Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengolahan Cemilan Stick Rumput Laut (Eucheuma Cottoni) Dengan Konsentrasi Tepung Terigu Berdasarkan Nilai Organoleptik Mohamad Iksan Badarudin
Jurnal Riset Perikanan dan Kelautan Vol 1 No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.049 KB)

Abstract

Salah satu sumber daya hayati laut Indonesia yang cukup potensial adalah rumput laut atau di kenal dengan sebutan lain ganggang laut, seaweed. Seiring dengan menguatnya gerakan kembali ke alam (back to nature), pemanfaatan rumput laut menjadi salah satu prioritas komuditas unggulan hasil laut yang masih perlu ditingkatkan melalui upaya pembudidayaan khususnya Kabupaten Sorong. Penelitian ini diharpkan dapat menjadi media transformasi (skill education) yang bermanfaat bagi masyarakat dalam membangun perekonomian keluarga. Penelitian dilakukan dari bulan Agustus hingga September 2016, bertempat di Laboratorium Pengolahan Hasil Perikanan, Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Kota Sorong. Menggunakan metode eksperimen secara diskriptif, pengamatan organoleptik, pengaruh tepung terigu yang efektif terhadap cemilan stick rumput laut. Cemilan Stick rumput laut menggunakan tepung terigu 300gram dan rumput laut 500gram menghasilkan rasa rumput laut masih sangat kuat. Pada perlakuan konsentrasi tepung terigu 400gram dan rumput laut 500gram menghasilkan rasa rumput laut masih kuat, pada perlakuan konsentrasi rumput laut 500 gram dan tepung terigu 500gram, masih meninggalkan rasa rumput laut pada cemilan. Perlakuan penambahan konsentrasi tepung terigu 600gram, dan rumput laut 500gram menghasilkan  rasa cemilan stick  rumput laut yang baik tidak berbau, segar dan gurih.
Pengolahan Bakso Ikan Tenggiri (Scomberomorus Comersonni) Dengan Konsentrasi Tepung Tapioka Berdasarkan Uji Organoleptik Mohamad Iksan Badarudin
Jurnal Riset Perikanan dan Kelautan Vol 1 No 2 (2019): Juli 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (791.31 KB)

Abstract

Bakso adalah campuran homogeny daging ikan, tepung dan bumbu yang telah mengalami proses ekstraksi dan pemasaran. Bakso yang bermutu bagus dapat dibuat tanpa penambahan kimia apapun. Ikan tenggiri merupakan salah satu jenis ikan berdaging putih yang cocok dibuat bakso, memiliki kandungan aktin dan miosin cukup tinggi sehingga tekstur bakso yang dihasilkan bagus. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus – September 2016 dan bertempat dilaboratorium Fakultas Perikanan Universitas Muhammadiyah Sorong. Metode experiment dengan  serangkaian percobaan pembuatan Bakso Ikan tenggiri, melalui empat perlakuan menggunakan analisis Rancangan Acak Lengkap (RAL), dilanjutkan dengan analisis sidik ragam untuk mengetahui tingkat berbedaan hasil percobaan.  Berdasarkan  hasil penilaian panelis terhadap nilai rasa produk bakso ikan Tenggiri  (Scomberomorus commersoni). K4 (80%) 4,6 (tidak suka dan sangat tidak suka); K3 (60%) 6,5 (suka dan sangat suka); K2 (40%) 5,23 (agak suka); K1 (20%) 4,9 (agak tidak suka, biasa). Penilaian nilai aroma, K4 (80%) 3,6 (tidak suka dan sangat tidak suka); K3 (60%) 5,5 (suka dan sangat suka); K2 (40%) 4,5 (agak suka); K1 (20%) 3,8 (agak tidak suka, biasa). Penilaian terhadap tekstur K4 (80%) 5,5 (tidak suka dan sangat tidak suka); K3 (60%) 7,4 (suka dan sangat suka); K2 (40%) 6,2 (agak suka); K1 (20%) 6,0 (agak tidak suka biasa). penilaian kelayakan produk bakso, K4 (80%) 4,8 (tidak suka dan sangat tidak suka); K3 (60%) 6,4 (suka dan sangat suka); K2 (40%) 5,7 (agak suka); K1(20%) 5,4 (agak tidak suka, biasa).
Konektivitas Upaya dan Hasil Penangkapan Ikan di Pulau Soop Kota Sorong Papua Barat Mohamad Iksan Badarudin; Ilham Marasabessy; Supriadi Supriadi
Jurnal Riset Perikanan dan Kelautan Vol 4 No 1 (2022): JURNAL RISET PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (815.265 KB) | DOI: 10.33506/jrpk.v4i1.1681

Abstract

Pemanfaatan sumberdaya perairan laut di Pulau Soop mengalami dinamika yang cenderung berubah dari masa ke masa. Penelitian bertujuan mengetahui konektivitas usaha dan hasil tangkapan ikan di perairan laut Pulau Soop untuk pengembangan sektor kelautan dan perikanan secara berkelanjutan. Analisis CPUE (catch per unit effort). Data penginderaan jauh menggunakan peta citra satelit landsat 8, peta Badan Informasi Geospasial, untuk mengetahui keadaan geografis dan potensi ekologi Perairan Pulau Soop. Analisis deskriptif kuantitatif dibuat untuk menjelaskan dinamika perikanan skala kecil dalam prespektif pengelolaan berkelanjutan yang berkembang di Pulau Soop, analisis pemetaan menggunakan perangkat lunak Arcmap Gis 10.3.1 dibuat untuk memperoleh peta lokasi berdasarkan kajian terkait potensi perikanan pada usaha perikanan nelayan Pulau Soop. Parameter CPUE dianalisis untuk menduga potensi lestari perikanan skala kecil. Maximum Sustainable Yield (MSY) di perairan laut di Pulau Soop selama tahun 2016 – 2019 sebesar 3.802.50 ton per tahun, dengan jumlah tangkapan yang diperbolehkan sebesar 3.042.00 ton/tahun (80% dari MSY). Selama satu tahun jumlah trip upaya tangkapan tidak boleh melebihi 195.000.00 trip.
Perikanan Distrik Kepulauan Ayau, Raja Ampat: Status Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosistem (P3E) Pada Domain Sosial Ahmad Fahrizal; Mohamad Iksan Badarudin; Muhammad Arzad; Tagor Manurung; Fensca F Lahalo; Lanny Wattimena; Fretty Matahelumual; Hamzah Hamzah; Rustamadji Rustamadji; Munzir Munzir; Muhlis Hafel; Edy Fitriawan Syahadat; Lili Sapari; Hendra Poltak
Grouper: Fisheries Scientific Journal Vol 13, No 2 (2022): Grouper : Jurnal Ilmiah Perikanan
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/grouper.v13i2.118

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui status pengelolaan perikanan berbasis ekosistem (EAFM) pada domain sosial untuk komoditas perikanan karang di Distrik Kepulauan Ayau, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, observasi  dan wawancara. Hasil penelitian diperoleh bahwa dalam penelitian ini, untuk domain sosial meliputi indikator (1) partisipasi pemangku kepentingan bernilai 3/baik, (2) konflik perikanan bernilai 3/baik, dan (3) Pemanfaatan pengetahuan lokal dalam pengelolaan sumberdaya ikan (termasuk di dalamnya TEK/traditional ecological knowledge) bernilai 2,25 / cukup baik dengan rata-rata 2,42 atau cukup. Indikator yang perlu diprioritaskan untuk perbaikan dalam pengelolaan perikanan berkelanjutan karena berstatus sedang hingga buruk yaitu konflik perikanan dan pemanfatan pengetahuan lokal untuk domain sosial. Selain itu, kami mengamati bahwa masyarakat pendekatan dalam pengelolaan lainnya adalah berbasis masyarakat yang dikenal dengan istilah sasi. Sasi  di kampung  Rutum  sangat  ditentukan  oleh  peran  tokoh  adat  pelaksana  sasi  yang  diakui  masyarakat  setempat  Pendekatan ”Sasi” sebagai  pendekatan berbasis Pemimpin kharismatik dan dikenal dengan Istilah ”Kepala Suku” memiliki  otoritas   mutlak  berdasarkan  warisan  garis keturunan dalam pengelolaan perikanan di tingkat lokal untuk memelihara ”Sasi” di Pulau Rutum. Akhirnya, kami menyimpulkan bahwa stasus pengelolaan perikanan di Distrik Kepulauan Ayau sebagai kepulauan terluar Indonesia berada pada kondisi cukup dengan Analisa bendera berwarna kuning dan nilai rerata 2.
Penilaian EAFM pada Domain Teknik Penangkapan Ikan di Pulau Sangat Kecil Terluar dan Terdepan Indonesia (Studi Kasus Gugus Pulau Ayau,Raja Ampat) Ilham Marasabessy; Vicky Rizky A. Katili; Muhamad Ali Ulat; Kadarusman Kadarusman; Amir Mahmud Suruwaky; Ismail Ismail; Mohamad Iksan Badarudin; Roger Tabalessy; Dwi indah widyayanti; Siswanto siswanto
JURNAL ENGGANO Vol. 7 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jenggano.7.2.156-174

Abstract

Management and utilization of the fisheries resources in the Indonesia”s outermost tiny island, became a crucial concern, in order to ensure the economic improvement of the local communities and the sustainability of the ecosystem. This study aims to determine the value of the status of fisheries resources in the domain of fishing techniques across the Ayau Archipelago. Evaluation of EAFM implementation status is carried out by the adding up of the scores for each criterion and then dividing by the number of indicators. The index score is obtained from the average value of the flag model in the fishing technique domain. The total index value obtained is then analyzed using a multi-criteria system comparing the total index value of all attributes/indicators with the maximum total index. Arcmap GIS 10.3.1 for mapping was made to obtain the coordinates and area of the island. The results analysis of the composite value EAFM is 68.8%. Our Analysis also indicate that fishing capacity and fishing effort as well as crew certification of fishing boat have low scores with the index values of 315 and 60 respectively. Howover, small scale fisheries management in the Ayau archipelago attracts much special attention from related sectors for further improvement.  the management of small-scale fisheries in the Ayau Islands from a technical and implementation point of view needs to be improved.
Identifikasi Ekologi Pesisir dan Laut untuk Mendukung Pariwisata Berkelanjutan di Pulau Yerusel Kabupaten Sorong Papua Barat Daya Hans Anton Mugu; Mohamad Iksan Badarudin; Ilham Marasabessy; Niny Jeni Maipauw; Said Alis; Ibrahim Rumfot; Melkison S Urbinas; Rafael Bhotmir; Darwin K Inggamer; Fitriyani Mahad; Elfa Adi; Nela B Ayomi; Melkias Maklon Wawiyai; Fadalia Tanasali; Maria M Ghela
Jurnal Riset Perikanan dan Kelautan Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Riset Perikanan dan Kelautan (JRPK)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/jrpk.v5i1.2268

Abstract

Pemanfaatan Pulau Yerusel sebagai detinasi wisata bahari mengalami peningkatan seiring dengan semakin meluasnya informasi tentang keindahan alam, esoktiknes dan kelengkapan ekosistem pesisir. Statusnya sebagai pulau sangat kecil, harus diakui akan memberi dampak terhadap aspek kerentanan sumberdaya alam. Untuk itu kajian ini dilakukan untuk mengetahui potensi ekologi pesisir dan laut di Pulau Yerusel sehingga menjadi dasar dalam upaya perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan ekosistem secara berkelanjutan.Menggunakan metode survey cepat, melalui dialog dan diskusi serta pengumpulan informasi tentang parameter geoekologi Pulau Yesurel secara insitu. Data pengukuran parameter geoekologi pulau dielaborasi dengan menggunakan analisis spasial menggunakan peta Rupa Bumi Indonesia (RBI), google earth dan Marine Charts 4.0.33 com.isea.Embark, 2023.Tekanan pemanfaatan sumberdaya terjadi pada ekosistem mangrove dan terumbu karang yang diketahui telah berlangsung lama, parameter oseanografi berada pada kondisi yang ideal. Untuk menjamin keberlanjutan ekologi dan ekonomi lokal kawasan, sebaiknya Pulau Yerusel dikembangkan dengan pendekatan kampung wisata terintegrasi.