Muh Indra Budiman
Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Megarezky

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Teacher’s Strategies in Students’ Character Development in the New Normal Era of Rural Area in South Sulawesi H. Syamsuni HR; Nur Syamsiah; Muh Indra Budiman
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 14, No 3 (2022): AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.256 KB) | DOI: 10.35445/alishlah.v14i3.1790

Abstract

COVID-19 pandemic has had the biggest impact on human life, including education. During COVID-19 pandemic, learning is done online in the schools, so the teachers and children/students are longer meet face to face for approximately two years. The learning process is carried out at home, it can change the character of the students. This study aims to describe the teacher's strategy in developing the characteristics of students and to explore the characteristics of students in the new normal era of rural areas in South Sulawesi. The type of research used qualitative research using three data collection techniques, namely interviews, observation and documentation of 10 teachers, and 10 school committees. Data had been collected and analyzed textually. The teacher's strategy in developing the character of students in rural areas during the new normal had no difference with the character development of students before the COVID-19 pandemic. It's just that in this new normal, teachers were more intense and more assertive in implementing strategies in the context of character development that had been going on for a long time. The teacher strategy was the application of instructional objectives, building communication and cooperation with parents, integration of character education with other subjects, and cultural transfer.
INTEGRATED CIRC TECHNIQUE, AUTHENTIC MATERIALS, AND ONLINE LEARNING DURING COVID-19 Suharti Sirajuddin; Muhammad Yahrif; Muh Indra Budiman
Journal of English Educational Study (JEES) Vol 5, No 1 (2022): May Edition
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jees.v5i1.1363

Abstract

This research aimed at finding out the integration of CIRC technique, authentic materials, and online learning during the Covid-19 pandemic, to enhance students writing ability, especially for procedure text. The objective of the research was junior high school class IX in Gowa South Sulawesi, which had 40 students. In this study, researchers used mix method namely explanatory research (quantitative and qualitative method). For quantitative analysis, researchers applied experimentally group by using pre and post-test. For qualitative analysis, the participants had to answers an open-ended questionnaire related to their perspective of the treatment session. The result of the quantitative data analysis showed that the percentage of students' results post-test was higher than pre-Test, which achieved 97.5 % in post-test. The result of the t-test value showed that the combination of CIRC technique, authentic materials, and online learning, affected positively students writing ability, and it was in line with students’ perception of the application of CIRC technique and authentic material. However, from the results of qualitative data, some students preferred to study in class and interact directly with teachers and friends, and some students showed a lack of motivation to cooperate. 
PERAN GURU SOSIOLOGI DALAM MEMBENTUK SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 19 MAKASSAR Salvinus Asman; Sriwahyuni; Muh. Indrabudiman; Akhiruddin
Jurnal Cakrawala Ilmiah Vol. 1 No. 7: Maret 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.68 KB) | DOI: 10.53625/jcijurnalcakrawalailmiah.v1i7.1794

Abstract

Peran Guru Sosiologi Dalam Membentuk Sikap Disiplin Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 19 Makassar yaitu persoalan permasalahan siswa kelas XI IPS SMA Negeri 19 Makassar yang terlambat mengikuti pembelajaran, terlambat mengumpulkan tugas, keluar masuk media pembelajaran ketika menggunakan zoom sehingga guru sosiologi memutuskan untuk melaksanakan pembelajaran dengan media group whatsApp. Dengan menggunakan group whatsApp peneliti melihat guru sosiologi selalu menyampaikan informasih lebih dulu mengenai persiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran seperti peraturan tatat tertib, tugas, ulangan ketika sebelum memulai pembelajaran, tetapi tetap masih ada siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 19 Makassar yang terlambat mengerjakan tugas, mengabsen diluar kegiatan pembelajaran, dan bahkan masih ada siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 19 Makassar yang tidak mengikuti pembelajaran tanpa pemberitahuan.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran guru sosiologi dalam membentuk sikap disiplin belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 19 Makassar. Jenis penelitian kualitatif deskriptif. Instrument kunci adalah peneliti sendiri, dan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data di analisis dengan cara mereduksi data, memaparkan data, dan menarik kesimpulan.Hasil penelitian menunjukan bahwa peran guru sosiologi dalam membentuk sikap disiplin belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 19 Makassar berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi yang didapatkan bahwa metode pembelajaran guru sosiologi dapat membentuk sikap disiplin belajar siswa adalah metode penugasan, metode memberi tahu atau ceramah, membiasakan kerapian, penilaian, memberikan teladan dan contoh, memberikan motivasi, dan dengan memberikan teguran dengan cara yang baik. Adapun hasil temuan penelitian yang sudah dilakukan antara lain; (1) Guru berperan sebagai pengajar, contohnya guru memberi tugas kepada siswa, (2) Guru berperan sebagai pendidik contohnya guru memberikan teguran yang mendidik kepada siswa seperti kerapiannya, (3) Guru berperan sebagai teladan dan contoh, contohnya guru yang selalu tepat waktu, guru tertib dalam berpakaian sesuai dengan jadwal, serta selalu bersikap baik, (4) Guru berperan sebagai evaluator contohnya guru mengawasi perubahan siswa setiap dalam proses pembelajaran, agar guru dapat melihat perubahan yang dilakukan siswa, (5) Guru berperan sebagai penasehat, contohnya guru memberi nasehat kepada siswa jika siswa melakukan kesalahan. yaitu dengan cara memberi peringatan, (6) Guru berperan sebagai motivator contohnya guru membengkitkan semangat siswa dengan cerita-cerita yang inspiratif, (7) Guru berperan sebagai konselor. contohnya guru memberikan solusi kepada siswa yang memiliki kesulitan dalam melaksanakan peraturan sekolah.
MAKNA UPACARA REBA (STUDI KEHIDUPAN TERHADAP MASYARAKAT DI DESA NGORANALE KECAMATAN BAJAWA KABUPATEN NGADANUSA TENGGARA TIMUR) Florentina Ripo; Sriwahyuni Sriwahyuni; Muh. Indrabudiman; Akhiruddin Akhiruddin
JISOS: JURNAL ILMU SOSIAL Vol. 1 No. 2: Maret 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.369 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji Bagaimana proses pelaksanaan upacara reba bagi masyarakat di Desa Ngoranale Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada Nusa Tenggara Timur, Untuk mengetahui Mengapa upacara reba masih dipertahankan bagi masyarakat di Desa Ngoranale Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngda Nusa Tenggara Timur, Dan untuk mengetahui apa dampak upacara reba jika tidak diterapkan bagi masyarakat di Desa Ngoranale Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada. Penelitian ini menggunakan penelitian Kualitatif Deskriptif dengan informan masyarakat, tokoh adat, tokoh pemerintah desa, tokoh agama, dan tokoh pendidikan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengolahan data dan analisis data yang digunakan adalah secara kualitatif peneliti menggunakan member chek untuk keabsahan data. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebelum proses upacar reba ini berlangsung seluruh anggota keluarga akan melakukan beberapa tahahapan yang harus dilakukan oleh masyarakat yang ikut melibatkan diri di dalam upacara reba, dan setiap anggota kelurga harus kompak dalam melaksanakan upacara tersebut yang dipandu oleh ketua adat di dalam kampung. Masyarakat masih mempertahankan dimana masyarakat akan lebih menghayati dan mengembangkan budaya sendiri karena dengan berakar mengenal budaya sendiri dan memberikan kontribusi yang lebih psitif dalam bermasyarakat. Dan dampak sering terjadi adalah hilangnya suatu rejeki di dalam hidup, bencana alam berkepanjangan, sakit yang tak kunjung sembuh