Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

AN ERROR ANALYSIS OF NON- ENGLISH STUDENTS DEPARTMENT IN ANSWERING LISTENING SECTION IN TOEFL Muhammad Soali; Tri Pujiani
J-LEE - Journal of Law, English, and Economics Vol 2 No 01 (2020): DESEMBER
Publisher : LPPM Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.518 KB) | DOI: 10.35960/j-lee.v2i01.593

Abstract

Abstract Several universities in Indonesia apply the TOEFL test as one of the graduation requirements by considering the importance of mastering English for students, either continuing higher education levels or as a requirement for applying for jobs. Each university has a different standard score as a requirement for graduation. Some universities use the TOEFL test to measure the ability of their students in English. In practice, many students experience difficulties. This study aims to determine the most difficult part of the TOEFL listening comprehension and to determine the factors that make it difficult for students to do listening. 25 seventh semester students of Nursing Study Program participated in this study selected by using random sampling techniques. Descriptive qualitative method was used in this research. The results of this study indicate that the difficulties experienced by students based on the content of their listening material are difficulties in choosing synonyms of keywords, double negative expressions, idioms, main idea of ​​the paragraph, and detailed information. Difficulties related to listeners are excessive anxiety, difficulty in concentration while listening, difficulties regarding vocabulary meaning, difficulty in drawing conclusions on conversations. Meanwhile, the factors that affect students' difficulty in doing TOEFL listening comprehension test questions are low level of self-confidence, low mastery of English vocabulary, low mastery of the skills tested on the TOEFL test, inability in time management, and lack of intensity of practice on the TOEFL test. Kata Kunci: TOEFL listening, listening difficulty, listening comprehension, listening test. Abstrak Sebagian universitas di Indonesia menerapkan tes TOEFL sebagai salah satu persyaratan kelulusan dengan pertimbangan pentingnya penguasaan Bahasa Inggris untuk mahasiswa. Beberapa universitas menggunakan tes TOEFL untuk mengukur kemampuan siswanya dalam Bahasa Inggris. Dalam praktiknya mahasiwa mengalami kesulitan, terutama pada listening comprehension. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui elemen tersulit dari TOEFL listening comprehension dan mengetahui faktor yang membuat mahasiswa kesulitan dalam mengerjakan listening comprehension. 25 mahasiswa semester tujuh Program Study S1-Keperawatan menjadi partisipan dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik random sampling. Metode qualitative deskriptif digunakan dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kesulitan yang dialami siswa berdasarkan konten listening material nya adalah kesulitan dalam memilih synonym of keyword, double negative expressions, idioms, main idea of the paragraph, dan detail information. Kesulitan yang berkaitan dengan listener yaitu kecemasan yang berlebihan, kesulitan berkonsentrasi saat mendengarkan, kesulitan perihal makna vocabulary, kesulitan mengambil kesimpulan percakapan. Sedangkan faktor yang mempengaruhi mahasiswa kesulitan dalam mengerjakan soal test TOEFL listening comprehension yaitu rendahnya tingkat kepercayaan diri, rendahnya penguasaan vocabulary Bahasa Inggris, rendahnya penguasaan terhadap skills yang diteskan dalam tes TOEFL, ketidakmampuan dalam manajemen waktu, dan minimnya intensitas latihan mengerjakan test TOEFL. Keywords: listening, kesulitan listening, listening comprehension, test listening
PELATIHAN TOEFL ONLINE MELALUI MEDIA YOUTUBE UNTUK SANTRI PONDOK PESANTREN DARUSSALAM PURWOKERTO Tri Pujiani; Khoirun Nisa; Muhammad Soali
Al-Mu'awanah: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 1, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (723.422 KB) | DOI: 10.24042/almuawanah.v1i2.8051

Abstract

TOEFL adalah salah satu tes yang banyak digunakan di negara-negara yang bukan penutur asli Bahasa Inggris untuk mengukur kemampuan berbahasa Inggris mereka. Sertifikat TOEFL sangat penting untuk beberapa keperluan seperti syarat pengajuan beasiswa, mendaftar kuliah baik di dalam maupun di luar negeri, melamar kerja, syarat kenaikan jabatan, dan lain-lain. Mengingat pentingnya sertifikat tersebut, maka pengetahuan tentang TOEFL dan skor yang tinggi pun sangat diperlukan. Meskipun demikian, mendapatkan skor yang tinggi tidaklah mudah bagi semua orang. Setidaknya itu yang diungkapkan santri Pondok Pesantren Darussalam dalam wawancara personal. Oleh karena itu, solusi yang ditawarkan adalah pemberian pelatihan TOEFL online melalui media YouTube mengingat keadaan sekarang ini dimana covid-19 telah mewabah di seluruh dunia dan semua warga dianjurkan untuk di rumah saja. Dari kegiatan pelatihan TOEFL yang dilaksanakan dari tanggal 10 September hingga 25 November 2020, diperoleh hasil bahwa terdapat peningkatan yang sigfikan dalam score TOEFL para santri sebelum dan seduah kegiatan. Kedepannya diharapkan hasil dari pengabdian ini bisa menambah wawasan santri tentang tips dan trick untuk menaklukan TOEFL sehingga dapat meraih skor yang tinggi yang pada akhirnya dapat membuka peluang yang lebih luas bagi mereka.
Students' Self-Assessment in Writing Class Benny Krisbiantoro; Muhammad Soali; Anggit Wirasto
J-LEE - Journal of Law, English, and Economics Vol 4 No 02 (2022): Desember
Publisher : LPPM Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35960/j-lee.v4i02.979

Abstract

The educational literature has devoted considerable focus to the pedagogical utility of rubrics in encouraging student learning and facilitating instructor feedback on student performance. However, there is little study on students' usage of self-assessment criteria in a context including a second or foreign language, and even less research has looked into the variables that affect the usefulness of the assessment criteria. The study aimed to investigate (1) how students perceive the rubric's function in evaluating their writing skills.; (2) according to the students, what factors affected the rubric's effectiveness for self-evaluation in the writing class? Forty students of the tenth grade of SMK Kesatrian Purwokerto got involved in this study. The researchers employed a self-assessment rubric and students’ reflective journals to collect the data. The findings of this study were that by helping students to set goals, make plans, keep an eye on themselves, and do reflection, rubrics were beneficial in fostering students' self-learning in writing skills. Rubric factors and users impacted the efficiency of the rubric for learner self-evaluation.
Pelatihan Kilat Bahasa Inggris untuk Siswa SMA: Mengupas Masalah Penggunaan Bentuk Kata Kerja Tri Pujiani; Diannike Putri; Muhammad Soali; Barlian Kristanto; Benny Krisbiantoro; Ida Dian Sukmawati
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2022)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.476 KB) | DOI: 10.35960/snppkm.v2i1.1018

Abstract

Grammar atau tata Bahasa merupakan dasar dari penguasaan sebuah Bahasa apapun. Tata Bahasa merupakan sekumpulan aturan yang mengatur struktur kata, frase, klausa, kalimat dan teks. Tata Bahasa merupakan salah satu masalah yang paling sering dihadapi oleh siswa. Banyak siswa mengganggap bahwa belajar tata Bahasa itu membosankan dan penuh dengan hafalan. Oleh karena itu, diadakanlah sebuah pelatihan singkat terkat tata Bahasa Inggris di kampus 1 Universitas Harapan Bangasa yang dihadiri oleh 110 siswa SMA dari berbagai sekolah di Jawa Tengah dan sekitarnya. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar tata Bahasa yang menyenangkan melaui pembelajaran yang interaktif dan permainan. Kegiatan ini fokus pada penggunaan bentuk kata kerja dimana kata kerja dalam Bahasa Inggris terdapat beberapa jenis yaitu V1, V2, dan V3 dengan penggunaan yang berbeda-beda. Kata kerja merupakan inti dari sebuah kalimat. Memahami bentuk kata kerja menjadi dasar kemampuan menyusun kalimat yang baik dan benar. Setelah kegiatan ini, terdapat peningkatan yang signifikan pada pemahaman siswa dalam menggunakan kata kerja yang tepat dalam berbagai kalimat. Para siswa merasa puas dan menganggap pelatihan ini sangat bermanfaat. Selain itu, mereka juga berharap kedepannya akan diadakan pelatihan serupa dengan tips-tips menarik lainnya seputar Bahasa Inggris.
The Implementation of Task-Based Language Teaching to Develop Students’ Grammar Accuracy Muhammad Soali; Ashadi Ashadi; Azwan Hepriansyah
Devotion Journal of Community Service Vol. 4 No. 4 (2023): Devotion: Journal of Research and Community Service
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/devotion.v4i4.456

Abstract

This research aims to find out; (1) whether task-based language teaching can develop students’ grammar accuracy; and (2) whether the implementation of Task-Based Language Teaching can develop class condition in grammar class of the second-grade students of English Department of Universitas Harapan Bangsa. The method used in this research is classroom action research. It was conducted in two cycles from October to December 2021 at the first-grade students of English Department of Universitas Harapan Bangsa. The research result shows that the use of Task-Based Language Teaching can develop the students’ grammar accuracy. The students succeed to make sentences in various tenses with correct form and meaning. The results of all cycles conducted as follows; the average score of post-tests in cycle I is 64, and post-test in cycle II is 73. The class condition also became better since the method was applied. They are more active joining the learning process. They applied the language rules they learned communicatively in the spoken and written forms. This condition made them aware of their ability to use the standard language in the communication. In conclusion, task-based language instruction can improve the classroom environment and the students' grammar proficiency. Both the academic performance and the learning environment of the students are benefited by this approach.
Pelatihan Peningkatan Kemampuan Public Speaking bagi Siswa-Siswi SMA dan SMK di Kabupaten Banyumas Benny Krisbiantoro; Tri Pujiani; Ida Dian Sukmawati; Muhammad Soali; Barlian Kristanto; Diannike Putri
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 20
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35960/snppkm.v3i1.1226

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masayarakat ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak program pelatihan public speaking terhadap siswa SMA di Kabupaten Banyumas dalam mengatasi glossophobia dan meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum. Metode pengabdian melibatkan penyelenggaraan program pelatihan public speaking selama 2 hari di Kampus 2 Universitas Harapan Bangsa. Program ini mencakup teknik-teknik seperti visualisasi positif, latihan berulang, dan teknik relaksasi. Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kemampuan berbicara di depan umum dan penurunan tingkat ketakutan berbicara di depan umum pada siswa yang mengikuti program pelatihan public speaking. Program pelatihan public speaking ini memiliki dampak positif yang signifikan pada siswa SMA di Kabupaten Banyumas. Mereka menjadi lebih percaya diri dalam berbicara di depan umum, mengatasi glossophobia, dan meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mereka. Dampak ini tidak hanya memengaruhi aspek akademis, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk sukses dalam karir dan kehidupan sosial. Selain itu, program ini memberikan kontribusi positif dalam pembangunan generasi muda yang lebih percaya diri dan komunikatif dalam masyarakat.