Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DESA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM ASI EKSKLUSIF DI KABUPATEN KEBUMEN Jafar Arifin; Putri Asmita Wigati; Anneke Suparwati; Septo Pawelas Arso
Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip) Vol 3, No 2 (2015): APRIL
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.755 KB) | DOI: 10.14710/jkm.v3i2.11867

Abstract

Angka kematian bayi dapat diturunkan dengan meningkatkan program ASI Eksklusif. Cakupan ASI Eksklusif Kabupaten Kebumen adalah 51,37%, 56,98%, dan 62,79% pada tahun 2011, 2012, dan 2013. Cakupan ASI Eksklusif tersebut masih rendah jika dibandingkan dengan Standar Nasional sebesar 80%. Hasil survei pendahuluan dengan 8 bidan desa menunjukkan bahwa semua bidan desa tidak pernah melakukan kunjungan ke rumah Ibu hamil dan tidak membentuk kelompok pendukung ASI (KP-ASI). Sebanyak 3 bidan desa tidak mensosialisasikan pengertian, manfaat dan kerugian susu formula. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja bidan desa dalam pelaksanaan program program ASI Eksklusif di Kabupaten Kebumen. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel adalah 82 bidan desa dari total 460 bidan desa. Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji chi square. Hasil analisis bivariat menunjukan bahwa ada hubungan antara persepsi kompensasi (p =0,028) dan motivasi (p=0,008) dengan kinerja bidan desa dalam pelaksanaan program ASI Eksklusif. Sedangkan faktor yang tidak berhubungan adalah pengetahuan (p =0,162), persepsi kepemimpinan (p= 0,829), sarana dan prasarana (p =0,279), danĀ  persepsi supervisi (p = 0,079). Disarankan kepada Dinas Kesehatan untuk membuat SOP pelaksanaan program ASI Eksklusif untuk bidan desa dan bidan koordinator meningkatkan supervisi baik secara kuantitas maupun kualitas.
PENGARUH INSENTIF TERHADAP KINERJA KADER POSYANDU Jafar Arifin; Zulkarnain Zulkarnain; Misnaniarti Misnaniarti
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 13 (2022): Supplementary 1
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v13i0.797

Abstract

Kader merupakan anggota masyarakat yang mampu dan bersedia menyelenggarakan posyandu secara sukarela. Namun pemberian insentif berpengaruh positif terhadap kinerja kader. Pemberian insentif dapat meningkatkan semangat kader dalam menyelenggarakan posyandu. Dalam penerapan pemberian insentif pada kader umumnya dalam wujud uang transport, uang pulsa. Untuk insentif non uang merupakan jenis insentif yang tidak berwujud dan bukan uang tunai, yang pernah didapatkan oleh kader, meliputi pelatihan, bantuan operasional posyandu, piagam penghargaan, seragam, mengikuti perlombaan, tunjangan kesehatan, sembako, THR, kunjungan ke posyandu dari pihak kelurahan, kunjungan dari ketua RT, kunjungan dari pimpinan puskesmas, dan adanya kegiatan rekreasi bagi kader. Dukungan tokoh masyarakat sangat penting dan sangat menentukan keberhasilan serta kesinambungan kegiatan posyandu.