Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Strategi Pemasaran Umkm di Masa Pandemi Covid-19 Dedi Rianto Rahadi; Cucu Wardiman
Eklektik : Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Kewirausahaan Vol 5, No 1 (2022): Eklektik
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/ekl.v5i1.14713

Abstract

Wabah virus Corona telah mempengaruhi jutaan nyawa di seluruh dunia. Pada September 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, 2020) melaporkan hampir 29 juta kasus COVID-19 yang dikonfirmasi dan lebih dari 900.000 kematian secara global. Wabah dimulai di China pada bulan Januari dan dengan cepat menyebar ke negara lain. Amerika Serikat menyumbang kasus positif paling banyak dengan lebih dari 6 juta orang terinfeksi saat ini. Karena sifat virus yang mudah menyebar dari kontak manusia, banyak negara telah melarang bepergian, menutup bisnis yang tidak penting, dan bahkan mengeluarkan perintah tinggal di rumah. Perekonomian menderita akibat dampak pandemi dan tidak berkorelasi dengan dampak kesehatan yang tinggi. Pandemi telah menjadi aspek yang tidak menguntungkan tetapi konsisten dari keberadaan manusia selama berabad-abad, mengancam kehidupan serta mata pencaharian secara global. Sementara banyak konsekuensi ekonomi dan kesehatan dari pandemi didokumentasikan dengan baik, implikasi pemasaran mereka kurang dipahami. Mengatasi kesenjangan ini, kami mengembangkan kerangka kerja konseptual yang luas untuk menyoroti karakteristik dan dampak pandemi yang berkaitan dengan pemasaran. Kami pertama-tama mengidentifikasi empat kekuatan tingkat makro yang mengkarakterisasi pandemi dan menyoroti implikasi pemasarannya. Selanjutnya kami membahas implikasi ini pada tingkat mikro dan mengidentifikasi serangkaian pertanyaan penelitian untuk merangsang penyelidikan lebih lanjut, bukan hanya untuk menghasilkan wawasan yang lebih dalam terkait dengan implikasi pemasaran pandemi tetapi juga untuk membayangkan perkembangan baru dalam hal ini daerah. Terakhir, kami mengidentifikasi dampak pandemi yang tidak proporsional dan implikasinya terhadap beberapa sektor industri, termasuk kesehatan, ritel, pendidikan, perhotelan, dan pariwisata.