIII Kebidanan Universitas Malahayati. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa DIII Kebidanan Universitas Malahayati Bandar Lampung tahun 2017.Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa pembalutherbalefektifdalammenurunkankejadian fluor albus dengan diperoleh t hitung13,063 danP Value0,000. Hal ini dikarenakan pembalut herbalyang digunakandalampenelitianinimengandung100%kapasmurnidanbahanherbalalami yang diproduksidengansystembioteknologi
ANALISIS FAKTOR RESIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN FLUOR ALBUS PADA SISWI DI SMPN DI WILAYAH KECAMATAN TELUK BETUNG BARAT KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 Ana Mariza; Marsal Usman; Lolita sari
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 3, No 3 (2014): Volume 3 Nomor 3
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v3i3.398

Abstract

Sepanjang kehidupan kesehatan seorang wanita terdapat beberapa keluhanpenyakit, salah satu keluhan yang amat mengganggu itu adalah fluor albus (keputihan).Kasus kanker leher rahim 90% ditandai dengan keputihan. Data penelitian tentangkesehatan reproduksi wanita menunjukkan 75% wanita di dunia pasti menderitakeputihan paling tidak sekali seumur hidup dan 45% diantaranya bisa mengalaminyasebanyak dua kali atau lebih. Hasil survey Pusat Penelitian Kesehatan (PUSLITKES)Universitas Indonesia bekerja sama dengan Sentra Kawula Muda (SKALA) dan WorldPopulation Foundation (WPF) Indonesia diketahui bahwa remaja putri pada tahun 2011sebanyak 65% pernah mengalami keputihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuifaktor resiko yang berhubungan dengan kejadian fluor albus pada siswi di SMPN diWilayah Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung Tahun 2013.Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain cross sectional.Populasi berjumlah 795 siswi. Dilakukan teknik proportional stratified random samplingdidapatkan sampel sejumlah 259 siswi. Pengambilan data secara langsung denganmetode wawancara menggunakan kuisioner. Analisa bivariat menggunakan uji chi-squaredan analisis multivariate dengan uji regresi logistik ganda.Hasil penelitian pada analisa bivariat menunjukkan bahwa ada hubunganpenggunaan celana dengan kejadian fluor albus (p=0,000, OR=14,960), kebersihanorgan kewanitaan dengan kejadian fluor albus (p=0,002, OR=13,490), penggunaansabun pembersih kewanitaan dengan kejadian fluor albus (p=0,000, OR=22,000),penggunaan toilet umum dengan kejadian fluor albus (p=0,000, OR=18,242),penggunaan pembalut dengan kejadian fluor albus (p=0,000, OR=15,547), penggunaanpantyliner dengan kejadian fluor albus (p=0,000, OR=(12,364). Dari analisis multivariatfaktor yang paling berhubungan dengan kejadian fluor albus adalah penggunaan sabunpembersih kewanitaan dengan OR= 21,044. Saran yang diberikan adalah para siswidianjurkan tidak menggunakan sabun pembersih kewanitaan karena akan merusak floranormal vagina.Kata kunci : Fluor albus, faktor yang berhubungan
ANALISIS FAKTOR RESIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN FLUOR ALBUS PADA SISWI DI SMPN DI WILAYAH KECAMATAN TELUK BETUNG BARAT KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 Ana Mariza; Marsal Usman; Lolita sari
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 4, No 2 (2015): Volume 4 Nomor 2
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v4i2.426

Abstract

Sepanjang kehidupan kesehatan seorang wanita terdapat beberapa keluhan penyakit, salah satu keluhan yang amat mengganggu itu adalah fluor albus (keputihan). Kasus kanker leher rahim 90% ditandai dengan keputihan. Data penelitian tentang kesehatan reproduksi wanita menunjukkan 75% wanita di dunia pasti menderita keputihan paling tidak sekali seumur hidup dan 45% diantaranya bisa mengalaminya sebanyak dua kali atau lebih. Hasil survey Pusat Penelitian Kesehatan (PUSLITKES) Universitas Indonesia bekerja sama dengan Sentra Kawula Muda (SKALA) dan World Population Foundation (WPF) Indonesia diketahui bahwa remaja putri pada tahun 2011 sebanyak 65% pernah mengalami keputihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian fluor albus pada siswi di SMPN di Wilayah Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung Tahun 2013.Jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi berjumlah 795 siswi. Sampel proportional stratified random sampling sejumlah 259 siswi. Pengambilan data wawancara dengan kuisioner. Analisa bivariat menggunakan uji chi-square dan analisis multivariate dengan uji regresi logistik ganda.Hasil penelitian pada analisa bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan penggunaan celana dengan kejadian fluor albus (p=0.000, OR=1.960), kebersihan organ kewanitaan dengan kejadian fluor albus (p=0.002, OR=13.490), penggunaan sabun pembersih kewanitaan dengan kejadian fluor albus (p=0.000, OR=22.000), penggunaan toilet umum dengan kejadian fluor albus (p=0.000, OR=18.242), penggunaan pembalut dengan kejadian fluor albus (p=0.000, OR=15.547), penggunaan pantyliner dengan kejadian fluor albus (p=0.000, OR=(12.364). Dari analisis multivariat faktor yang paling dominan berhubungan dengan kejadian fluor albus adalah penggunaan sabun pembersih kewanitaan dengan OR= 21.044. Kesimpulan terdapat hubungan penggunaan celana, kebersihan organ kewanitaan, sabun pembersih kewanitaan, toilet umum, pembalut dan pantyliner dengan kejadian fluor albus, serta variabel sabun pembersih kewanitaan merupakan paling dominan. Disarankan, para siswi untuk tidak menggunakan sabun pembersih kewanitaan.Kata kunci : Celana, organ kewanitaan, sabun, toilet, pembalut, dan pantyliner, fluor albus
HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI BPS RHOMA SARTIKA NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2015 Ana Mariza
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 4, No 4 (2015): Volume 4 Nomor 4
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v4i4.449

Abstract

Berdasarkan hasil perhitungan data SUSENAS tahun 2012, presentasi bayi usia 0-6 bulan yang menerima ASI Eksklusif di Propinsi Lampung sebesar 30,5%. Jika diperkabupaten atau kota, Bandar Lampung masih dibawah rata-rata yaitu sebesar 21,46%. Tujuan dari penelitian ini diketahui hubungan pendidikan dengan pekerjaan ibu terhadap pemberian asi eksklusif di BPS Rhoma Sartika, SST Natar, Lampung Selatan 2015.Jenis penelitian ini kuantitatif dengan rancangan analitik pendekatan cross sectional, dimana populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan sebanyak 39 dan sampel sebanyak 39 orang yang diambil dengan tehnik total sampling. Pengambilan data menggunakan lembar kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan uji statistik Chi Square.Hasil analisa dalam penelitian ini menunjukkan bahwa distribusi frekuensi Distribusi frekuensi pemberian ASI eksklusif sebagian besar dengan kategori tidak memberikan sebanyak 21 responden (53,8%). Distribusi frekuensi pendidikan responden sebagian besar dengan kategori pendidikan rendah sebanyak 24 responden (61,5%). Distribusi frekuensi pekerjaan responden sebagian besar dengan kategori tidak bekerja sebanyak 22 responden (56,4%). Ada hubungan pendidikan dengan pemberian ASI eksklusif (p-value 0,000 < α 0,05). OR: 24,700. Ada hubungan pekerjaan dengan pemberian ASI eksklusif (p-value 0,003 < α 0,05). OR: 11,050.Disarankan ibu menyusui untuk dapat lebih aktif dalam mencari informasi dan lebih meningkatkan pengetahuanagar lebih mengetahui tentang pemberian ASI eksklusif, sehingga diharapkan lebih meningkatnya kesadaran dalam pemberian ASI eksklusif.Kata Kunci : Pendidikan - Pekerjaan - ASI Eksklusif.
MANFAAT MINUMAN JAHE MERAH DALAM MENGURANGI DISMENOREA PRIMER Ana Mariza; Sunarsih Sunarsih
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 5, No 1 (2019): Volume 5 Nomor 1 januari 2019
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v5i1.886

Abstract

Dismenorea merupakan keluhan pasien ginekologi yang paling umum terjadi. Dismenorea primer sering terjadi pada usia muda/remaja dengan keluhan nyeri seperti kram dan lokasinya ditengah bawah rahim. Dismenorea dialami 75% dari seluruh wanita. Sebanyak 14-26% remaja tidak dapat mengikuti kegiatan sebagai akibat dari dismenorea. Dismenorea dapat ditangani melalui terapi non farmakologis, salah satunya menggunakan jahe  merah.. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui manfaat jahe merah dalam mengurangi dismenorhea primer pada siswi SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung.Jenis penelitian eksperimen, rancangan penelitian menggunakan pre eksperimental pendekatan one group pre test post test design). Pupolasi adalah siswi SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung sebanyak 224 siswi, sampel berjumlah 34 dengan teknik purposive sampling. Pengambilan data menggunakan lembar observasi skala nyeri NRS. Analisa data secara univariat dan bivariat dengan uji T-Test.            Hasil penelitian menunjukkan hasil uji T bahwa p-value 0,000 < α ( 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa jahe merah bermanfaat dalam mengurangi dismenorea primer pada remaja. Bagi remaja diharapkan untuk dapat mengkonsumsi minuman jahe merah dalam menangani dismenorea
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA ISPA PADA BAYI (1-12 BULAN) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAJABASA INDAH BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 Ana Mariza; Trisnawati Trisnawati
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 1, No 2 (2015): Volume 1 Nomor 2
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v1i2.544

Abstract

Infeksi saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan satu contoh penyakit infeksi yang menular pada pernafasan dan merupakan penyakit infeksi akut menular yang masih menjadi isu kesehatan global disemua negara. Berdasarkan hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) di Provinsi Lampung tahun 2011 penyakit ISPA merupakan penyakit saluran pernafasan yang banyak diderita oleh responden (19.0%) diikuti oleh pneumonia (0.9%).Berdasarkan hasildiagnosis tenaga kesehatan Bandar Lampung menempati urutan keempat terbesar prevalensi ISPA yaitu 8,9% (2). Tujuan penelitian Diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya ISPApada bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Raja Basa Indah tahun 2013.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa Indah Bandar Lampung tahun 2013 sebesar 105 orang. Besar sampelnya 58 orang. Analisa data menggunakan chi square.    .Hasil penelitian didapat Pengetahuan ibu tentang pencegahan ISPA yang kurang baik sebesar 41 orang (70,7%) dan bayi yang terkena ISPA sebesar 26bayi (63,4%). Hasil uju chi square didapat ada hubungan pengetahuan ibu tentangpencegahan ISPA dengan terjadinya ISPA pada bayi p value < ???? ( 0,038 < 0,05). Status gizi bayi yang kurang sebesar 28 orang (48,3%) dan bayi yang terkena ISPA sebesar 20 orang (71,4%). Hasil uji chi square didapat ada hubungan status gizi pada bayi dengan terjadinya ISPA p value < (0,017 < 0,05). Keberadaan anggota keluarga yang merokok kategori ada sebesar 32 orang (55,2%) dan bayi yang terkena ISPA 23 bayi (71,9%). Hasil uji chi square didapat ada hubungan keberadaan anggota keluarga yang merokok dengan terjadinya ISPA pada bayi p-value < ???? (0,04 < 0,05). Diharapkan petugas kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa Indah dapat mensosialisasikan pentingnya pencegahan ISPA dengan cara melakukan penyuluhan kepada ibu-ibu menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Kata kunci  : ISPA, Pengetahuan, Status Gizi, Keberadaan Anggota Keluarga yang Merokok
PENGARUH AROMA TERAPI BLEND ESSENTIAL MINYAK LAVENDER TERHADAP NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD PRINGSEWU 2016 Ana Mariza; Desfia HaryatiHS
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 4, No 3 (2018): Volume 4 Nomor 3
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v4i3.664

Abstract

an data World Health Organization (WHO) menetapkan indikatorap negara, jika tidak sesuai indikasi caesar dapat meningkatkan bu dan bayi. Berdasarkan data RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasdi indonesia sebanyak 15,3 %. Persalinan dengan Sectio pak nyeri.adapun tehnik penurunan nyeri dapat menggunakan ogi, dan penelitian ini menggunakan terapi non farmakologi dengessential minyak lavender. Tujuan dari penelitian ini adalah diessential minyak lavender terhadap nyeri pada pasien pasca oprasu 2016. itian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelidengan pendekatan quasi eksperimen one group pretest – posttest desRSUD Pringsewu dari 30 maret – 30 april 2016, dengan jumlah sar. Penelitian ini menggunakan tehnik accidental sampling dengan mengan kemaknaan 0,05. itian diproleh skala nyeri pada 32 ibu pasca operasi caesar sean nilai mean 7,12, setandar deviasi 0,707 dengan nilai minimum 6 dan mudah pemberian aromaterapi pada 32 ibu pasca caesar dengan man nilai minimum 4 dan maksimum 6. Dan terdapat pengaruh yherapi blend essential minyak lavender terhadap penurunan skan p-value 0,000. Sehingga diharapkan hasil  penelitian ini ehnik pengurangan rasa nyeri pada ibu pasca oprasi caesar
HUBUNGAN RIWAYAT HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA BERAT PADA IBU BERSALIN DI RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 201 Ana Mariza
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 2, No 4 (2016): Volume 2 Nomor 4
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v2i4.592

Abstract

Faktor penyebab kematian ibu diantaranya adalah pendarahan nifas sekitar 26,9%, preeklampsia dan eklampsia saat bersalin 23%, usia <20 tahun mempunyai resiko terjadi preeklampsia 3,58 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang berusia 20-35 tahun, infeksi 11%, komplikasi puerpurium 8%, trauma obstetrik 5%, emboli obstetrik 8%, aborsi 8%, dan lain-lain 10,9%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan riwayat hipertensi dengan kejadian preeklampsia berat pada ibu bersalin di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2015.Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional menggunakan data sekunder. Dilakukan pada tanggal 12 Juli 2016, Populasinya adalah ibu bersalin multigravida di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek provinsi Lampung pada tahun 2015 sebanyak 1.210 ibu bersalin. Pengumpulan data menggnakan lembar checklist kemudian dianalisa dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekensi. Pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling. Hasil uji statistik menggunakan uji Chi Square didapatkan p-value = 0,000 (p-value < α = 0,05), dengan OR: 9,817 (3,683 – 26,168) CI 95%, dapat disimpulkan secara statistik terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat hipertensi dengan kejadian pre-eklampsia berat di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun 2015. Berdasarkan pendapat peneliti, responden yang memiliki riwayat hipertensi lebih antisipasi terhadap kesehatan dirinya dengan menekankan pemeriksaan kehamilan, sehingga terhidar dari resiko preeklampsia berat