Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL BERDASARKAN ASPEK PSIKOLOGIS DI MASA PANDEMI COVID-19 DI KABUPATEN BEKASI Ummu Habibah; Lusi Noviyanti; Cusmarih Cusmarih
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 13, No 1 (2022): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v13i1.1289

Abstract

ABSTRAKLatar belakang - Pandemi COVID -19 membuat perubahan yang signifikan terhadap kondisi psikologi di masa kehamilan. Kasus Covid-19 diIndonesia pada bulan Januari bertambah 12.001 menjadi 1.078.314 kasus. Di Indonesia, terdapat 107.000 (28,7%) ibu hamil yang mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan. Kecemasan akan berdampak negatif pada ibu hamil sejak masa kehamilan hingga persalinan. Dampak tersebut dapat membahayakan ibu dan janin.Metode - Desain penelitian yang digunakan adalah Chi-Square dan regresi bergandaHasil - Hasil penelitian didapatkan bahwa ibu hamil yang mengalami cemas sebesar  (47,5%)  dari ibu hamil yang tidak mengalami kecemasan yaitu (52,5%). Tidak ada korelasi yang signifikan secara statistik antara usia, latar belakang pendidikan, tingkat pendapatan, dan tingkat paritas, hal ini mengandung arti bahwa tingkat kecemasan tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor terkait tersebut. Hasil multivariate hanya ada 1 variabel yang menjadi kandidatyaitu pendidikan sebagai proteksi.Simpulan -  Ibu hamil yang mengalami kecemasan selama pandemi COVID-19 masih cukup tinggi hanya berbeda lebih rendah 5 % dari ibu yang tidak mengalami kecemasan. Tidak ada variabel secara signifikan yang berhubungan dengan kecemasan pada ibu hamil. Kata kunci : kecemasan; wanita hamil; COVID-19  ABSTRACTBackground - .The COVID-19 pandemic has made significant changes to the psychological state during pregnancy. Covid-19 cases in Indonesia in January are increased by 12,001 to 1,078,314 cases. In Indonesia, there are 107,000 (28.7%) pregnant women who experience anxiety in facing childbirth. Anxiety will have a negative impact on pregnant women from pregnancy to delivery. These impacts can harm the mother and fetus.Methods - The designed study used is the Chi-Square and multiple regressionResults - .The results showed that pregnant women who experienced anxiety were (47.5%) from pregnant women who did not experience anxiety, namely (52.5%). There is no statistically significant correlation between age, educational background, income level, and parity level, this means that the level of anxiety is not influenced by these related factors. In multivariate results, there is only one candidate variable, namely education as protection.Conclusion - Pregnant women who experience anxiety during the COVID-19 pandemic are still quite high, only 5% lower than mothers who do not experience anxiety. There is no significant variable associated with anxiety in pregnant women. Keywords: anxiety and pregnant women, COVID-19
Pengaruh Tingkat Pengetahuan, Motivasi, Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pasien Hipertensi Di Ruang An-Nas 1 Di RSIJ Pondok Kopi Eva Fatimah; Cusmarih Cusmarih
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 3 (2022): Volume 4 Nomor 3 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.418 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i3.6094

Abstract

ABSTRACT According to WHO (2019), hypertension affects approximately 1.13 billion people worldwide and is the leading cause of premature death in patients. It is estimated that in 2025 there will be 1.5 billion people affected by hypertension, and it is estimated that every year 9.4 million people die from hypertension and its complications. WHO states, 40% of developing economies have hypertension sufferers, while only 35% of developed countries have hypertension. In Indonesia, it is 25.8%, the prevalence of hypertension, based on the results of measurements in the population aged 18 years is 34.1%. From the prevalence of hypertension of 34.1%, it is known that 8.8% are diagnosed with hypertension and 13.3% of people diagnosed with hypertension did not take medication and 32.3% did not take medication regularly. Knowledge of patients with hypertension is very influential on attitudes to comply with treatment. Knowing the effect of the level of knowledge, motivation, and family support on medication adherence in hypertension patients. Analytical with cross-sectional. The sample in this study were all hypertensive patients in the AN NAS 1 room in December 2021 as many as 32 people, the sampling technique was total sampling. Most of the respondents are less obedient to taking medication, have good knowledge, strong motivation and family support There is an influence of knowledge, motivation, and family support on medication adherence of hypertension patients. There is an effect of knowledge, motivation, and family support on medication adherence in hypertension patients. It is hoped that health workers will provide counseling to improve medication adherence in hypertensive patients Keywords: Compliance, Knowledge, Motivation, Family Support ABSTRAK Menurut WHO (2019), hipertensi mempengaruhi sekitar 1,13 miliar orang di seluruh dunia dan merupakan penyebab utama kematian dini pada pasien. Diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 miliar orang yang terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap tahun 9,4 juta orang meninggal karena hipertensi dan komplikasinya. WHO menyatakan, 40% negara berkembang memiliki penderita hipertensi, sedangkan negara maju hanya 35% yang menderita hipertensi. Di Indonesia sebesar 25,8%, prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk usia 18 tahun sebesar 34,1%. Dari prevalensi hipertensi sebesar 34,1% diketahui bahwa 8,8% terdiagnosis hipertensi dan 13,3% orang yang terdiagnosis hipertensi tidak minum obat dan 32,3% tidak minum obat secara teratur. Pengetahuan penderita hipertensi sangat berpengaruh terhadap sikap patuh dalam berobat. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan, motivasi dan dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi. Analitis dengan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pasien hipertensi di ruang AN NAS 1 bulan Desember 2021 sebanyak 32 orang, teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Sebagian besar responden kurang patuh minum obat, pengetahuan baik, motivasi kuat dan dukungan keluarga Ada pengaruh pengetahuan, motivasi dan dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat pasien hipertensi. Ada pengaruh pengetahuan, motivasi dan dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi. Diharapkan petugas kesehatan memberikan penyuluhan untuk meningkatkan kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi Kata Kunci: Kepatuhan, Pengetahuan, Motivasi, Dukungan Keluarga
Efektifitas Dukungan Keluarga Dan Motivasi Terhadap Kepatuhan Minum Obat Oat Pada Pasien TBC Di Wilayah UPTD Puskesmas Bahagia Tahun 2022 Eta Eta; Cusmarih Cusmarih
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 3 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.391 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i3.5070

Abstract

Tuberculosis (TB) yang juga dikenal dengan singkatan TBC merupakan penyakit menular yang menyebabkan masalah kesehatan terbesar kedua di dunia setelah HIV. Indonesia berada dalam urutan ketiga Negara dengan jumlah penderita penyakit TB paru. Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia per 31 Januari 2019, dimana secara nasional jumlah kasus tuberkulosis paru pada semua tipe tahun 2018 adalah sebanyak 511.873 jiwa. Dukungan keluarga merupakan faktor penting dalam kepatuhan pengobatan tuberculosis. Motivasi mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan pengobatan, motivasi menjadi daya penggerak dalam diri individu, khususnya penderita TB Paru agar timbul keinginan dan kemauannya untuk dapat berperilaku patuh berobat (Hasibuan, 2017).Untuk mengetahui adanya efektifitas dukungan keluarga dan motivasi terhadap kepatuhan minum obat oat pada pasien tbc di wiliyah UPTD Puskesmas Bahagia tahun 2022.: Penelitian ini merupakan analisis kuantitatif dengan menggunakan desain rancangan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pasien TB paru di wiliyah UPTD Puskesmas Bahagia. Pada penelitian ini menggambil sampel 14 responden dengan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner kepatuhan (MMAS), kuesioner dukungan keluarga, dan kuesioner likert motivasi. Hasil menunjukkan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat oat ada efektifitas dengan (p=0,031). Motivasi dengan kepatuhan minum obat oat menunjukkan ada efektifitas dengan (p=0,020). Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa ada efektifitas hubungan keluarga dan motivasi terhadap kepatuhan minum obat oat pada pasien tbc. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti faktor-faktor yang lain yang mempengaruhi kepatuhan minum obat oat pada pasien TBC.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISUSE ATROFI OTOT PLANTAR FLEKSOR(M. GASTROCNEMIUS DAN M. SOLEUS) PADA PASIEN FRAKTUR FEMUR Cusmarih 1; rini nurdini
JURNAL KESEHATAN BHAKTI HUSADA Vol 4 No 1 (2018): JURNAL KESEHATAN BHAKTI HUSADA
Publisher : UP3M AKPER-AKBID BHAKTI HUSADA CIKARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.775 KB)

Abstract

Disuse atrofi merupakan jenis atrofi otot atau pengecilan otot yang mengacu pada penurunan dalam ukuran otot dalam tubuh.Berdasarkan dari hasil pengamatan bahwadisuse atrofi sering terjadi akibat tidak menggunakan otot atau pemutusan sinyal saraf ke otot. Kondisi ini sering terjadi setelah periode immobilisasipasca prosedur pembedahan besar, orang-orang dengan kaki di gips/traksi terpasang ORIF atau OREF.Oleh karena itu kurangnya menggunakan otot dan dampak yang diakibatkan oleh hal tersebut adalah pasien mengalami kelemahan yang pada akhirnya pasien tidak bisa untuk melakukan aktifitasnya sehari-hari.Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik komparatif dengan pendekatan cross-sectional pada pasien paska operasi fraktur femur sebanyak 66 pasien di Indonesia. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor yang mempengaruhi terjadinya disuse atrofiadalahnyeridengan nilai p= 0,045 sedangkan untuk variabel yang lain pada pemodelan akhir dari multivariate adalah pengetahuan ROM dengan p=0,052, imobilisasi dngan p=0,052 dan motivasi dengan p=0,002. Berdasarkan hasil penelitian bahwa nyeri merupakan faktor yang paling mempengaruhi untuk terjadinya disuse atrofi pada pasien paska operasi fraktur femur.
Asuhan Keperawatan Pada Klien Diabetes Mellitus Dengan Masalah Keperawatan Gangguan Integritas Kulit Di RSUD Dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi Tahun 2019 Asnawati .; Cusmarih .
JURNAL KESEHATAN BHAKTI HUSADA Vol 5 No 2 (2019): JURNAL KESEHATAN BHAKTI HUSADA
Publisher : UP3M AKPER-AKBID BHAKTI HUSADA CIKARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37848/jurnal.v5i2.73

Abstract

Introduction: Based on the prevalence of diabetes mellitus (DM) which is quite high in the Mayperiod at RSUD dr. Chasbullah Abdul Madjid the city of Bekasi is ranked first of 10 internal diseasesor around 26.75% and the purpose of this scientific paper is to explore nursing care in patients withdiabetes mellitus with nursing problems impaired skin integrity in the azalea room of RSUD Dr.Chasbullah Abdul Madjid Bekasi City. Methodology: The research method used was a case study,where the research was conducted at RSUD dr. Chasbullah Abdul Madjid Bekasi City was held for 3days. The study subjects used 2 clients with medical diagnosis of diabetes mellitus, female sex.Results: After conducting the study, it was found that between patients one and two the developmentof the wound was better, that was in patient 1 than in patient 2. Patient 1 had the dead tissue peeledoff, the wound appeared reddish, and had not smelled. While the patient's 2 dead tissue was stillpartially peeled off, the wound appeared only slightly reddish, did not smell. Conclusion: Patient 1after getting the same intervention and implementation the wound condition does not smell, dead skintissue has been removed and in patient 2 the wound condition does not smell, but there are still somedead tissue that is still attached.
The Effectiveness Off Counseling On Drug Compliance in Hypertension Patients at Babelan I Public Health Center in 2022 Mahajer Saipuloh Anwar; Cusmarih Cusmarih
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 9 (2022): Volume 4 Nomor 9 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v4i9.7096

Abstract

ABSTRACT Hypertension is a disease that is familiar to the world’s population and the local community. Hypertension is also known as high blood pressure. Ussually hypertension is defined as pressure above 140/90, and is considered severe if the pressure is above 180/120.Data from the World Health Organization (2015) about 1.13 billion people in the world suffer from hypertension. West Java is the province with the lowest prevalence of hypertension on the island of Java, which is 29.4%. According to the highest prevalence is found in North Bekasi with 23.85% - 35.65% Adherence to takingmedication for patients with hypertension is important because hypertension is a disease that cannot be cured but must always be controlled so that complications do not occur which can lead to death. To find out whether there is an effectiveness of counseling on medication adherence in hypertension patients at the Babelan I Public Health Center. The research method used is descriptive analytical with a cross-sectional approach, sampling using non-probability sampling with purposive type aside. Populan in this panelman is hypertensive patiens who do nt regularly take medication as many as 73 respondents, after entering into the slovin formula the number of samples is 62 respondents. Data collection uses a questionnaire. Bivariate analysis using i chi square. From the Chi Square statistical test results obtained p value of 0.000 it can be concluded that p value (0.000) a value (0.05), this shows that there is Counseling Effectiveness on ninum Gear Compliance in Hypertensive Patiens at the Babelan I Health Center. There is a Significant effectiveness between counseling on adherence taking medication for hypertensive patients at the Babelan Helth Center.  Keywords: Hypertension, Counseling, Compliance with Taking Medication  ABSTRAK Penyakit hipertensi ini merupakan penyakit yang tak asing lagi ditelinga penduduk dunia dan masyarakat setempat. Hipertensi disebut juga dengan nama tekanan darah tinggi. Biasanya hipertensi didefinisikan sebagai tekanan di atas 140/90, dan dianggap parah jika tekanan diatas 180/120. Data WHO (World Health Organization) tahun 2015 sekitar 1.13 miliar orang di dunia menderita hipertensi. Jawa barat merupakan provinsi dengan prevalensi hipertensi paling tinggi di pulau jawa yaitu sebesar 29,4%. Prevalensi tertinggi ditemukan di Bekasi Utara dengan 23,85% – 35,65%. Kepatuhan minum obat penderita hipertensi merupakan hal penting karena hipertensi merupakan hal penting karena hipertensi merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan tetapi harus selalu dikontrol atau dikendalikan agar tidak terjadi komplikasi yang dapat berujung pada kematian. Untuk mengetahui apakah ada efektivitas konseling terhadap kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi di Puskesmas Babelan I. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional pengambilan sampel menggunakan non probability sampling dengan jenis purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi yang tidak patuh akan minum obat sebanyak 73 responden, setelah dimasukan ke dalam rumus slovin jumlah sampelnya sebanyak 62 responden. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Analisis secara bivariate dengan menggunakan uji chi square. Dari hasil uji statistik Chi Square diperoleh p value sebesar 0,000 dapat disimpulkan p value (0,000) < nilai a (0,05), hal ini menunjukan bahwa ada Efektivitas Konseling Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Hipertensi Di Puskemas Babelan I. Ada Efektivitas yang bermakna antara konseling terhadap kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi di Puskemas Babelan 1. Kata Kunci: Hipertensi, Konseling, Kepatuhan Minum Obat
Effectiveness Of Family Involvement In Self-Care Management Of Hemodialysis Patients At Bekasi District Hospital Reza Akmal Wahyudi; Cusmarih Cusmarih
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 10 (2022): Volume 4 Nomor 10 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v4i10.7507

Abstract

ABSTRACT The incidence of chronic kidney failure in Indonesia is based on data from Riskesdas, (2018), which is 0.38% of the total population of Indonesia of 252,124,458 people, so there are 713 783 people who suffer from chronic kidney failure. Self care management in patients with chronic kidney failure undergoing hemodialysis, family involvement is very important in improving the ability of self- care management of hemodialysis patients. The importance of effective family involvement is needed in escorting patients to carry out self-care management. To determine the effectiveness of family involvement in self-care management of hemodialysis patients at the Bekasi District Hospital.  This type of research uses quantitative analysis, with a cross sectional approach. The sample of this study was the family of hemodialysis patients and hemodialysis patients at the Bekasi District Hospital with 44 respondents. Data analysis was carried out using the Anova test. Univariate results showed that there was a relationship between family involvement and self-care management of hemodialysis patients at the Bekasi District Hospital with p value = 0.000. and the absence of relationship, age, gender, occupation, and duration of hemodialysis. There is a relationship between the effectiveness of family involvement in Self-Care Management of Hemodialysis Patients at the Bekasi District Hospital and hoped that families of hemodialysis patients can be recipients, caring for family members undergoing hemodialysis needs to be improved. because the family assumes that the patient is able to carry out their activities, even though hemodialysis patients experience physical, psychological, social changes in accepting their disease conditions, so they still need help with the involvement of support from the family. Keywords  : Family Involvement, Self-Care Management, Hemodialysis ABSTRAK Angka kejadian gagal ginjal kronis di Indonesia berdasarkan data dari Riskesdas, (2018) yaitu sebesar 0,38 % dari jumlah penduduk Indonesia sebesar 252.124.458 jiwa maka terdapat 713 783 jiwa yang menderita gagal ginjal kronis. Self care management pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa, keterlibatan keluarga sangat penting dalam meningkatkan kemampuan self-care management pasien hemodialisa. Pentingnya efektivitas ketrlibatan keluarga diperlukan dalam mengawal pasien untuk melakukan self-care management. Untuk mengetahui Efektivitas Keterlibatan Keluarga Dalam Self-Care Management Pasien Hemodialisa Di RSUD Kabupaten Bekasi. Jenis penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif, dengan pendekatan cross sectional. Sample penelitian ini adalah Keluarga Pasien Hemodialisa dan Pasien Hemodialisa di RSUD Kabupaten Bekasi dengan jumlah responden 44. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Anova. Hasil Penelitian menunjukan ada hubungan antara keterlibatan keluarga dengan self-care managemen pasien hemodialisa di RSUD kabupaten bekasi nilai p value= 0,000. dan tidak adanya hubungan, usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan lama menjalani hemodialisa. Ada hubungan efektivitas keterlibatan keluarga dalam Self-Care Management Pasien Hemodialisa di RSUD Kabupaten Bekasi dan diharapkan keluarga pasien hemodialisa dapat penerima, merawat anggota keluarga yang menjalani hemodialisa perlu ditingkatkan. dikarenakan keluarga beranggapan bahwa pasien mampu melakukan aktifitasnya, padahal pasien hemodialisa mengalami perubahan fisik, psikologis, sosial dalam menerima kondisi penyakitnya, sehingga masih tetap membutuhkan bantuan keterlibatan dukungan dari keluarga. Kata Kunci: Keterlibatan Keluarga, Self-Care Management, Hemodialisa 
PENINGKATAN PENGETAHUAN KELUARGA SEBAGAI CAREGIVER UTAMA DALAM UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI PASIEN HIPERTENSI DAN DIABETES MELLITUS Achmad Fauzi; Elfira Sri Futriani; Asep Barkah; Cusmarih
JURNAL ANTARA ABDIMAS KEPERAWATAN Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Antara Abdimas Keperawatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37063/abdimaskep.v5i1.762

Abstract

Pendahuluan: Jumlah estimasi penderita hipertensi dan diabetes mellitus sangat tinggi.. Hal ini akan berdampak pada timbulnya berbagai komplikasi baik hipertensi dan diabetes mellitus. Salah satu penyebab komplikasi pada pasien hipertensi adalah rendahnya pengetahuan, rendahnya tindakan pasien hipertensi dalam upaya pencegahan komplikasi, dan rendahnya peran keluarga dalam merawat pasien hipertensi dirumah. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Marga Jaya dengan tujuan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan keluarga dalam upaya pencegahan komplikasi pada pasien hipertensi dan diabetes mellitus tipe II.Metode: Sejumlah 42 keluarga pasien mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat berupa pemberian edukasi yang dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi.Hasil: Terdapat peningkatan pengetahuan secara umum sebelum dan sesudah edukasi dilakukan. Sebelum dilakukan edukasi, ratarata pengetahuan keluarga pasien diabetes mellitus tipe II memiliki nilai 57.49, dan meningkat menjadi 76 setelah dilakukan edukasi. Sedangkan rata-rata nilai pengetahuan keluarga pasien hipertensi sebelum edukasi adalah 81.37 dan setelah edukasi berada pada angka 99.6. Secara umum, sebelum dilakukan edukasi, pengetahuan keluarga berada pada level kurang sebanyak 9.5%, cukup sebanyak 40.5% dan 50% pada level baik. Setelah dilakukan edukasi, tidak ditemukan lagi yang berlevel kurang, 16.7% keluarga pasien berpengetahuan cukup dan 83.3% berpengetahuan baik.Kesimpulan: Kesimpulan kegiatan ini adalah edukasi yang diberikan mampu meningkatkan pengetahuan keluarga pasien hipertensi dan diabetes mellitus tipe II, sehingga diharapkan keluarga mampu untuk membantu perawatan diri pasien.
PENDIDIKAN KESEHATAN SIMULASI SENAM ANTI HIPERTENSI SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN HIPERTENSI DI RW 04 KELURAHAN JATIBENING Cusmarih; Tri Mochartini; Mahyar Suara; Achmad Fauzi
JURNAL ANTARA ABDIMAS KEPERAWATAN Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Antara Abdimas Keperawatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37063/abdimaskep.v5i1.763

Abstract

Pendahuluan: Kegiatan pengabdian ini dilatarbelakangi dengan tingginya penyakit hipertensi di masyarakat jatibening. Survey awal menunjukkan ada sebagian masyarakat yang tidak melakukan upaya pencegahan. Karena pandemi covid 19 maka kegiatan pengabdian ini diutamakan kepada tokoh masyarakat. Tujuan yang ingin dicapai kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan tokoh masyarakat dalam pencegahan penyakit Hipertensi.Metode: Metode pelaksanaan PPM diawali dengan persiapan sosial dengan melakukan pendekatan lintas program maupun lintas sektoral. Kemudian melakukan serangkaian kegiatan untuk pencegahan penyakit hipertensi. Pendidikan kesehatan diikuti oleh 20 orang tokoh masyarakat.Hasil: Hasil kegiatan menunjukkan rata-rata nila pengetahuan sebelum dilaksanakan pendidikan kesehatan sebesar 67 point dan meningkat menjadi 78 point.Kesimpulan: Kesimpulan adanya peningkatan pengetahuan tokoh masyarakat di masyarakat jatibening. Dengan meningkatnya pengetahuan tentang pencegahan penyakit hipertensi pada tokoh masyarakat di masyarakat jatibeningdiharapkan seluruh masyarakat mengikuti perilaku tokoh masyarakat dalam pencegahan penyakit hipertensi
EDUKASI HIPERTENSI PADA KELUARGA DI RT 04 RW 07 PONDOK KELAPA JAKARTA TIMUR Sahrudi; Cusmarih
Jurnal Antara Abdimas Kebidanan Vol 5 No 2 (2022): Jurnal Antara Abdimas Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.218 KB) | DOI: 10.37063/abdimaskeb.v5i2.811

Abstract

Pendahuluan: Penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) merupakan masalah kesehatan utama di negara maju maupun negara berkembang. Hipertensi menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia setiap tahunnya. Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskular yang paling umum dan paling banyak disandang masyarakat. Data World Health Organization(WHO) tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 Miliar orang di dunia menyandang hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi. Jumlah penyandang hipertensi terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 Miliar orang yang terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya.Metode: Dalam pengabdian masyarakat ini yaitu memberikan edukasi menggunakan metode penyuluhan kepada masyarakat di rt 04/rw 07 pada keluarga yang dengan masalah hipertensi.Hasil: Adanya peningkatan pengetahuan masyarakat pada keluarga di rt 04/rw 07 pondok kelapa Jakarta Timur.Kesimpulan: Perlu dilakukannya penerapan perilaku hidup sehat agar terhindar maupun mencegah dampak atau komplikasi dari hipertensi