Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : El-Hayah : Jurnal Biologi

DISTRIBUSI DAN KERAPATAN EDELWEIS (Anaphalis javanica) DIGUNUNG BATOK TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU Wahyudi, Didik
El-Hayah : Jurnal Biologi Vol 1, No 2 (2010): EL-HAYAH (VOL 1, NO 2, Maret 2010)
Publisher : Department of Biology Science and Technology Faculty UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/elha.v1i2.1694

Abstract

Gunung Batok merupakan satu diantara gunung-gunung di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang merupakan habitat edelweis (Anaphalis Javanica). Keberadaan edelweis di gunung batok pada beberapa tahun terakhir mulai terancam kelestariannya karena kebakaran dan perambahan oleh warga sekitar dan wisatawan. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian tentang distribusi dan kepadatan edelweis (A. javanica) di Gunung Batok Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dengan tujuan untuk mengetahui pola penyebaran dan kerapatan edelweis (A. javanica) di Gunung Batok Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerapatan edelweis (A.javanica) dan distribusinya serta faktor lingkungan apa yang paling mempengaruhi terhadap kelimpahan edelweis (A. javanica). Penelitian ini dilaksanakan di Gunung Batok Taman Nasional Bromo Tengger semeru pada bulan April sampai dengan September 2010. Penelitian bersifat deskriptif kuantitatif. Pengambilan sampel dilakukan dengan membagi Gunung Batok menjadi 4 stasiun berdasarkan arah mata angin. Setiap stasiun dipasang transek dengan panjang 50 m sebanyak 10 transek. Faktor lingkungan yang diamati meliputi kelembaban, suhu, dan kecepatan angin. Data kerapatan dianalisis dengan rumus jumlah edelweis/luasarea, pola distribusi edelweis dianalisis dengan menggunakan Indeks Morisita dengan uji Chi-square dan hubungan factor lingkungan dan kelimpahan edelweis (A. javanica) dianalisis dengan regresi ganda. Setiap edelweis (A. javanica) yang ditemui ditandai titik koordinatnya dengan GPS, kemudian untuk mengetahui posisi edelweis di Gunung BatokTaman Nasional Bromo tengger Semeru data diolah menggunakan google earth. Hasil penelitian menemukan 115, edelweis/ha. Berdasarkan analisis Indeks Morisita menunjukkan bahwa pola penyebaran edelweis (A. javanica) cenderung mengelompok dan setelah di uji lanjut dengan uji chi-squere diketahui bahwa distribusinya seragam. Semua variabel independen (suhu, kelembaban dan kecepatan angin) tidak mempunyai korelasi yang erat terhadap variabel bebas (kepadatan Edelweis (A. javanica)) di Gunung Batok Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Antioxidant and Antifungal Activity of Jeringau (Acorus calamus L.) Extract In Some Organic Solvents In Vitro Muchtaromah, Bayyinatul; Ahmad, Mujahidin; Hasan, M. Nur; Wahyudi, Didik
El-Hayah : Jurnal Biologi Vol 6, No 3 (2017): EL-HAYAH (VOL 6, NO 3,September 2017)
Publisher : Department of Biology Science and Technology Faculty UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/elha.v6i3.5334

Abstract

Candidiasis is one disease that has experienced by 75% of women in Indonesia caused by fungal infection,Candida albicans. Candidiasis can cause serious complications such as infertility. One of the best known ingredients to cure infertility problems is jeringau rhizome (Acoruscalamus L.). This research is the first step to process for  standardization and scientification of jeringau rizhome as one of the basic ingredients of Madura traditional medicine, jamu "SuburKandungan". It was aimed to investigate antioxidant and antifungal activity of jeringau rizhome in some organic solvents. Samples were extracted by maceration method using ethanol, chloroform, and n-hexane. Antioxidant activityassaywas determined using DPPH method.Ascorbic acid was used as control.  Antifungal activity test on Candida albicans was done by usingkirby bauer method to measure diameter of inhibition zone and microdilution plate method to determine MIC and MFC. The highest antioxidant activity was revealed by ethanolfollowed by chloroform and n-hexane, while the highest antifungal activity was obtained by ethanol followed by n-hexane and chloroform. The MIC value of ethanol, chloroform and n-hexanewere founded at concentration of 0.39% and the MFC at a concentration of 0.78%.