Bayu Wahyudi
Jurusan Fisika, Fakultas Sains Dan Matematika, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto Semarang, Jawa Tengah, Indonesia Telp. (024) 70790933

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Deposisi Nanopartikel Titanium Dioksida (Tio2) di atas Gelas Transparan Konduktif dan Aplikasinya sebagai Elektroda Kerja pada Sel Surya Berbasis Dye (DSSC) Wahyudi, Bayu; Widiyandari, Hendri
JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA Volume 19 Issue 4 Year 2011
Publisher : JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2913.348 KB)

Abstract

Untuk mengantisipasi krisis energi beberapa dekade ke depan ini, sel surya tersensitasi zat pewarna (dye) telah dipertimbangkan sebagai salah satu sumber energi terbarukan yang sangat potensial. Dalam penelitian ini, telah berhasil dibuat elektroda aktif dari nanopartikel TiO2 yang dideposisikan diatas gelas transparan konduktif TCO dengan metode Doctor blade. Nanopartikel TiO2 yang telah dideposisikan kemudian dikarakterisasi menggunakan SEM (scanning electron microscopy) untuk mengetahui sruktur morfologi permukaan. Performa fotovoltaik dari sel surya DSSC telah diukur berdasarkan nilai voltase sirkuit terbuka (Voc) dan dikorelasikan terhadap rapat arus sirkuit pendek (Jsc) . Dari hasil pengujian terhadap performa DSSC diperoleh efisiensi maksimum dengan Voc = 0.68 V dan Jsc= 4.34 mA/cm2. Kata kunci: DSSC, nanopartikel TiO2, metode Doctor blade, fotovoltaik, efisiensi konversi
Perbedaan antara Faktor Intrinsik dan Ekstrinsik pada Pasien Infeksi Nosokomial di Bagian Bedah dan Medikal RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung Wahyudi, Bayu; Setiawati, Elsa Puji; Shahib, Nurhalim; Wirakusumah, Firman F.
Majalah Kedokteran Bandung Vol 50, No 4 (2018)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.764 KB) | DOI: 10.15395/mkb.v50n4.1576

Abstract

Infeksi nosokomial merupakan satu masalah komplikasi di rumah sakit dan menjadi permasalahan penting bagi kesehatan publik di dunia. Kecenderungan pasien menderita infeksi nosokomial (HAIs) ditentukan oleh faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Metode penelitian yang digunakan adalah potong lintang. Terdapat 287 pasien yang mengalami infeksi nosokomial yang disebabkan oleh Klebsiella pneumoniae di Bagian Bedah dan Medikal Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung (RSUP) selama periode Januari sampai Juni tahun 2015 yang telah memenuhi kriteria inklusi dan tidak termasuk eksklusi. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan antara faktor intrinsik dan ekstrinsik pada pasien infeksi nosokomial yang disebabkan oleh klebsiella pneumoniae di bagian Bedah dan Medikal RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dengan nilai p<0,05. Terdapat perbedaan kejadian resistensi terhadap karbapenem pada kasus infeksi nosokomial selain kadar Hb adalah tindakan medis untuk tindakan medis sedang mempunyai risiko 2,06 kali (IK 95%; 1,0–4,28 ), pada tindakan medis berat 3,03 kali (IK 95%; 1,21–7,61) bila dibanding dengan tindakan medis ringan. Terdapat perbedaan dengan ketidaksembuhan pada kasus infeksi nosokomial adalah kasus rawat medikal, leukosit >16.600, tindakan medis berat, dan keadaan kulit terbuka dengan OR masing masing 2,89; 2,09; 5,05; dan 1,88. Saran, untuk memberikan pelayanan yang prima dengan memperhatikan faktor intrinsik pasien baik usia, jenis kelamin, keadaan luka kulit dan status gizi, juga memperhatikan faktor ektrinsik berupa lamanya masa rawat, tempat pengambilan sampel, dan tindakan medik yang dilakukan. Kata kunci: Faktor intrinsik dan ekstrinsik, infeksi Klebsiella pneumoniae, kasus bedah dan medikal, nosokomialinfeksiDifference between Intrinsic and Extrinsic Factors of  Nosocomial Infection Patients in The Surgery and Medical Ward of Dr. Hasan Sadikin General Hospital BandungNosocomial infection or Hospital-Acquired Infection (HAI) occurs as a complication during hospitalization in hospitals and becomes an important global public health problem. The tendency of patients suffering from nosocomial infectionis determined by intrinsic and extrinsic factors. This was a cross-sectional study on 287 patients with nosocomial infection caused by Klebsiella pneumoniae at the Surgical and Medical wards of Dr. Hasan Sadikin General Hospital during the period January to June 2015 who met the inclusion and exclusion criteria. Results showed the difference in intrinsic and extrinsic factors in patients with nosocomial infections caused by Klebsiella (p<0.05). There was a difference in the resistance towards Carbanepem in nosocomial infections. Factors influencing this were Hb level and medical actions. Patients with intermediate medical procedures had 2.06 times higher risk (CI 95%; 1.0–4.28 ) while in those with complicated medical procedures, the risk was 3.03 times higher (CI 95%; 1.21–7.61) when compared to those receiving simple medical procedures. A difference was also seen in the failure to recover in nosocomial infection between the medical inpatient cases (leucocyte of >16,600), complicated medical procedure, and open-skin condition with ORs of 2.89; 2.09; 5.05; and 1.88, respectively. It is suggested to provide excelent services by paying atttention to the intrinsic factors of patients, i.e. age, gender, skin wound status, and nutrition status and the extrinsic factors, i.e. length of stay, sampling sites, and medical procedures performed.Key words: Intrinsic and extrinsic factors , Klebsiella pneumoniae infection, nosocomial infection, surgical andmedical cases
Pengaruh Kinerja Pemasok Terhadap Kinerja Rantai Pasok Menggunakan Metode Structural Equation Modeling (SEM) pada PT. Tiga Serangkai Juniarto, Tuwandi; Surya Negara, Palmadi Putri; Wahyudi, Bayu
Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 6, No 1 (2021): Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/js.v6i1.3792

Abstract

Manajemen rantai pasok adalah sekumpulan aktivitas dan keputusan yang saling terkait untuk mengintegrasikan pemasok, manufaktur, gudang, jasa transportasi, pengecer dan konsumen secara efisien. Penelittian ini akan memfokuskan kajian untuk mencari variabel-variabel yang berpengaruh terhadap kinerja pemasok yang dapat mempengaruhi kinerja rantai pasok. Untuk mengetahui variabel-variabel yang berpengaruh terhadap kinerja pemasok dan kinerja perusahaan, digunakan model Structural Equation Modeling (SEM) yang merupakan gabungan dari dua metode statistic terpisah yaitu analisis faktor (factor analysis) dan model persamaan simultan (simultaneous equation modelling). Dari penelitian di peroleh pengembangan pemasok berpengaruh positif terhadap kinerja pemasok, dan kinerja pemasok berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan.
Pengaruh Takaran Pupuk Organik Pada Beberapa Varietas Beras Merah di Lahan Sawah dengan Rancangan Petak Terbagi Mustofa, Ali; Wahyudi, Bayu
Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 5, No 2 (2020): Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/js.v5i2.3689

Abstract

Pencapaian produktivitas padi harus terus ditingkatkan dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Pemberian pupuk anorganik ssecara terus-menerus dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan masalah pada lahan pertanian salah satunya lahan banyak kehilangan unsur hara. Penggunaan pupuk organik dapat menjadi pelengkap yang sangat baik karena selain meningkatkan kesuburan tanah, juga dapat memacu pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu pada penelitian kali ini dilaksanakan untuk mengetahui dan mempelajari respons pertumbuhan dan produksi beberapa varietas beras merah terhadap takaran pupuk organik di lahan sawah. Penelitian ini menggunakan rancang petak terbagi (split-plot design) dengan 12 kombinasi perlakuan dan 3 kali ulangan. Takaran pupuk organik (P) yaitu P0 = 0 ton/ha, P1 = 3 ton/ha, P2 = 6 ton/ha, dan P3 = 9 ton/ha, varietas padi (V) yaitu V1 = inpari-24, V2 = Aek Sibundong, dan V3 = Inpago-7 sebagai variabel independen. Sedangkan untuk variabel dependen atau peubah yang diamati: 1) tinggi tanaman, 2) jumlah anakan maksimal, 3) jumlah anakan produktif, 4) jumlah gabah total perumpun, 5) bobot gabah hampa perumpun, dan 6) bobot 1000 butir kering. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik adalah varietas Inpago-7 pada takaran pupuk organik 9 ton/ha dengan produksi beras merah 7,8 kg/per petak (5,8 ton/ha).
Perencanaan Produksi dengan Metode Simpleks Untuk Memaksimalkan Keuntungan (Studi Kasus UKM Mebel Urang Tobo) Alfian, Achmad; Hastarina, Merisha; Wahyudi, Bayu
Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 1, No 1 (2016): Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/js.v1i1.2963

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Mebel Urang Tobo dengan tujuan untuk mendapatkan jumlah produksi optimal agar didapatkan keuntungan maksimal dari Mebel Urang Tobo. Karena Mebel Urang Tobo masih berbentuk usaha kecil menengah, maka belum dilakukan perhitungan untuk perencanaan produksi yang baik agar dicapai solusi untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Variabel yang diteliti adalah jenis lemari 2 pintu, lemari 3 pintu, dan lemari rias dengan keuntungan masing-masing tiap produk adalah Rp.544.997,-, Rp.644.378,-, dan Rp.574.444,-. Hasil dari penelitian ini yang diakukan dengan iterasi metode simpleks dan dengan alat bantu software POM QM For Windows V5 menunjukkan bahwa produksi yang sebaiknya dilakukan oleh Mebel Urang Tobo agar mendapatkan keuntungan maksimal adalah memproduksi lemari 2 pintu 29 buah, lemari 3 pintu sebanyak 20 buah, dan lemari rias sebanyak 27 buah dengan keuntungan yang didapat sebesar Rp.44.202.461,-.