Said Hutagaol
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

HUBUNGAN IMPLEMENTASI SISTEM IMBAL JASA DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA GURU SD YAYASAN TARAKANITA DI JAKARTA Margareta Sutrinah; Said Hutagaol
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 6 No 1 (2017): JANUARI
Publisher : Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia Program Magister Administrasi/Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara implementasi system imbal jasa (X1) dan kepuasan kerja guru (X2) dengan kinerja guru (Y), baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama di SD Tarakanita Wilayah Jakarta. Penelitian ini dilakukan di SD Tarakanita Wilayah Jakarta dengan menggunakan metode survei. Adapun populasi penelitiannya adalah seluruh guru SD Tarakanita Wilayah Jakarta yang berasal dari lima sekolah yaitu SD Tarakanita1 Blok B, SD Tarakanita 2 Blok Q, SD Tarakanita 3 Patal Senayan, SD Tarakanita 4 Pluit dan SD Tarakanita 5 Rawamangun yang berjumlah 115 orang. Uji coba instrument diambil secara acak dengan memperhitungkan proporsi jumlah guru untuk setiap sekolah (proportional randomized sampling) sehingga diperoleh sampel uji coba sebanyak 30 orang dan sampel penelitian sebanyak 77 orang. Instrumen yang digunakan adalah angket kinerja guru sebagai variable terikat, sedangkan instrument implementasi system imbal jasa dan instrument kepuasan kerja guru sebagai variable bebas. Ketiga instrument tersebut divalidasi dengan menggunakan analisis butir soal dengan rumus korelasi product moment, sedangkan reliabilitas tes diukur dengan test Alpha Cronbach.Analisa data mempergunakan teknik korelasi sederhana, korelasi parsial, dan korelasi berganda, serta teknik regresi yang terdiri atas regresi linear dan ganda. Hasil penelitian ini menemukan bahwa: (1) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara implementasi sistem imbal jasa (X1) dengan kinerja guru (Y) SD Tarakanita Wilayah Jakarta dengan koefisien korelasi sebesar 0,919 dan koefisien determinasi sebesar 0,844. (2) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepuasan kerja guru (X2) dengan kinerja guru (Y) SD Tarakanita Wilayah Jakarta dengan koefisien korelasi sebesar 0,940 dan koefisien determinasi sebesar 0,884. (3) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara implementasi sistem imbal jasa (X1) dan kepuasan kerja guru (X2) dengan kinerja guru (Y) SD Tarakanita Wilayah Jakarta dengan koefisien korelasi berganda sebesar 0,945 dan koefisien determinasi sebesar 0,892. (4) Variabel kepuasan kerja (X2), baik secara sendiri maupun secara bersama-sama memberikan sumbangan yang lebih besar terhadap kinerja guru.
HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU SPK PAMULANG-TANGERANG SELATAN Zuesty Haryana; Said Hutagaol; Hotmaulina Sihotang
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 8 No 1 (2019): JANUARI
Publisher : Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia Program Magister Administrasi/Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/jmp.v8i1.2961

Abstract

The formation of intelligence capabilities in education world besides the family as important role, it is school organisation. The school is an alternative educational service institution that has a vision, mission, goals and functions. To carry out its mission, realise its vision, achieve its goals, and carry out its functions, schools need professionals and resources that support both financially and non-financially to achieve common goals. Therefore this study seeks to uncover the relationship between organizational culture and work motivation with teacher performance measured individually or collectively in a school. This study was conducted on 47 teachers of SPK Pamulang-Tangerang Selatan with random sampling techniques. From the results of the comparison, Ho's decision was rejected, they are the relationship between organisational culture and teacher performance, and the relationship between work motivation with teacher performance. This is evidenced from the significant level value of 0.001 <α (0.05) = 0.05. Based on the result, it can be concluded that the null hypothesis was rejected, because the results of the hypothesis testing indicate that there is a positive and significant relationship between Organisational Culture, Work Motivation along with the Teacher’s Performance in SPK Pamulang-Tangerang Selatan.
PENGARUH IKLIM SEKOLAH DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK TERHADAP EFEKTIFITAS SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BHAKTI I JAKARTA Lenny Mey; Said Hutagaol
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 7 No 2 (2018): JULI
Publisher : Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia Program Magister Administrasi/Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklim sekolah dan kompetensi pedagogik terhadap efektivitas Sekolah Menengah Kejuruan Bhakti I. Jenis penelitian yang dignakan adalah penelitian korelasional, dengan menggunakan regresi ganda. Sampel dalam penelitian ini adalah 24 guru yang mengajar di Sekolah Menengah Kejuruan Bhakti I, dengan menggunakan teknik kuota. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya pengaruh iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah sebesar 0,982 dengan koefisen determinasi sebesar 81,9%. Besarnya pengaruh kompetensi pedagogik terhadap efektivitas sekolah sebesar 0,938 dengan koefisen determinasi sebesar 86,5%. Serta terdapat pengaruh antara iklim sekolah, dan kompetensi pedagogik secara bersama-sama terhadap efektivitas sekolah. Pola persamaan tersebut digambarkan dalam persamaan Y = - 0,065 + 0,421X1 + 0.595X2. Koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 90%, artinya iklim sekolah dan kompetensi pedagogik bisa menjelaskan efektivitas secara bersama-sama sebesar 90% dan selebihnya dapat dijelaskan dengan variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Upaya untuk meningkatkan efektivitas sekolah adalah sekolah harus menjalin kerjasama atau net working dengan pihak–pihak lain, memperhatikan keberhasilan akademik dan non akademik peserta didik, kepala sekolah juga harus melakukan pengawasan secara kontinyu saat guru-guru menjalankan tugasnya, menciptakan hubungan yang baik antara guru dengan guru, guru mampu mengidentifikasikan kesulitan belajar anak, dan memberikan kesempatan bagi para peserta didik untuk mengembangkan potensinya.
EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH di SMP NEGERI 1 GUNUNG SITOLI UTARA Bestianis Jayanti Lase; Said Hutagaol
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 7 No 2 (2018): JULI
Publisher : Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia Program Magister Administrasi/Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meskipun tua dan jauh dari pusat kota, SMP Negeri 1 Gunungsitoli Utara yang dipimpin oleh Ibu Sariadi Telaumbanua, S.Pd mampu tampil sebagai sekolah unggulan di Kota Gunungsitoli. Keberhasilan tersebut tak terlepas dari peranan kepala sekolah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kepemimpinan Ibu Sariadi Telaumbanua, S.Pd, yang dikaitkan dengan teori dari Komariah dan Triatna serta Ohio State University. Berdasarkan kedua teori tersebut, muncullah ketiga subfokus: Gaya Kepemimpinan Transformasional, Keterampilan Manajerial, dan Perilaku Kepemimpinan. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif, serta melibatkan sampel sebanyak 16 responden yang dipilih secara purposive dari populasi berjumlah 32 orang (kepala sekolah dan guru-guru). Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keseluruhan data menunjukkan bahwa Ibu Sariadi Telaumbanua, S.Pd merupakan kepala sekolah yang menerapkan gaya kepemimpinan transformasional, memiliki keterampilan manajerial yang mumpuni, dan menunjukkan perilaku kepemimpinan yang dapat menyeimbangkan perhatian kepada tugas serta bawahan. Singkatnya, Ibu Sariadi Telaumbanua, S.Pd merupakan kepala sekolah dengan kepemimpinan yang efektif. Dari hasil penelitian ini diharapkan agar: (a) Para kepala sekolah memiliki gaya kepemimpinan transformasional, keterampilan manajerial yang mumpuni, dan perilaku kepemimpinan yang dapat menyeimbangkan perhatian kepada tugas serta bawahan; (b) Para guru meningkatkan kompetensi melalui program perkuliahan; (c) Pemerintah mencurahkan perhatian lebih pada sarana pendidikan; (d) Sesama peneliti mengadakan penggalian lebih mendalam.
EFEKTIVITAS MANAJEMEN LEMBAGA PELATIHAN PT. HANDARU UTAMA NITYASA (HUMANIS GROUP) DI JAKARTA SELATAN Ahadini Ratri Mayang Sari; Said Hutagaol; Hotner Tampubolon
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 8 No 2 (2019): JULI
Publisher : Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia Program Magister Administrasi/Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/jmp.v8i2.2975

Abstract

Ditengah tekanan kompetisi dalam bidang penyedia layanan pelatihan yang semakin ketat, usaha untuk menjadi lembaga penyedia layanan pelatihan yang dapat memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan pada klien pengguna jasa bukanlah suatu pekerjaan yang mudah bagi lembaga penyedia layanan pelatihan seperti halnya Humanis Group.Humanis Group diharapkan mampu untuk terus bersaing dengan menunjukkan manajemen yang efektif dalam pengelolaan usaha penyedia jasa pelatihan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas manajemen Humanis Group dalam melaksanakan proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian dalam menjalankan usahanya sebagai lembaga penyedia jasa pelatihan selama kurun waktu tigabelas tahun sehingga mampu bersaing dalam ketatnya persaingan di bidang usaha penyedia jasa pelatihan.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan dilakukan melalui teknik sampel dengan pertimbangan tertentu (purposive sampling) melalui wawancara mendalam.Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen Humanis Group melaksanakan proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian secara efektif dalam menjalankan usahanya, meskipun dalam pelaksanaannya masih terdapat hal-hal yang perlu dioptimalkan dalam fungsi pelaksanaan dan pengendalian.
PENATALAYANAN GEREJA DALAM BIDANG PENDIDIKAN Baringin Tirta Simarmata; Hotner Tampubolon; Said Hutagaol
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 9 No 1 (2020): JANUARI
Publisher : Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia Program Magister Administrasi/Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/jmp.v9i1.3010

Abstract

Kata penatalayanan (stewardship) adalah terjemahan dari kata Yunani Oikonomia. Kata ini dalam bahasa Yunani adalah kata majemuk, yang terdiri dari dua kata: oikos artinya rumah dan nomos artinya hukum. Karena itu menurut Kantonen (1956:2) kata oikonomia secara literal berarti hukum berhubungan dengan rumah, “the management of house or of household affairs” yang berarti suatu sistem pengaturan pelayanan atas suatu rumah atau dalam bidang kehidupan tertentu.Orang percaya (baca: gereja) sebagai pelayan memiliki panggilan dan tanggung jawab untuk mengurus (manage) setiap segi kehidupan di “rumah” (dunia) milik Tuhan ini agar menjadi semakin baik, indah, nyaman, tertib dan damai. Salah satu segi kehidupan yang menjadi tanggungjawab orang percaya (gereja) adalah segi pendidikan.Metode penulisan ini menggunakan kajian pustaka yang relevan dengan tugas panggilan gereja terhadap pendidikan. Tujuan penulisan ini adalah untuk membantu gereja (baik sebagai lembaga/institusi maupun sebagai individu/ person) untuk merumuskan dan mewujudkan tugas panggilannya dalam bidang pendidikan dengan perencanaan yang matang, pengorganisasian yang rapi dan pelaksanaan yang baik.