Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Representasi Perempuan pada Desain Kemasan "Kiranti" Senja Aprela Agustin; Acep Iwan Saidi; Triyadi Guntur Wiratmo
Wimba : Jurnal Komunikasi Visual Vol. 3 No. 2 (2011)
Publisher : KK Komunikasi Visual & Multimedia Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1969.996 KB) | DOI: 10.5614/jkvw.2011.3.2.1

Abstract

Gender representation is often used as an attribute of a product differentiation in the current packaging design. One of the woman representation could be found on the packaging design of ‘Kiranti’, a herbal ready to drink which is better known as a traditional medicine by earlier Javanese culture. Kiranti as a text is combined by verbal and visual elements that are meaningful to the readers. How the representation of women and constructions as well as decoding by its consumer are the main questions of this research. Using of discourse analysis method, Kiranti’s text can be traced not only from the visualization, but also of ideas or opinions behind them, such as socio-cultural situation in which Kiranti disseminated. In addition, consideration of readers position as consumers are very important in interpreting the text of Kiranti, because implified particular knowledge in society. Decoding by readers are diverse, ranging from the interpretation of the same message as producer’s intention, differences in interpretation, until modify its message. Visual and verbal elements that appear are the result of the selected signs combination by the producer of meaning, that seeks to utilize conventions that can be accepted easily by society. The combination of the signs are also affected by the construction of discourses, such as codes of Javanese culture, the concept of beauty and menstruating women, as well as the inherent characteristics of femininity (gender), that represented by visual elements, both graphic imagery (photography and illustration), typography, color, and form of the bottle form.
Ideologi Jawa dalam Sampul Majalah "Djaka Lodang" Gamaliel W. Budiharga; Widihardjo Widihardjo; Triyadi Guntur Wiratmo
Wimba : Jurnal Komunikasi Visual Vol. 3 No. 2 (2011)
Publisher : KK Komunikasi Visual & Multimedia Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2125.785 KB) | DOI: 10.5614/jkvw.2011.3.2.3

Abstract

Majalah berbahasa Jawa adalah bagian dari wacana yang terpinggirkan. Majalah tersebut terbit dengan tiras yang tergolong pas-pasan, yaitu di bawah 10.000 eksemplar. Ketika masih ada majalah-majalah yang terbit dengan bahasa daerah, maka tentunya menjadi menarik untuk memberikan apresiasi atau kritik terhadap eksistensinya. Pertanyaan lebih lanjut, apa yang ingin dicapai majalah-majalah ini jika oplahnya minim? Salah satu argumentasi yang bisa dijelaskan adalah masalah ideologi majalah. Tulisan ini hendak menguraikan tanda-tanda visual yang muncul pada sampul majalah Djaka Lodang, sebagai salah satu majalah berbahasa Jawa, kemudian membongkar ideologi yang mengendap di balik tanda-tanda tersebut. Ideologi yang menggerakkan majalah juga menjadi ideologi yang dihadirkan dalam keseluruhan desain majalah. Objek penelitian adalah majalah "Djaka Lodang"™, sebuah majalah berbahasa Jawa sebagai contoh kasus untuk mengurai permasalahan ideologi ditampilkan melalui tanda-tanda visual dalam sampulnya. Majalah Djaka Lodang adalah sebuah praktik atau manifestasi ideologi Jawa, karena di dalam majalah tersebut memuat nilai-nilai yang diyakini oleh kebudayaan Jawa sebagai konteks dari majalah itu, serta gagasan yang ingin dikomunikasikan kepada masyarakat Jawa (sasarannya). Sebagai sebuah praktik ideologis, maka tanda-tanda visual yang ada pada majalah berbahasa Jawa bisa diurai dan dimaknai dalam kerangka ideologi Jawa. Pada sampul majalah, tanda-tanda visual menjadi unsur pembangun yang paling dominan yang bisa diurai melalui analisis semiotik untuk melihat argumentasi ideologis yang ada di balik tanda-tanda tersebut.