Ilham Alimuddin
Geological Engineering Department, Hasanuddin University, Jl. Malino km 6, Bontomarannu, Somba Opu, Gowa, South Sulawesi, Indonesia 92171

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STUDI IKLIM PURBA PADA FORMASI TONASA BERDASARKAN FORAMINIFERA PLANKTONIK LINTASAN SUNGAI PALAKKA DAN KARAMA B, SULAWESI SELATAN Meutia Farida; Asri Jaya; Ilham Alimuddin; Safruddim Safruddim; Asmita Ahmad
Jurnal Meteorologi dan Geofisika Vol 23, No 2 (2022)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1259.934 KB) | DOI: 10.31172/jmg.v23i2.839

Abstract

Foraminifera planktonik adalah salah satu proxy dalam penentukan iklim, termasuk iklim purba. Organisme ini memiliki sebaran geografi yang luas, dan beberapa spesies hidup pada kondisi iklim tertentu, sehingga keberadaan fosil ini sangat baik digunakan untuk interpretasi perubahan iklim dari masa ke masa. Formasi Tonasa memiliki sebaran yang luas di Sulawesi Selatan. Formasi ini disusun oleh batuan karbonat yang terbentuk dari mineral karbonat dan organisme laut diantaranya adalah foraminifera, yang dapat merekam kondisi iklim ketika batuan ini terendapkan. Pengambilan data singkapan menggunakan metode Stratigrafi Terukur pada perselingan napal dan batugamping di Barru (Lintasan Sungai Palakka) dan Jeneponto (Lintasan Karama B). Aktivitas selanjutnya adalah preparasi sampel, observasi, identifikasi dan determinasi umur berdasarkan pemunculan awal dan kemunculan akhir spesies. Hasil identifikasi foraminifera planktonik di daerah Barru diperoleh sebanyak 12 spesies: Globigerina senni, Globigerina ampliapertura, Globigerina soldadoensis, Globigerina yeguaensis, Globorotalia centralis, Globorotalia aragonensis, Globorotalia aspensis, Globorotalia bolivariana, Globigerina collactea, Hantkenina dumblei, dan Hantkenina brevispina, Globigerapsis index. Di Karama B sebanyak 6 (enam) spesies: Globigerina ampliapertura, Globigerina yeguaensis, Globorotalia kugleri, Catapsydrax dissimilis, Globorotalia siakensis, Globigerinoides immaturus, dan 1 sub-spesies Globorotalia opima opima. Analisis biostratigrafi Lintasan Sungai Palakka berumur P.9 – P.16 (Eosen Awal – Eosen Akhir), sedangkan Lintasan Karama B, berumur N.1 – N.7 (Oligosen Tengah – Miosen Awal). Hasil studi awal iklim purba menunjukkan bahwa beberapa genus/spesies di daerah Palakka dan Karama B hidup pada kondisi iklim Tropis – Subtropis, Sungai Palakka hangat (warm), sedangkan Karama B (cooling – warm). Berkurangnya variasi genus/spesies pada transisi umur Eosen ke Oligosen diakibatkan oleh perubahan iklim yang signifikan dari hangat ke dingin (cooling).
STUDI IKLIM PURBA PADA FORMASI TONASA BERDASARKAN FORAMINIFERA PLANKTONIK LINTASAN SUNGAI PALAKKA DAN KARAMA B, SULAWESI SELATAN Meutia Farida; Asri Jaya; Ilham Alimuddin; Safruddim Safruddim; Asmita Ahmad
Jurnal Meteorologi dan Geofisika Vol. 23 No. 2 (2022)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31172/jmg.v23i2.839

Abstract

Foraminifera planktonik adalah salah satu proxy dalam penentukan iklim, termasuk iklim purba. Organisme ini memiliki sebaran geografi yang luas, dan beberapa spesies hidup pada kondisi iklim tertentu, sehingga keberadaan fosil ini sangat baik digunakan untuk interpretasi perubahan iklim dari masa ke masa. Formasi Tonasa memiliki sebaran yang luas di Sulawesi Selatan. Formasi ini disusun oleh batuan karbonat yang terbentuk dari mineral karbonat dan organisme laut diantaranya adalah foraminifera, yang dapat merekam kondisi iklim ketika batuan ini terendapkan. Pengambilan data singkapan menggunakan metode Stratigrafi Terukur pada perselingan napal dan batugamping di Barru (Lintasan Sungai Palakka) dan Jeneponto (Lintasan Karama B). Aktivitas selanjutnya adalah preparasi sampel, observasi, identifikasi dan determinasi umur berdasarkan pemunculan awal dan kemunculan akhir spesies. Hasil identifikasi foraminifera planktonik di daerah Barru diperoleh sebanyak 12 spesies: Globigerina senni, Globigerina ampliapertura, Globigerina soldadoensis, Globigerina yeguaensis, Globorotalia centralis, Globorotalia aragonensis, Globorotalia aspensis, Globorotalia bolivariana, Globigerina collactea, Hantkenina dumblei, dan Hantkenina brevispina, Globigerapsis index. Di Karama B sebanyak 6 (enam) spesies: Globigerina ampliapertura, Globigerina yeguaensis, Globorotalia kugleri, Catapsydrax dissimilis, Globorotalia siakensis, Globigerinoides immaturus, dan 1 sub-spesies Globorotalia opima opima. Analisis biostratigrafi Lintasan Sungai Palakka berumur P.9 – P.16 (Eosen Awal – Eosen Akhir), sedangkan Lintasan Karama B, berumur N.1 – N.7 (Oligosen Tengah – Miosen Awal). Hasil studi awal iklim purba menunjukkan bahwa beberapa genus/spesies di daerah Palakka dan Karama B hidup pada kondisi iklim Tropis – Subtropis, Sungai Palakka hangat (warm), sedangkan Karama B (cooling – warm). Berkurangnya variasi genus/spesies pada transisi umur Eosen ke Oligosen diakibatkan oleh perubahan iklim yang signifikan dari hangat ke dingin (cooling).