Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Efektifitas Cyber-Counseling Education Services (CCES)Terhadap Disaster Management, Self Care dan Quality of Life Masyarakat Zona Merah Pandemi Covid-19 Di Banjarmasin Muhammad Arief Wijaksono; M. Sobirin Mohtar
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 12, No 2 (2021): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v12i2.742

Abstract

ABSTRACT Latar Belakang : Salah satu bencana pandemi yang akhir-akhir ini menjadi berita terhangat dunia adalah Novel Coronavirus Disease (COVID-19). WHO menyebutkan sebanyak 153.252 ribu orang meninggal akibat COVID 19 dengan kasus terinfeksi sebanyak 2.231.990 orang. Indonesia pada 6 Mei 2020 pasien positif sebanyak 12.438. Perkembangan COVID 19 di Kalimantan Selatan pasien positif sebanyak 229. Penyebaran Zona merah COVID 19 di Kota Banjarmasin pada 6 Mei 2020 pasien positif sebanyak 76. Bencana pandemic ini secara signifikan menurunkan kemampuan self care dan Quality of life masyarakat yang berkaitan dengan fungsi fisik dan vitalitas serta ketidamaksimalan manajemen disaster dengan menggunakan kapasitas sendiri. Cyber Counseling merupakan salah satu alternative metode layanan konseling yang dianggap tepat digunakan pada masa pandemi.Tujuan penelitian : Menganalisis Efektifitas Cyber-Counseling Education Services (CCES) terhadap Disaster Management, Self Care dan Quality Of Life Masyarakat Zona Merah Pandemic Covid-19 Di Banjarmasin.Metode penelitian : pre-experimental dengan rancangan  pre-test post-test one grup design.Hasil: Berdasarkan uji paired t-test didapatkan nilai variebel Disaster Management pretest rerata 64,03 dan posttest 68,77 dengan p=0,012. Nilai variebel Self Care pretest rerata 39,37 dan posttest 43,77 dengan p=0,015. Nilai variebel Quality of Life pretest rerata 39,37 dan posttest 43,77 dengan p=0,015 0,05 yang artinya Cyber-Counseling Education Services (CCES) efektif terhadap terhadap semua variabel. Berdasarkan output dari uji statistik didapatkan tingkat keefektifan dari semua variable karena ada peningkatan setelah perlakuan adalah Self Care (21 orang), Disaster Management (19 orang) dan Quality of Life (18 orang).Kesimpulan : Terdapat perubahan Disaster Management, Self Care dan Quality of Life Masyarakat Zona Merah Pandemi Covid-19 Di Banjarmasin setelah diberikan layanan konseling menggunakan metode Cyber-Counseling Education Services (CCES).Background: One of the pandemic disasters that has recently become the hottest news in the world is the Novel Coronavirus Disease (COVID-19). WHO said 153,252,000 people died from COVID-19 with 2,231,990 infected cases. Indonesia on May 6, 2020, as many as 12,438 positive patients. The development of COVID 19 in South Kalimantan as many as 229 positive patients. The spread of the COVID 19 red zone in Banjarmasin City on May 6, 2020, as many as 76 positive patients. This pandemic disaster significantly reduced self-care ability and quality of life of the community related to physical function and vitality as well as not be able to optimally managing disaster using their own capacity. Cyber Counseling is an alternative method of counseling services that are considered appropriate to be used during a pandemic.Objecttive: To analyze the effectiveness of Cyber-Counseling Education Services (CCES) on Disaster Management, Self-Care and Quality of Life for the Red Zone Community of the Covid-19 Pandemic in Banjarmasin.Method: Pre-experimental with pre-test post-test one design.Results: Based on test paired t-testThe average value of the Disaster Management variable was 64.03 for the pretest and 68.77 for the posttest with p=0.012. The mean value of the Self Care variable was 39.37 and the posttest was 43.77 with p=0.015. The value of the variable Quality of Life pretest average 39.37and posttest 43.77 with p=0.015 0.05, which means that Cyber-Counseling Education Services (CCES) is effective against to all variables. Based on the output of the statistical test, it was found that the level of effectiveness of all variables because there was an increase after treatment wasSelf Care (21 people), Disaster Management(19 people) and Quality of Life (18 people). Conclusion: There are changes in Disaster Management, Self-Care and Quality of Life for the Red Zone Community of the Covid-19 Pandemic in Banjarmasin after being provided with counseling services using the Cyber-Counseling Education Services (CCES) method. 
INSINERATOR LIMBAH MEDIS DARI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DI BANJARMASIN Muhammad Rizali; Ika Friscila; Muhammad Arief Wijaksono
Jurnal IMPACT: Implementation and Action Vol. 4 No. 2: Jurnal Impact
Publisher : Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/impact.v4i2.1363

Abstract

Masa pandemi Covid-19 meningkatkan resiko tertular bagi tenaga medis di semua fasilitas kesehatan yang ada. Untuk mengurangi resiko penularan, maka dibuatlah protokol kesehatan, salah satu protokol yang diterapkan pada tenaga medis yang melayani masyarakat adalah penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Peningkatan penggunaan APD di fasilitas kesehatan menimbulkan persoalan tersendiri, yaitu semakin banyaknya limbah medis yang harus dikelola/dimusnahkan. Di lain pihak, pengelolaan limbah medis tidak bisa sembarangan karena tergolong limbah B3, harus mengikuti prosedur tertentu agar tidak ada resiko limbah medis tersebut kepada kesehatan masyarakat. Pengelolaan limbah medis juga memerlukan biaya untuk pengolahan dan pelayanannya. Usulan solusi yang ditawarkan adalah Teknologi Tepat Guna (TTG) berupa alat pengolah limbah medis dengan sistem pemusnahan/pembakaran, yaitu insinerator. Insinerator yang digunakan berbahan bakar biomassa arang dan kayu limbah. Abu sisa hasil pembakaran dapat dijadikan pencampur semen atau ditimbun di tempat pembuangan. Untuk mengetahui efektifitas dari alat, maka dilakukan pengujian pengukuran temperatur ruang bakar. Tahapan yang dilalui dalam pelaksanaan program ini adalah identifikasi kebutuhan mitra, perancangan, pembuatan, uji operasi, pendampingan operasional, dan penerapan TTG kepada mitra. Hasil dari pegujian insinerator didapatkan bahwa temperatur ruang bakar berkisar antara 350-450°C. Insinerator dapat digunakan untuk membakar limbah medis kering seperti APD, limbah medis plastik, sarung tangan karet, dan sejenisnya. Limbah medis basah seperti popok dan benda penyerap cairan lainnya, setelah pengujian, tidak terbakar habis sepenuhnya.
Efektifitas Cyber-Counseling Education Services (CCES)Terhadap Disaster Management, Self Care dan Quality of Life Masyarakat Zona Merah Pandemi Covid-19 Di Banjarmasin Muhammad Arief Wijaksono; M. Sobirin Mohtar
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 12, No 2 (2021): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v12i2.742

Abstract

Latar Belakang: Salah satu bencana pandemi yang akhir-akhir ini menjadi berita terhangat dunia adalah Novel Coronavirus Disease (COVID-19). WHO menyebutkan sebanyak 153.252 ribu orang meninggal akibat COVID 19 dengan kasus terinfeksi sebanyak 2.231.990 orang? Indonesia pada 6 Mei 2020 pasien positif sebanyak 12.438. Perkembangan COVID 19 di Kalimantan Selatan pasien positif sebanyak 229. Penyebaran Zona merah COVID 19 di Kota Banjarmasin pada 6 Mei 2020 pasien positif sebanyak 76. Bencana pandemic ini secara signifikan menurunkan kemampuan self care dan Quality of life masyarakat yang berkaitan dengan fungsi fisik dan vitalitas serta ketidamaksimalan manajemen disaster dengan menggunakan kapasitas sendiri. Cyber Counseling merupakan salah satu alternative metode layanan konseling yang dianggap tepat digunakan pada masa pandemi.Tujuan: Menganalisis Efektifitas Cyber-Counseling Education Services (CCES) terhadap Disaster Management, Self Care dan Quality Of Life Masyarakat Zona Merah Pandemic Covid-19 Di Banjarmasin.Metode: pre-experimental dengan rancangan pre-test post-test one grup design.Hasil: Berdasarkan uji paired t-test didapatkan nilai variebel Disaster Management pretest rerata 64,03 dan posttest 68,77 dengan p=0,012. Nilai variebel Self Care pretest rerata 39,37 dan posttest 43,77 dengan p=0,015. Nilai variebel Quality of Life pretest rerata 39,37 dan posttest 43,77 dengan p=0,015 0,05 yang artinya Cyber-Counseling Education Services (CCES) efektif terhadap terhadap semua variabel. Berdasarkan output dari uji statistik didapatkan tingkat keefektifan dari semua variable karena ada peningkatan setelah perlakuan adalah Self Care (21 orang), Disaster Management (19 orang) dan Quality of Life (18 orang).Simpulan: Terdapat perubahan Disaster Management, Self Care dan Quality of Life Masyarakat Zona Merah Pandemi Covid-19 Di Banjarmasin setelah diberikan layanan konseling menggunakan metode Cyber-Counseling Education Services (CCES). Kata Kunci: Zona Merah Covid 19, CEES, Disaster Management, Self Care dan Quality Of Life The Effectiveness of Cyber-Counseling Education Services (CCES) on Disaster Management, Self Care and Quality of Life of Red Zone Communities of the Covid-19 Pandemic in Banjarmasin Background: One of the pandemic disasters that has recently become the world's hottest news is the Novel Coronavirus Disease (COVID-19). WHO said that as many as 153,252 thousand people died from COVID 19 with 2,231,990 infected cases? Indonesia on May 6 2020 positive patients as many as 12,438. The development of COVID 19 in South Kalimantan has 229 positive patients. The spread of the COVID 19 red zone in Banjarmasin City on May 6 2020 positive patients totaled 76. This pandemic disaster has significantly reduced the ability to self care and the quality of life of the community related to physical function and vitality and inadequate disaster management using one's own capacity. Cyber Counseling is an alternative counseling service method that is considered appropriate during a pandemic.Objective: To analyze the effectiveness of Cyber-Counseling Education Services (CCES) on Disaster Management, Self Care and Quality of Life of the Red Zone of the Covid-19 Pandemic in Banjarmasin.Methods: pre-experimental with a pre-test post-test one group design.Results: Based on the paired t-test, the average value of the Disaster Management variable was 64.03 pretest and 68.77 posttest with p=0.012. The average value of the Self Care variable pretest was 39.37 and posttest was 43.77 with p=0.015. The average value of the Quality of Life variable pretest was 39.37 and posttest was 43.77 with p=0.015 0.05, which means that Cyber-Counseling Education Services (CCES) is effective against all variables. Based on the output of the statistical test, the level of effectiveness of all variables was obtained because there was an increase after treatment, namely Self Care (21 people), Disaster Management (19 people) and Quality of Life (18 people).Conclusion: There have been changes in Disaster Management, Self Care and Quality of Life in the Red Zone of the Covid-19 Pandemic in Banjarmasin after being provided with counseling services using the Cyber-Counseling Education Services (CCES) method. Keywords: Covid 19 Red Zone, CEES, Disaster Management, Self Care and Quality Of Life
Analisis Karakteristik Pasien terhadap Kepuasan Pelayanan Bidan pada Masa Pandemi Covid-19 di Ruang KIA Wilanda Apriana; Ika Friscila; Siti Noor Hasanah; Muhammad Arief Wijaksono; Tati Herawaty; Sarah Nabila; Anis Dwi Winarti; Rif’ah
Media Informasi Vol. 20 No. 1 (2024): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/mijournal.v20i1.58

Abstract

Latar Belakang: Selama pandemi covid-19, pelayanan kebidanan harus berjalan secara optimal, aman bagi pasien dan bidan dengan panduan penanganan covid atau protokol kesehatan. Pelayanan bidan yang efektif dan efisien kepada pasien merupakan upaya penerapan bagian manajemen Puskesmas yang baik dengan orientasi pada mutu pelayanan bagi masyarakat.. Tujuan: Menganalisis karakteristik pasien terhadap kepuasan pelayanan bidan pada masa pandemi covid-19 di Ruang KIA Puskesmas Alalak Selatan. Metode: Pendekatan cross-sectional, Waktu penelitian dari 11 Januari hingga 5 Februari 2022. Responden berjumlah 30 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Analisis bivariat menggunakan uji Kendal’s Tau-b.. Hasil: Hasil analisis univariat yaitu 76,7% responden sangat puas dan 23,3% kategori puas. Karakteristik responden berdasarkan paritas multipara sebesar 60% dan primpara 40. Pekerjaan pada kategori tidak bekerja (70%) dan bekerja (70%). Hasil analisis bivariat didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara paritas maupun pekerjaan terhadap kepuasan pasien pada pelayanan bidan masa pandemi Covid-19 di Ruang KIA Puskesmas Alalak Selatan (Paritas p value = 0,862; pekerjaan p value = 0,308). Kesimpulan: Pasien yang mendapatkan pelayanan bidan dengan protokol covid-19 di masa pandemi sebagian besar menyatakan sangat puas terhadap pelayanan kebidanan yang sudah diberikan oleh bidan. Hal ini tidak berhubungan dengan karakteristik pasien (paritas atau pekerjaan). Kualitas pelayanan dapat ditingkatkan untuk memberikan pelayanan yang semakin berkualitas kepada masyarakat.