Lia Winahyu
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL BERISIKO PADA TRUCKER DI PELABUHAN TANJUNG EMAS SEMARANG Lia Winahyu; Besar Tirto Husodo; Ratih Indraswari
Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip) Vol 4, No 5 (2016): SEPTEMBER
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.877 KB) | DOI: 10.14710/jkm.v4i5.14623

Abstract

Perkembangan penularan HIV/AIDS terus meningkat dari tahun ke tahun. Penularan ini dipercepat dengan adanya kelompok risiko tinggi yang melakukan perilaku seksual berisiko salah satunya adalah Trucker. Hal ini dapat dilihat dari sebanyak 85% Trucker di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang tahun 2014 mengaku pernah melakukan hubungan seksual dengan WPS (Wanita Pekerja Seks). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fakor – faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual berisiko pada Trucker di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross – sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Trucker yang berada di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Jumlah sampel 100 responden dengan teknik accidental sampling. Analisis data menggunakan chi-square dengan signifikansi 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara perilaku seksual berisiko dengan : sikap (p=0,046), ketersediaan akses untuk mengakses transaksi seksual (p=0,033), keterjangkauan transaksi seksual (p=0,032), dan dukungan rekan kerja (p=0,001). Sedangkan, tidak menunjukkan adanya hubungan antara perilaku seksual berisiko dengan : umur (p=0,400), tingkat pendidikan (p=0,331), status pernikahan (p=0,447), pendapatan (p=0,782), lama bekerja (p=0,685), status HIV (p=0,789), pengetahuan (p=0,579), ketersediaan informasi kesehatan dan pelayanan kesehatan (p=0,539), ketersediaan kondom (p=0,679), keterjangkauan memperoleh kondom (p=0,652), dan dukungan isteri (p=0,061). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian besar (46%) responden berperilaku seksual berisiko. Perilaku seksual berisiko ini di dukung oleh lingkungan kerja responden seperti tersedianya tempat hiburan, maupun dukungan dari rekan kerja yang memungkinkan responden untuk mengakses transaksi seksual dengan mudah. Perlu adanya dukungan dari berbagai pihak terutama pihak Perusahaan dan Institusi Kesehatan untuk menyediakan layanan kesehatan terkait pencegahan HIV/AIDS secara rutin.