M Fahrul Udin
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENINGKATAN EKSPRESI IFN-γ PADA PARU MENCIT YANG DIINDUKSI PROTEIN ADHESIN 38- KDA MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS DAN ISCOM PER ORAL Udin, M Fahrul; Barlianto, Wisnu; Kusuma, HMS Chandra
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 28, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (747.921 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2014.028.01.3

Abstract

Studi menemukan bahwa vaksin tuberkulosis memberikan respon imun seluler bervariasi terhadap hemaglutinin protein 38 kDa M. tuberkulosis, suatu protein adhesin pada enterosit tikus. Protein tersebut dapat menginduksi sekresi S-IgA ke dalam lumen usus dan lumen bronkiolus. Immune stimulating complex (ISCOM) adalah bahan pembantu yang efektif meningkatkan respon kekebalan. Ekspresi IFN-? menunjukkan respon imun seseorang terhadap mikroba seperti virus dan bakteri serta produknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa pemberian 38-kDa protein adhesin dengan atau tanpa kombinasi ajuvan ISCOM secara oral dapat menginduksi ekspresi IFN-? pada jaringan paru mencit BALB/c. Metode eksperimental dilakukan dengan 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol, kelompok terpapar protein adhesin 38-kDa, kelompok yang hanya terpapar ajuvan ISCOM dan kelompok terpapar kombinasi protein adhesin 38-kDa dengan ISCOM. Ekspresi IFN-? diukur dengan pewarnaan imunohistokimia. Analisis statistik dengan Kruskall Wallis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan ekspresi IFN-? pada semua kelompok perlakuan. Uji perbandingan multipel Mann Whitney menyatakan bahwa terdapat peningkatan ekspresi IFN-? secara signifikan dalam kombinasi protein adhesin dengan ajuvan ISCOM (mean±SD=126±17, p=0,000) bila dibandingkan dengan kelompok lain. Paparan dengan ISCOM saja mampu menginduksi ekspresi IFN-? secara signifikan bila dibandingkan dengan kontrol (p=0,000). Pemberian protein adhesin 38 kDa M. tuberculosis mampu menstimulasi ekspresi IFN-? pada jaringan paru mencit BALB/c, dan penambahan ISCOM akan meningkatkan efek.Kata Kunci: 38-kDa adhesin protein, interferon gamma, Mycobacterium tuberculosis, oral vaccination , paru
Pengaruh Karakteristik Demografis, Klinis dan Laboratorium pada Neonatus dengan Hiperbilirubinemia Sulistijono, Eko; Gebyarani, Ingga; Udin, M Fahrul; Corebima, Brigitta; K, Siti Lintang
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 26, No 4 (2011)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.593 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2011.026.04.1

Abstract

Kejadian ikterus pada bayi aterm di beberapa rumah sakit di Indonesia bervariasi antara 13,7-85%. Jenis ikterus patologis dapat menyebabkan hiperbilirubinemia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh karakter demografi, usia klinis dan laboratorium terhadap bayi hiperbilirubinemia yang dirawat di rumah sakit umum Dr. Saiful Anwar, Malang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional retrospektif. Data-data diambil dari rekam medis sejak Januari 2010-Oktober 2010. Dari analisis regresi multiple dengan confident interval 95% (CI 95%) dan p<0,05, ada empat faktor signifikan yang mempengaruhi tingkat bilirubin. Faktor-faktor yang berpengaruh adalah  instrumen persalinan (p=0,006), asfiksia (p=0,013), kadar hemoglobin (p=0,047), dan ASI eksklusif (p=0,049). Asfiksia, persalinan dengan instrumen, ASI eksklusif, dan tingkat hemoglobin merupakan faktor penting yang mempengaruhi tingkat bilirubin pada neonatusKata Kunci: Hiperbilirubinemia, jaundice, neonatus