R Slamet Santoso
Program Studi Administrasi Publik

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KERJA SAMA ANTARDAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DENGAN PEMERINTAH KOTA DEPOK DALAM PENANGANAN COVID-19 Galih Adyatma Alaufa; R Slamet Santoso; Retna Hanani
Journal of Public Policy and Management Review Vol 11, No 3: Juli 2022
Publisher : Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jppmr.v11i3.34692

Abstract

Handling COVID-19 is very complex. Therefore, West Java Province and Depok City need to work together to deal with COVID-19 through hierarchical relationships. This study aims to describe the implementation of interregional cooperation and identify the factors that support and hinder the implementation of interregional cooperation. This study uses descriptive qualitative methods, with data collection techniques interview, observation, documentation, and literature study with primary and secondary data sources. The results of this study indicate that the cooperation that has been carried out includes cooperation with third parties, vaccinations, work programs, budgets, legal products, medical equipment, and delegation of human resources. This can be realized through the participation of high stakeholders, the commitment of local leaders, and the absence of local egos. Meanwhile, the obstacles are differences in regulations, lack of discipline, gaps in results (data), and incompetent human resources
DIFUSI INOVASI PELAYANAN PUBLIK DI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO Vivi Rahma Nur Cahyani; Retno Sunu Astuti; R Slamet Santoso
Journal of Public Policy and Management Review Vol 11, No 3: Juli 2022
Publisher : Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jppmr.v11i3.34274

Abstract

Dominasi penghargaan yang di dapat atas keberhasilan dan keberagaman inovasi yang dilakukan oleh rumah sakit Margono, serta pengembangan inovasi yang berkelanjutan dan berkembang ini menjadikan rumah sakit Margono menjadi pelopor inovasi di bidang kesehatan. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses pengembangan difusi inovasi pelayanan publik dan faktor pendorong dalam keberlanjutan difusi inovasi pelayanan publik di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Metode penelitian menggunakan tipe deskriptif melalui pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa difusi inovasi telah berjalan cukup baik dan berkelanjutan. Karakteristik inovasi – inovasi yang ada diketahui memiliki keuntungan kepuasan para pengguna inovasi, mudah digunakan, dapat diuji coba dan dapat mengamati hasil dari inovasi tersebut. Saluran komunikasi yang digunakan saluran komunikasi interpersonal dan saluran komunikasi media massa. Tahapan yang dilakukan dalam proses pengembangan difusi inovasi ini adalah tahap persiapan, tahap sosialisasi, tahap implementasi dan tahap reformulasi. Jenis adopter teridentifikasi dalam tipe early adopter dan early majority. Dalam proses pengembangan difusi inovasi juga bekerja sama dengan berbgai pihak baik internal maupun eksternal. Adapaun yang menjadi faktor pendukung adalah budaya organisasi, knowledge of innovation and reinvention, individu, dan external accountability. Disarankan lebih mengoptimalkan pemberian rewards kepada para innovator seperti kenaikan dan promosi jabatan sesuai dengan keahlian dan kualitas para innovator.
KOLABORASI DALAM PENGELOLAAN RUANG TERBUKA HIJAU PERKOTAAN DI KABUPATEN LAMONGAN Pranawa Adi Nurnathagotra; R Slamet Santoso; Hardi Warsono
Journal of Public Policy and Management Review Vol 12, No 4: Oktober 2023
Publisher : Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jppmr.v12i4.41444

Abstract

Dalam UU No 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, persentase RTH di wilayah, kota yaitu paling sedikit 30% dari total luas wilayah kota yang terdiri 20% RTH Publik dan 10% RTH Privat, namun belum mencapai target karena kurangnya sumber daya baik berupa sumber daya manusia maupun finansial, kurangnya ketersediaan lahan serta beberapa hambatan lain. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis proses kolaborasi pengelolaan RTH dan faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini, yaitu proses kolaborasi yang dilakukan melalui tahapan Face to face dialogue; Trust building; Commitmen to process; Shared understanding; Intermediate outcomes. Stakeholder yang terlibat mulai dari Dinas Lingkungan Hidup, Bapelitbangda, Kelurahan dan masyarakat telah melakukan dialog tatap muka dan menghasilkan kesepakatan. Dalam prosesnya menghasilkan hasil yang positif namun masih belum optimal. Hasil sementara dapat dilihat dari feedback masyarakat yang bersifat positif, RTH perkotaan Lamongan sudah mulai lebih bersih dan terawat dan ada beberapa penambahan fasilitas berupa lampu, tempat duduk dan fasilitas lain. Adanya kebijakan atau landasan hukum menjadi faktor pendukung terlaksananya ruang terbuka hijau, pendistribusian informasi dan tugas antar stakeholder juga terencana cukup baik dan minim hambatan, informasi lain juga terbuka untuk publik melalui website dan media sosial Dinas Lingkungan Hidup. Namun, komunikasi dan koordinasi antar stakeholder masih mengandalkan komunikasi secara online, hal ini membuat pelaksanaan dan perencaan pengelolaan terhambat, di sisi lain adanya ketergantungan juga menjadi penghambat hal ini diakibatkan kurangnya faktor ketersediaan sumber daya berupa anggaran, fasilitas dan SDM, mengakibatkan kegiatan menjadi tertunda sehingga hasil yang didapat belum optimal. Rekomendasi yang dapat diberikan yaitu meningkatkan komunikasi tatap muka antar pemangku kepentingan, peningkatan kuantitas serta pemerataan pegawai lapangan dan fasilitas, terakhir merancang strategi baru dengan melakukan alih fungsi lahan dan membuat forum diskusi di luar forum inti.