Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

SOSIOLOGI MASYARAKAT MADURA Wahdania, Wahdania
Jurnal Sosiologi Reflektif Vol 13, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jsr.v13i12.1654

Abstract

Bunga rampai sosiologi Madura merupakan buku yang diterbitkan berdasarkan pada kerja sama antara Program Studi Sosiologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Universitas Trunojoyo Madura, bahasan bahasan yang dimuat dalam buku ini tergambar dalam judulnya yakni terkait dengan masyarakat Madura yang pandangannya menggunakan kaca mata teoritis dalam bidang akademik dengan hasil pemikiran yang berdasarkan pada basis penelitian dan pustaka. Berbagai aspek-aspek kehidupan masyarakat Madura dijelaskan seperti karakteristik, kebudayaan atau tradisi mereka, perilaku dan juga problematka-problematika yang terdapat didalamnya.
PENGARUH JARAK TANAM PADA METODE LONGLINE TERHADAP PERTUMBUHAN DAN RENDEMEN RUMPUT LAUT (EUCHEUMA COTTONII) PADA PETANI RUMPUT LAUT DI SELAT PULAU KAPOTA KABUPATEN WAKATOBI M. Bakar, Mukmin; Setiawan, Haris; M Afdal, Bion; Wahdania, Wahdania; Usdin, Usdin
Jurnal Multidisipliner Kapalamada Vol. 1 No. 01 (2022): JURNAL MULTIDISIPLINER KAPALAMADA
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM Azramedia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62668/kapalamada.v1i01.89

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Jarak Tanam Pada Metode Longline Terhadap Pertumbuhan Dan Rendemen Rumput Laut (Eucheuma Cottonii) Pada Petani Rumput Laut Di Selat Pulau Kapota Kabupaten Wakatobi. Penelitian ini dilakukan perlakuan dengan membedakan Jarak Tanam Pada Metode Longline Terhadap Pertumbuhan Dan Rendemen Rumput Laut (Eucheuma Cottonii) Pada Petani Rumput Laut Di Selat Pulau Kapota Kabupaten Wakatobi. Beberapa refrensi budidaya rumput laut menganjurkan jarak tanam yang diterapkan adalah 20 cm. Namun, jarak tersebut diduga terlalu lebar karena ukuran bibit rumput laut Eucheuma cottonii hasil kultur jaringan lebih kecil (50 g) dari ukuran benih konvensional (100 g). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat 3peralakuan, yaitu P0 dengan jarak 25 cm sebagai perlakuan kontrol, P1 dengan jarak 20 cm, P2 dengan jarak 15 cm dengan masing-masing 3 ulangan. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis sidik ragam atau analysis of variance (ANOVA) dengan menggunakan Statistical Package for the Sosial Sciences Versi 21 pada taraf nyata 5% dengan selang kepercayaan 95%. Hasil penelitian pertumbuhan mutlak paling tinggi didapatkan pada perlakuan P2 dengan nilai rata-rata 155,38 g, laju pertumbuhan spesifik paling tinggi terdapat pada perlakuan P3 dengan nilai rata-rata 2,01%/hari, dan nilai rendemen karaginan menunjukkan hasil tidak berbeda nyata. Pengamatan rendemen karaginan pada Eucheuma cottonii menunjukkan hasil berurutan pada masing-masing perlakuan yaitu kontrol sebesar 9,43%, P1 dan P2 sebesar 10.22%, dan P3 sebesar 10.01%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah mengetahui Pengaruh Jarak Tanam Pada Metode Longline Terhadap Pertumbuhan Dan Rendemen Rumput Laut (Eucheuma Cottonii) Pada Petani Rumput Laut Di Selat Pulau Kapota Kabupaten Wakatobi. Dengan jarak tanam terbaik dalam penelitian ini adalah P2 (25 cm).
Growth And Survival Rate of Tilapia (Oreochromis niloticus) Fed With Different Level of Azolla microphylla Wahdania, Wahdania; Saharuddin, Saharuddin; Yuniati, Dewi
Journal of Aquaculture Development and Environment Vol 7, No 1 (2024): Journal of Aquaculture Development and Environment
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jade.v7i1.8503

Abstract

Azolla microphylla is abundant in nature and has not been utilized optimally. A. microphylla can grow and bloom quickly. The protein content of A. microphylla is quite high, 19.54%-28.12% . Furthermore A. microphylla also has 7-10% amino acids, especially 0.24% lysine. Utilization of A. microphylla as feed potential for aquaculture. This research aims to determine the effect and optimum dose of combination A. microphylla flour with artificial feed on growth and survival rate of tilapia (O. niloticus). This study used a Completely Randomized Design with 4 (four) treatments and 3 (three) replications, repectively treatment A (0% A. microphylla), treatment B (10% A. microphylla), treatment C (A. microphylla 15%), and treatment D (A microphylla 20%). The parameters tested were specific growth rate (SGR), growth rate (GR), survival rate (SR) and feed conversion ratio (FCR). The tilapia used had an average initial body weight of 1.10 g with a stocking density of 10 fishes/containers. The fish reared for 30 days and fed 2 times a day. The result showed that there was no significant difference in specific growth rate, growth rate, survival rate and FCR (P0.05). A. microphylla can be used as a combination of artificial feed up to 20%, it showed the same growth and survival rate as the control treatment.
HUBUNGAN PERSONAL HIGIENE PENGGUNA AIR SUNGAI DENGAN KELUHAN KESEHATAN KULIT DAN TINDAKAN PENCEMARAN SUNGAI DI DESA SAYOANG KEC.ALU KABUPATEN POLEWALI MANDAR TAHUN 2022 Asri, Asri; Permatasari, Rahmi; Wahdania, Wahdania; Patmawati, Patmawati
Journal Peqguruang: Conference Series Vol 5, No 1 (2023): Vol 5, No 1 (2023): Peqguruang, Volume 5, No.1, Mei 2023
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/jp.v5i1.3588

Abstract

Kebiasaan warga masyarakat yang menggunakan air sungai untuk mandi, mencuci pakaian dan peralatan rumah tangga, mencuci tangan, menggosok gigi atau pun setiap aktivitas yang bersentuhan langsung dengan air sungai di Desa Sayoang Kecamatan Alu kabupaten polewali mandar. Air sungai sebagai sumber air bersih dapat mengakibatkan timbulnya keluhan kesehatan kulit.Tujuan penelitian ini adalah Diketahui bagaimana  hubungan Hygiene pengguna air sungan dengan keluhan kesehatan kulit dan tindakan pencematan sungai di Desa Sayoang. Dengan menggunakan jenis penelitrian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif dan metode random sampling dengan sampel sebanyak 123 responden yang diukur menggunakan kuesioner.Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis univariate adalah Kategori hygiene pengguna air sungai tidak baik sebesar 90,2%, Baik sebesar 9,8%. Kategori Keluhan kesehatan kulit Tidak baik sebanyak 90,2%, Baik sebesar 9,8%. Kategori tindakan pencemaran “Tidak Baik” sebanyak 86,2%, “Baik” sebesar 13,8%. Analisis Bivariate adalah Ada hubungan higiene pengguna air sungai dengan keluhan kesehatan kulit (p=0,000). 
PELATIHAN PEMBUATAN ABON DAN LABEL KEMASAN PRODUK OLAHAN IKAN TUNA DI DESA MOLA SELATAN KECAMATAN WANGI-WANGI SELATAN KABUPATEN WAKATOBI SULAWESI TENGGARA Bakar, Mukmin M; Setiawan, Haris; Afdal, Bion M; Wahdania, Wahdania; Usdin, Usdin
Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkarya Vol. 1 No. 04 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkarya
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62668/berkarya.v1i04.978

Abstract

Desa Mola Selatan merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Wangi-wangi Selatan Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara. Sebagian besar lahannya adalah tanah gersang sehingga banyak penduduk yang berprofesi sebagai petani dan nelayan. Maka selain bercocok tanam, warga juga menangkap ikan tuna. Pada saat musim ikan tuna, warga menjual ikan tanpa diolah sehingga harga jualnya cenderung rendah. Untuk meningkatkan pendapatan mereka, diperlukan upaya untuk meningkatkan nilai tambah ikan dengan mengolahnya menjadi abon ikan. Untuk menjual produk harus dikemas dengan baik agar mudah dikenali dan digunakan. Masyarakat Desa Mola Selatan belum mengetahui potensi ekonomi lainnya yang bisa didapatkan dari pengolahan dan pengemasan produk hasil tangkap ikan. Perlu diberikannya pelatihan berupa cara pengolahan dan pengemasan produk hasil tangkapan ikan. Salah satunya adalah dengan mengolah ikan menjadi abon ikan. Perlu identitas visual dari produk olahan ikan tersebut, agar produk tersebut dapat dikenali darimana asalnya. Pada label tersebut juga terdapat keterangan gizi dan bahan dari produk olahan ikan. Berdasarkan latar belakang tersebut, pemberdayaan yang diberikan kepada masyarakat di Desa Mola Selatan Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara meliputi pelatihan pembuatan abon ikan dan pembuatan label kemasan. Tujuan dari pemberdayaan ini tidak hanya untuk membuat makanan lebih tahan lama, tetapi juga untuk memberikan identitas visual bagi produk makanan olahan Desa Mola Selatan.