Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Ideologi Jawa dalam Sampul Majalah "Djaka Lodang" Gamaliel W. Budiharga; Widihardjo Widihardjo; Triyadi Guntur Wiratmo
Wimba : Jurnal Komunikasi Visual Vol. 3 No. 2 (2011)
Publisher : KK Komunikasi Visual & Multimedia Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2125.785 KB) | DOI: 10.5614/jkvw.2011.3.2.3

Abstract

Majalah berbahasa Jawa adalah bagian dari wacana yang terpinggirkan. Majalah tersebut terbit dengan tiras yang tergolong pas-pasan, yaitu di bawah 10.000 eksemplar. Ketika masih ada majalah-majalah yang terbit dengan bahasa daerah, maka tentunya menjadi menarik untuk memberikan apresiasi atau kritik terhadap eksistensinya. Pertanyaan lebih lanjut, apa yang ingin dicapai majalah-majalah ini jika oplahnya minim? Salah satu argumentasi yang bisa dijelaskan adalah masalah ideologi majalah. Tulisan ini hendak menguraikan tanda-tanda visual yang muncul pada sampul majalah Djaka Lodang, sebagai salah satu majalah berbahasa Jawa, kemudian membongkar ideologi yang mengendap di balik tanda-tanda tersebut. Ideologi yang menggerakkan majalah juga menjadi ideologi yang dihadirkan dalam keseluruhan desain majalah. Objek penelitian adalah majalah "Djaka Lodang"™, sebuah majalah berbahasa Jawa sebagai contoh kasus untuk mengurai permasalahan ideologi ditampilkan melalui tanda-tanda visual dalam sampulnya. Majalah Djaka Lodang adalah sebuah praktik atau manifestasi ideologi Jawa, karena di dalam majalah tersebut memuat nilai-nilai yang diyakini oleh kebudayaan Jawa sebagai konteks dari majalah itu, serta gagasan yang ingin dikomunikasikan kepada masyarakat Jawa (sasarannya). Sebagai sebuah praktik ideologis, maka tanda-tanda visual yang ada pada majalah berbahasa Jawa bisa diurai dan dimaknai dalam kerangka ideologi Jawa. Pada sampul majalah, tanda-tanda visual menjadi unsur pembangun yang paling dominan yang bisa diurai melalui analisis semiotik untuk melihat argumentasi ideologis yang ada di balik tanda-tanda tersebut.