Dienia Airlia
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Family Resilience of The Aspiring Middleclass Facing Covid-19: A Mixed Method Study Ade Iva Murty; Charyna Ayu Rizkyanti; Andita Putri Ramadhania; Safira Binar Anjani; Dienia Airlia
Jurnal Psikologi Integratif Vol 10, No 1 (2022): Psikologi Integratif
Publisher : UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jpsi.v10i1.2279

Abstract

The study aimed to develop an explanation of family resilience processes among the aspiring middle-class in Jakarta Greater Area or JABODETABEK during the Covid-19 pandemic. The aspiring middle-class refers to a social class that is not yet a middle-class but will eventually achieve the middle-class status. How do the aspiring middle-class families bounce back from the crisis and become strong and healthy families and it could contribute to comprehending the commonly described social unit that is labeled for its vulnerabilities to any major shocks. This is a mixed-method study with a quantitative approach and enriched with qualitative data. The results showed that most participants come from an aspiring middle-class with a high value on the Family Resilience Assessment Scale (Sixbey, 2005). Furthermore, themes found are family belief system, family organizational pattern, problem-solving communication, health protocol adherence, and family economic condition. The study concluded that multidimensional factors enable the development process of family resilience. Governmental programs for developing family well-being and resilience can take advantage of this research, especially about the multidimensional factors that will be a noteworthy entry point for the intervention of family program enhancement. Abstrak. Studi ini bertujuan untuk menjelaskan proses terbentuknya ketangguhan keluarga dari kelas menengah aspiratif (the aspiring middleclass) di Jabodetabek, pada masa berjangkitnya wabah Covid-19. Studi ini bermanfaat untuk menjelaskan bagaimana keluarga-keluarga yang sedang menuju kelas menengah ini menghadapi krisis dan kemudian bangkit kembali sebagai sebuah keluarga yang sehat fisik dan mental. Metode penelitian studi ini adalah metode campuran, dengan penekanan utama pada metode kuantitatif dan pengayaan data melalui pendekatan penelitian kualitatif. Alat ukur yang dipakai bersumber dari pemikiran Walsh (2003), yakni alat ukur Sixbey (2005) The Family Resilience Assessment Scale (Skala Ketangguhan Keluarga). Hasil penelitian dengan metode kuantitatif memperlihatkan sebagian besar responden berasal dari keluarga kelas menengah aspiratif (the aspiring middleclass) dengan level of resilience atau tingkat ketangguhan tinggi. Tema-tema yang muncul dari data kualitatif adalah sistem keyakinan keluarga, pola-pola pengorganisasian keluarga, komunikasi berorientasi pemecahan masalah, kepatuhan terhadap protokol kesehatan dan kondisi perekonomian keluarga. Dapat disimpulkan, studi ini memperlihatkan bagaimana proses ketangguhan keluarga terbentuk melalui pengaruh variabel-variabel mutidimensional. Program-program pemerintah untuk kesejahteraan dan ketangguhan keluarga dapat memanfaatkan hasil penelitian ini, khususnya dengan memanfaatkan temuan-temuan mengenai faktor-faktor yang mesti mendapatkan intervensi meningkatkan ketangguhan keluarga.